Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi In Vitro Penggunaan Daun Teh dalam Ransum Domba Lokal (In vitro evaluation of Adding Tea Leaves into A Diet of Local Sheep) Diky Ramdani; Husmy Yurmiati; Endang Yuni Setyowati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.31 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i2.11571

Abstract

adalah kecernaan bahan kering (BKcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), produksi ammonia(N-NH3), dan total volatile fatty acids (tVFA). KcBK, N-NH3, dan tVFA tertinggi diperoleh dari ransum T2, T4, dan T6 secara berurutan. Pemberian T2 dan T3 meningkatkan KcBK dan N- NH3.Tetapi pemberian T2 tidak berpengaruh nyata terhadap tVFA, sedangan pemberian T3 dapat menurunkan tVFA.Pemberian T5 meningkatkan N-NH3 dan tVFA tetapi menurunkan KcBK. Sedangkan pemberian T6 tidak berpengaruh nyata terhadap KcBK tetapi menurunkan N -NH3  dan meningkatkan tVFA.Kata kunci: in vitro, daun teh, ransum, dan domba lokal
Management Of Cage Capacity In Raising To Rabbit Performance (Manajemen Kapasitas Kandang untuk Peningkatan Performa Kelinci) Husmy Yurmiati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v12i2.5122

Abstract

Manajemen kandang merupakan faktor  penting dalam kesuksesan bisnis kelinci, terutama dalam peningkatan produksi dan efisiensi penggunaan kandang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kapasistas kandang dan pada kapasitas berapa yang menghasilkan performa terbaik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga  macam kepadatan kandang (P1  = 1  kelinci/0,5 m2   ,  P2  = 2 kelinci/0,5 m2  , dan P3 = 3 kelinci/0,5 m2), masing-masing perlakukan diulang enam kali. Variabel  yang diamati  adalah  konsumsi ransum, pertambahan bobot  badan,  dan  konversi pakan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan untuk setiap perlakuan tidak menunjukan perbedaan yang nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kandang 0,5 m2  untuk tiga ekor kelinci masih efektif untuk dipergunakan.Kata kunci : kandang, performa, kelinci
Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Daging Kelinci Sebagai Upaya sebagai Alternatif Sumber Protein Hewani di Masa Pandemi COVID-19 Eka Wulandari; Wendry Setiyadi Putranto; Andry Pratama; Husmy Yurmiati; Bambang Kholiq Mutaqin
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 4 (2021): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i4.36747

Abstract

Kebutuhan protein dalam kehidupan kita sehari-hari sangatlah penting. Rendahnya tingkat konsumsi daging ini juga berpengaruh pada rendahnya tingkat asupan protein hewani pada masyarakat Indonesia, terutama untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan dan sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi protein hewani yang dapat dipenuhi dengan konsumsi olahan daging kelinci sebagai alternatif sumber protein hewani. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara virtual melalui acara webinar menggunakan zoom meeting. Pelaksanaan dilakukan secara virtual karena meningkatnya infeksi covid 19 sehingga diberlakukan pembatasan interaksi sosial. Kegiatan ini dikuti oleh 60 orang peserta yaitu terdiri dari masyarakat yang tinggal di sekitar rumah mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Kegiatan webinar terselnggaran dengan baik dengan antusias yang tinggi dari peserta yang dapat dilihat dari proses diskusi yang interaktif anatar pemateri dengan peserta dan juga diskusi antar peserta webinar.
Pengaruh Sistem Pemeliharaan Terhadap Produktivitas Induk Domba Garut Dede Lusi; Husmy Yurmiati; Diky Ramdani
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 3, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v3i2.42288

Abstract

Domba Garut sangat potensial sebagai sumber daging dibandingkan domba lokal atau bangsa domba lain. Namun, produktivitasnya masih rendah karena sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional. Produktivitas Domba Garut dapat dilihat dari performa anaknya yang meliputi jumlah anak sekelahiran (litter size), bobot lahir, dan bobot sapih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan intensif dengan umbaran dan tanpa umbaran terhadap produktivitas induk (litter size, bobot lahir dan bobot sapih) Domba Garut. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai Februari hingga April 2022. Objek penelitian yang digunakan adalah 20 ekor induk Domba Garut berumur 12 - 18 bulan dalam kondisi bunting pada kelahiran pertama. Data yang diperoleh di analisis menggunakan uji banding, yaitu uji t. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan intensif dengan umbaran dan tanpa umbaran tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap litter size, bobot lahir, dan bobot sapih Domba Garut. Hasil tersebut menunjukkan sistem pemeliharaan intensif dengan umbaran dan tanpa umbaran menghasilkan litter size, bobot lahir dan bobot sapih yang sama pada Domba Garut.  Kata kunci: Produktivitas, Domba Garut, Litter size, Bobot Lahir, Bobot Sapih