Amherstia Pasca Rina
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Body Image Dengan Kepercayaan Diri Pada Korban Body Shaming Pengguna Instagram Agus Kurniawan; IGAA Noviekayati; Amherstia Pasca Rina
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 18 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/psikosains.v18i1.5308

Abstract

This study was conducted with the aim of knowing the correlation between body image and self-confidence in victims of body shaming, especially Instagram users. The method used in this study uses quantitative methods by distributing questionnaires, which consist of 2 (two) variables, namely the self-confidence variable (Y) and the body image variable (X). Respondents in this study were teenagers to adults aged 18-25 years who experienced body shaming as many as 134 respondents. The sampling technique used in this study is purpose sampling where the sample is taken by adjusting to certain criteria. Based on calculations using the spearman's rho non-parametric correlation technique with the IBM SPSS 24 for windows program. The results obtained are rxy 0.362 with a significance value of p = 0.000 where p <0.05. That is, the higher the body image, the higher the self-confidence of adolescent Instagram users, so the research hypothesis "there is a positive relationship between body image and self-confidence in victims of body shaming Instagram users.
Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT) Effectivity to Increase Positive Self Perception on Fatherless Adolescents Amherstia Pasca Rina; Herlan Pratikno; Muchammad Rizal; Ricky Alejandro Martin
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v14n2.p193-205

Abstract

Adolescence is said to be an unusual and challenging transitional period. Various kinds of problems involving youth groups are increasing day by day. Fatherlessness, or the loss of the father's role, is one of the problems. These various problems cause adolescents to tend to have negative self-perceptions. Therefore, positive self-perception among adolescents needs to be improved. This study aims to determine the effectiveness of MBCT to increase positive self-perception in fatherless adolescents. Participants in this study consisted of six adolescents who experienced fatherlessness and would receive the MBCT intervention. The research instrument consisted of the self-perception scale, adapted from Robbins. The data analysis technique in this study used the Mann-Whitney U Test with the help of SPSS. The results of the hypothesis test obtained a score of z = -2.491 with a significance of p = 0.013. This means that there is a significant difference in increasing self-perception among fatherless adolescents. The results of the effect size test are known based on Rank-biserial totaling 0.861. This means that there is a great influence of Mindfulness-Based Cognitive Therapy on increasing positive self-perceptions in fatherless adolescents. Then adolescents, so it is concluded that Mindfulness-Based Cognitive Therapy is effective in increasing fatherless adolescents' self-perceptions. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan motivasi dan juga stres bekerja dengan work engagement secara masing-masing maupun simultan. Pendekatan kuantitatif dipakai dalam penelitian. Pengambilan sampel yang dipakai ialah metode sampel jenuh. Sebanyak 270 orang yang mengisi kuesioner dengan tingkat respon 17,21% dari total populasi. Metode analisis data memakai analisis deskriptif kuantitatif, korelasi sederhana dan korelasi berganda. Uji normalitas dan linearitas dipakai sebelum pengujian hipotesis. Temuan dalam penelitian ini ialah motivasi kerja berkorelasi positif dan kuat dengan work engagement. Stres kerja berkorelasi negatif dan lemah dengan work engagement. Motivasi dan stres kerja secara berbarengan berkorelasi positif dengan work engagement. Pihak perusahaan diharapkan memberikan pelatihan motivasi, meningkatkan tunjangan yang diberikan serta memberikan kebebasan dalam mengatur jadwal kerja dan cara bekerja agar karyawan lebih merasa terikat dengan pekerjaannya. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor yang memediasi hubungan antara stres kerja dengan work engagement guna menjelaskan lemahnya hubungan yang ditemukan dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya bisa juga membandingkan tingkat motivasi kerja, stres kerja dan work engagement pada karyawan yang memiliki posisi pekerjaan yang berbeda.
The Influence of Self-Control and the Intensity of Social Media Usage on Adolescent Sexual Behavior Nadaa Salsabiilaa; Amanda Pasca Rini; Nindia Pratitis; Amherstia Pasca Rina
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 14 No. 03 (2023): Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v14n03.p311-321

Abstract

The purpose of this study was to determine the simultaneous and partial relationship between self-control and intensity of social media usage with sexual behavior in 110 adolescents. (103 girl and 7 men of SMK Class XI Accounting aged 16-18 years).  This research is a correlational quantitative study, using parametric analysis methods with multiple regression analysis techniques. The instruments used in this study are sexual behavior scale, self-control scale, and social media usage intensity scale. The results study show a significant directional relationship, partially self-control and sexual behavior show a significant negative relationship as well as the intensity of social media use and sexual behavior show an insignificant positive relationship. With this it can be concluded that high self-control and low intensity of social media use will lead to low sexual behavior, otherwise low self-control and high social media use lead to high sexual behavior. Sexual behavior is one of the problems that afflicts most adolescents in Indonesia, this behavior is related to genitals or intimate relationships aimed at attracting the attention of the opposite sex. Many factors affect adolescents both from internal factors, namely self-control and external factors, namely the intensity of social media use. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan secara simultan dan parsial antara kontrol diri dan intensitas penggunaan media sosial dengan perilaku seksual pada 110 remaja SMK Kelas XI Akuntansi usia 16-18 tahun pengguna media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, menggunakan metode analisis parametrik dengan teknik analisis regresi berganda. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala perilaku seksual, skala kontrol diri, dan skala intensitas penggunaan media sosial. Hasil dari uji analisis regresi berganda secara simultan menunjukkan hubungan berarah yang signifikan, secara parsial kontrol diri dan perilaku seksual menunjukkan hubungan negatif yang signifikan begitupun dengan intensitas penggunaan media sosial dan perilaku seksual menunjukkan hubungan positif yang tidak signifikan. Dengan ini dapat disimpulkan adanya kontrol diri yang tinggi dan intensitas penggunaan media sosial yang rendah akan menimbulkan perilaku seksual yang rendah, sebaliknya kontrol diri yang rendah dan penggunaan media sosial yang tinggi menimbulkan perilaku seksual yang tinggi. Perilaku seksual salah satu masalah yang menimpa sebagian besar remaja di Indonesia, perilaku ini berkaitan dengan alat kelamin atau hubungan intim yang ditujukan untuk menarik perhatian lawan jenis. Banyak faktor yang mempengaruhi remaja baik dari faktor internal yaitu kontrol diri dan faktor eksternal yaitu intensitas penggunaan media sosial.
Pattern of Adolescents Happines in Islamic Boarding Schools: Examine The Role of Self Acceptance and Prosocial Behavior Muhamad Ulul Albab; Amherstia Pasca Rina
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 14 No. 03 (2023): Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v14n03.p336-347

Abstract

This study aims to determine the relationship between self-acceptance and prosocial behavior with happiness in adolescents at the Assalafi Al Fithrah Islamic boarding school Surabaya. This study used quantitative research with a total of 150 subjects. The sampling technique in this study is a random sampling technique. The research sample included in this study was adolescents aged 12-18 years who lived in the one of Islamic boarding school in Surabaya with 73 male and 77 female subject. Based on the calculation of the results of the analysis using Multiple Linear Regression Analysis, a correlation score of 0.772 was obtained with a significance of p = 0.000 (p < 0.05) which means that there is a relationship between self- acceptance  and  prosocial  behavior  with  happiness.  Meanwhile,  a correlation score of 0.507  was obtained  with  a  significance  of 0.000  (p<0.05)  which  means  that  there  is  a  positive relationship between self-acceptance and  happiness. The correlation score of prosocial behavior with happiness was 0.487 with a significance of 0.000 (p<0.05). As a result, the higher the self-acceptance and prosocial behavior possessed by adolescents, the higher the level of happiness they feel. The effective contribution in this study was 0.487, which means  that  self-acceptance  and  prosocial  behavior  have  an  influence  of  48.7%  on happiness. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  hubungan  penerimaan diri dan perilaku prososial dengan kebahagiaan pada remaja di pondok pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jumlah 150 subyek. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik random sampling. Sampel penelitian yang diturut sertakan dalam penelitian ini yaitu remaja berusia 12 – 18 tahun yang tinggal di dalam lingkungan pondok pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Berdasarkan perhitungan hasil analisis menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda diperoleh skor korelasi sebesar 0.772 dengan signifikansi p=0.000 (p<0.05) yang artinya ada hubungan antara penerimaan diri dan perilaku prososial dengan kebahagiaan. Sementara  itu  diperoleh  skor  sebesar  0.507  dengan  signifikansi  0.000  (p<0.05)  yang artinya terdapat hubungan posistif antara penerimaan diri dan kebahagiaan. Skor korelasi perilaku prososial dengan kebahagiaan sebesar 0.487 dengan signifikansi 0.000 (p<0.05). Hasilnya, semakin tinggi penerimaan diri dan perilaku prososial yang di miliki oleh remaja maka  akan  semakin  tinggi  pula  tingkat  kebahagiaan  yang  di  rasakannya.  Sumbangan efektif dalam penelitian ini    sebesar  0.487  yang  artinya penerimaan diri dan perilaku prososial memiliki pengaruh sebesar 48,7% terhadap kebahagiaan.