Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL ASTON MOJOKERTO Sherly Firdaus Namiroh; Azizah Rokhmawati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem instalasi air bersih dan air pembuangan adalah satu hal terpenting pada pembangunan Gedung hotel ini. Pada tahap merencanakan jaringan di Hotel Aston  Mojokerto direncanakan untuk memenuhi keperluan air bersih agar dapat mencegah  terjadinya suatu hal yang tidak di inginkan pada pengunjung hotel dan daerah sekitar. Pada tahap perencanaaan ini harus sesuai standar SNI yang ditentukan sehingga dalam merencanakan distribusi air bersih dan air pembuangan hotel berjalan sangat baik, untuk meninjau dari sisi lingkungann agar terhindar dari pencemaran yang ada pada daerah sekitar maka harus diperhatikan dari segi sisi manapun.  Untuk menghitung head loss pipa dengan persamaan Darcy-Weisbach. Hasil dari perhitungan kebutuhan air Hotel Aston  Mojokerto yaitu 24,842 m3/jam  dengan debit air buangan sebesar 198,74 m3/hari. Untuk ukuran pipa tegak dari Ground water tank menuju Roof tank adalah 4 inch, lalu untuk ukuran pipa lainnya sekitar ½ inch – 6 inch. Didapat kapasitas tangki air bawah yaitu 100 m3 pada perhitungan daya pompa angkat diperoleh 6 kW, pada kapasitas tangki air atas memakai dua tangki dengan kapasitas 30 m3 maka daya pompa dorong yang dihasilkan 26 watt. Dan di dapat kapasitas bak penampung limbah 60 m3 pada pompa berkapasitas 10 l/det. Kata Kunci         : Air bersih , Air pembuangan , Instalasi air
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nadiva Salsabila Rahmawati; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi distribusi air sering kali ditemukan kurangnya tekanan air khususnya pada gedung tinggi, mengakibatkan debit yang kecil pada aliran air terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini disebabkan tekanan air yang dibawah tekanan minimum, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan dilakukan. Teknik yang digunakan dalam perencanaan distribusi air pada Gedung Auditorium Universitas Brawijaya yaitu teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi desain menggunakan aplikasi Pipe Flow Expert. Hasil perhitungan dalam studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau  dan debit air buangan yang dihasilkan yaitu . Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih CWT  dan kapasitas RWT adalah . Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah  Kapasitas efektif bak ekualisasi . Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR dan pada sistem pembuangan menggunakan pipa PVC AW. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v < 2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman.Kata Kunci : air bersih, air buangan, ground water tank, roof tankABSTRAKInstalasi distribusi air sering kali ditemukan kurangnya tekanan air khususnya pada gedung tinggi, mengakibatkan debit yang kecil pada aliran air terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini disebabkan tekanan air yang dibawah tekanan minimum, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan dilakukan. Teknik yang digunakan dalam perencanaan distribusi air pada Gedung Auditorium Universitas Brawijaya yaitu teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi desain menggunakan aplikasi Pipe Flow Expert. Hasil perhitungan dalam studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau  dan debit air buangan yang dihasilkan yaitu . Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih CWT  dan kapasitas RWT adalah . Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah  Kapasitas efektif bak ekualisasi . Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR dan pada sistem pembuangan menggunakan pipa PVC AW. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v < 2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman.Kata Kunci : air bersih, air buangan, ground water tank, roof tank
STUDI PERENCANAAN TEKNOLOGI RED BEED DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PERUMAHAN BUMIASRI SENGKALING KABUPATEN MALANG Ibnu Kolis; Eko Noerhayati; Anita Rahmawati
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah air limbah tidak lepas dari lingkungan perumahan seperti di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Kualitas air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling  memiliki kandungan BOD 207,2 mg/L, COD 348,5 mg/L dan TSS 340,0 mg/L, sedangkan volume air limbah 110 m3/hari. Sedangkan kuantitas air limbahnya sebesar 110 m3/hari. Berdasarkan Pergub Jatim No 72 Tahun 2013 kadar tersebut masih melampaui baku mutu. Sehingga di butuhkan pengolahan limbah cair yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan teknologi yang sesuai untuk pengolahan air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kabupaten Malang agar dapat mengurangi beban limbah cair secara ekonomis dan efisien. Metode yang di gunakan pada perencanaan ini dengan menggunakan Metode Red Beed dengan tipe Subsurface Horizontal Flow. Berdasarkan hasil perencanaan di Perumahan Bumi asri Sengkaling Kabupaten Malang di ketahui dimensi dari red beed  yaitu 7,3m x 72m atau luas tanah 526m2. Denah ini terletak di atas tanah kosong dengan luas 2.960 m2. Hasilnya menunjukan                                efisiensi BOD 87%, COD 89%, dan TSS 87% dan menghabiskan biaya sebesar Rp.297.000.000,-Kata Kunci: BUMSRI, Canna Indica, Limbah Cair, Red – Beed
Insitu Permeability Constand Head Untuk Menentukan Daya Resap Air Dan Sumur Resapan Di Desa Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Anita Rahmawati; Azizah Rokhmawati
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 6 No. 2: September 2023
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v6i2.5948

Abstract

By creating infiltration wells, one can improve the soil's capacity to absorb rainwater. Infiltration wells are holes or wells dug into the ground's surface to catch rainwater and allow it to soak into the soil. Rainwater will be gathered and absorbed into the ground through infiltration wells in order to raise the groundwater table and lessen runoff (Kusnaedi, 2011). The Sunjoto (1988) method is one of several for dimensional infiltration wells. The idea that the volume of incoming water can be determined based on the balance between the water that enters the well and the water that seeps into the earth was created by Sunjoto. The fundamental shape of the infiltration well is designed to reach a porous layer of soil so that water quickly seeps into the ground in order to achieve a balance in the volume of entering and exiting water. Researching the permeability constant head in-situ is one technique to learn how much water is absorbed. The study's findings show that clayey silt, sandy silt, and sandy soil are layered together. The permeability value (K) for L=0.30 m is 7.38 cm/hour, for L=0.70 it is 10.728 cm/hour for very fast impregnation, and for L=1.00 it is 9.612 cm/hour. Results Analysis of absorption discharge (Qo) for channel depth and duration (T) reveals that infiltration wells 1, 2, and 3 all have rising Determination values (R2) of 0.70%, 0.89%, and 0.94%, respectively. The maximum result, which is 90%, is indicated by the determination value (R2) on the two geometric components with K constant head. The model predictions are as accurate as the average of the observed data, according to the test result for the NSE value of 0.99. Between 0.001-0.005, the mean absolute error is negligibly tiny. The RMSE value is low or close to 0, specifically between 0.04 and 0.05 for the geometric factor with K constant head, indicating that the difference between the predicted value and the actual value is relatively small.
Perencanaan Sistem Lahan Basah Buatan dalam Pengolahan Limbah Cair Domestik Menggunakan Tanaman Cyperus papyrus Anita Rahmawati
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i2.19

Abstract

Pencemaran limbah cair domestik yang terjadi di badan air selalu dikaitkan dengan permasalahan sanitasi. Sebagian besar penduduk di Indonesia membuang limbah cair domestik langsung ke saluran pembuang tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pada penelitian ini pengolahan limbah cair domestik di Bumi Candi Asri Sidoarjo dilakukan dengan menggunakan tanaman Cyperus papyrus melalui sistem lahan basah buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain fasilitas pengolah limbah cair domestik dengan proses alami. Perencanaan sistem lahan basah yang direncanakan terdiri dari beberapa unit paengolahan seperti unit pengumpul, constructed wetland, dan unit indikator. Tanaman air yang dipakai adalah Cyperus papyrus (alang-alang air). Kualitas efluen yang dihasilkan adalah kosentrasi COD = 10,94 mg/l, dan kosentrasi BOD = 4,61 mg/l. Dari hasil tersebut, maka efluen yang dihasilkan dengan metode lahan basah buatan di Perumahan Bumi Candi Asri Sidoarjo sudah sesuai dengan Baku Mutu Limbah Domestik Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 7 Tahun 2013