Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PANTI ASUHAN AL-ANSHOR AMBON Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.062 KB) | DOI: 10.33846/ghs4309

Abstract

Latar Belakang: Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti kasus di Boyolali provinsi Jawa Tengah, sebanyak 55 anak penghuni Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak Pamardi Utomo di bawah ke Rumah Sakit. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran sistem peyelenggaraan makanan di Panti Asuhan Al-Anshor Ambon. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, Populasi penelitian yaitu semua pegawai yang berada di Panti Asuhan Al-Anshor berjumlah 4 orang, Sampel penelitian adalah total sampel berjumlah 4 orang yaitu 1 orang kepala dapur dan 3 orang juru masak di Panti Asuhan Al-Anshor Ambon. Hasil: Setelah dilakukan penelitian di Panti Asuhan Al-Anshor Ambon, peneliti menemukan bahwa Sistem Penyelenggaraan Makanan mulai dari perencanaan menu, penyimpanan bahan makanan dan pengolahan bahan makanan dikategorikan kurang baik. Sedangkan pembelian bahan makanan, penerimaan bahan makanan, persiapan bahan makanan, hingga pendistribusian makanan dikategorikan baik. Dalam pendistribusian bahan makanan menggunakan sistem gabungan (sentralisasi dan desentralisasi). Kesimpulan: Sistem Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan Al-Anshor tergolong kurang baik karena penyelenggaraan makanan yang dilakukan belum sesuai standar yang ada. Kata kunci: Penyelenggaraan makanan, Panti Asuhan
Gambaran pengetahuan ibu tentang zat gizi, Tingkat Konsumsi dan status gizi balita diposyandu asoka Puskesmas Tulehu kecamatan salahutu Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.857 KB) | DOI: 10.33846/ghs4404

Abstract

Latar belakang: Kemenkes RI, 2016 menunjukan bahwa Hasil Pemantauan Status Gizi di provinsi Maluku terdapat 18,2% balita gizi kurang dan 6,0% balita gizi buruk. Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang asupan zat gizi, tingkat konsumsi dan status gizi pada balita di posyandu Asoka Puskesmas Tulehu kecamatan Salahutu. Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, subjek penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita dan balita diposyandu Asoka, jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 31 orang. Pengumpulan data pengetahuan ibu menggunakan kuesioner, data tingkat konsumsi menggunakan Form recall 24 jam,data status gizi melalui pengukuran antropometri. Hasil Penelitian: Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Asupan Gizi, paling tinggi terdapat pada kategori kurang yaitu 16 orang (52%), sedangkan paling terendah pada kategori baik yaitu 6 orang (19%). dengan tingkat konsumsi energi paling tinggi terdapat pada kategori defisit yaitu 24 orang (77%), sedangkan paling terendah pada kategori baik yaitu 1 orang (3%). tingkat konsumsi protein paling tinggi terdapat pada kategori baik yaitu 12 orang (39%), sedangkan paling terendah pada kategori defesit dan sedang yaitu 6 orang (19%). tingkat konsumsi Lemak paling tinggi terdapat pada kategori defisit yaitu 23 orang (74%), sedangkan paling terendah pada kategori kurang yaitu 3 orang (10%). tingkat konsumsi Karbohidrat paling tinggi terdapat pada kategori defisit yaitu 19 orang (61%), sedangkan paling terendah pada kategori sedang yaitu 2 orang (10%). Status gizi balita di Posyandu Asoka Puskesmas Tulehu, berdasarkan indeks BB/U diperoleh 25 balita (81%) dengan kategori status gizi baik, dan 6 balita (19%) dengan kategori status gizi kurang. Kata Kunci: Pengetahuan gizi, Tingkat konsumsi, Status gizi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA URENG KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.229 KB) | DOI: 10.33846/ghs4313

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diizinkan (WHO, 2010). Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, yaitu data yang menyangkut variable bebas dan variable terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,2015). Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 22 sampai dengan 24 Juli 2019 di Desa Ureng Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Populasi ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan, sampel diambil dari total populasi sebanyak 62 orang. Analisa dilakukan untuk melihat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dengan SPSS, menggunakan Chi- Square dan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi, sedangkan usia, pengetahuan ibu tidak terdapat hubungan. Kata kunci: Usia, Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaan, ASI eksklusif
Pembuatan Sagu Lempeng Dengan Substitusi Tepung Tulang Ikan Tuna (Thunnus albacores) Michran Marsaoly; Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 5, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.387 KB) | DOI: 10.33846/ghs5107

Abstract

Sagu adalah makanan pokok bagi warga Indonesia yang tinggal di sebagian besar wilayah Indonesia Timur. Mulai dari Maluku, Papua, bahkan Nusa Tenggara umumnya mengenal sagu dalam struktur menu makanan utama penduduk aslinya. Sagu sendiri sebenarnya berasal dari tepung yang didapat dari batang pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.) yang bentuknya menyerupai pohon palma. Mengingat sagu lempeng merupakan makanan khas Maluku dimana nilai gizinya rendah karena hanya mengandung karbohidrat saja, sedangkan limbah hasil laut (tulang ikan Tuna) juga tinggi dengan kandungan kalsium yang tinggi, maka penulis tertarik untuk berinovasi produk baru yaitu sagu lempeng yang disubtitusi dengan tepung tulang ikan tuna. Dengan tujuan meningkatkan kandungan gizi dari sagu lempeng, dimana sagu lempeng merupakan salah satu makanan yang digemari penduduk lokal Maluku. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk sagu lempeng yang disubstitusi tepung tulang ikan tuna sebagai pangan tinggi kalsium. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian dilaksanakan pada Tiga lokasi yaitu, pembutan sagu lempeng dilakukan pada laboratorium Penyelenggaraan Makanan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku, uji kandungan gizi dilakukan pada Laboratorium Badan Perindustrian Provinsi Maluku dan uji organoleptic dilakukan di desa Tulehu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei 2018. Produk sagu lempeng dengan substitusi tepung tulang ikan tuna kurang disukai oleh panelis. Produk sagu lempeng dengan substitusi tepung tulang ikan tuna terbukti mempunyai kandungan gizi (kalsium, lemak, dan protein) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sagu lempeng biasa tanpa substitusi dengan tepung tulang ikan tuna. Kata kunci: sagu lempeng; tulang ikan tuna
UJI ORGANOLEPTIK BOLU ENBAL PADA MAHASISWA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU 2019 Mahmud Mahmud
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.812 KB) | DOI: 10.33846/GHS4402

Abstract

Latar Belakang: Enbal(dalam bahasa daerah Kei), merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Daerah Kei Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Enbal terbuat dari bahan ubi kayu yang telah diparut dan diperas untuk mengeluarkan air dari patinya yang kemudian disebut enbal gepe, lalu diayak untuk mendapatkan tepung enbal, Enbal memiliki beberapa kelebihan antara lain: sangat mudah untuk perolehan hasil, dapat dikonsumsi oleh semua orang setelah diolah, memiliki daya simpan lama, dapat diolah menjadi aneka makanan siap saji (menu makan malam,makan siang, menu sarapan pagi, dan menu selingan/snack/cemilan),warna hasil olahan putih bersih tanpa pengawet, cocok dijadikan sebagai nasi, dan mahasiswa Jurusan Gizi banyak yang menyukai enbal rasa keju dan coklat. Tujuan Penelitian: Untuk melakukan uji organoleptik bolu enbal pada mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif dengan menggunakan alat ukur form skala hedonik, analis yang dilakukan yaitu analisa univariat untuk mengetahui uji organoleptik Hasil: Berdasarkan hasil distribusi tingkat kesukaan terhadap bolu enbal terkait rasa,warna,aroma, dan tekstur. panelis lebih menyukai produk A1 dengan bahan dasar tepung enbal 600 gr ditambahkan tepung terigu 300 gr. Kesimpulan: Dari hasil uji organoleptik terkait rasa,warna,aroma dan tekstur dari bolu enbal. Para panelis lebih menyukai produk A1 dengan bahan dasar tepung enbal 600 gr ditambahkan tepung terigu 300 gr. Kata kunci: Uji organolpetik, Bolu enbal
Gambaran Pola Makan Balita Stunting Di Desa Kamal Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Inamah Inamah; Wahyuni Sammeng; Mahmud Mahmud; Khartini Kaluku; Tasya Renata Nikwelebu
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7406

Abstract

Prevalensi Stunting di Maluku secara umum pada Usia 0-59 bulan sangat pendek 12,5%, pendek 21,5%, normal 66,0%. Sedangkan Prevalensi stunting kabupaten seram bagian barat tahun 2017 sebesar (30%), tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi (31,4%), dan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar (28%). Jumlah anak balita keseluruhan didesa kamal yaitu 400 orang, sendangkan jumlah balita stunting di desa kamal yaitu 51 orang (12,75%), dan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 28 orang (54,9%), dan perempuan 23 orang (4,5%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pola makan Balita Stunting di Desa Kamal, Kec Kairatu Barat, Kab Seram Bagian Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk memberikan Gambaran Pola Makan pada Balita Stunting di Desa Kamal. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah zat gizi yang balita stunting berkategori baik, karbohidrat sebanyak 32 orang (100%), protein sebanyak 8 orang (25%), lemak sebanyak 31 orang (96,9%). Jenis makanan balita stunting kebanyakan masuk kategori tidak beragam. Frekuensi makan balita stunting kategori sering, nasi putih sebanyak 32 orang (100%), ikan kembung sebanyak 32 orang (100%), sedangkan bahan makanan lain sumber protein nabati, sayuran dan buah masuk ketegori jarang dikonsumsi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa 32 sampel balita stunting asupan zat gizi kebanyakan kategori baik dan kurang, dan untuk jenis makanan kebanyakan balita stunting makan nasi putih, dan untuk frekuensi makan balita stunting sering makan ikan kembung. Kata kunci: pola makan; balita; stunting
Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Ngemil Terhadap Prestasi Belajar dan Status Gizi (Studi Literatur) Khartini Kaluku; Junieni Junieni; Mahmud Mahmud; Nilfar Ruaida
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 8, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs8204

Abstract

Sarapan telah dikenal sebagai makanan yang paling penting, namun paling sering dilewatkan oleh anak-anak usia sekolah dasar dan remaja. Kebanyakan remaja memilih untuk mengkonsumsi cemilan, Konsumsi cemilan tengah pagi dan sebelum makan siang diketahui juga memengaruhi dengan peningkatan body mass index (BMI). Pola jajan juga dapat memberikan kontribusi terhadap status gizi anak apabila jenis jajan yang dikonsumsi berkualitas dari segi jenis dan kandungan gizinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kebiasaan ngemil pada anak dan remaja terhadap prestasi belajar dan status gizi. Metode yang digunakan adalah pengambilan data sekunder dari beberapa jurnal internasional maupun nasional seperti international Journal of Community Medicine and Public Health, Journal Clinical Nutrition, Public Health Nutrition, journal of nutrition, Nutrition & Food Science, BMC Public Health, Jurnal Gizi dan Pangan, Nutrire Diaita, dari tahun 2008 sampai 2022 yang diolah secara deskriptif dengan melihat variable-variabel yang mempengaruhi kebiasaan ngemil pada anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kebiasaan ngemil yaitu jenis makanan, asupan kalori, letak ketersediaan makanan jajanan, kebiasaan sarapan, uang saku, waktu ngemil dan status gizi. Disimpulkan bahwa anak-anak dengan kebiasaan ngemil tidak teratur dapat mengakibatkan obesitas pada masa remaja dan masa akan datang dan mengalami masalah gizi lainnya di masa depan. strategi untuk mencegah dampak buruk di masa depan adalah dengan Memodifikasi pilihan ngemil yang bisa meningkatkan kualitas gizi serta mengurangi frekuensi konsumsi cemilan. Kata kunci: ngemil; prestasi belajar; status gizi
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA DI SMA NEGERI 1 SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH Santi Aprilian Lestaluhu; Mahmud -; Nilfar Ruaida; Nurhayat Rustam
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2020.1.1.19-23

Abstract

Penelitian Risbinakes (2017) di SMU/MA di Kecamatan Salahutu menunjukan bahwa asupan zat gizi makro pada siswa/siswi rata-rata kurang dari 30% dan status gizi kurus (12,3%) dan dan status gizi pendek (28,7%). Penyebabnya antara lain kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan asupan gizi makro yang masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatan status gizi adalah melalui pendidikan gizi yaitu peningkatan pengetahuan yang dilaksanakan dengan cara penyuluhan gizi dan pembagian media belajar (leaflet). Menurut WHO, pendidikan gizi bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku positif yang berhubungan dengan makanan dan gizi. Salah satu bentuk upaya peningkatan pengetahuan gizi seimbang pada remaja dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pembagian media belajar yaitu leaflet pada siswa/siswi di SMU Negeri 1 salahutu. Hasil Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang gizi seimbang pada remaja berjalan dengan baik dan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh siswa/siswi. Harapan kedepan hasil penyuluhan dapat diterapkan oleh siswa/siswi dalam kehidupan di sekolah dan di lingkungan tempat tinggal.