Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI Amrina Octaviana; R. Pranajaya
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.656 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i2.266

Abstract

Di Indonesia, kasus mioma uteri ditemukan di 2.39 -11,7% pada semua pasien dalam perawatan obstetrik (Wiknjosastro, 2010). Terjadi peningkatan kejadian mioma uteri dari tahun ke tahun dan tiga tahun berturut-turut masih menempati urutan ke tiga setelah abortus dan kanker serviks di RSAM Bandar Lampung Tahun 2013. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan kejadian mioma uteri di RSAM Bandar Lampung Tahun 2013. Penelitian ini merupakan analitik. Desain penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita penderita penyakit ginekologi yang pernah dirawat di ruang Delima RSUD Dr.Hi. Abdoel Moeloek Bandar Lampung, tahun 2013. Sampel penelitian ini 29 sampel kasus dan 29 sampel kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis penelitian ini adalah univariat berupa prosentase dan bivariat dengan uji chi square. Kejadian mioma uteri paling banyak terjadi pada wanita usia berresiko (20-50 tahun) sebanyak 65,7% dan Paritas berresiko (0-1)  sebanyak 64,7%. Hasil analisis bivariatdidapatkan usia (pvalue = 0,007) dan paritas (pvalue = 0,249). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara usia dan kejadian mioma uteri.
PENYEBAB PERSALINAN PRETERM Riyanti Imron; Amrina Oktaviana
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.794 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v8i2.159

Abstract

Prematuritas merupakan faktor kematian yang terkait dengan mortalitas dan morbiditas sebagian bayi meninggal pada 28 hari pertama mempunyai bobot kurang dari 2500 gram saat lahir, bayi prematur juga rentan terhadap kompresi kepala dikarenakan lunaknya tulang tenggkorak dan immaturitas jaringan otak, perdarahan intrakranial 5 kali lebih sering terjadi pada bayi prematur, dapat terjadi sindrom distres respirasi (RDS) yang menyebabkan 44% bayi meninggal pada bayi kurang dari 1 bulan, jika berat bayi kurang dari 100 gram angka kematian sebesar 74%, bayi kuning (jaundice), necrotising enterocolitis (radang usus, hipoglikemia, hipotermi, dan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  penyebab persalinan.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan preterm sebanyak 226 orang. Sampel yang digunakan total populasi. Data yang di kumpulkan adalah data sekunder. Alat ukur dalam penelitian ini adalah checlist dengan melihat catatan medical record pasien, analisis yang di gunakan adalah univariat dengan menggunakan prosentase. Hasil penelitian didapatkan  persalinan preterm yang terbanyak adalah responden berusia <20 - >35  tahun (59,3%), memiliki pendidikan rendah (61.9%), memiliki paritas primipara (59%), melakukan  pekerjaan berat (48,2%), terbanyak memiliki riwayat penyakit kronis (51,3%). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa  persalinan preterm dapat pengaruhi oleh faktor  usia, pendidikkan, paritas, pekerjaan. Untuk itu di sarankan kepada masyarakat khususnya ibu hamil untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan  kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan KIE dan pelayanan kepada ibu hamil yang beresiko.
PARITAS, USIA, DAN JARAK KELAHIRAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Amrina Octaviana; Nelly Indrasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4453

Abstract

Background: Anemia in pregnant women is one of the health problems in Indonesia that is often experienced by women of childbearing age, especially pregnant women. Pregnant women who suffer from anemia have a risk of maternal death during the antenatal, perinatal, postnatal period and are at risk of giving birth to babies with low birth weight (LBW). In Indonesia, Pregnant women who experienced anemia in 2013 were 37.1% and increased in 2018 by 48.9%.Purpose:  To determine the determinants of pregnant women with anemia at Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana, Tulang Bawang Barat Regency in 2020 seen from internal and External factors from Pregnant Women with Anemia.Methods: This type of correlation analytic research uses a cross-sectional approach. The research sample was pregnant women in the area of Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana. Based of a minimum sample of 100 respondents, Examination and sampling were carried out according to the form the inclusion and exclusion criteria of the study. The research analysis used a logistic test using a computer. Results: This research showed that pregnant women who had anemia were 26%, the most dominant internal factors with the incidence of anemia in pregnant women were maternal parity (p-value 0.017), maternal age (p-value 0.017), and birth spacing (p-value 0.000. ). As for external factors, there was no significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women.Conclusion:  This proves that parity, maternal age, and birth spacing affect the incidence of anemia in pregnant women at Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana, Tulang Bawang Barat district in 2020.Suggestion: The results of this study can be improved to provide more relevant information and learning references for the determinants of Anemia as an effort to prevent and support the achievement of Maternal Health in Tulang Bawang Barat. Keywords: pregnant women, anemia ABSTRAK Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang sering dialami wanita usia subur terutama oleh ibu hamil. Ibu hamil yang menderita anemia mempunyai resiko kematian ibu pada masa antenatal, perinatal, masa postnatal serta beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu  hamil yang mengalami anemia  di Indonesia tahun 2013 sebanyak 37,1% dan meningkat ditahun 2018 sebanyak 48,9%.Tujuan: Untuk mengetahui determinan ibu hamil Anemia di Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2020 dilihat dari faktor internal dan eksternal Ibu Hamil dengan Anemia. Metode: Jenis penelitian analitik korelasi menggunakan pendekatan Crossectional. Sampel penelitian adalah ibu hamil di wilayah Puskesmas Karta Raharja & Puskesmas Marga Kencana, dengan perhitungan sampel minimal 100 responden, dilakukan pemeriksaan dan penjaringan sampel sesuai dengan form dan kriteria inklusi dan ekslusi peneltian. Analisis penelitian dengan uji logistik menggunakan komputer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 26%,  Faktor Internal yang paling dominan dengan kejadian Anemia pada ibu hamil adalah paritas ibu (p-value 0.017), umur ibu (p-value 0.017),  dan jarak kelahiran (p-value 0.000). Sedangkan untuk faktor eksternal didapatkan tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Kesimpulan: Pada peneltian didaptkan Faktor Internal yaitu paritas dan umur ibu, serta jarak kelahiran mempengaruhi kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Karta Raharja & Marga Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2020.Saran: Hasil penelitian ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan informasi dan referensi pembelajaran yang lebih relevan mengenai determinan Anemia sebagai salah satu upaya pencegahan dan mendukung tercapainya Kesehatan Ibu di Tulang Bawang Barat. Kata Kunci : Ibu hamil, Anemia 
Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Menuju Desa Tangguh Covid-19 Novita Rudiyanti; Yeyen Putriana; Nelly Indrasari; Mugiati Mugiati; Yusari Asih; Amrina Octaviana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.5077

Abstract

ABSTRAK Saat ini seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami pandemi Covid 19. Dampak dari pandemic ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat desa Karang Anyar juga ikut merasakan dampak dari pandemi Covid 19 pada sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Tujuannya peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan berbagai kegiatan Desa sehingga warga desa dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam era Pandemi Covid 19. Sasaran kegiatan yaitu masyarakat, kader posyandu, tokoh masyarakat Desa Karang Anyar. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi perencanaan (pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi stake holder), implementasi (identifikasi masalah, penentuan prioritas solusi, analisis kebutuhan, pelaksanaan intervensi), pendampingan (review, evaluasi, tindak lanjut). Hasil kegiatan berupa pemaksimalan peran tim satgas desa, penyuluhan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang protokol pencegahan penularan covid-19 dengan hasil post test 96,2%, pemberian tempat cuci tangan di fasilitas umum, pembagian masker , handsanitizer , poster dan leaflet serta pemberian perlengkapan APD dan alat semprot desinfektan bagi tim satgas. Evaluasi dilakukan melalui pemantauan pemanfaatan sarana yang diberikan, prilaku masyarakat terhadap penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 dan pendampingan tim satgas. Diharapkan kedepan Desa Karang Anyar secara mandiri dapat melaksanakan pencegahan dan penanganan covid-19. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pandemic, Covid-19 ABSTRACT Currently, all regions of Indonesia are experiencing the Covid 19 pandemic. The impact of this pandemic is felt by all levels of society. The people of Karang Anyar village also feel the impact of the Covid 19 pandemic on the economic, health, education and so on. The goal is to increase the community's ability to identify and organize various village activities so that village residents can adapt to new habits in the Covid-19 pandemic era. The target activities are the community, posyandu cadres, community leaders in Karang Anyar Village. The method of implementing the activities includes planning (team formation, goal formulation, stakeholder identification), implementation (problem identification, solution prioritization, needs analysis, intervention implementation), mentoring (review, evaluation, follow-up). The results of the activity were in the form of maximizing the role of the village task force team, health education so as to increase public knowledge about the protocol for preventing the transmission of COVID-19 with a post test result of 96.2%, provision of hand washing facilities in public facilities, distribution of masks, hand sanitizer, posters and leaflets and provision of equipment. PPE and disinfectant spray equipment for the task force team. The evaluation is carried out through monitoring the use of the facilities provided, the behavior of the community towards the application of the protocol for preventing the transmission of COVID-19 and assisting the task force team. It is hoped that in the future Karang Anyar Village can independently carry out prevention and handling of COVID-19. Keywords: Community Empowerment, Pandemic, Covid-19
The Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Keberhasilan IMD Pada Ibu Bersalin Nelly Indrasari; Mugiati; Amrina Oktaviana
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v4i2.1101

Abstract

ASI merupakan makanan bayi dengan standard emas, ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman apapun, karena ASI mengandung zat gizi paling tepat, lengkap, dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. Standar emas makanan bayi dimulai dengan tindakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dilanjutkan dengan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 (enam) bulan (Munzia, 2013). Menurut data hanya 3,7 % bayi di Indonesia disusui dalam 1 jam pertama setelah kelahiran. Beberapa faktor penyebab yang diduga mempengaruhi pelaksanaan IMD adalah tingkat pengetahuan ibu bayi yang kurang, sikap dan dukungan dari keluarga yang kurang terhadap pelaksanaan IMD serta tenaga kesehatan yang kurang menyampaikan mengenai pentingnya IMD. Sebagaimana diketahui bahwa pengetahuan, dan dukungan petugas mampu mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak (Notoatmodjo (2005). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2021 menyatakan bahwa angka pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 6 bulan di Provinsi Lampung 73,6% dari target sebesar 60%, dan capaian IMD sebesar 80,4%. Sedangkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk capaian pemberian ASI eksklusif, yaitu 29,1% dari target sebesar 60%, capaian IMD > 1 jam 1,8% dan IMD < 1 jam 39,6% yang seharusnya IMD dilakukan pada semua bayi baru lahir (Riskesdas, 2021). Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan keberhasilan IMD di PMB Wilayah Kerja Dinas Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan quasi experiment with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu Bersalin di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2022. Sampel penelitian ini adalah Ibu Bersalin di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2022 yang berjumlah 96 orang. Pengumpulan data dengan cara studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Data diolah dan di analisis dengan statistik deskriptif dan analitik. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pengetahuan ibu setelah diberikan perlakuan memiliki kemungkinan 1,5 kali berhasil melakukan IMD bila dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000, berarti dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dan setelah perlakuan dengan keberhasilan IMD pada ibu bersalin. Saran yang dapat diberikan peneliti dalam pengembangan keilmuan, yaitu: peningkatan pengetahuan memberikan dampak yang sangat luar biasa terutama bagi psikologi ibu. Dengan memberikan perlakuan tersebut maka akan menjadi bekal keberhasilan menyusui begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini dapat terus ditingkatkan untuk memberikan informasi dan referensi pembelajaran yang lebih relevan mengenai Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai salah satu upaya meningkatkan cakupan ASI Eksklusif serta tercapainya Kesehatan Ibu dan Bayi di Tulang Bawang Barat, juga sangat berguna untuk pengembangan keilmuan dikemudian hari.
PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TENTANG BAHAYA MP-ASI DINI PADA KADER POSYANDU DAN IBU MENYUSUI DALAM RANGKA PEMBINAAN DESA TANGGUH ASI DI DESA KARANG SARI KEC. JATI AGUNG, LAMPUNG SELATAN Octaviana, Amrina; Roslina, Roslina; Wastiani, Ima
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.12788

Abstract

Puskesmas Karang Anyar merupakan puskesmas yang menjadi mitra pusat unggulan (Center of Excellence) Jurusan Kebidanan di bidang manajemen laktasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif adalah dengan Pembinaan Desa Tangguh ASI di beberapa desa di Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi pada kader posyandu dan ibu Menyusui tentang bahaya pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini, karena pemberian MP-ASI terlalu cepat (<6 bulan) memberi dampak pada bayi salah satunya adalah rendahnya cakupan ASI Ekslusif. Kegiatan telah dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 10 Juni 2023 di Posyandu Melati Desa Karang Sari Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan yang dilakukan berupa Edukasi kepada kader posyandu dan Ibu menyusui tentang bahaya MP-ASI Dini menggunakan leaflet, dilanjutkan dengan pemeriksaan Haemoglobin bagi ibu Menyusui. Adanya peningkatan pengetahuan bagi ibu menyusui dan kader tentang Bahaya MP-ASI Dini (100%) dan kadar Hb pada ibu menyusui adalah normal (11 – 12 gr/dL). Diharapkan kegiatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dalam bentuk pendampingan sehingga keberhasilan menyusui ASI Eklusif dapat meningkat. Kata Kunci : Penyuluhan, Leaflet, MP-ASI Dini, Kader posyandu, dan Ibu Menyusui 
Determinan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia Indrasari, Nelly; Octaviana, Amrina; Widhi Sastri, IGA Mirah
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i2.2973

Abstract

Pregnant women who experienced anemia in 2013 were 37.1% and increased in 2018 to as many as 48.9%. In Lampung Province, the largest percentage of women of childbearing age who are at risk of Chronic Energy Deficiency are in Tulang Bawang Barat (17.1%), while the highest percentage of the incidence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women is in Tulang Bawang Barat (26.3%). The purpose of the study is to determine the determinants of pregnant women with Chronic Energy Deficiency and Anemia at the Karta Raharja & Marga Kencana Public Health Center, Tulang Bawang Barat Regency in 2020. This research is a correlation analytic study that uses a cross-sectional approach. The subject of this study was pregnant women in the Karta Raharja & Marga Kencana Public Health Center, Tulang Bawang Barat Regency in 2020. Each respondent was observed, interviewed, and examined. The data were processed and analyzed using a logistic test. The results showed that pregnant women who experienced Chronic Energy Deficiency were 22% and those who experienced anemia were 26%. The variables most related to the incidence of Chronic Energy Deficiency are parity above 4 children, 106 times the risk of suffering from malnutrition (95%CI=105.502), pregnant women with age <20 or >35 years are 6 times at risk of experiencing malnutrition (95%CI=6.327 ), and pregnant women with malnutrition were 10 times more at risk of experiencing Chronic Energy Deficiency (95% CI=10.224). The variables most related to the incidence of anemia were parity above 4 children 5 times at risk of developing anemia (95%CI=4.995), pregnant women with age <20 or > 35 years 4 times at risk of anemia (95%CI=3.918), and maternal Pregnant women with birth spacing <2 years are 2 times more at risk of developing anemia (95%CI=1.579).
Dominant Factors in Complementary Food Feeding in Babies and Toddlers Octaviana, Amrina; Roslina, Roslina; Trianingsih, Indah; Marlina, Marlina; Indrasari, Nelly
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 3 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i3.4150

Abstract

52.8% of all Indonesian children, or those between the ages of 6 and 23 months, do not obtain the nourishment they require throughout the first two years of life in order to grow and develop as they should. One of Lampung province's areas, Tulang Bawang Regency, has the highest rate of children under five who are very thin (BB/TB), at 7.7%. The purpose of the research was to determine the important element in supplemental feeding of babies and toddlers in Tulang Bawang Regency in 2021. Analytic correlation using a cross-sectional design characterized this sort of study. A sample of 132 women who have children between the ages of 6 and 24 months was acquired by sampling utilizing stratified random sampling. Chi Square analysis in bivariate form and Logistics Regression Analysis in multivariate form. According to statistical analyses, complementary feeding behavior is significantly influenced by a number of internal and external factors, including type of food, frequency of feeding, amount of feeding, and community culture, as well as internal factors like age of knowledge of food, child's activities, and child's health history. Babies and toddlers at the Banjar Baru Community Health Center in the Tulang Bawang Regency in 2021 (p = 0.05). Based on the OR values of these factors, Child Health (OR=8,449) is the most important factor in providing complementary feeding to babies and toddlers in the Banjar Baru Health Center region of the Tulang Bawang Regency in 2021. For families with young children, there is a need for socialization over how to feed newborns and toddlers complementary feeding that are healthy and appropriate, as well as to revive the role of the posyandu in neighborhood events.
Overview of Delivery Complications Using IKAlin Instruments in Bandar Lampung Octaviana, Amrina; Roslina, Roslina; Elmeida, Ika Fitria; Nurlaila, Nurlaila; Indrasari, Nelly; Rosmadewi, Rosmadewi
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v15i1.4316

Abstract

The maternal mortality rate (MMR) in Lampung Province in 2020 has increased compared to 2019, namely from 110 cases to 115 cases. Bandar Lampung City is one of the regions in Lampung Province with the third highest MMR, 10 cases (8.69%). This research aims to determine the description of childbirth complications experienced by postpartum mothers using the IKAlin instrument (Labour Complications Instrument) in Bandar Lampung in 2023. This type of research uses a descriptive survey method with random sampling. A sample of 222 postpartum mothers with labor complications. This research method involves interviews with postpartum mothers using the IKAlin instrument. The average results of mothers' answers show that the complication of preeclampsia that is felt is high blood pressure, the bleeding complication that is most often felt during labor is experiencing heavy bleeding, and the complication of dystocia that is most often felt is undergoing a prolonged second stage. The advice given is to encourage education about early detection in the community so that people, especially pregnant women, are aware of the importance of monthly pregnancy checks at health facilities to detect birth complications as early as possible.
Model development of early breastfeeding initiation and exclusive preparation Indrasari, Nelly; Mugiati, Mugiati; Octaviana, Amrina; Djayasinga, Rodhiansyah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 2: June 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i2.23585

Abstract

The research was conducted in June-September 2022. The early breastfeeding initiation rate (EBI) in one of the districts in Indonesia in 2022 will only reach 8.74%, of the target of 42%. This study aimed to increase the percentage of EBI implementation in birthing mothers and the success of EBI in the first 30 minutes of labor through the development of EBI model. The research method uses a quasi-experimental control group design. The population is 96 people. The sample is the total population, consisting of 48 people closest to pregnant women plus 48 people in the control group. The effect of mentoring shows significant results on the success of EBI because of the value of p=0.002. The mother's educational contribution did not affect the success of EBI between the intervention group and the control group (p=0.774). The family support factor resulted in a significant EBI win between the intervention and control groups (p=0.000). The achievement of EBI provision was 100% of the target of 60%, the achievement of EBI>1 hour was 7.2%, and EBI<1 hour was 92.8%.