Andi Andi
Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS BIAYA ELEMENTAL UNTUK PERENCANAAN PROYEK HOTEL Dina Pratiwi; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.513 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.15-22

Abstract

Perencanaan biaya proyek hotel melibatkan Quantity Surveyor untuk menentukan target cost (budget) bagi owner. Target cost tersebut harus mencakup semua elemen bangunan yang ada pada tahap desain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan format elemen bangunan, aspek-aspek yang mempengaruhi analisis biaya elemental dan menentukan range biaya elemental per m2 GFA daripada bangunan untuk perencanaan biaya proyek hotel.Data penelitian diperoleh dengan melihat data historical  seperti Bill of Quantity, dan gambar perencanaan gedung untuk proyek-proyek hotel dengan mengacu pada format NPWC List of Elements, Australia. Hasil analisis data menunjukan bahwa format elemen bangunan yang dipakai untuk proyek hotel terdiri dari 34 elemen dalam 8 elemen mayor. Analisis biaya elemental menunjukkan bahwa luas daripada unit kamar hotel mempengaruhi biaya elemen per m2. Sehingga range biaya elemental dibagi menjadi 3 kategori, yaitu dengan luas kamar hotel < 15 m2, luas dan luas kamar hotel > 15 m2.
RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL Ivan Sutanto; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.376 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.1.23-30

Abstract

Penelitian ini menganalisa kuantitas material kebutuhan beton, besi tulangan, dan bekisting untuk pekerjaan struktur bangunan apartemen dan hotel guna menentukan rasio dari setiap kebutuhan beton, besi tulangan, dan bekisting untuk proyek konstruksi apartemen dan hotel. Data yang digunakan adalah data masa lampau proyek apartemen dan hotel, dengan jenis pekerjaan yang diamati: pekerjaan pilecaps, tie beam, pit lift, sump pit, sewage treatment plant, ground water tank, kolam renang, kolom, balok, plat lantai, tangga, dan external wall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk proyek apartemen, nilai rasio kebutuhan beton antara 0,3041-0,5891 m3/m2, nilai rasio kebutuhan besi antara 141,3624-165,6701 kg/m3, dan nilai rasio kebutuhan bekisting antara 6,1503-7,5207 m2/m3. Sedangkan untuk proyek hotel menunjukkan bahwa nilai rasio kebutuhan beton antara 0,3041-0,4818 m3/m2, nilai rasio kebutuhan besi antara 141,1236-156,2936 kg/m3, dan nilai rasio kebutuhan bekisting antara 6,0146-6,7664 m2/m3.
Identifikasi dan Evaluasi Faktor-Faktor Kompetensi Sosial Manajer Proyek Danny Tanjaya; Lie Arijanto; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2016): October 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.097 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.2.9-16

Abstract

Kompetensi manajer proyek memiliki pengaruh kritikal terhadap kesuksesan proyek. Menurut Ahadzie (2008) kompetensi manajer proyek dikatagorikan menjadi dua yaitu soft skills dan  hard skills, menurut Boyatzis (2004) soft skills lebih kritikal untuk memprediksi performa manajer proyek daripada hard skills. Kompetensi sosial adalah bagian penting dari soft skills. Kompetensi sosial terdiri dari 8 variabel yaitu, manajemen konflik, kerja tim dan kerja sama, manajemen perubahan, dampak dan pengaruh, pemahaman interpersonal, kepemimpinan yang menginspirasi, kesadaran organisasi, dan hubungan personal. Faktor-faktor tersebut diteliti dengan kuisioner, respondennya adalah orang yang berpengalaman menjadi manajer proyek kontraktor dan anggota tim yang sedang atau pernah bekerja dalam tim yang dipimpin manajer proyek kontraktor di proyek konstruksi bangunan di Surabaya. Analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif, t-test, serta analisa faktor. Kesimpulannya adalah faktor manajemen konflik manajer proyek dipersepsikan sangat penting oleh responden. Kompetensi sosial manajer proyek juga dapat dikelompokkan menjadi 2 faktor yaitu dampak  pengaruh dan manajemen konflik.
Studi Mengenai Directed Changes dan Constructive Changes pada Proyek Bangunan Tinggi di Surabaya Yohana Gunawan Henuk; Paul Nugraha; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2016): October 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.779 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.2.23-30

Abstract

Change order terdiri dari directed changes (perubahan formal) dan constructive changes (perubahan  informal). Penelitian ini akan membahas mengenai apa saja faktor penyebab change order yang terjadi serta dampaknya dalam hal biaya, waktu dan produktivitas. Penelitian ini difokuskan pada proyek bangunan tinggi di Surabaya, termasuk melakukan studi kasus pada sebuah proyek kampus di Surabaya. Penelitian dimulai dengan menemukan faktor-faktor penyebab change order melalui studi literatur, yang dilanjutkan dengan proses penyusunan kuesioner.  Proses analisa data dilakukan dengan analisa deskriptif dan dilakukan Kruskal Wallis Test serta uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pendapat antara pihak owner, konsultan pengawas, dan kontraktor baik perubahan secara formal maupun informal tidak ada perbedaan. Sedangkan pendapat antara pihak tersebut terhadap dampak biaya, waktu, dan produktivitas pada proyek berbeda pada beberapa faktor. Sedangkan untuk hasil penelitian dari proyek kampus di Surabaya, didapati 7 faktor untuk perubahan formal serta 1 faktor untuk perubahan informal yang terjadi.
Perbandingan Penjadwalan Proyek Menggunakan Kurva “S” dan CPM Network pada Proyek “X” di Surabaya Wenly Sulistio; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2016): October 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.054 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.2.31-38

Abstract

Metode yang banyak digunakan dalam perencanaan jadwal proyek adalah metode CPM Network yang memperlihatkan analisa jaringan antar aktivitas dan juga metode Kurva “S” yang menggunakan grafik hubungan jadwal proyek dengan biaya proyek. Penelitian ini melakukan perencanaan jadwal menggunakan metode CPM Network dan Kurva “S”. Dari data yang didapat dilakukan perencanaan jadwal proyek menggunakan bantuan program Microsoft Project dan selanjutnya dilakukan pengamatan dilapangan. Hasil dari analisa kedua metode akan dilakukan perbandingan.Hasil dari CPM Network menunjukkan terjadi keterlambatan selama 173 hari. Hasil dari Kurva “S” menunjukkan bahwa proyek terselesaikan sebesar 54.5322% yang dalam rencana diselesaikan selama 245 hari, sehingga terjadi keterlambatan 105 hari. Hasil CPM Network menunjukkan proyek terlambat mulai periode ke-13. Metode Kurva S menunjukkan proyek terlambat mulai periode ke-11. CPM Network menghasilkan informasi analisa setiap periode sehingga dapat dilakukan pengendalian sesegera mungkin. Kurva “S” melihat secara biaya tetapi tidak dapat menginformasikan suatu aktivitas terlambat atau lebih cepat.
Potret Penerapan Perencanaan dan Pengendalian Jadwal Proyek pada Suatu Kontraktor BUMN Desi Widyastuti; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2016): October 2016
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.99 KB) | DOI: 10.9744/duts.3.2.39-46

Abstract

Penjadwalan proyek sangat berpengaruh untuk penentuan hasil dari suatu proyek. Proyek yang dapat diselesaikan tepat waktu akan memberikan dampak yang yang sangat besar salah satu efisiensi dari segi biaya sehingga perlu dibuat dan dijaga dengan baik. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan potret penerapan perencanaan dan pengendalian jadwal proyek pada suatu kontraktor BUMN. Penelitian ini menggunakan kuisioner dan wawancara untuk mendapatkan data dan diolah menggunakan analisa deskriptif.Data penelitian didapatkan dari 11 (sebelas) respoden dengan 8 (delapan) proyek yang berbeda. Perencanaan jadwal proyek pada kontraktor ini sudah mempertimbangkan banyak faktor. Kontraktor ini hanya menerapkan bar chart pada penggunaan jadwal konstruksi. Monitoring jadwal pada kontraktor ini sudah dipantau secara berkala namun untuk pembaharuan jadwal masih belum dilaksanakan.
Pelaksanaan Metode Spc dan Penilaian Tingkat Risiko Kecelakaan Kerja Pekerjaan Struktur pada Proyek X Eric Budisetiawan; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2017): October 2017
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.73 KB) | DOI: 10.9744/duts.4.2.16-23

Abstract

Keselamatan kerja yang baik dilakukan dengan melakukan perencanaan dan penerapan keselamatan kerja. Pada penelitian ini, dicoba untuk merencanakan dan menilai penerapan keselamatan kerja dengan metode SPC serta melakukan penilaian terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja berdasarkan Peraturan Menteri PU No : 05/PRT/M/2014.pada pekerjaan struktur proyek X.Perencanaan keselamatan kerja pada proyek tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu long-term planning, look-ahead planning, dan short-term planning. Kemudian untuk penilaiannya, digunakan indikator PSW. Selama 2 bulan pengamatan, didapatkan nilai nol untuk seluruh pekerjaan struktur yang disebabkan oleh para pekerja. Kemudian hasil penilaian tingkat risiko menunjukkan bahwa semua pekerjaan struktur pada proyek tersebut berisiko tinggi. Hal ini dikarenakan nilai keparahan dari sebagian besar potensi bahaya tiap pekerjaan memiliki tingkat keparahan tinggi (bernilai 3) sehingga mengakibatkan tingginya tingkat risiko. Oleh sebab itu, saat mengerjakan pekerjaan struktur tersebut pengendalian risiko seperti pelatihan, safe guard, APD, serta pengawasan dari mandor harus dilakukan dengan baik dan benar.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK DAN TINGKAT KESULITAN PECEGAHANNYA PADA PEKERJAAN STRUKTUR, FINISHING, DAN MEP Fendy Fendy; Andi Andi; Jani Rahardjo
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2017): October 2017
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.65 KB) | DOI: 10.9744/duts.4.2.24-30

Abstract

Dalam bidang konstruksi, proses yang harus dilalui untuk menghasilkan produk konstruksi yaitu pekerjaan proyek konstruksi. Salah satu yang dapat menghambat suatu proyek konstruksi yaitu bila terjadi rework dalam proyek konstruksi tersebut. Rework dapat berdampak pada biaya, produktivitas dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini berfokus pada frekuensi dan tingkat kesulitan pencegahan dari faktor-faktor penyebab rework sehingga munculnya rework dapat diminimalisir pada proyek konstruksi. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan membuat kuesioner yang berkaitan dengan rework serta membagikannya kepada responden yang bekerja sebagai main contractor dan kontraktor MEP di wilayah Surabaya. Pada pekerjaan struktur dan finishing faktor perubahan desain menjadi faktor yang paling sering terjadi dan paling sulit dicegah agar tidak terjadi rework. Pada pekerjaan MEP faktor jadwal proyek terlalu padat paling sering muncul dan faktor yang paling sulit dicegah untuk menghindari rework adalah faktor kurangnya modal kerja dari pemilik.
TINGKAT KEPENTINGAN RISIKO DAN RESPON RISIKO PADA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Anton Widjaja; Andi Andi; Paul Nugraha
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2017): October 2017
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.248 KB) | DOI: 10.9744/duts.4.2.31-39

Abstract

Frekuensi dan dampak bisa mewakili tingkat kepentingan risiko. Karena itu tingkat kepentingan risiko harus diketahui agar bisa mendapatkan prioritas risiko. Setelah itu respon risiko dilakukan pada masing-masing risiko menurut tingkat kepentingannya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tingkat kepentingan dan respon risiko pada masing-masing risiko yang diidentifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada owner, konsultan perencana, MK, dan kontraktor yang terlibat langsung di lapangan di wilayah Surabaya. Kemudian data dianalisa dengan uji t-test untuk frekuensi dan dampak risiko, sedangkan respon risiko diuji menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tingkat kepentingan risiko ditemukan bahwa risiko internal baik masing-masing owner dan kontraktor lebih cenderung pada tingkat kepentingan extreme dan high, sedangkan risiko eksternal lebih cenderung pada tingkat kepentingan medium dan low. Dengan frekuensi dengan mean tertinggi  dan dampak dengan mean tertinggi menurut owner adalah kekurangan pekerja sedangkan pada kontraktor adalah permintaan change order oleh owner, diikuti beberapa perbedaan pendapat untuk frekuensi dan dampak. Kemudian ditemukan bahwa strategi untuk merespon risiko menurut tingkat kepentingan extreme dan high adalah dengan menghindari dan mengurangi, sedangkan pada tingkat kepentingan medium dan low adalah dengan menghindari dan menerima, dengan adanya beberapa perbedaan pendapat untuk merespon risiko.
ANALISIS UNSAFE ACT DAN UNSAFE CONDITION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG X Filbert Chance Gondosiswanto; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.608 KB) | DOI: 10.9744/duts.4.1.9-14

Abstract

Kecelakaan kerja sangatlah rawan terjadi pada sebuah proyek konstruksi dan dapat mengakibatkan kerugian berupa kerusakan pada material maupun peralatan. Kecelakaan kerja yang timbul biasanya disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja (unsafe act) dan kondisi fisik atau lokasi proyek yang tidak aman (unsafe condition). Pada penelitian ini akan dilakukan analisis dan evaluasi tentang tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) pada proyek pembangunan gedung X.Faktor perlengkapan pelindung tubuh dan penggunaan peralatan kerja mendapatkan nilai rata-rata terburuk yaitu -1. Setelah didapatkan hasil tersebut, dilakukan penekanan akan pentingnya pelatihan keselamatan. Penekanan pada pelatihan pekerja menghasilan peningkatan yang cukup baik dari nilai -1 pada proyek hotel maupun soho untuk faktor perlengkapan pelindung tubuh meningkat menjadi 0.69 untuk hotel dan 0.68 untuk soho, untuk faktor penggunaan perlengkapan kerja dari rating -1 untuk hotel dan soho meningkat menjadi 0.56 untuk hotel dan 0.64 untuk soho.