p-Index From 2020 - 2025
1.734
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian Kuat Kejut dan Keuletan Pada Beton Mutu Tinggi Memadat Mandiri Menggunakan Bahan Tambah Metakaolin dengan Variasi Perbandingan Alkali Aktivator Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Mohammad Kamal
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i1.55561

Abstract

Inovasi campuran beton terus dilakukan seiring dengan kebutuhan akan kualitas konstruksi yang baik. Indonesia dengan kekayaan jenis material bahan konstruksi merupakan salah satu faktor pendukung untuk melakukan studi-studi akan potensi material tersebut sebagai pengganti semen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi perbandingan massa aktivator Na2SiO3:NaOH sebesar 0 (tanpa alkali), 1:2, 2:2, 3:2 dengan metakaolin 17,5% terhadap nilai kuat kejut dan keuletan beton mutu tinggi memadat mandiri (HSSCC). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Digunakan benda uji beton silinder diameter 15 cm dengan tinggi 6 cm untuk pengujian kuat kejut dan beton balok dengan ukuran 40 cm x 10 cm x 10 cm untuk pengujian keuletan. Pengujian kuat kejut dilakukan dengan metode drop weight test oleh beban kejut, kemudian dilakukan pencatatan jumlah pukulan sampai benda uji runtuh dan perhitungan energi serapan setiap variasi beton. Pengujian keuletan dilakukan dengan metode pembebanan bertambah pada satu titik pembebanan menggunakan mesin UTM. Nilai keuletan merupakan luasan yang dihasilkan dari regresi hubungan beban dan lendutan yang dapat diterima benda uji sebelum retak. Pengujian dilakukan pada saat benda uji memiliki umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan perbandingan massa aktivator Na2SiO3:NaOH sebesar 2:2 mempunyai kuat kejut dan keuletan paling tinggi, berturut-turut dengan nilai 33207,3 Joule dan 1,3026 kNmm. Untuk itu penggunaan aktivator Na2SiO3:NaOH yang disarankan adalah 2/2 atau sebanding.Kata Kunci: HSSCC, metakaolin, Na2SiO3, NaOH, kuat kejut, keuletan.
KAJIAN SERAPAN CO2 PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI DENGAN BAHAN TAMBAH METAKAOLIN MENGGUNAKAN VARIASI AKTIVATOR NaOH DAN Na2SiO3 Wibowo Wibowo; Halwan Alfisa Saifullah; Nabela Nurwikaningtyas
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 2 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v9i2.53975

Abstract

Inovasi beton dilakukan guna menciptakan kualitas konstruksi yang baik.. Jumlah pori pada beton mempengaruhi durabilitas beton. Jumlah pori yang semakin banyak pada beton menyebabkan permeabilitas dan serapan meningkat sehingga menyebabkan kuat tekan dan durabilitas menurun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi perbandingan aktivator Na2SiO3/NaOH sebesar 0; 1/2; 2/2; dan 3/2 terhadap nilai serapan CO2 beton mutu tinggi memadat mandiri dengan substitusi metakaolin 17,5%. Nilai serapan CO2 dapat merepresentasikan porositas beton. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental. Benda uji yang digunakan berbentuk tabung dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm. Pengujian ini berpedoman pada SNI 03-6468-2000, EFNARC 2005, dan  SNI 03-2914-1992. Pengujian serapan CO2 dilakukan dengan merendam benda uji berumur 28 hari selama 10+0,5 menit dan 24 jam pada larutan karbonat 4% kemudian membandingkan berat kering oven dengan berat SSD-nya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivator alkali yang digunakan dapat menghambat laju serapan CO2. Beton dengan perbandingan Na2SiO3/NaOH sebesar 2/2 memiliki nilai serapan CO2 paling rendah dengan penurunan sebesar 41,22%  pada waktu perendaman 10+0,5 menit dan 20% pada waktu perendaman 24 jam terhadap beton normal.
KAJIAN UJI KUAT LEKAT PADA BETON HIGH VOLUME FLY ASH SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA – SCC) DENGAN KADAR FLY ASH 50%, 60%, DAN 70% DARI BERAT BINDER Agus Setiya Budi; Wibowo Wibowo; Muhammad Arbie Khairul Insani
Matriks Teknik Sipil Vol 9, No 4 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.981 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v9i4.54881

Abstract

Perkembangan zaman mampu menciptakan kemajuan di bidang konstruksi secara signifikan yang kemudian memunculkan inovasi baru yang dapat dimanfaatkan secara maksimal dan efisien, salah satunya yaitu pembuatan High Volume Fly Ash Self – Compacting Concrete (HVFA – SCC). High Volume Fly Ash Self – Compacting Concrete (HVFA – SCC) adalah gabungan antara High Volume Fly Ash Concrete (HVFAC) dan Self – Compacting Concrete (SCC) dimana dapat diperoleh hasil beton mutu tinggi dengan material penyusunnya yaitu semen digantikan 50% atau lebih menggunakan fly ash serta dapat mengalir dan memadat mandiri. Penelitian ini meninjau kuat lekat dari HVFA – SCC dengan ragam kadar fly ash 50%, 60%, serta 70% dari berat binder selanjutnya dibandingkan dengan beton normal. Sampel dalam penelitian ini berbentuk silinder berukuran diameter 30 cm dan tinggi 15 cm dengan jumlah masing – masing sampel sebanyak 3 buah berumur 28 hari. Penelitian ini diperoleh hasil yang dapat disimpulkan bahwa pemakaian fly ash dapat menaikkan kuat lekat dibanding dengan beton normal. Hasil kuat lekat HVFA – SCC kadar fly ash 50% sebesar 0,85 Mpa, HVFA – SCC kadar fly ash 60% sebesar 1,12 MPa, dan HVFA-SCC dengan fly ash 70% sebesar 1,44 MPa, hasil ini menunjukkan nilai lebih besar daripada beton normal dengan nilai sebesar 0,23 MPa.
KAJIAN KUAT LEKAT PADA BETON BUBUK REAKTIF DENGAN SILICA FUME 15% DAN VARIASI PASIR KUARSA Wibowo Wibowo; Purwanto Purwanto; Maulidah Nur Rizka
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 4 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i4.63687

Abstract

Perkembangan teknologi konstruksi menuntut kebutuhan material beton dengan durabilitas dan kinerja yang tinggi sehingga memiliki struktur yang tahan terhadap berbagai kondisi. Beton memiliki karakteristik dapat menahan kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam menahan gaya tarik. Penambahan baja tulangan pada beton dapat menahan momen pada bagian penampang yang rawan akan keretakan dan meningkatkan kuat tarik pada beton. Beton bertulang harus memiliki nilai kuat lekat yang tinggi antara beton dan tulangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penambahan silica fume 15% dan variasi pasir kuarsa pada kuat lekat beton bubuk reaktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Benda uji pada penelitian ini beruba kubus dengan sisi 20 cm dan tulangan ulir berdiameter 10 cm. Pengujian kuat lekat dilakukan pada beton berumur 28 hari dengan melakukan pull out test dan mencatat beban yang terbaca pada Universal Testing Machine (UTM). Hasil pengujian kuat lekat beton saat beban maksimum pada benda uji kubus berukuran 20 cm dengan variasi pasir kuarsa 0%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40% masing-masing adalah 19,80 MPa; 21,35 MPa; 21,78 MPa; 22,55 MPa; 22,97 MPa; 22,82 MPa, dan 22,13 MPa.Kata Kunci : beton bubuk reaktif, kuat lekat, silica fume, pasir kuarsa
Kajian Kuat Lekat Beton Memadat Mandiri Mutu Tinggi dengan Metakaolin 12,5% dan Variasi Agregat Limbah Pecahan Keramik Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Dinda Imas Nurdhyanti
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 4 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i4.64241

Abstract

Pelaksanaan konstruksi berkelanjutan berkaitan erat dengan adanya teknologi beton, sehingga perlu dikembangkannya penelitian inovasi beton yang memiliki mutu tinggi dan memiliki kemampuan mengalir yang baik dalam melewati tulangan namun tetap ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek subtitusi metakaolin dan variasi agregat limbah pecahan keramik pada kualitas beton memadat mandiri mutu tinggi khususnya kuat lekat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metakaolin berperan sebagai bahan subtitusi semen sedangkan agregat limbah pecahan keramik berperan sebagai bahan subtitusi agregat kasar. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa kubus dengan panjang sisi 15 cm serta tulangan ulir diameter 10 mm. Uji kuat lekat dilaksanakan pada beton berumur 28 hari dengan cara menarik tulangan serta mencatat beban dan displacement yang terbaca pada Universal Testing Machine (UTM) dan sensor LVDT yang disambungkan pada alat digital load meter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metakaolin dan subtitusi agregat kasar dengan agregat limbah pecahan keramik mampu meningkatkan mutu beton. Penggantian variasi agregat limbah pecahan keramik dengan kadar 0%; 20%; 30%; dan 40% menghasilkan nilai kuat lekat berturut-turut 5,14 MPa; 8,03 MPa; 7,56 MPa; dan 5,73 MPa. Kuat lekat beton semakin menurun seiring bertambahnya subtitusi agregat limbah pecahan keramik saat melebihi penggantian kadar agregat limbah pecahan keramik sebanyak 20%.
KAJIAN NILAI SUSUT KERING PADA BETON MEMADAT MANDIRI MUTU TINGGI DENGAN METAKAOLIN 12,5% DAN VARIASI LIMBAH PECAHAN KERAMIK Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Nanda Yusuf Pribadi Wicaksana
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 4 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i4.64359

Abstract

Perkembangan industri konstruksi perlu ditunjang dengan adanya inovasi untuk mengatasi permasalahan di dalamnya. Beberapa permasalahan yang muncul adalah sulitnya beton segar mengalir melalui tulangan dan melimpahnya limbah padat konstruksi. Penggunaan kembali limbah padat konstruksi khususnya limbah pecahan keramik sebagai inovasi substitusi agregat kasar alami pada beton mutu tinggi memadat mandiri dapat menjadi solusi permasalahn di atas. Metakaolin pada penelitian ini merupakan alternatif substitusi semen. Susut kering adalah berkurangnya volume beton akibat hilangnya air pada beton yang dapat menyebabkan rtak apada beton. Oleh karena itu perlu dikaji mengenai nilai susut kering pada beton. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa balok berukuran 300x100x100 mm. Pengujian susut kering beton dilaksanakan mulai dari beton berumur 1 hari – 28 hari dengan menggunakan alat Demec Gauge. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa substitusi metakaolin 12,5% dari berat semen dan subtitusi agregat kasar alami dengan agregat limbah pecahan keramik memenuhi parameter beton memadat mandiri berdasarkan EFNARC 2005 dan mampu meningkatkan nilai susut kering beton. Penggantian variasi agregat limbah pecahan keramik dengan kadar 0%, 20%, 30%, dan 40% menghasilkan nilai susut kering berturut-turut 605,152; 643,238; 702,264; dan 778,750. Nilai susut kering beton semakin meningkat seiring bertambahnya subtitusi agregat limbah pecahan keramik.
KAJIAN SERAPAN CO2 PADA BETON BUBUK REAKTIF DENGAN SILICA FUME 15% DAN VARIASI PASIR KUARSA Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Maulana Kangko Wicaksono
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i3.63652

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan prioritas pemerintah dalam beberapa tahun kedepan. Durabilitas beton merupakan faktor penting bagi  dunia konstruksi.Beton dituntut memiliki mutu yang baik serta tahan terhadap berbagai kondisi. Jumlah pori pada beton merupakan faktor yang mempengaruhi durabilitas beton. Hal yang menyebabkan rendahnya durabilitas beton adalah besarnya jumlah pori pada beton. Bubuk beton reaktif merupakan inovasi terkini dibidang teknologi beton dengan memanfaatkan penggunaan partikel halus sebagai bahan penyusunya. Pasir kuarsa merupakan material penyusun bubuk beton reaktif yang dapat mengisi rongga pada campuran beton, memperkecil ukuran pori campuran beton, dan mengurangi permeabilitas beton. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penggunaan variasi pasir kuarsa 0%; 15%; 20%; 25%; 30%; 35% dan 40% pada beton bubuk reaktif terhadap nilai serapan CO2. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang digunakan dengan sample uji beton tabung yang memiliki diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm yang berjumlah 21 buah. Pengujian serapan CO2 dilaksanakan dengan merendam sample uji ke dalam larutan karbonat 4% selama 10+0,5 menit dan 24 jam lalu menimbang pada kondisi kering permukaan lalu membandingkan hasil tersebut dengan berat pada saat kering oven. Nilai serapan CO2 terendah yaitu pada kadar penggunaan pasir kuarsa 30% dari total berat agregat, mampu menurunkan serapan beton hingga 43,18% dalam perendaman selama 10+0,5 menit dan dapat mengurangi serapan beton sebesar 36,77% dalam perendaman selama 24 jam.
KAJIAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON MEMADAT MANDIRI MUTU TINGGI DENGAN METAKAOLIN 12,5% SEBAGAI SEMEN DAN VARIASI STEEL SLAG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS Wibowo Wibowo; Purwanto Purwanto; Muhammad Nasirudin Syuja
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i3.64402

Abstract

Beton sebagai bahan konstruksi dipilih sebagai bahan utama karena harga yang lebih ekonomis dan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan mudah untuk ditemukan. Beton memadat mandiri (Self Compacting Concrete) dengan bahan tambah metakaolin 12,5% dan Steel Slag  mampu meningkatkan mutu beton sehingga memenuhi standar syarat Beton Mutu Tinggi dengan kuat tekan lebih dari 41,4 MPa. Beton mutu tinggi memadat mandiri menggunakan bahan tambah metakaolin 12,5% dan variasi Steel Slag 0%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5% dan 25%. Penelitian dilaksanakan untuk mendapatkan karakteristik dari beton segar untuk memenuhi syarat sebagai beton SCC. Setelah memenuhi syarat sebagai beton SCC, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai kuat tekan maksimum dan grafik hubungan tegangan-regangan untuk perhitungan modulus elastisitas. Beton dengan tambahan Steel Slag memenuhi syarat sebagai beton SCC dengan kuat tekan dan modulus elastisitas beton maksimum terjadi pada kadar Steel Slag 22,5% dengan nilai kuat tekan sebesar 62,17 MPa dan modulus elastisitas sebesar 31179,2 MPa menggunakan standar perhitungan Eurocode 2-1992.
Uji Kuat Lekat dan Penjangkaran Beton Memadat Mandiri dengan Bahan Tambah Aktivator Alkali dan Metakaolin Wibowo Wibowo; Achmad Basuki; Muchsan Maulana Sanjaya
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i2.60772

Abstract

Beton mutu tinggi memadat mandiri adalah beton yang mampu mengisi ruang-ruang kosong dengan berat sendiri tanpa memerlukan bantuan alat pemadat serta memiliki nilai kuat tekan lebih besar atau sama dengan 41,4 MPa. Kuat Lekat dan Kapasitas Penjangkaran beton merupakan salah satu parameter untuk menentukan hubungan antara beton dengan baja tulangan. Kuat Lekat merupakan kemampuan beton dalam mengikat baja tulangan untuk menahan geser. Kuat lekat juga akan meningkat seiring dengan kedalam penjangkaran baja tulangan. Penjangkaran akan memberikan hasil maksimal dengan jarak kedalaman tertentu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan metode teoritis. Sampel uji yang digunakan berbentuksilinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan baja ulir tulangan yang tertanam sepanjang 70 cm dan diameter 10 mm dengan total sampel uji 12 buah. Bahan tambah metakaolin yang digunakan sebanyak 17,5% dari berat semen dan variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3 dan NaOH) berturut-turut sebesar 0; 0,5; 1; dan 1,5. Hasil dari pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa pada penambahan aktivator alkali dengan perbandingan 2/2 dan 2/3 tidak memenuhi syarat uji v-funnel test dan pada perbandingan aktivator alkali 3/2 tidak memenuhi syarat l-box test. Hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa semua sampel uji termasuk dalam beton mutu tinggi dikarenakan nilai kuat tekan yang dihasilkan telah melebihi 41,4 Mpa dan nilai tertinggi terdapat pada perbandingan aktivator alkali sebesar 2/2 yang memiliki nilai kuat tekan sebesar 46,90 MPa. Uji kuat lekat dan penjangkaran dilakukan pada sampel yang telah berumur 28 hari, pengujian ini menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan tambahan dial untuk mengetahui besar slip yang terjadi pada baja tulangan sampel uji. Uji kuat lekat saat terjadi slip 2,5 mm pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturutturut 0,9585 MPa; 1,1318 MPa; 1,1671 MPa; dan 0,9372 MPa. Uji kuat lekat pada saat Pmaks pada variasi perbandingan aktivator alkali 0; 0,5; 1; dan 1,5 menghasilkan besar nilai berturut-turut 3,2751 MPa; 3,5721 MPa, 3,7419 MPa; dan 3,0133 MPa. Berdasarkan hasil pengujian tersebut nilai kuat lekat tertinggi terjadi pada variasi perbandingan aktivator alkali (Na2SiO3:NaOH) sebesar 1.
KAJIAN KETAHANAN KEJUT DAN CRACK INITIATION PADA BETON BUBUK REAKTIF MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME 15% DAN VARIASI PASIR KUARSA Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Ganesha Wibisono Lubis
Matriks Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2022): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v10i3.63647

Abstract

Pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia akan terus meingkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Bahan utama yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur adalah beton. Beton dituntut untuk memiliki mutu, workabilitas dan durabilitas yang tinggi, serta masa layan panjang. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dengan pembuatan beton bubuk reaktif. Beton bubuk reaktif merupakan beton yang menghilangkan penggunaan agregat kasar,untuk meningkatkan homogenitas campuran beton dan kepadatan beton. Penilitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan 15% silica fume dan variasi pasir kuarsa terhadap nilai ketahanan kejut beton bubuk reaktif mutu tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental. Pengujian dilakukan dengan alat modifikasi Impact Drop Weight terhadap benda uji silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 6 cm yang telah mencapai umur 28 hari. Hasil dari penelitian ini yaitu beton bubuk reaktif mengalami peningkatan energi serapan pada variasi pasir kuarsa 15%, 20%, 25% dan 30%, kemudian beton akan mengalami penurunan pada variasi pasir kuarsa 35% dan 40%.