Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN LUNYUK KABUPATEN SUMBAWA A Ardiyansyah; Indra Saputra; Donny Wijaya
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.892 KB) | DOI: 10.58406/kapitaselekta.v3i1.908

Abstract

BPJS Kesehatan merupakan Badan Hukum yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sistem rujukan berjenjang merupakan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas, wewenang dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah ; Bagaimanakah Implentasi Kebijakan Sistem Rujukan Berjenjang Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Kecamatan Lunyuk, Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Implentasi Kebijakan Sistem Rujukan Berjenjang Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Kecamatan Lunyuk?, Apa upaya yang dilakukan untuk mendukung keberhasilan Implentasi Kebijakan Sistem Rujukan Berjenjang Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Kecamatan Lunyuk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan rujukan berjenjang pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, serta upaya yang dilakukan Puskesmas Lunyuk untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi kepada para informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan rujukan di Puskesmas Lunyuk Kabupaten Sumbawa jika dibandingkan dengan Pedoman Pelaksanaan Rujukan Nasional secara garis besar sudah sesuai. Dalam prosedur klinis rujukan telah mengikuti prosedur rutin yang telah ditetapkan namun belum memiliki SOP mengenai rujukan kasus non-emergensi. Adapun faktor pendukung dan penghambat adalah ketersediaan saran dan prasarana kesehatan masih harus ditingkatkan, dan pemahaman masyarakat tentang sistem rujukan berjenjang masih rendah. Upaya yang dilakukan pihak Puskesmas Lunyuk untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan optimalisasi sarana dan prasarana kesehatan, menjalin kemitraan dengan stakeholder terkait, dan perbaikan manajemen organisasi juga tertib administrasi.
KAJIAN AKADEMIK PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG SISTEM MANAJEMEN TRANSPORTASI DI KABUPATEN SUMBAWA Iwan Haryanto; Tri Satriawansyah; A Ardiyansyah; Ana Merdekawaty
Samalewa: Jurnal Riset & Kajian Manajemen Vol. 1 No. 1 (2021): Samalewa: Jurnal Riset & Kajian Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.515 KB)

Abstract

This study aims to provide a scientific and academic basis in making regulations regarding the transportation management system in Sumbawa Regency in the form of an academic text. To examine this study using empirical legal research methods with data collection using observation, document studies and interviews. The results obtained in this study are an empirical review of the number of groups that are still dependent on public transportation, but are not balanced with the provision of adequate public transportation, especially in terms of the feasibility of public transportation itself. Several factors make people reluctant to use public transportation, including security that is not guaranteed, facilities that are not feasible and are not environmentally friendly. The results of the evaluation and analysis of laws and regulations related to the transportation management system can be divided into 2, namely attribute regulations and delegation regulations. The drafting of a regional regulation on transportation management systems is based on a philosophical basis, a sociological basis and a juridical basis.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA KELUNGKUNG TENTANG PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH A Ardiyansyah; A Amrullah; Eva Susanti
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun masalah dan fenomena yang masih terlihat di Desa yang berada diKecamatan Batulanteh, khususnya Desa Kelungkung. Masih ada beberapa itemdari program pemerintah desa yang belum sepenuhnya berjalan sesuai denganharapan masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian penulis dalam melakukanovservasi atau penelitian Lapangan yaitu masalahPelaksanaan ProgramPenyediaan Air Bersih yang berada di Desa Kelungkung Kecamatan Batulanteh.Desa ini memang telah ada jaringan Air Bersih dan sebagianmasyarakat sudah bisa menikmatinya, hanya saja belum bisa semua warga bisamenikmati dampak atau manfaat dari proyek tesebut. Bahkan proyek tersebutkhusunya di Dusun Kelungkung masih mengalami kendala untuk kelancaranproses penyaluran Air Bersih ke seluruh rumah warga masyarakat sekitar.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan ProgramPenyediaan Air Bersih oleh Pemerintah Desa Kelungkung, bagaiman kendalayang seringdihadapi dalam pelaksanaan program serta Strategi Pemerintah Desauntu meningkatkan Program Penyediaan Air Bersih di Desa KelungkungKecamatan Batulanteh. Adapun metodepenelitian yang dignakan dalampenelitian ini adalah “Deskriptif Kualitatif”atau data yangdiperoleh dari hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelakasanaan Program Penyediaan AirBersih belum terlaksana dengan baik dimana masih terdapat kendala yaitu padasasaran program dimana tidak seluruh lapisan masyarakat bisa merasakandampak dari ketersediaan air bersihdan tidak semua masyarakat mauberpartisipasi dalam pelaksanaan, adapun kendala dalampelaksanaannya diantaranya, kebocoran pada pipa, permasalahan dalam bentukdana dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Strategiyang perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Program Air Bersih yaitudengan cara mengoptimalkanwiayah yang belum terpenihi akan akan air bersihtetapi sudah tersediah jaringan perpiaannya.
PENGEMBANGAN SPOT WISATA PARALAYANG OLAT CABE Syaifuddin Iskandar; A Ardiyansyah; Yunda Arlina
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olat Cabe merupakan kawasan pelestarian alam di Kabupaten Sumbawa tepatnyadi Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara yang memiliki beragam kekayaan alamsehingga dikembangkan untuk menjadi Ekowisata. Penelitian ini dilakukan untukmenjelaskan tentang pengembangan Ekowisata Olat Cabe Desa SongkarKecamatan Moyo Utara sebagai salah satu spot wisata paralayang di KabupatenSumbawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perkembanganpengembangan Ekowsiata Olat Cabe dari awal berdiri sampai dengan sekarangdan kendala apa saja yang dihadapi selama pengembangan Ekowisata ini.Untukmencapai tujuan penelitian ini digunakan metode Kualitatif. Berdasarkan hasilpenelitian Pengembangan Ekowisata Olat Cabe sebagai salah satu spot wisataparalayang di Kabupaten Sumbawa yaitu (1) pengembangan Ekowisata OlatCabe Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara sebagai salah satu spot paralayang diKabupaten Sumbawa, (2) kendala yang dihadapi dalam pengembanganEkowisata Olat Cabe Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara sebagai salah satuspot wisata paralayang di Kabupaten Sumbawa, (3) model pengembanganEkowisata Olat Cabe Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara sebagai salah satuspot wisata paralayang di Kabupaten Sumbawa yang dibagikan menjadi duabagian diantaranya yang sudah dilaksanakan dengan yang belum dilaksanakan.Dari hasil penelitian Pengembangan Ekowisata Olat Cabe Desa SongkarKecamatan Moyo Utara sebagai salah satu spot wisata paralayang di KabupatenSumbawa dapat disimpulkan bahwa pengembangan Ekowisata Olat Cabe sejauhini masih berjalan lancar dengan segala yang sudah direncanakan sebelumnyadan di tambah juga dengan atraksi paralayang akan membuat daya tarikpengunjung meningkat. Walaupun adanya kendala yang dihadapi sejauh iniEkowisata Olat Cabe ini masih berjalan semestinya dan kedepannya juga akanlebih berkembang karena adanya ide baru dalam model pengembanganEkowisata.