Indrasari, Nelly
Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN KALA II PADAPOSISI MIRING DAN POSISI SETENGAH DUDUK Indrasari, Nelly
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.644 KB)

Abstract

Di BPS Suparini ibu bersalin menggunakan posisi setengah duduk dan belum menggunakan posisi lain seperti posisi miring,posisi tegak,posisi jongkok, posisi terlentang dan posisi duduk bersandar dengan penolong.sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan posisi miring dan setengah duduk pada ibu bersalin pada lama kala II di BPS Kota Bandar Lampung Tahun 2013.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan lama persalinan kala II pada posisi miring dan setengah duduk di BPS Suparini, BPS Kartini dan BPS Lia Maria Bandar lampung. Subyek penelitian ini adalah ibu inpartu kala II. Obyek penelitian ini adalah posisi miring dan setengah duduk pada ibu bersalin.Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala II di BPS Suparini, BPS Kartini dan BPS Lia Maria. Besar sampel penelitian ini ditentukan dengan rumus independent two sample sehingga sampel berjumlah 160 dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list melalui observasi. Selanjutnya data di analisis dengan analisis univariat menggunakan mean sedangkan analisis bivariat dengan uji independent sample t-tes.Hasil penelitian nilai rata-rata waktu pada persalinan kala II pada posisi miring yaitu 34,54 menit dan pada posisi setengah duduk yaitu 43,85 menit sedangkan perbedaan nilai rata-rata diantara posisi miring dan setengah duduk adalah 9,31 menit. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t didapatkan nilai pvalue 0,02< (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan lama kala II antara kelompok posisi miring dan kelompok posisi setengah duduk. Sehingga disarankan agar  penolong persalinan dapat menerapkan posisi miring pada proses persalinan kala II sehingga dapat mengurangi angka partus lama pada ibu bersalin dan asfiksia pada bayi. 
HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS Indrasari, Nelly
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.32 KB)

Abstract

Kasus kematian ibu nifas akibat perdarahan dan kasus perdarahan post partum primer maupun sekunder salah satunya disebabkan oleh subinvolusi uterus. Data di wilayah kerja Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung dari 20 ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang periode Maret 2013, terdapat 13 ibu nifas dengan frekuensi menyusui bayinya ≥ 8 kali dan 7 ibu nifas dengan frekuensi menyusui < 8 kali seluruhnya mengalami keterlambatan involusi uterus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusui terhadap involusi uterus pada ibu nifas di Wilayah Kerja Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. Jenis penelitian adalah  penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas pada hari pertama, hari ke tiga dan hari ke tujuh post partum berjumlah 138 orang dan jumlah sampel sebanyak 100 ibu nifas. Pengumpulan data menggunakan checklist. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil uji statistik diperoleh dari 32 responden yang frekuensi menyusuinya < 8 kali terdapat sebanyak 18 responden (56,3%) mengalami involusi uterus tidak sesuai, sedangkan dari 68 responden yang frekuensi menyusuinya ≥ 8 kali terdapat 10 responden (14,7%) mengalami involusi uetrus tidak sesuai dengan  value = 0,000 yang berarti nilai  value < 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan antara frekuensi menyusui terhadap involusi uterus pada ibu nifas. Peneliti menyarankan untuk memberikan pelayanan yang tepat khususnya bagi tenaga medis kebidanan untuk mencegah bahaya komplikasi dari subinvolusi uterus.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA Indrasari, Nelly
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.658 KB)

Abstract

Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Tetapi sebagian besar ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara karena kurangnya pengetahuan dalam perawatan payudara itu sendiri. Berdasarkan prasurvey yang dilakukan peneliti pada 10 orang ibu hamil yang datang ke Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2013 diperoleh hasil 4 orang (40%) ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang perawatan payudara selama kehamilan dan 6 orang (60%) ibu hamil yang berpengetahuan kurang baik tentang perawatan payudara selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan payudara di Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil mulai dari tua kehamilan (24 minggu) sampai umur kehamilan 40 minggu datang selama bulan Januari-Juni 2013 berjumlah 54 orang ibu hamil dan diambil sampel sebanyak 48 orang dengan teknik Purposive Sampling atau pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau sifat populasi yang diketahui sebelumnya. Data yang dikumpulkan data primer, Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan check list. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.Hasil analisis penelitian dari 48 responden, pengetahuan ibu hamil termasuk dalam kategori kurang baik yaitu 31 orang (64,6%), pelaksanaan perawatan payudara dalam kategori kurang baik yaitu 33 orang (68,8%). Hasil analisis dengan uji chi square  didapat variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan payudara (p-value = 0,038; OR=4,688). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan payudara. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan bagi petugas kesehatan sebagai bahan informasi bagi bidan supaya dapat memberikan informasi lebih dini dan mengajarkan pada ibu hamil tentang pelaksanaan perawatan payudara selama masa kehamilan. 
FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Indrasari, Nelly
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.239 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i2.152

Abstract

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh  terhadap kematian neonatal. Studi pendahuluan di Ruang delima RSUD dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2010. menunjukkan bahwa kasus BBLR dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelahiran BBLR. Penelitian ini menggunakan desain kontrol kasus dengan menggunakan data ibu yang melahirkan di Ruang delima RSUD Dr. H.Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2010. Populasi adalah ibu yang melahirkan bayi dalam kurun waktu 2010. Perbandingan sampel kasus:kontrol adalah 1:1, yaitu minimal 96:96. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah usia ibu beresiko (p = 0,014), paritas  p = 0,018, komplikasi kehamilan  p = 0,009, jarak kehamilan p = 0,011, penyakit ibu  p = 0,009, prilaku p = 0,003. Hasil analisis multivariat terdapat 7 faktor yang masuk dalam pemodelan akhir  yang berperanan terhadap terjadinya BBLR, yaitu faktor usia, paritas, jarak kehamilan, riwayat  melahirkan BBLR, penyakit yang dimiliki ibu, komplikasi yang disebabkan kehamilan ibu, jumlah janin yang dikandung, dengan faktor yang paling dominan adalah riwayat BBLR. Berdasarkan hasil tersebut peneulis menyaranakan agar dilakukan peningkatan ketrampilan petugas dalam upaya deteksi risiko ibu hamil, memberikan informasi kesehatan, pengisian buku KIA secara rutin. Ibu diharapkan segera melakukan pelayanan antenatal seawal mungkin. Hendaknya ibu hamil dan merencanakan persalinan pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
The effectiveness of a nurse-delivered breast health promotion program on breast cancer early detection behaviors Anita Anita; Nelly Indrasari; Purwati Purwati; Ratna Aryani
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v3i2.3394

Abstract

Background: Reported in Lampung Province, the prevalence of breast cancer cases has increased from 0.02% in 2010 to 0.7% in 2013. There were 1.030 cases. Two, Districts with the largest cases of breast cancer are west Lampung  (10%) and Pringsewu (9.8%).Purpose: To knowing the effectiveness of a nurse-delivered breast health promotion models on breast cancer early detection behaviors among women of childbearing period age.Methods: A quantitative study, the population were women of childbearing period age, and samples comprise 120 participant divided in four groups in each group consist 30 participant. 90 participant as intervention group and 30 participant as control group.  Independent t test was used in data analysis.Results: Shows there was no effect of education face to face with the booklet media and education face to face with the detection media cards, but there is a different result with education face to face with the combination of booklet and detection cards (p=0.004 mean difference= 0.767) on the behavior of early detection of breast cancer.Conclusion: The health practitioners should provide booklets together with the provision detection card to carry out routinely in preventive efforts. The study also recommends further research on active networking efforts and the efforts of palliative care for those diagnosed with breast cancer.
PARITAS, USIA, DAN JARAK KELAHIRAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Amrina Octaviana; Nelly Indrasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4453

Abstract

Background: Anemia in pregnant women is one of the health problems in Indonesia that is often experienced by women of childbearing age, especially pregnant women. Pregnant women who suffer from anemia have a risk of maternal death during the antenatal, perinatal, postnatal period and are at risk of giving birth to babies with low birth weight (LBW). In Indonesia, Pregnant women who experienced anemia in 2013 were 37.1% and increased in 2018 by 48.9%.Purpose:  To determine the determinants of pregnant women with anemia at Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana, Tulang Bawang Barat Regency in 2020 seen from internal and External factors from Pregnant Women with Anemia.Methods: This type of correlation analytic research uses a cross-sectional approach. The research sample was pregnant women in the area of Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana. Based of a minimum sample of 100 respondents, Examination and sampling were carried out according to the form the inclusion and exclusion criteria of the study. The research analysis used a logistic test using a computer. Results: This research showed that pregnant women who had anemia were 26%, the most dominant internal factors with the incidence of anemia in pregnant women were maternal parity (p-value 0.017), maternal age (p-value 0.017), and birth spacing (p-value 0.000. ). As for external factors, there was no significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women.Conclusion:  This proves that parity, maternal age, and birth spacing affect the incidence of anemia in pregnant women at Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana, Tulang Bawang Barat district in 2020.Suggestion: The results of this study can be improved to provide more relevant information and learning references for the determinants of Anemia as an effort to prevent and support the achievement of Maternal Health in Tulang Bawang Barat. Keywords: pregnant women, anemia ABSTRAK Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang sering dialami wanita usia subur terutama oleh ibu hamil. Ibu hamil yang menderita anemia mempunyai resiko kematian ibu pada masa antenatal, perinatal, masa postnatal serta beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu  hamil yang mengalami anemia  di Indonesia tahun 2013 sebanyak 37,1% dan meningkat ditahun 2018 sebanyak 48,9%.Tujuan: Untuk mengetahui determinan ibu hamil Anemia di Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2020 dilihat dari faktor internal dan eksternal Ibu Hamil dengan Anemia. Metode: Jenis penelitian analitik korelasi menggunakan pendekatan Crossectional. Sampel penelitian adalah ibu hamil di wilayah Puskesmas Karta Raharja & Puskesmas Marga Kencana, dengan perhitungan sampel minimal 100 responden, dilakukan pemeriksaan dan penjaringan sampel sesuai dengan form dan kriteria inklusi dan ekslusi peneltian. Analisis penelitian dengan uji logistik menggunakan komputer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 26%,  Faktor Internal yang paling dominan dengan kejadian Anemia pada ibu hamil adalah paritas ibu (p-value 0.017), umur ibu (p-value 0.017),  dan jarak kelahiran (p-value 0.000). Sedangkan untuk faktor eksternal didapatkan tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Kesimpulan: Pada peneltian didaptkan Faktor Internal yaitu paritas dan umur ibu, serta jarak kelahiran mempengaruhi kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2020.Saran: Hasil penelitian ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan informasi dan referensi pembelajaran yang lebih relevan mengenai determinan Anemia sebagai salah satu upaya pencegahan dan mendukung tercapainya Kesehatan Ibu di Tulang Bawang Barat. Kata Kunci : Ibu hamil, Anemia 
TEMPE DAPAT MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA IBU HAMIL Nelly Indrasari; Firda Agustina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.5249

Abstract

Background: Anemia is one of the indirect causes of death of pregnant women, therefore the condition of anemic pregnant women can have an impact on Low Birth Weight Babies. Efforts to prevent anemia in pregnancy can be given with pharmacological and non-pharmacological therapies. Pharmacological therapy has side effects such as stomach discomfort, nausea, difficulty in defecating, and black stools. While the non-pharmacological therapy that we can give to accelerate the increase in hemoglobin levels of pregnant women is one of them by consuming tempe (Fathonah, 2016).The purpose of the study: to determine the effect of tempeh consumption on the increase in hemoglobin levels in pregnant women with anemia at the Karta Raharja Public Health Center.Research method: This study uses a quasi-experimental or quasi-experimental method. In this study, the population was all pregnant women in the Kartaraharja Health Center in 2020, while the sample was 36 pregnant women. The sampling method of this study uses a non-probability sampling technique with purposive sampling. Intervention was carried out in the form of giving tempeh for 15 days, then after that the hemoglobin levels were checked again. Analysis of the data using the T-Dependent statistical test.Results: From the results of the research conducted, the average hemoglobin level in the intervention group before being given tempeh was 9.4278 gr%, after being given tempeh the average hemoglobin level rose to 10,7111 gr%. The average increase in hemoglobin levels of pregnant women after the intervention was 1.2833 gr%. The results of data analysis in the control group were 9.7111 gr%, while the average hemoglobin level after monitoring was 10.4333 gr%. The average increase in the control group was 0.7222 gr%.Conclusion: from this study it can be concluded that there is an effect of consuming tempeh and iron on anemic pregnant women at the Karta Raharja Tulang Bawang Barat Health Center in 2020.Suggestion: it is hoped that later it will become a place of knowledge for mothers so that they have good and right abilities and vice versa. The results of this study can be continuously improved to provide more relevant information and learning references regarding the treatment with non-pharmacological therapy of Anemia as an effort to prevent and support the achievement of Maternal Health in Tulang Bawang Barat, which is also very useful for scientific development in the future. And it is necessary to hold a program that helps handling cases of anemia, especially in Tulang Bawang Barat Regency which coordinates with other sectors such as religious leaders, community leaders, besides that health education is still provided by health workers and cadres to young women and women of childbearing age about danger of anemia. Keywords : Anemia, Hemoglobin, Tempe  ABSTRAK Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil, oleh karena itu kondisi ibu hamil anemia dapat berdampak pada BBLR.  Upaya untuk mencegah terjadinya anemia pada kehamilan dapat diberikan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi memberikan efek samping seperti perut terasa tidak enak, mual, susah buang air besar, dan feses berwarna hitam. Sedangkan terapi non farmakologi yang dapat kita berikan untuk mempercepat peningkatan kadar Hb ibu hamil salah satunya dengan konsumsi tempe (Fathonah, 2016).Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh konsumsi tempe terhadap kenaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia di puskesmas Karta Raharja.Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment atau eksperimen semu.Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu hamil yang ada di Puskesmas Kartaraharja tahun 2020, sampel sebanyak 36 ibu hamil. Metode sampling penelitian ini menggunakan non-probability dengan teknik sampling purposive sampling. Dilakukan intervensi berupa pemberian tempe selama 15 hari, kemudian setelah itu dilakukan pengecekan kadar Hemoglobin kembali. Analisis data menggunakan uji statistik uji T-Dependen.Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan, rata-rata kadar Hemoglobin pada kelompok intervensi sebelum diberikan tempe adalah 9,4278 gr%, setelah diberikan tempe rata-rata kadar hb naik menjadi 10.7111 gr%. Peningkatan rata-rata kadar Hb ibu hamil setelah diberikan intervensi sebesar 1,2833 gr%. Hasil analisis data pada kelompok kontrol 9,7111 gr%, sedangkan rata-rata kadar Hb setelah dilakukan pemantauan sebesar 10.4333 gr%. Peningkatan rata-rata pada kelompok kontrol 0.7222 gr%.Kesimpulan: dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh konsumsi tempe dan Fe pada ibu hamil mengalami anemia di Puskesmas Karta Raharja Tulang Bawang Barat Tahun 2020.Saran : diharapkan nantinya menjadi wadah pengetahuan bagi ibu sehingga memiliki kemampuan yang baik dan benar begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan informasi dan referensi pembelajaran yang lebih relevan mengenai penanganan dengan terapi non farmakologi Anemia sebagai salah satu upaya pencegahan dan mendukung tercapainya Kesehatan Ibu di Tulang Bawang Barat, juga sangat berguna untuk pengembangan keilmuan dikemudian hari. Serta perlu diadakannya suatu program yang membantu penanganan kasus Anemia pada, khususnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berkoordinasi dengan sektor lain seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, disamping itu pendidikan kesehatan yang tetap diberikan oleh tenaga kesehatan serta kader kepada remaja putri maupun PUS/WUS tentang bahaya Anemia.Kata Kunci : Anemia, Hemoglobin, Tempe Kata Kunci : Anemia, Hemoglobin, Tempe 
Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Menuju Desa Tangguh Covid-19 Novita Rudiyanti; Yeyen Putriana; Nelly Indrasari; Mugiati Mugiati; Yusari Asih; Amrina Octaviana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.5077

Abstract

ABSTRAK Saat ini seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami pandemi Covid 19. Dampak dari pandemic ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat desa Karang Anyar juga ikut merasakan dampak dari pandemi Covid 19 pada sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Tujuannya peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan berbagai kegiatan Desa sehingga warga desa dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam era Pandemi Covid 19. Sasaran kegiatan yaitu masyarakat, kader posyandu, tokoh masyarakat Desa Karang Anyar. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan (pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stake holder), implementasi (identifikasi masalah, penentuan prioritas solusi, analisis kebutuhan, pelaksanaan intervensi), pendampingan (review, evaluasi, tindak lanjut). Hasil kegiatan berupa pemaksimalan peran tim satgas desa, penyuluhan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang protokol pencegahan penularan covid-19 dengan hasil post test 96,2%, pemberian tempat cuci tangan di fasilitas umum, pembagian masker , handsanitizer , poster dan leaflet serta pemberian perlengkapan APD dan alat semprot desinfektan bagi tim satgas. Evaluasi dilakukan melalui pemantauan pemanfaatan sarana yang diberikan, prilaku masyarakat terhadap penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 dan pendampingan tim satgas. Diharapkan kedepan Desa Karang Anyar secara mandiri dapat melaksanakan pencegahan dan penanganan covid-19. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pandemic, Covid-19 ABSTRACT Currently, all regions of Indonesia are experiencing the Covid 19 pandemic. The impact of this pandemic is felt by all levels of society. The people of Karang Anyar village also feel the impact of the Covid 19 pandemic on the economic, health, education and so on. The goal is to increase the community's ability to identify and organize various village activities so that village residents can adapt to new habits in the Covid-19 pandemic era. The target activities are the community, posyandu cadres, community leaders in Karang Anyar Village. The method of implementing the activities includes planning (team formation, goal formulation, stakeholder identification), implementation (problem identification, solution prioritization, needs analysis, intervention implementation), mentoring (review, evaluation, follow-up). The results of the activity were in the form of maximizing the role of the village task force team, health education so as to increase public knowledge about the protocol for preventing the transmission of COVID-19 with a post test result of 96.2%, provision of hand washing facilities in public facilities, distribution of masks, hand sanitizer, posters and leaflets and provision of equipment. PPE and disinfectant spray equipment for the task force team. The evaluation is carried out through monitoring the use of the facilities provided, the behavior of the community towards the application of the protocol for preventing the transmission of COVID-19 and assisting the task force team. It is hoped that in the future Karang Anyar Village can independently carry out prevention and handling of COVID-19. Keywords: Community Empowerment, Pandemic, Covid-19
Meningkatkan Kelancaran ASI dengan Metode Pijat Oksitoksin pada Ibu Post Partum NELLY INDRASARI
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.906 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v15i1.1325

Abstract

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 Cakupan bayi mendapatkan ASI Eksklusif di Indonesia, di Provinsi Lampung dan di Lampung Selatan masih rendah. Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif ini tidak sinergis dengancakupan kunjungannifasLampungSelatansebesar 89% dari target 90% secara nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat oksitoksinterhadap kelancaran ASI pada ibu post partum. Metode penelitian ini dengan menggunakan desain quasi eksperimen. Penelitian ini membandingkan antara kelompok yang mendapat perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi pijat oksitosin & Breastcare, serta kelompok kontrol diberi perlakuan Breast Care. Populasi dalam penelitian ini adalah post partum dengan jumlah sampel 30 responden. Pengumpulan data dengancaradilakukan intervensi dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari, dilakukan pengamatan pada hari ke tiga sampai hari kelima. Data diolah dan di analisis dengan uji Anova. Hasil penilaian kelancaran ASI setelah diberi perlakuan adalah sebagai berikut: pijat oksitosin &Breastcare rata-rata kelancaran ASI 12,87, dan kelompok kontrol berupaBreast Carerata-rata kelancaran ASI 11,73. Hasil uji statistik didapat nilai p < 0,005, yang berarti dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata kelancaran ASI antara yang diberikan perlakuan pijat oksitosin &breastcare dengan kelompok yang hanya diberi perlakuan breast care saja.Dari hasil tersebut, disarankan bagi tenaga kesehatan dan bidan  dapat mengajarkan dan memberikanstimulasi dengan berbagai macam cara baik secara alamiah dari lingkungan sekitar maupun direkayasa seperti terapi breastcare dan pijat oksitosin untuk kelancaran ASI pada ibu nifas yang sudah terbukti memiliki pengaruh yang cukup baik.