Hasnidar Hasnidar
STKIP Muhammadiyah Enrekang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU TERISOLIR (STUDI KASUS PADA SISWA DI SMPN SATU ATAP 4 BONGGAKARADENG) Handayani Sura; Muhammad Junaedi Mahyuddin; Muliyadi Muliyadi; Hasnidar Hasnidar
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2018): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.772 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v2i1.14

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perilaku terisolir. (ii) untuk mengetahui dampak perilaku terisolir hubungan dengan teman sebaya. (iii) untuk mengetahui bentuk layanan bimbingan yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling terhadap siswa yang terisolir di SMPN Satu Atap 4 Bonggakaradeng. (iv) untuk mengetahui bentuk perubahan perilaku siswa setelah mendapatkan layanan bimbingan konseling dari guru bimbingan konseling di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa perilaku subjek adalah (i) menghindar dari teman-teman (ii) menyendiri saat melakukan kegiatan kelompok, (iii) kurang berpartisipasi dan subjek ke dua (i) menyendiri saat melakukan kegiatan (ii) melamun di dalam kelas dan malu-malu. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku terisolir adalah faktor internal yaitu pendiam, pemalu, kurang percaya diri dan faktor eksternal yaitu ekonomi, lingkungan dan pengalaman masa kecil. Dampak perilaku terisolir yaitu hubungan sosial dengan teman sebaya kurang bagus, di jauhi oleh teman-teman kelompok, kemampuan dalam menerima materi pelajaran kurang sehingga malas mengerjakan tugas sekolah. Bentuk layanan yang diberikan oleh guru bimbingan konseling di sekolah terhadap perilaku terisolir kedua subjek adalah layanan bimbingan individual dan layanan konsultasi. Penerapan layanan bimbingan individual dan layanan konsultasi terhadap masalah siswa terisolir menunjukkan adanya perubahan peningkatan perilaku dari negatif ke arah perilaku positif.
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ULAWENG KABUPATEN BONE Hasnidar Hasnidar
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2017): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.597 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v1i1.39

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran ekspositori, (2) Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kontekstual, (3) Pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Ulaweng pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dan dipilih 2 kelas sebagai sampel dengan metode cluster purposive random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis statistika deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistika deskriptif sebagai berikut: (1) Hasil belajar PKn siswa yang diajar menggunkana pendekatan kontekstual berada pada kategori tinggi dengan rata-rata adalah 87.11 dengan standar deviasi adalah 3,19 dari skor maksimal 100, (2) Hasil belajar PKn siswa yang diajar menggunakan pendekatan ekspositori berada pada kategori sedang dengan rata-rata adalah 75.81 dengan standar deviasi adalah 4,65 dari skor maksimal 100. Dari hasil analisis statistika inferensial, Fvalue < Ftable (2.494 < 3,98) sehingga H0 diterima atau tidak ada pengaruh secara signifikan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar PKn siswa. Observasi menunjukkan, ada beberapa faktor yang membuat pendekatan kontekstual tidak berjalan optimal yaitu guru tidak terbiasa menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran khususnya dalam menerapkan komponen pembelajarn pendekatan kontekstual. Guru mengalami kesulitan dalam mengelola waktu sehingga pelaksanaan komponen pendekatan kontekstual menjadi tidak maksimal. Hambatan dari faktor siswa yaitu siswa tidak terbiasa mengikuti proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstekstual menyebabkan rendahnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.