Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

WOMEN EMPOWERMENT THROUGH MUSHROOM CULTIVATION AND PROCESSING IN ACEH UTARA Rd. Selvy Handayani; Ismadi; Khaidir; Dewi Sartika Aryani; Zurrahmi Wirda; Usnawiyah
Global Science Society Vol 4 No 1 (2022): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v4i1.4512

Abstract

Training in mushroom cultivation has been chosen to be conducted in this community empowerment program, as we believe that this training can support the community in Desa Mesjid, Syamtalira Aron District Aceh Utara, not only to increase their income, but also can enrich their knowledge in serving healthier diets for their family. The main objective of this program was to increase community income and to enrich the knowledge about healthy foods by teaching them how to cultivate oyster mushroom. The results showed that the community was enthusiastic and satisfied with knowledge they obtained from the training. Ninety percent of them said it was a great, informative and useful activity. There is an increase in their knowledge about mushroom cultivation from 23% to 78%, and also how to process the mushroom into crispy fried mushroom and mushroom nugget and then to market them from 23% to 73%.
Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun Akibat Perlakuan Pupuk Limbah Kulit Kopi dan Jarak Tanam Paiman Paiman; Mahin Solihuddin; Hafifah Hafifah; Ismadi Ismadi; Usnawiyah Usnawiyah; Rd. Selvy Handayani
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5868

Abstract

Bawang daun adalah tanaman semusim yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Petani sering mengandalkan pupuk kimia dalam membudidayakan komoditas ini, sehingga produksi bawang daun menjadi lebih kecil. Penelitian ini mencoba mengkaji penggunaan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kulit kopi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Jarak tanam yang sesuai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan di Gampong Ujung Gele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah pada bulan Februari-Juli 2019. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk limbah kulit kopi menggunakan 4 taraf yaitu (P0) 0 g/tanaman, (P1) 60 g/tanaman, (P2) 90 g/tanaman, dan (P3) 120 g/tanaman. Faktor kedua yaitu  jarak tanam yang menggunakan empat taraf yaitu (J1) 10 cm x 20 cm, (J2) 15 cm x 20 cm  dan (J3) 20 cm x 20 cm. Pemberian pupuk tunggal berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati, kecuali pertumbuhan tanaman dan hasil daun bawang. Pemberian pupuk 90 g per tanaman (P2) meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang hijau. Penerapan ruang tanam secara tunggal berpengaruh terhadap panjang akar, berat kering dan segar per rumpun, hasil per plot dan per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam terbaik yang diterapkan adalah 10 cm x 20 cm (J1). Terjadi interaksi antara pemberian pupuk kulit kopi dan jarak tanam terhadap jumlah anakan, jumlah daun dan panjang akar. Interaksi terbaik terdapat pada pemberian pupuk 90 g/tanaman dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm (P2J1).
Keberhasilan Sambung Pucuk Durian (Durio zibethinus) Lokal Aceh Akibat Perlakuan Cara dan Lama Penyimpanan Batang Atas Nasrun Liwanza; Muksalmina Muksalmina; Ismadi Ismadi; Rd. Selvy Handayani
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5869

Abstract

Sambung pucuk merupakan salah satu teknik penyambungan yang biasa digunakan pada perbanyakan tanaman durian. Kendala utama pada saat penyambungan adalah  jarak antara tempat pembibitan untuk  pengerjaan sambungan (sumber batang bawah) dan pohon induk unggul lokal Aceh (sumber batang atas).  Tempat penyambungan dan pohon induk  biasanya berjauhan, bahkan  bisa sampai berbeda pulau. Selain itu, jumlah tanaman yang akan disambungkan sangat banyak sehingga sulit diselesaikan dalam waktu satu hari.  Oleh karena itu batang atas harus dikemas kembali dan disimpan, karena tertundanya waktu penyambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cara dan lama waktu penyimpanan batang atas terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman durian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama  adalah  cara penyimpanan batang atas (P) terdiri dari 2 jenis yaitu batang atas tanpa dibungkus kertas koran (P1), dan batang atas yang dibungkus kertas koran (P2). Faktor kedua adalah lama penyimpanan batang atas (L) terdiri dari 6 taraf yaitu  batang atas langsung disambungkan (L0), disimpan satu hari (L1), disimpan dua hari (L2), disimpan tiga hari (L3), disimpan empat hari (L4), dan disimpan lima hari (L5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor cara penyimpanan batang atas (dibungkus dan tidak dibungkus koran) secara tunggal tidak memberikan pengaruh di semua peubah yang diamati. Faktor lama penyimpanan batang atas secara tunggal berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit durian hasil sambungan. Batang atas dapat disimpan paling lama hanya 2 hari. Semakin lama batang atas disimpan sebelum disambungkan, akan menurunkan tingkat keberhasilan sambungan. Kombinasi perlakuan antara cara dan lama penyimpanan batang atas tidak memberikan pengaruh di semua peubah yang diamati.
Pengaruh Jenis Mulsa Dan Aplikasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Ismadi Ismadi; Nurul Indri Yani; Hafifah Hafifah; Rosnina Rosnina; M Nazaruddin
Agrium Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v18i1.3846

Abstract

Tanaman kentang merupakan salah satu komoditi hortikultura yang berpotensi dikembangkan karena dapat karena memiliki protein, vitamin dan mineral yang tinggi serta mempunyai peran yang penting bagi perekonomian indonesia. Tanaman kentang merupaka tanaman sayuran  berumur pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dan aplikasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Ujung Gele Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dengan ketinggian tempat 1300 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli sampai November 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mulsa yang terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa mulsa (M1), mulsa plastik hitam perak (M2), dan mulsa kulit biji kopi (M3). Fakotr kedua adalah pupuk organik cair yang terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol (P0), 4 ml/l air (P1), dan 8 ml/l air (P2). Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang, jumlah umbi per sampel, jumlah umbi per plot, berat umbi per sampel, dan berat umbi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan jenis mulsa hasil terbaik diperoleh dari penggunaan mulsa plastik hitam perak dan perlakuan terbaik pupuk organik cair adalah pada konsentrasi 8 ml/l air. Tidak didapati interaksi antara perlakuan jenis mulsa dan pupuk organik cair terhadap semua peubah yang diamati. Kata kunci; granola, umbi, batang, daun 
Varietas Dominan pada BudidayaPadi SawahTahun 2016-2019 di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh Rahmayanti Rahmayanti; nilahayati nilahayati; ismadi ismadi
Agrium Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i2.8091

Abstract

ABSTRAKPadi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan penghasil beras yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategisdalam menompang perekonomian nasional, salah satunya meningkatkan produksi pertanian. Varietasunggul memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi, produktivitas lahan dan mutuhasil.Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi penyebaran varietas unggul dominan padi sawah diKabupaten Bireuen. Penelitian atau survei lapangan dilakukan di semua kecamatan yang menanam padisawah yang ada di Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan dari tahun 2016 sampai tahun 2019. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa varietas padi sawah di Kabupaten Bireuen pada musim tanam gadu tahun2016 dan tahun 2019 didominasi oleh varietas Inpari 30 Ciherang Sub I, tahun 2017 didominasi olehvarietas Inpari 32  HDB, dan tahun 2018 didominasi oleh varietas Inpari 42. Pada musim tanamrendengan tahun 2016 didominasi oleh varietas Ciherang, dan ada tahun 2017-2019 varietas dominanyaitu Inpari 30 Ciherang Sub I.  
PENGARUH PEMBELAHAN EKSPLAN BIJI DAN JENIS MEDIA TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG MIKRO MANGGIS DI PESEMAIAN Mira Agustina; Maisura Maisura; Hafifah Hafifah; Laila Nazirah; Ismadi Ismadi; Rd Selvy Handayani
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4508

Abstract

Teknik sambung mikro dapat dilakukan di pesemaian dengan kondisi tanaman yang sama seperti pada sambung mikro in vitro. Keunggulan sambung mikro in vitro eksplan biji utuh adalah tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tanamannya lebih baik dibandingkan tunas dari perkecambahan biji dibelah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2018 sampai dengan Juni 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelahan biji untuk sumber batang bawah dan jenis media terhadap keberhasilan sambung mikro manggis di pesemaian. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama adalah sumber batang bawah terdiri dari 2 taraf yaitu tunas dari pesemaian biji utuh dan tunas dari pesemaian biji dibelah 2, Faktor kedua adalah jenis media tanam yaitu media tanam tanah dan media tanam pasir dengan 10 ulangan. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara perlakuan pembelahan biji manggis dan media tanam terhadap semua peubah yang diamati. Perlakuan pembelahan biji manggis berpengaruh terhadap waktu tumbuh tunas dan panjang tunas sambung mikro manggis di pesemaian. Perlakuan jenis media hanya berpengaruh terhadap peubah panjang tunas 7 dan 8 MSP. Perlakuan biji utuh memberikan pengaruh lebih baik daripada biji dibelah dua dan Media tanah memberikan pengaruh lebih baik daripada media pasir.
Penggunaan Pupuk Organik Dan Anorganik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasi Kentang (Solanum tuberosum L.) Surahmi Afrilia; Nasruddin Nasruddin; Khusrizal Khusrizal; Ismadi Ismadi; Zurahmi Wirda
Agrium Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i3.13182

Abstract

Tanaman kentang  merupakan tanaman hortikultura yang mengandung karbohidrat, vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Produktivitas kentang di Indonesia masih rendah disebabkan pengelolaan belum optimal, teknik pemupukan kurang tepat. Penggunaan pupuk anorganik terus menerus mengakibatkan tanah menjadi keras, menurunnya kandungan bahan organik, rusaknya struktur tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kentang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dua faktor yaitu perlakuan perbandingan pupuk organik kotoran kuda dan limbah kulit kopi dengan taraf 5 taraf 20:0, 15:5, 10:10, 5:15 dan 0:20 ton/ha; dan dosis pupuk anorganik NPK dengan 4 taraf 0, 500, 700 dan 900 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk organik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat umbi pertanaman, berat umbi perplot dan grade umbi. Dosis pupuk anorganik NPK berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan perumpun, jumlah umbi pertanaman, jumlah umbi perplot, berat umbi pertanaman, dan berat umbi perplot. Tidak ada interaksi antara perlakuan pupuk organik dan dosis pupuk anorganik NPK.
Sebaran Spasial Tipe Iklim Schmidt-Ferguson Dan Proyeksinya Berdasarkan SSP2-4.5 Di Kabupaten Aceh Utara Muhammad Imam Muatho; Jamidi Jamidi; Nasruddin Nasruddin; Ismadi Ismadi; Baidhawi Baidhawi
Agrium Vol 21, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i2.16458

Abstract

Salah satu dampak perubahan iklim adalah dapat mengakibatkan pergeseran dan perubahan pola curah hujan yang juga memengaruhi perubahan tipe iklim Schmidt-Ferguson di Kabupaten Aceh Utara. Informasi mengenai tipe iklim Schmidt-Ferguson saat ini dan proyeksi masa depan sangat penting sebagai upaya adaptasi bagi masyarakat pertanian khususnya tanaman perkebunan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami sebaran tipe iklim Schmidt-Ferguson pada masa kini serta proyeksinya dalam 20 tahun mendatang. Penelitian ini menggunakan data curah hujan 2014-2023 sebagai baseline dari 17 titik pengamatan dan data model MIROC6 dari skenario SSP2-4.5 di Kabupaten Aceh Utara. Teknik interpolasi yang digunakan adalah Inverse distance weighted  dan hasilnya dikelompokkan ke dalam klasifikasi tipe iklim Schmidt-Ferguson menggunakan metode reclassify pada aplikasi ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan selama periode baseline, tipe iklim C (agak basah) cukup mendominasi dengan persentase 70,57% kemudian disusul tipe iklim D (sedang) sebesar 21,40% dan diikuti tipe iklim E (agak kering) serta tipe iklim B (basah) masing-masing sebesar 6,43% dan 1,60%. Periode proyeksi I (2026-2035) didominasi oleh tipe iklim B sebesar 64,20% kemudian disusul tipe iklim C dan D dengan persentase 30,53% dan 5,27%. Pada periode proyeksi II (2036-2045), tipe iklim C kembali mendominasi wilayah Kabupaten Aceh Utara dengan persentase 64,88% kemudian disusul tipe iklim B, D, dan E masing-masing sebesar 26,98%, 7,63%, 0,51%.
Pemanfaatan Lahan Sawah Untuk Budidaya Tanaman Hortikultura Dalam Upaya Meningkatkan Gizi Masyarakat di Masa Pandemi U Usnawiyah; I Ismadi; H Hafifah; Muhammad Yusuf N; Zurrahmi Wirda; Laila Nazirah; Rd. Selvy Handayani
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 2, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Dikara Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) memberikan dampak yang cukup besar di berbagai sektor di Indonesia, termasuk bidang pangan. Wabah corona yang semakin masif akhir-akhir ini menjadi faktor pengganggu terhadap proses pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat di pedesaan yang umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Desa Blang Nibong, Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara, adalah salah satu yang Kehidupan masyarakatnya banyak yang berada di bawah taraf sejahtera dan banyaknya petani dan nelayan tanpa penghasilan tetap sebagai kepala keluarga dan menambah tingginya kesulitan hidup yang dihadapi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat khususnya petani dalam hal teknik budidaya tanaman hortikultura. dan melakukan manajemen usaha yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Ada dua bentuk kegiatan utama yang dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu: (1) Penyuluhan tentang arti kegunaan dari budidaya dan nilai gizi yang terkandung didalam tanaman hortikultura (2) Demonstrasi/praktek pembuatan media tanam dan budidayanya, serta pengolahan dan pemasaran produk tanaman hortikultura (3) Evaluasi kegiatan dan pendampingan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan Pemanfaatan lahan sawah untuk budidaya tanaman hortikultura dalam upaya meningkatkan nilai gizi masyarakat di masa pandemi sudah terlaksana dan dapat diterima  dengan baik oleh masyarakat. Masyarakat Desa Blang Nibong Kecamatan Samudra Kabupaten Aceh Utara mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya tanaman serta pengolahan dan pemasaran produk tanaman hortikultura. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan pengabdian ini.
Peningkatan Keterampilan Teknologi Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga Komunitas Gayo Pecinta Anggrek Provinsi Aceh Ismadi Ismadi; Nasruddin Nasruddin; Rd Selvy Handayani; Nasrun Liwanza; Sajadah Sajadah; Sintia Ningrum
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 2, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Dikara Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang bunganya sangat indah sehingga disukai oleh banyak orang. Di Indonesia banyak ditemui pecinta anggrek, baik perorangan maupun kelompok organisasi. Salah satunya adalah Komunitas Gayo Pecinta Anggrek yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Merian, dan Gayo Lues. Permasalahan pada budidaya tanaman anggrek adalah sulitnya tanaman diperbanyak secara generatif karena biji anggrek tidak mempunyai endosperm. Kendala perbanyakan tanaman ini dapat diatasi melalui teknik kultur jaringan. Keuntungannya menggunakan cara ini adalah diperolehnya tanaman baru yang sama persis dengan induk tanaman secara massal dalam waktu yang relatif lebih singkat. Namun kelemahan sistem ini adalah karena membutuhkan peralatan canggih dan bahan kimia yang mahal sehingga sulit dilakukan oleh masyarakat umum. Oleh karena itu perlu dilakukan sistem perbanyakan tanaman kultur jaringan dalam skala rumah tangga. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan, demonstrasi dan praktek. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan anggota kelompok tani agar dapat melakukan perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan skala rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan di aula Dinas Pangan Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 28 November 2020. Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti rangkaian acara mulai awal sampai akhir. Dari evaluasi yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan didapati bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan peserta terhadap kultur jaringan tanaman dan perbanyakan tanaman anggrek.