I Made Minggu Widyantara
Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Lembaga Pusat Pelaporan dan Analisis Dalam Penaggulangan Tindak Pidana Money Laundring I Wayan Panca Eka Darma; I Made Minggu Widyantara; Ni Made Sukaryati Karma
KERTHA WICAKSANA Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.804 KB) | DOI: 10.22225/kw.14.1.2020.63-68

Abstract

This study aims to determine the role of the PPATK in handling money laundering after the enactment of Law No. 8 of 2010 concerning the prevention and eradication of money laundering and how criminal sanctions against money laundering in Indonesia. This study uses a normative legal method with a statutory approach. The conclusion of this research is first, PPATK as an independent institution that has 3 (three) main roles in the prevention and eradication of money laundering by receiving reports on suspicious financial transactions, analyzing reports received from the reporting party and then forwarding the results of the report analysis to the parties authorized. Where in the functions and duties of the PPATK are regulated in articles 30 through article 44 of Law No. 8 of 2010 concerning Prevention and Eradication of Money Laundering. Secondly, in the verdict Number: 339 / PID.B / 2010 / PN.JKT.PST, the contents of the decision stated that defendants I and II in the primer snare violated article 2 paragraph 1 in conjunction with article 18 of Law Number 31 of 1999 concerning criminal corruption as amended by Law Number 31 of 2001, challenge the amendment to Law Number 31 of 1999 in conjunction with article 55 paragraph 1 of the Criminal Code
Pemerdayaan Masyarakat Adat dan Penyuratan Awig-Awig Desa Pakraman Siangan-Gianyar-Bali Indonesia A.A.Gede Oka Wisnumurti; I Wayan Wesna Astara; I Made Suwitra; I Wayan Rideng; I Nyoman Putu Budiartha; I Made Minggu Widyantara; I Ketut Irianto
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.421 KB)

Abstract

Tujuan penyuratan awig-awig di Desa adat Siangan adalah sebagai implementasi dari kehendak Peraruran Daerah Nomor 3 tahun 2001 tentang Desa Pakraman, setiap Desa adat/Pakraman menyuraktan awig-awig. Selain itu, yang sangat urgen adalah kehendak masyarakat adat Siangan untuk merevisi awig-awig yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Hal yang sangat penting dilaksanakan penyuratan awig-awig adalah untuk menghindari konflik tapal batas desa, atas dasar yang saling seluk dengan tetangga desa adat yang bersebelahan, dan juga untuk menghindari saling klaim wilayah yang berpotensi ekonomis. Dalam hukum adat secara sosiologis, bahwa hukum adat sifatnya tidak tertulis. Namun mulai diberlakunya Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor: 06 tahun 1986 tentang kedudukan, Fungsi dan Peranan Desa Adat dalam Propinsi Tingkat I Bali, desa Adat, diperintahkan untuk penyuratan awig-awig di seluruh desa adat di Bali. Dalam penyuratan awig-awig sosialisasi sangat penting untuk menjaring masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, prajuru adat, kelompok yang berkepentingan berkaitan dengan isi awig-awig tidak boleh bertentangan dengan asas kepatutan dan peraturan perundang-undangan serta ideologi Pancasila.