Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Hasnal Laily Yarza; Yanwirasti Yanwirasti; Lili Irawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.214

Abstract

AbstrakAntibiotik merupakan obat yang digunakan untuk penyakit infeksi. Tingginya insiden penyakit infeksi mengakibatkan tinggi pula penggunaan antibiotik. Sekarang ini banyak antibiotik digunakan tanpa resep dokter, padahal antibiotik seharusnya digunakan dengan resep dokter dan dibeli di apotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter ini akan menimbulkan resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional study analytic dengan subjek 152 orang yang diambil secara simple random sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil uji statistik chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p < 0,05), tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kepemilikan asuransi kesehatan dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p > 0,05).Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, asuransi kesehatan, antibiotik tanpa resep dokterAbstractAntibiotics are medicine while use to infection disease. The high incidence of infectious diseases are resulting in higher use of antibiotics. Now many antibiotics are used without doctors prescription, whereas antibiotics must be used with doctors prescription and bought in drug strore. Use antibiotics without doctors prescription will be impact resistence. The objective of this study was to determine the correlation between the level of knowledge, attitude as well as health insurance towards the use of antibiotics without doctors prescriptions in Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.This research is conducted using cross sectional analytic study method with 152 people taken as a sample by using simple random sampling. The data analysis was based on univariate and bivariate analysis equipped with chi-square. Statistical test has been conducted by "Chi-Square". It shows that there is a significant correlation between attitude toward the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05), it shows that there is no significant correlation between the level of knowledge and the ownership of health insurance toward the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05).Keywords : knowledge level, attitude, health insurance, antibiotics without doctorspresription
Emboli Paru pada Adenokarsinoma Paru Kanan Hamdani, Rita; Leona, Denada Florencia; Yarza, Hasnal Laily
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.13825

Abstract

Pendahuluan. Emboli paru (EP) merupakan kondisi serius yang sering terjadi pada pasien dengan kanker, seperti adenokarsinoma paru, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Faktor risiko untuk EP termasuk imobilisasi, kemoterapi, dan kondisi hiperkoagulasi yang diinduksi oleh tumor. Diagnosis cepat dengan skoring Wells dan Geneva, serta konfirmasi dengan CT Pulmonary Angiography (CTPA), sangat penting. Elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiografi juga membantu dalam mengevaluasi kondisi jantung terkait, seperti hipertensi pulmonal. Kasus ini bertujuan untuk mempresetansi kasus emboli paru pada adenokarsinoma paru kanan beserta penanganannya. Ilustrasi Kasus. Seorang wanita berusia 54 tahun dengan PPOK dan adenokarsinoma paru kanan T4N3M1a stage IVA PS ECOG 1 mengeluhkan sesak napas, nyeri dada, dan batuk hilang timbul selama satu tahun. Pemeriksaan menunjukkan takikardia, takipneu, leukositosis, peningkatan trombosit dan D-dimer, serta indikasi EP dan hipertensi pulmonal dari radiologi dan ekokardiografi. Kesimpulan. Kasus ini menyoroti pentingnya evaluasi klinis dan diagnostik yang komprehensif dalam penanganan EP pada pasien dengan kanker paru dan PPOK untuk meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup pasien.