Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA BERDASARKAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG MANIS DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU Veki Vernando; Sri . Jumiyati; Syaiful Bachri
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 18, No 2 (2022): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v18i2.48965

Abstract

Food is a basic need for humans to survive, and therefore adequate food for everyone is a basic right that deserves to be fulfilled. One of the important indicators affecting the food security status of farmer households is income. This study aims to determine the amount of income obtained from maize farming and the value of household food security of maize farmers in the Bulupountu Jaya Village, Sigi Biromaru District, Sigi Regency. The research was conducted from July to September 2020. The analytical method used is a descriptive based on the farm household income, staple food needs, and local staple food prices. The results showed that the income received by maize farmers for one planting season was IDR 6,384,691.85/farmer or IDR 5,010,159.76/ha with revenue of IDR 10,182,692.31/ farmer or IDR 13,441,153.85/ha. Meanwhile, the total production cost incurred is IDR 3,798,000.46/farmer or IDR 5,010,159.76/ha. The farm household income from outside maize farming comes from livestock businesses amounting to IDR 5,007,692.31 and as a laborer an amount of IDR 5,215,384.61, with a total side income of IDR 10,223,076.92. Farm household food security shows a value greater than 1 (Z>1), amounting to IDR 9,250,776.92, which means that maize farmer households with a side business will have a food security condition in a year and have an excess of IDR.9,250,776.92, to buy necessities other than staple food (rice).
ANALISIS PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) USAHA PENGOLAHAN MINYAK KEMIRI (Studi Kasus di UPT KPH Kulawi Provinsi Sulawesi Tengah) Heryadi Heryadi; Sri Jumiati; Syaiful Bachri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.355 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.682

Abstract

Kendala dan permasalahan dalam optimalisasi aneka pemanfaatan sumberdaya hutan lestari adalah perencanaan bisnis untuk tiap komoditi hasil hutan belum tersusun. Tujuan dari perencanaan bisnis dalam KPH Kulawi menunjang isu kemandirian KPH. Ada dua kemandirian yang harus dimiliki oleh  KPH  Kulawi  dalam  mewujudkan hutan lestari yakni : 1)  kemandirian bisnis dan 2) kemandirian dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen hutan. Rumusan masalah adalah bagaimanakah rencana operasional, rencana usaha dan rencana pemasaran dalam perencanaan bisnis (business plan) usaha pengolahan minyak kemiri yang dimiliki oleh UPT KPH Kulawi. Tujuan penelitian adalah mengetahui rencana operasional,  rencana usaha  dan rencana pemasaran dalam perencanaan bisnis (business plan) usaha pengolahan minyak kemiri. , mengetahui dalam perencanaan bisnis (business plan) usaha pengolahan minyak kemiri, mengetahui rencana pemasaran dalam perencanaan bisnis (business plan) usaha pengolahan minyak kemiri. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dan dilaksanakan bulan April sampai dengan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rencana oprasional pengolahan minyak kemiri berdasarkan pemanfaatan komoditas kemiri dari Desa Uwemanje dan peluang pengembangan agroindustri minyak kemiri di wilayah kerja KPH Kulawi sebagai bentuk kegiatan optimalisasi pemanfaatan  Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan penjabaran Rencana Startegik Dinas Kehutanan Tahun 2016-2020, (2) Rencana Usaha pengolahan minyak kemiri memberikan keuntungan Rp 3.845.227/bulan (3) Rencana pemasaran minyak kemiri sebanyak 320 botol (100 ml) dengan harga jual Rp. 30.000/botol melalui sistem pemasaran langsung, media sosial dan pameran. Kata kunci : Minyak Kemiri, Perencanaan Bisnis
SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN SAPI POTONG DI DESA TANJUNG PADANG KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Ma’ruf Ma’ruf; Haeruddin Haeruddin; Syaiful Bachri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.214 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.686

Abstract

Secara nasional Indonesia masih belum mampu memenuhi dan mencukupi kebutuhan permintaan daging sapi dalam negeri.  Melihat fenomena dan kenyataan tersebut, masyarakat peternakan di Kabupaten Donggala memanfaatkan kesempatan sebagai peluang. Peternakan rakyat merupakan usaha peternakan yang sangat potensial untuk ditumbuh kembangkan dan memegang peranan yang besar bagi perkembangan populasi ternak khususnya ternak sapi potong dan memberikan kontribusi terhadap  pendapatan keluarga yang dominan setelah pertanian tanaman pangan dan hortikultura.  Permasalahannya adalah bagaimana saluran dan berapa besar margin pemasaran sapi potong di Desa Tanjung Padang  Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Penelitian bertujuan, mengetahui bentuk saluran dan besarnya margin pemasaran sapi potong di Desa Tanjung Padang Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dan dilaksanakan bulan Maret sampai bulan Mei 2019.  Pengambilan data responden dilakukan secara sensus yakni mengambil semua peternak (20 orang) dan semua pedagang sapi ( 6 orang)  di Desa Tanjung Padang Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala, sehingga keseluruhan responden berjumlah 26 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran sapi potong di Desa Tanjung Padang melalui 3 saluran pemasaran yaitu  : saluran pemasaran 1  ; peternak   ke   pengumpul  ke pengecer/ pemotong  ke konsumen, saluran pemasaran 2  ; peternak    ke    pengecer/ pemotong  ke konsumen,  saluran pemasaran 3  ; peternak    ke   perantara   ke   pengumpul   kepengecer/ pemotong    ke   konsumen  serta besar margin  pemasaran  masing-masing   saluran pemasaran adalah, saluran pemasaran 1 sebesar   Rp 1.306.250, saluran pemasaran 2  sebesar Rp 897.059 dan saluran pemasaran 3 sebesar Rp 1.977.273. Kata kunci : sapi potong, saluran pemasaran dan margin pemasaran.
SALURAN PEMASARAN SAPI HASIL PENGGEMUKAN DI KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH Indra Indra; Muhammad Syaifuddin Nasrun; Syaiful Bachri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.761 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.968

Abstract

       Kondisi peternakan sapi potong saat ini belum menggembirakan. Fenomena ini dapat dilihat dari pertumbuhan populasi ternak sapi potong yang masih rendah yaitu sebesar 5,33%/tahun atau kurang lebih 655.500 ekor/tahun dari populasi 9.867.522 ekor pada tahun 2003 menjadi 14.805.053 ekor pada tahun 2011 (Anonim, 2011). Masyarakat peternakan di Kabupaten Sigi memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai peluang usaha peternakan yang baik untuk ditumbuh kembangkan.  Subsektor peternakan di Kabupaten Sigi dapat dijadikan basis pengembangan usaha rakyat karena subsektor ini cukup menjanjikan sebagai alternatif upaya menciptakan cita-cita pembangunan yang memberdayakan perekonomian rakyat dan menyentuh langsung masyarakat bawah.  Peternakan rakyat merupakan usaha peternakan yang sangat potensial untuk dikembangkan dan memegang peranan yang besar bagi perkembangan populasi ternak sapi potong dan menyumbang pendapatan keluarga yang dominan setelah pertanian tanaman pangan. Permasalahannya adalah bagaimana saluran pemasaran sapi hasil penggemukan di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian bertujuan  mengetahui bentuk saluran pemasaran sapi hasil penggemukan di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), dengan metode penelitian sensus, dan dilaksanakan bulan Juli sampai Agustus 2017.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran  sapi hasil  penggemukan di Kecamatan Sigi Biromaru melalui 3 saluran pemasaran yaitu  ; (1) Saluran I ; peternak   ke  perantara   ke  pengumpul  ke pengecer/pemotong  ke  konsumen, (2) Saluran II  ;  peternak  ke  pengumpul  ke pengecer/pemotong  ke konsumen,  (3) Saluran III; peternak  ke pengecer /pemotong ke konsumen. Kata kunci : Saluran pemasaran, sapi hasil penggemukan.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA SAMBAL IKAN ROA DI KOTA PALU (Studi Kasus IKM Raja Bawang) Fadlun Deru; Sri jumiaty; Syaiful Bachri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.488 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.1105

Abstract

ABSTRAK    Sektor pertanian di Indonesia dianggap penting terlebih dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan, penyumbang devisa negara melalui ekspor dan sebagainya. Pertanian dalam arti luas adalah semua yang mencakup kegiatan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Salah satu industri yang menelolah sambal ikan Roa adalah industri Raja Bawang. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April-Mei pada industri Raja Bawang di Kota Palu bertempat jalan Abdul Rahman Saleh no. 33. penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Analisis data yang dignakan yaitu analisis pendapatan dan kelayakan. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dan total responden yang digunaka sebanyak 5 orang. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendapatan usaha sambal ikan Roa yang diperoleh industri Raja Bawang pada Bulan Mei 2018 sebesar Rp 9.154.625, dengan nilai kelayakan 1,58 Artinya setiap Rp 1.000 biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan Rp 1.580.      Kata Kunci : Pendapatan, Kelayakan, Sambal Ikan Roa