Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DINAMIKA KALENDER HIJRIAH DALAM QANUN SYARIAT ISLAM PROVINSI ACEH Ismail, Ismail; Bastiar, Bastiar
Al-Qalam Vol 26, No 2 (2020)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/alq.v26i2.832

Abstract

Kalender Hijriah sudah lama dipakai oleh masyarakat Aceh untuk keperluan ibadah dan interaksi sosial. Pemberlakuan kalender Masehi dalam administrasi negara pasca kemerdekaan Indonesia menyebabkan Aceh memiliki dua kalender, kalender Masehi untuk keperluan pencatatan administrasi dan kalender Hijriah dalam tatanan sosial dengan berbagai keperluan. Kehadiran kalender Hijriah dalam Qanun syariat Islam Provinsi Aceh sejatinya menjadikan kalender Masehi dan Hijriah memiliki posisi yang sama dalam administrasi negara dan tatanan sosial masyarakat Aceh. Kalender Hijriah dalam Qanun syariat Islam Provinsi Aceh belum memiliki formulasi yang utuh yang mampu menjawab kebutuhan administrasi dan keperluan ibadah. Kriteria yang digunakan masih mengikuti kriteria kalender Hijriah yang dipakai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yang sampai saat ini masih diperbincangkan. Pemberlakuan kalender Hijriah di Aceh sebagai syiar Islam belum maksimal, masih banyak peristiwa besar di Aceh yang seharusnya diperingati dengan panduan kalender Hijriah sebagai syiar Islam, namun masih diperingati dengan pedoman kalender Masehi, seperti peringatan peristiwa Tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 dan peristiwa perdamaian Aceh yang terjadi 15 Agustus 2005.
Serotonin application in pregnant mare serum gonadotropin hormone and dopamin antagonist formulation to induce gonadal development of Indonesian tigerfish (Datnioides microlepis Bleeker, 1854) Bastiar Bastiar; Agus Oman Sudrajat; Melta Rini Fahmi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 17 No 1 (2017): February 2017
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v17i1.302

Abstract

The objective of study was to analyze the effect of serotonin (5-HT) in the formulation of hormones Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) and dopamin antagonist (AD) hormones to gonad development of tigerfish. This study used completely randomized design (CRD) with five treatments of hormone namely: (P1) 1 ml of 0.9% NaCl (control); (P2) 20 IU PMSG+10 mg AD; (P3) 20 IU PMSG AD+10 mg+0.2 mg 5-HT; (P4) 20 IU PMSG+10 mg AD+2 mg 5-HT; and (P5) 20 IU PMSG+10 mg AD+4 mg 5-HT. Each treatment was tested on five fish as individual replications. Hormone injected intramuscularly at the lower part of the dorsal fin of fish every 10 days. The fish were reared for 60 days. Fish that were used at this study were originate from natural catches as much as 25 fishes with 17.5-33.0 cm of total length and 118-926 g of body weight. During the study, fish fed using shrimp and small fish (live) twice daily at satiation. Measured parameters were gonadosomatic index (GSI), hepatosomatic index (HSI), 17P-estradiol (E2) plasma concentration and gonad maturity level based on morphology and histology examination. The results showed that the use of 2 mg of 5-HT are added to 20 IU PMSG and 10 mg AD (treatment P4) has stimulated the fish to had the highest GSI (2.38 ± 0.06%) and HSI (3,09±0,12%) which was significantly different to other treatment. The treatment (P4) could increase the E2 plasma concentration (37.14±2.99 pg.ml-1) two fold compared with the concentration before injection and stimulated the gonadal development to stage III. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan serotonin (5- hydroxytryptamine atau 5-HT) dalam formulasi hormon Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) dan antidopamin (AD) terhadap perkembangan gonad ikan ringau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan (dosis.kg-1 bobot tubuh ikan): (P1) 1 ml NaCl 0,9% (kontrol); (P2) 20 IU PMSG+10 mg AD; (P3) 20 IU PMSG+10 mg AD+0,2 mg 5-HT; (P4) 20 IU PMSG+10 mg AD+2 mg 5-HT; dan (P5) 20 IU PMSG+10 mg AD+4 mg 5-HT. Setiap perlakuan diujikan pada lima ekor ikan sebagai ulangan individu. Penyuntikan hormon dilakukan setiap 10 hari dengan lama penelitian 60 hari. Hormon disuntikkan secara intramuskular pada bagian bawah sirip punggung ikan uji. Ikan yang digunakan merupakan hasil tangkapan alam dengan ukuran panjang total 17,5-33,0 cm dan bobot tubuh 118-926 g. Selama penelitian, ikan uji diberi pakan berupa udang dan ikan-ikan kecil (hidup) dua kali sehari secara satiasi. Parameter yang diamati adalah indeks kematangan gonad, indeks hepatosomatik, konsentrasi estradiol-17p plasma dan tingkat kematangan gonad berdasarkan morfologi dan histologi gonad. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan 2 mg 5-HT dalam 20 IU PMSG dan 10 mg AD (perlakuan P4) menghasilkan perkembangan gonad yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai indeks kematangan gonad, indeks hepatosomatik, dan konsentrasi E2 plasma tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 dengan nilai masing-masing sebesar 2,38±0,06%; 3,09±0,12% dan 37,14±2,99 pg.ml-1. Nilai tersebut berbeda nyata p<0.05) dengan perlakuan lainnya. Perlakuan P4 meningkatkan konsentrasi E2 plasma dua kali lebih besar dibanding-kan sebelum penyuntikan serta menghasilkan perkembangan gonad yang mencapai tingkat kematangan gonad tahap III.
Formula Merawat Damai Dan Kerukunan Untuk Pembangunan Indonesia Yang Berkelanjutan Rizqi Wahyudi; Bastiar Bastiar; ismail Ismail
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2019): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mjppm.v4i2.2379

Abstract

This article aims to understand the contribution of the Acehnese Academics, scholars and borders in formulating ways to care for peace and religious harmony in Aceh for the sustainable development of Indonesia. Fatally the harmony of life between religious communities in Indonesia in particular still faces many obstacles in its achievement such as the problem of houses of worship, deception, defamation of religion and problems of relations between religious people. Method used is descriptive qualitative with a phenomenological approach. How to monitor and maintain peace in a majestic Indonesia is First by applying the principle of Islamic communication among various communities. Both optimize the function of unifying institutions, such as unifying different vision and mission of community members in one group with the same vision and mission but "not equating aqeedah vision." Thirdly tolerance education with a content of tolerance in Islam, management of conflict, cultivators of mutual love and mutual affection, respect for respect, which is done both by the government formally through educational and non-formal curricula through discussions and studies organized by border preachers, scholars, and academics.