Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN REMAJA PUTRI DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI KELAS X DI SMK NEGERI 2 KARAWANG TAHUN 2020 Rohani Hani Siregar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.033 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3859

Abstract

ABSTRAK SADARI merupakan salah satu tindakan deteksi dini kanker payudara yang dapat dilakukan oleh perempuan sejak usia remaja sampai usia premenopause. Saat ini  banyak ditemukan remaja putri yang berusia empat belas tahun yang menderita tumor payudara, bila tidak terdeteksi lebih awal, maka tumor akan berubah menjadi kanker. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mencegah terjadi nya kanker payudara pada remaja putri di SMK Negeri 2 Karawang. Hasil wawancara dari beberapa siswi mereka tidak mengetahui sama sekali apa itu SADARI bahkan tidak pernah melakukan nya. Manfaat dilakukan penyuluhan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) untuk deteksi dini kanker payudara pada usia remaja dengan menggunakan metode penyuluhan Pre dan Post dalam melakukan praktik SADARI, Hasil pengabdian masyarakat ini remaja putri dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sesuai dengan Langkah-langkah SADARI yang sudah di sosialisaikan secara virtual. Dan ingin melakukan secara rutin pada  hari ke 5 -10 menstruasi guna untuk mencegah terjadinya kanker payudara sedini mungkin. Kata kunci : SADARI; kanker payudara; remaja putri ABSTRACTBreast Self Examination ( SADARI) is one of the act of early detection breast cancer that can be done by women since early adolescence to the age of premenopause. Now many found adolescent girls aged fourteen years who suffered a breast tumor, if not detected early, so tumor will be turned into cancer, The purpose of devotion these communities is to prevent from happening his of breast cancer in adolescent girls in state vocational schools 2.The results of the interviews of several of them do not know at all what is that realized never even doing it .Benefits done counseling on audit of Breast self Examination (SADARI) to early detection of breast cancer in early adolescence . By using the method counseling pre and post in doing practices realized , The results of this community service young women can perform breast self-examination (BSE) in accordance with the BSE steps that have been socialized virtually.  And want to do it regularly on days 5 -10 of menstruation in order to prevent breast cancer as early as possible. Keywords: SADARI; breast cancer; adolescent girls
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI KELAS X Rohani Siregar
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 6, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v6i1.4355

Abstract

SADARI merupakan tindakan deteksi kanker payudara sedini mungkin yang dapat dilakukan oleh perempuan, deteksi dini kanker payudara dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Hasil studi pendahuluan Terdapat 4 dari 6 remaja putri mengatakan tidak pernah melakukan SADARI sama sekali, sedangkan 2 remaja putri pernah melakukan tapi sesekali. Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri Kelas X di SMK Negeri 2 Karawang. Jenis penelitian ini adalah survey kuantitatif, pengumpulan data dilakukan secara cross sectional dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Remaja Putri Kelas X SMK Negeri 2 Karawang. Sampel Penelitian ini adalah total populasi dengan jumlah sampel 150 responden. Analisis statistik yang digunakan adalah distribusi frekuensi, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84% responden memiliki perilaku untuk tidak melakukan SADARI. Variabel yang berhubungan signifikan adalah sikap, riwayat keluarga, informasi media, pengaruh keluarga. Variabel yang paling dominan adalah informasi media massa nilai OR 16,295 Artinya responden yang terpapar informasi media mempunyai peluang 16 kali untuk melakukan SADARI dibandingkan responden yang tidak terpapar informasi media. Disimpulkan bahwa perlu adanya upaya dari pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan dari petugas kesehatan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang SADARI, deteksi dini kanker payudara.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN INISIASI MENYUSU DINI DAN PEMBERIAN KOLOSTRUM DI DESA KARANG RAHARJA KECAMATAN CIKARANG UTARA, KABUPATEN BEKASI Rohani Siregar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11910

Abstract

ABSTRAKPerawatan payudara adalah suatu cara untuk melancarkan ASI, sebaiknya dilakukan pada kehamilan Trimester III. Inisiasi Menyusu Dini adalah proses pertama kali ibu menyusui bayinya segera mungkin untuk mendapatkan kolostrum yang terdapat didalam ASI. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Kader dan ibu hamil  tentang kolostrum dan cara melakukan perawatan payudara di Desa Karangraharja Kecamatan Cikarang Utara. Peserta penyuluhan dan pelatihan ini sebanyak 35 kader dan 35 orang ibu hamil. Manfaat dilakukan penyuluhan dan pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang pentingnya melakukan perawatan payudara dan pemberian kolostrum. sehingga dilakukan pendampingan kader untuk menyampaikan kembali materi dan melatih ibu hamil trimester III  tentang cara melakukan perawatan payudara. Metode pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan Pre dan Post tentang perawatan payudara. Hasil pengabdian masyarakat ini bahwa tingkat pengetahuan kader sebelum diberikan penyuluhan dan pelatihan 47% sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan 87%, adanya peningkatan pengetahuan pre dan post dengan nilai rata-rata 85,1%, Adapun tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh kader 42%, dan tingkat pengetahuan setelah penyuluhan dan pelatihan 82%, adanya peningkatan pengetahuan rata-rata sebanyak 95,2%. Kata kunci: perawatan payudara; inisiasi menyusu dini; kolostrum ABSTRACTBreast care is a way to expedite breast milk, preferably in the third trimester of pregnancy. Early Breastfeeding Initiation is the first time a mother breastfeeds her baby as soon as possible to get colostrum contained in breast milk. The purpose of this community service is to increase the knowledge of cadres and pregnant mothers about colostrum and how to do breast care in Karangraharja Village, North Cikarang District. The participants of this counseling and training were 35 cadres and 35 pregnant mothers. The benefit of this counseling is to increase the cadre's knowledge about the importance of doing breast care and giving colostrum. So that cadre can give assistance how to do breast care. This community service method is the Pre and Post counseling about breast care. The results of this community service are that the level of knowledge of cadres before being given counseling and training is 47% while after being given counseling and training it is 87%, there is an increase in pre and post knowledge with an average value of 85.1%. For pregnant mothers before is 42%, and after is 82%, there is an average increase in knowledge of 95.2%. Keywords: breast care; early breastfeeding initiation; colostrum
Pengaruh Breast Care Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Post Partum ROHANI SIREGAR
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i3.1452

Abstract

Breast milk is . complete nutrients needed by a baby and also easily digested by a small and sensitive baby's stomach. Breast milk alone is sufficient to meet the nutritional needs of infants from the age of 0-6 months and can be continued until the child is 2 years old. The purpose of this study was to determine the effect of breastcare on increasing milk production in postpartum mothers. The research design is pre-experimental. The design used is the one group pretest posttest design. The data analysis used is the Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of breastcare on increasing breast milk production as indicated by a p value of 0.0001 <α 0.05. Suggestions from the study are that postpartum mothers can do breastcare 2 times a day in the morning and evening, because it can help increase milk production and can fulfill the baby's nutrition, so that exclusive breastfeeding is achieved for 6 months without providing additional food in any form except for drugs as indicated. Breastcare education needs to be improved to support the first 1000 days of a child's life
SIMULASI INISIASI MENYUSU DINI (IMD) PADA IBU HAMIL Rohani Siregar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16249

Abstract

ABSTRAKInisiasi Menyusu Dini merupakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi baru lahir dalam 30 menit sampai satu jam pertama setelah bayi lahir, dimana bayi diletakkan di dada ibu dan membiarkan bayi sampai menemukan puting susu ibunya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan cara simulasi tentang IMD pada 30 menit sampai 1 jam pertama kelahiran bayi dengan menampilkan video yang berisi tentang IMD dan diberikan juga leafleat sebagai bahan bacaan ibu hamil untuk persiapan IMD. Peserta penyuluhan dan pelatihan ini sebanyak 36 orang ibu hamil di Desa Karangraharja. Manfaat dilakukan penyuluhan dan pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang IMD. sehingga nantinya pada saat ibu melahirkan bayinya mengerti bahwa IMD itu sangat penting dilakukan karena bayi secara langsung mendapatkan kolostrum melalui IMD, IMD juga merupakan awal pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Metode pengabdian masyarakat ini berupa simulasi dan  penyuluhan tentang IMD, dan memberikan kuesioner pre dan post test. Hasil pengabdian masyarakat ini dapat membuktikan bahwa adanya peningkatan pengetahuan Ibu hamil tentang IMD  yaitu pengetahuan sebelum dilakukan simulasi dan penyuluhan sebesar 44% sedangkan setelah dilakukan simulasi dan penyuluhan meningkat menjadi 87%, artinya ada peningkatan pengetahuan pre dan post dengan nilai rata-rata  97%. Kata kunci: inisiasi menyusu dini; asi eksklusif; bayi baru lahir ABSTRACTEarly Breastfeeding Initiation is the provision of Mother's Milk (ASI) to newborns baby within the first 30 minutes to one hour after the baby is born, where the baby is placed on the mother's chest and allows the baby to find its mother's nipple. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women by means of a simulation about IMD in the first 30 minutes to 1 hour of the baby's birth by showing a video containing IMD and also giving leaflets as reading material for pregnant women for IMD preparation. The participants of this counseling and training were 36 pregnant women in the village Karangraharja. The benefit of this counseling and training is to increase pregnant women's knowledge about IMD. so that later when the mother gives birth to her baby she understands that IMD is very important because the baby directly gets colostrum through IMD, IMD is also the beginning of exclusive breastfeeding until the baby is 6 months old. This community service method is in the form of simulation and counseling about IMD, and giving pre and post test. The results of this community service can prove that there was an increase in pregnant women's knowledge about IMD, namely knowledge before the simulation and counseling was carried out by 44% while after the simulation and counseling was carried out it increased to 87%, meaning that there was an increase in pre and post knowledge with an average value of 97%. Keywords: early breastfeeding initiation; eksklusif breastfeeding; newborns baby
Factors Associated with Knowledge of Third Trimester Pregnant Women About Benefits of Giving Colostrum to Newborns Baby Siregar, Rohani
Jurnal MIDPRO Vol 15 No 1 (2023): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v15i1.492

Abstract

Colostrum is the first milk that comes out on the first day until the third day after the baby is born. Colostrum is produced from the 16th week of pregnancy (lactogenesis). One way to reduce AKN and IMR is to improve nutrition early in life and can affect quality of life. Community nutrition improvement activities are the percentage of newborns receiving colostrum through early breastfeeding initiation (IMD). The results of a preliminary study conducted on 8 mothers who had babies, obtained 6 mothers who did not know about colostrum and its benefits, and had never given breast milk to their babies for the first time, and the milk was thrown away, because they thought breast milk was stale. Meanwhile, 4 mothers gave the first breast milk to their babies through early initiation of breastfeeding. The purpose of this study was to determine the factors related to the knowledge of third trimester pregnant women about the benefits of colostrum in newborns in Karangraharja village. This type of research is a quantitative survey, and data collection was carried out in a cross sectional manner. The population in this study were all third trimester pregnant women in Karangraharja village. The sample of this research is the total population with a sample of 83 respondents. This primary data was collected by distributing questionnaires. The statistical analysis used is the frequency distribution, chi square and logistic regression. The results showed that 50.6% of respondents had less knowledge about giving colostrum to newborns. Variables that are significantly related are age with pvalue=0.009, education with pvalue=0.014, parity with pvalue=0.035, family support with pvalue=0.031, support for health workers with pvalue=0.037 The dominant variable is Age OR value 3.431 means age ≥ 35 have a 3.4 times chance of having good knowledge about colostrum compared to the age of 20-35 years, it is concluded that age can affect one's comprehension and mindset. The older you are, the more your comprehension and mindset will develop, so that the knowledge gain will improve 
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS 1-7 HARI TENTANG TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR DI TPMB ERNIH TAHUN 2023 Erwandayanih, Ernih; Siregar, Rohani
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1873

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi masalah serius di Indonesia. AKB di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 18,6% /1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian pada bayi diantaranya yaitu BBLR (29,21%), Asfiksia (27,44%), dan Infeksi sebanyak (5,4%). Kematian bayi baru lahir dapat dicegah dengan deteksi dini pada bayi yang beresiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan, umur, sumber informasi, pekerjaan dan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir. Metode penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi seluruh ibu nifas 1-7 hari yang datang ke TPMB Ernih Tahun 2023. Sampel total sampling sebanyak 80 responden. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian pendidikan Pvalue =0,000, usia Pvalue= 0,000, pekerjaan Pvalue =0,043, sumber informasi nilai P= 0,602 Saran: Tenaga Kesehatan hendaknya memberikan informasi dan edukasi pada ibu nifas tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, untuk mencegah terjadinya kematian dan kesakitan pada bayi baru lahir.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU MERPATI 1 DESA MEKAR JAYA KECAMATAN KEDUNGWARINGIN TAHUN 2023 Fadilah, Anita; Siregar, Rohani
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1884

Abstract

Kunjungan balita ke Posyandu yang paling baik adalah rutin setiap bulan atau 12 kali per tahun. Balita (12-59 bulan) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya yaitu balita yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun. Penimbangan berat badan anak setiap bulan untuk mengetahui status gizi anak merupakan salah satu kegiatan rutin di Posyandu. Desain penelitian ini adalah jenis penelitan kuantitatif, menggunakan metode Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 85 responden dengan jumlah sampel 85 ibu yang memiliki balita. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner.Hasil dari penelitian yang menunjukan variabel yang berhubungan dengan kunjungan balita ke posyandu yaitu Pengetahuan p value = 0,006 Nilai OR=5,235, Pekerjaan p value = 0,011 Nilai OR=3,677, Tenaga Kesehatan p value = 0,006 Nilai OR=3,957 dan yang tidak berhubungan yaitu Pendidikan dengan p value = 0,517. Disarankan bagi masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita agar lebih teratur lagi dalam membawa balitanya ke posyandu.
hubungan peningkatan berat badan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik DMPA di tpmb bidan Imah tahun 2023 Imah, Imah; Siregar, Rohani
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1888

Abstract

DMPA contraception is an injectable contraceptive containing only progestin, namely Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA), which contains 150 mg of DMPA, which is given every three months by intramuscular injection in the area of the gluteus maximus or deltoideus. The design of this study is quantitative research, using Cross Sectional method. The population in this study was 115 respondents with a sample of 89 respondents. The sampling technique uses purposive sampling technique. Research instruments using questionnaires and analysis using univariate analysis and bivariate analysis. The results of the study showed variables related to weight gain, namely Age p value = 0.000 OR value = 91.125, Parity p value = 0.003 OR value = 5.147, Contraceptive Use Period p value = 0.000 OR value = 9.750 and unrelated activity pattern with p value = 0.662. . The conclusion of the researchers is that there is a relationship between age, parity and length of time of contraceptive use with an increase in body weight of DMPA contraceptive users, while for activity patterns there is no relationship with an increase in body weight of DMPA contraceptive users. It is recommended for the public, especially DMPA contraceptive acceptors, to know the side effects of using DMPA contraceptives on weight gain, and for midwives to provide clear counseling to birth control acceptors about contraceptives and their side effects on weight gain
KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI TPMB SITI AISAH TAHUN 2023 Aisah, Siti; Siregar, Rohani
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1893

Abstract

Kecemasan pada ibu hamil biasanya pada trimester ketiga kehamilan hingga saat persalinan, dimasa pada periode ini ibu hamil merasa cemas terhadap berbagai hal seperti normal atau tidak normal bayinya lahir, nyeri yang akan dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di TPMB Siti Aisah tahun 2023 agar ibu hamil dapat mengatasi kecemasannya lebih tenang dan dalam menghadapi persalinan. Desain penelitan kuantitatif, menggunakan metode Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 70 responden dengan jumlah sampel 70 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa menggunakan Analisa univariat dan Analisa bivariate dengan uji chi square. Hasil dari penelitian yang menunjukan variabel yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil trimester III yaitu umur p value = 0,030 Nilai OR=4,333, status ekonomi p value = 0,049 Nilai OR=3,000, dukungan suami p value = 0,014 Nilai OR=3,923, dukungan tenaga kesehatan p value = 0,001 Nilai OR=6,765 dan yang tidak berhubungan yaitu pendidikan dengan p value = 1,000. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara umur, status ekonomi, dukungan suami, dukungan tenaga kesehatan dengan kecemasan ibu hamil trimester III, sedangkan untuk pendidikan tidak ada hubungannya dengan kecemasan ibu hamil trimester III di TPMB Siti Aisah tahun 2023. Disarankan bagi ibu hamil dan keluarga terutama suami agar selalu mengingatkan ibu hamil teratur melakukan pemeriksaan kehamilan serta mendukung ataupun membantu ibu hamil mengatasi kecemasan yang dihadapinya.