Helsy Desvitasari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT Helsy Desvitasari
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.257

Abstract

Latar belakang:  Perawat sebagai garda terdepan layanan kesehatan di Indonesia, tidak sedikit turut andil dalam meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Beragam pelayanan dapat dilakukan oleh perawat, sehingga mampu berkontribusi dalam keberhasilan penurunan angka kematian. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta peningkatan kecemasan. Kata “lelah” memiliki arti tersendiri bagi setiap individu dan bersifat subjektif. Dampak dari kelelahan kerja adalah prestasi kerja menurun, badan terasa tidak enak, semangat kerja menurun, dan menurunkan produktivitas kerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan shift kerja dan beban kerja terhadap tingkat kelelahan kerja perawat Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumalh 40 orang responden yang terdiri dari dua ruang rawat inap kelas III RSI Siti Khadijah Palembang pada bulan Agustus-Oktober 2017 dengan alat ukur menggunakan kuesioner serta dianalsis dengan melalui SPSS 17. Hasil: Berdasarkan analisis didapatkan bahwa ada hubungan shift kerja dengan tingkat kelelahan kerja perawat (ρ=0,010) dan ada hubungan beban kerja dengan tingkat kelelahan kerja perawat (ρ=0,041). Saran: perlunya dibuat suatu kebijakan terkait dengan pengembangan karir perawat yang berdasarkan kompetensi dan kinerja agar mereka tetap termotivasi dalam bekerja walaupun dengan beban kerja yang tinggi. Kata Kunci : Shift Kerja, Beban Kerja, Kelelahan Kerja
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT WANITA USIA SUBUR DALAM PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT Putinah Putinah; Rahmalia Afriyani; Asih Fatriansari; Apriani Apriani; Helsy Desvitasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20638

Abstract

Deteksi dini kanker serviks dengan cara pemeriksaan IVA merupakan suatu upaya yang penting dalam pencegahan kejadian kanker serviks. Puskesmas Sematang Borang merupakan salah satu puskesmas yang mengalami penurunan fekruensi pemeriksaan IVA yang cukup signifikan pada tahun 2020 yaitu 225 orang sedangan di tahun 2019 pemeriksaan berjumlah 1.280 orang. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yangempengaruhi minat wanita usia subur dalam pencegahan kanker servik dengan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat di Puskesmas Sematang Borang Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA. Tehnik pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Analisa data dilakukan secara analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian didapatkan dari 39 reseponden sebagian besar pengetahuan baik 23 responden (59,0%) dan  sikap positif 20 responden (51,3%) dan akses informasi kurang 21 responden (53,8%) serta  didapatkan minat yang rendah dalam pemeriksaan IVA 21 responden (53,8%). Hasil Uji chi Square terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (nilai p value=0,001) dan sikap (nilai p value=0,006) serta akses informasi (nilai p value=0,04) dengan minat wanita usia subur dalam pencegahan kanker servik dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Sematang Borang Palembang. Disarankan Puskesmas dapat meningkatkan pembekalan kepada kader kesehatan dan melibatkan dalam kegiatan penyuluhan pencegahan kanker serviks serta bagi wanita usia subur agar lebih rutin melakukan pemeriksaan IVA sebagai cara melakukan deteksi dini kanker serviks.