Andi Andi
Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PREDIKSI KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI Christian Hadisurya Suyansen; Paulus Nugraha; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.306 KB) | DOI: 10.9744/duts.4.1.64-70

Abstract

Ada pepatah mengatakan bahwa waktu adalah uang. Pepatah ini berlaku juga di dunia konstruksi oleh karenanya manajemen waktu menjadi penting. Memprediksi akan adanya keterlambatan merupakan kunci sukses dari sebuah proyek konstruksi. Kinerja waktu yang baik adalah salah satu tolok ukur kesuksesan sebuah proyek. Banyak penelitian sebelumnya menemukan beragam faktor penyebab keterlambatan dari proyek konstruksi. Penelitian ini meliputi mengumpulkan faktor, menyeleksi faktor, melakukan survei, analisa statistik, dan verifikasi. Survei dilakukan terhadap proyek yang sudah diselesaikan kontraktor yang berbasis di Surabaya. Sebuah model untuk memprediksi kinerja waktu dikembangkan melalui analisa statistik dengan regresi linear multivarian.
MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi; Andi Andi
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2018): October 2018
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.149 KB) | DOI: 10.9744/duts.5.2.17-25

Abstract

Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun 2007 oleh Murray B. Woolf, yaitu Performance Intensity. Metode ini mempunyai dua variabel utama yaitu duration days dan time consumption. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan analisa dengan menggunakan metode Performance Intensity dan CPM dengan dan mengetahui perbandingan analisa tanggal akhir sebuah proyek menggunakan metode Performance Intensity dengan metode penjadwalan CPM yang lebih dulu digunakan. Penelitian ini mempunyai batasan yaitu pekerjaan struktur, dinding dan tangga. Untuk melakukan penelitian ini diperlukan jadwal rencana sebagai acuan. Selain itu diperlukan data start date, finish date, persentase selesai tiap aktivitas yang didapat dari hasil monitoring setiap hari dan dilakukan analisa perbandingan mingguan dengan jadwal rencana. Jadwal rencana awal proyek selama 189 hari. Penelitian dilakukan selama 10 minggu dimulai dari tanggal 15 September 2014. Hasil dari penelitian adalah terdapat perbedaan analisa tanggal akhir antara metode Performance Intensity dengan metode CPM. Analisa tanggal akhir Performance Intensity mempunyai range antara 123-185 hari, sedangkan analisa metode CPM mempunyai range 175-199 hari. Perbedaaan range analisa prediksi tanggal berakhirnya proyek disebabkan metode Performance Intensity menggunakan laju pekerjaan kumulatif rata-rata sebagai tolak ukurnya yang selalu berubah-ubah tiap periode.
ANALISA ASPEK-ASPEK DALAM PROSEDUR CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI Michael Halmar Kosasi; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.669 KB) | DOI: 10.9744/duts.6.1.9-16

Abstract

Change order merupakan perubahan kondisi kontrak yang mengubah harga, dan schedule proyek. Penelitian sebelumnya menunjukan claim change order mencapai 50% dari keseluruhan claim, dimana 76% diantaranya merupakan change order lisan dan separuhnya mengalami kegagalan claim. Tujuan penelitian adalah mengetahui berbagai aspek dalam prosedur change order. Metode penelitian yaitu dengan membuat kuesioner berdasarkan literatur terhadap “frekuensi kejadian” dan “tingkat kepentingan”. Data dianalisa deskriptif untuk mendalami kondisi proyek dan literatur beserta penyebabnya secara mendalam, yang kemudian dilakukan analisa perbedaan kontraktor dan MK melalui uji T-Test. Berdasarkan analisa diketahui saat identifikasi, change order diprakarsai owner, kontraktor, MK dengan site instruction, selanjutnya kontraktor harus mengajukan proposal gambar, spesifikasi, harga, dokumentasi. Selanjutnya owner akan mengevaluasi harga satuan dan mengukur volume bersih berdasar perubahan gambar. Pada tahapan approval, owner memberikan tanda tangan berdasarkan harga yang disetujui. Payment dilakukan dengan invoice terpisah sesuai progress change order beserta biaya tidak langsung, sedangkan tambahan waktu diberikan dalam hari kalender Change orders are changes in contract conditions change prices, and the project schedule. Previous research shows change order claims reaches 50% of total claim, where 76% given in verbal, and half have failed. The research objective is to determine the various aspects of the change order procedure. The research method is to create a questionnaire based on the literature of the "frequency of occurrence" and "level of interest". Data were analyzed descriptively to explore the conditions of the project and literature and how it happens, analyzed the differences contractors and MK through T-Test. Based on the analysis found that identification phase, change orders initiated by the owner, the contractor, MK with site instruction, then the contractor must submit a proposal drawings, specifications, price, documentation. Next phase, owner will evaluate the unit price and measuring the net volume based on changes drawing. At approval phase, owner provides a signature based on the agreed price. Payment is done by a separate invoice based on progress including indirect costs, while additional time is given in calendar days.
ANALISA ASPEK-ASPEK DALAM PROSEDUR CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI Michael Halmar Kosasi; Andi Andi; Lie Arijanto
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/duts.6.1.9-16

Abstract

Change order merupakan perubahan kondisi kontrak yang mengubah harga, dan schedule proyek. Penelitian sebelumnya menunjukan claim change order mencapai 50% dari keseluruhan claim, dimana 76% diantaranya merupakan change order lisan dan separuhnya mengalami kegagalan claim. Tujuan penelitian adalah mengetahui berbagai aspek dalam prosedur change order. Metode penelitian yaitu dengan membuat kuesioner berdasarkan literatur terhadap “frekuensi kejadian” dan “tingkat kepentingan”. Data dianalisa deskriptif untuk mendalami kondisi proyek dan literatur beserta penyebabnya secara mendalam, yang kemudian dilakukan analisa perbedaan kontraktor dan MK melalui uji T-Test. Berdasarkan analisa diketahui saat identifikasi, change order diprakarsai owner, kontraktor, MK dengan site instruction, selanjutnya kontraktor harus mengajukan proposal gambar, spesifikasi, harga, dokumentasi. Selanjutnya owner akan mengevaluasi harga satuan dan mengukur volume bersih berdasar perubahan gambar. Pada tahapan approval, owner memberikan tanda tangan berdasarkan harga yang disetujui. Payment dilakukan dengan invoice terpisah sesuai progress change order beserta biaya tidak langsung, sedangkan tambahan waktu diberikan dalam hari kalender Change orders are changes in contract conditions change prices, and the project schedule. Previous research shows change order claims reaches 50% of total claim, where 76% given in verbal, and half have failed. The research objective is to determine the various aspects of the change order procedure. The research method is to create a questionnaire based on the literature of the "frequency of occurrence" and "level of interest". Data were analyzed descriptively to explore the conditions of the project and literature and how it happens, analyzed the differences contractors and MK through T-Test. Based on the analysis found that identification phase, change orders initiated by the owner, the contractor, MK with site instruction, then the contractor must submit a proposal drawings, specifications, price, documentation. Next phase, owner will evaluate the unit price and measuring the net volume based on changes drawing. At approval phase, owner provides a signature based on the agreed price. Payment is done by a separate invoice based on progress including indirect costs, while additional time is given in calendar days.