Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Komparatif Antara Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Akad Tabarru’ dan Mudharabah pada Asuransi Syariah Mukhlis Bakri
Al Barakat Vol 2 No 02 (2022): Al Barakat - Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.716 KB) | DOI: 10.59270/jab.v2i02.129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pandangan hukum Islam terhadap akad tabarru’ dan mudharabah pada asuransi syariah (2) pandangan hukum positif terhadap akad tabarru’ dan mudharabah pada asuransi syariah (3) komparasi penerapan akad tabarru’ dan mudharabah pada asuransi syariah dalam tinjauan hukum Islam dan hukum Positif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dimana penulis mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari data-data kepustakaan seperti buku, jurnal, kitab dan artikel. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hukum penerapan akad tabarru’ dan mudharabah pada asuransi syariah tidak bertentangan dengan prinsip syariah, adapun hukum positif yang mengatur tentang Perasuransian adalah Undang-Undang N0. 20 Tahun 2014, tetapi Undang-Undang tersebut masih perlu pengawasan dari Fatwa DSN MUI. Hukum Islam dan hukum positif tentang asuransi syariah sama-sama memiliki tujuan untuk saling tolong menolong, namun pada proses akad dan administrasinya berbeda, kedua hukum tersebut tidak memiliki kekuatan dalam hukum nasional karena dalam Undang-Undang tidak dituliskan secara rinci tentang operasional asuransi syariah yang harus dijalankan, hanya memuat pengertian asuransi syariah saja.
Analisis Maqashid Syariah terhadap Pasal 8 PP No 10 Tahun 1983 Jo PP 45 Tahun 1990 tentang Nafkah ‘Iddah Isteri setelah Ditalak Suami Mukhlis Bakri
El 'Ailaah Vol 2 No 1 (2023): El 'Aailah: Jurnal Kajian Hukum Keluarga
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59270/aailah.v2i1.147

Abstract

This study examines the Maqashid Sharia Analysis of the Wife's Iddah Income After Her Husband Divorced Based on Article 8 PP No. 10 of 1983 Jo PP 45 of 1990. The formulation of the problem from this research is how is the concept of Iddah's livelihood in article 8 of PP No. 10 of 1983 Jo PP 45 of 1990 and how to analyze the concept of Maqashid Syariah against article 8 PP No.10 of 1983 Jo PP 45 of 1990. The method used in this research is a type of qualitative research, with the type of research used is library research (Library Research) or indirect observation. This research has the following results: Whereas in the PP it is stated that civil servant husbands must provide maintenance to their divorced wives, in which this income is provided according to established regulations. Meanwhile, in Maqashid Syariah, the maintenance given by the ex-husband to the ex-wife is as long as the ex-wife is carrying out the iddah period in talak raj'i.
KESEJAHTERAAN BAGI KELUARGA POLIGAMI MENURUT TOKOH MUHAMMADIYAH DI KOTA MAKASSAR Naimah Naimah; Mukhlis Bakri; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan bagi keluarga poligami di Kota Makassar dan kesejahteraan bagi keluarga poligami menurut tokoh Muhammadiyah di kota Makassar. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pelaku poligami dan tokoh Muhammadiyah, sementara data sekunder diperoleh dari literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan keluarga poligami dapat dicapai melalui pemenuhan kebutuhan ekonomi, keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, dan pendidikan anak. Tokoh Muhammadiyah di Makassar memandang bahwa kesejahteraan keluarga poligami melibatkan aspek ekonomi yang stabil, komunikasi yang baik antar anggota keluarga, serta peran penting pendidikan dalam mendukung kesejahteraan jangka panjang.
Pemahaman Masyarakat Terhadap Zakat Fitrah Di Kampung Pemulung Jalan Mirah Seruni RW 05 RT 03 Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar Sumarni Yuiwag Mahuse; Mukhlis Bakri; M. Chiar Hijazi
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat di Kampung Pemulung terhadapat Zakat Fitrah dengan rumusan masalah yaitu: 1). Bagaimana latar belakang masyarakat tentang Zakat Fitrah di Kampung Pemulung, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. 2). Bagaimana pemahaman masyarakat tentang Zakat Fitrah di Kampung Pemulung Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah (Field Research), penelitian lapangan yang biasa disebut dengan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari narasumber atau informasi dari beberapa masyarakat, sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil dari data-data pendukung; buku sehingga dapat ditampilkan penulisan skripsi dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang zakat fitrah bervariasi, dengan beberapa individu memiliki pengetahuan yang baik sementara yang lain masih terbatas. Variasi ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, di mana masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memahami pentingnya zakat. Selain itu, faktor sosial ekonomi juga berperan dalam pemahaman mereka, di mana masyarakat yang lebih sejahtera memiliki akses lebih baik terhadap informasi tentang zakat. Ditemukan bahwa banyak individu yang tidak mengetahui tata cara pengeluaran zakat fitrah yang benar, sehingga berpotensi mengurangi efektivitas ibadah tersebut.
Persepsi Masyarakat Tentang  Ta’aruf Menuju Pernikahan Di Desa Biroro Kecamatan Sinjai Timur Nurlaela Nurlaela; Mukhlis Bakri; Muh. Chiar Hijaz
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ta’aruf adalah saling mengenal, atau proses saling mengenal antara seseorang dengan orang lain dengan maksud untuk saling mengerti dan memahami. Sedangkan dalam konteks pernikahan, maka ta’aruf diartikan sebagai aktivitas saling mengenal, mengerti dan memahami untuk tujuan meminang atau menikah Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dimana penelitian ini berusaha mendeskripsikan, menganalisis, mencatat dan menginterpretasikannya dengan memanfaatkan prosedur penelitian, wawancara dan perbahanan. Penelitian ini dilakukan di Desa Biroro Kecamatan Sinjai Timur. Untuk memperoleh data yang valid dan akurat, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Persepsi masyarakat di Desa Biroro Kecamatan Sinjai Timur, terhadap ta’aruf menuju pernikahan, hal itu dianjurkan sesuai dengan ajaran Agama, dimana menyatakan bahwa ta’aruf dapat dilakukan, namun harus sesuai dengan syariat Islam. Sebab, di dalam syariat menganjurkan sebelum melangsungkan pernikahan sebaiknya harus mengenal pasangan satu sama lain dengan cara yang baik agar tidak ada penyesalan di dalam pernikahan. Bahkan, ta’aruf di zaman ini sebaiknya lebih ditekankan, lantaran memandang perkembangan arus remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Sebagian besar masyarakat Desa Biroro mengetahui bagaimana konsep ta’aruf dan berdasarkan informan yang telah diwawancari, beberapa orang lainnya pun menerapkan di kehidupan pribadinya dalam mengenal calon pasangan. Namun ada juga, informan yang kurang setuju terhadap konsep ta’aruf dan pengetetahuannya masih awam terhadap ta’aruf
Konsep Al-Maslahah Al-Mursalah Dalam Mengangkat Kepala Negara (Analisis Komparasi Sistem Syura dan Demokrasi) Zainal Abidin; Mukhlis Bakri; Muhammad Yasin
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5: April 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikanbagaimana hukum Islam dalam meresponpermasalahan kontemporer yang relevan dengankaidah al-maṣlaḥah al-mursalah. Kaidah almaṣlaḥah al-mursalah merupakan salah satu metodepenetapan hukum dalam Islam yang sangat efektifdalam menyikapi, serta memberikan solusi terhadappermasalahan kontemporer dan dapat dijadikanhujjah jika sesuai dengan bebarapa syarat yangdiformulasikan oleh para ulama. Tak terkecualidalam permasalahan pengangkatan kepala negarayang hingga saat ini masih ramai diperbincangkan.Dalam Islam dikenal sistem syura dalam haltersebut, karena syura lahir dari rahim Islam itusendiri. Fakta hari ini banyak negara-negara Islamyang menganut sistem demokrasi yang diidentikkandengan Barat. Syura dan demokrasi merupakan duasistem pengangkatan kepala negara yang memilikikesamaan dan perbedaan, yang status hukumnyamasih diperdebatkan oleh para pakar politik Islamkontemporer.