Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Kegawat Daruratan dengan Waktu Tanggap pada Pasien Jantung Koroner di RSI Siti Khadijah Palembang Apriani, Apriani
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.984 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i3.668

Abstract

An emergency can be interpreted as a condition that is judged as a person's dependence on receiving medical action or immediate evaluation of the surgical action. Response time is the speed and the accuracy of service that is required by the patients to get appropriate treatment with their about diseases since entering the door of the IGD. Good response time for the patients is about 5 minutes, if it is more than it, it can make patient life’s in danger even can cause death. The aim of this study was to determine the correlation between emergency situation to response time in coronary heart disease patients at emergency room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang. The design of this study used an analytic observational method and cross-sectional approach, subjects of this study was the nurses of emergency room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang, as much as 30 respondents. The study was conducted from June 17th - July 7th, 2017. The data study was recorded on the observation sheet. Then this study data were analyzed by using chi-square test. Based on the result of data analysis by chi-square test showed that there was a significant relationship between emergency situation and response time on coronary heart disease patients and the ρ-value was 0.003 <ɑ=0.05. It can be concluded that there was a relationship between emergency situation and response time on coronary heart disease patients at emergency room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang.
KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DAN PENDIDIKAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN ASMA Apriani, Apriani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.258

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian penyakit asma di Indonesia tiap tahunnya semakin meningkat, hal ini dikarenakan penyakit asma sering kambuh dan berulang. Pelayanan cepat dan tepat sangat dibutuhkan di dalam pelayanan IGD. Tingginya kesibukan pelayanan IGD membutuhkan suatu sistem pemilahan pasien untuk memberikan prioritas serta pelayanan pada pasien asma, sehingga tingkat keberhasilan penanganan asma semakin membaik. Tujuan: Mengetahui hubungan ketepatan penilaian triase dan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma di IGD RS Bhayangkara Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan (perawat, dokter dan bidan) yang bertugas di IGD RS Bhayangkara Palembang. Tehnik pengambilan sampel total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Data diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil: Ketepatan penilaian triase ≤ 5 menit sebanyak 20 responden (66,7%), pendidikan sarjana 16 responden (53,3%), tingkat keberhasilan penanganan asma membaik 22 responden (73,3%). Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan signifikan antara ketepatan penilaian triase dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,007), dan hubungan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,012). Saran: Diharapkan kepada pihak RS agar dapat mengikutsertakan petugas kesehatan khususnya IGD dalam hal pelatihan-pelatihan kegawatdaruratan, dan mensupport melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kata kunci        : Ketepatan Penilaian Triase, Pendidikan Petugas Kesehatan, Tingkat Keberhasilan Penanganan Asma
EFEKTIVITAS PEMBERIAN ANTIOKSIDAN SINTETIK TERHADAP KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD) PADA AKTIVITAS FISIK ANAEROBIK Apriani; Hardi Darmawan; Theodorus
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 7 No 12 (2017): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v7i12.141

Abstract

Latar Belakang: Aktivitas fisik anaerobik dapat mengakibatkan terbentuknya radikal bebas sehingga dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Untuk mencegah terjadinya stres oksidatif diperlukan antioksidan sintetik. Salah satu contohnya adalah glisodin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian antioksidan sintetik dan plasebo terhadap kadar SOD pada aktivitas fisik anaerobik.Metode: Penelitian Randomised Controlled Trials, double blind dilaksanakan di Lapangan Olahraga Universitas Sriwijaya Bukit Palembang, sedangkan untuk pemeriksaan kadar SOD di Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Sriwijaya Palembang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian antioksidan sintetik (glisodin) sebanyak 2 kapsul (500 IU) dan kelompok plasebo dengan pemberian 2 kapsul kosong dengan warna, bentuk dan ukuran yang sama dengan glisodin.Hasil: Hasil penelitian melalui paired t-test menunjukkan bahwa rerata kadar SOD (dalam satuan Dalton) sebelum perlakuan pada kelompok glisodin 0,066 ± 0,059 dan sesudah perlakuan 1,135 ± 0,959, denganp value = 0,000, sedangkan pada kelompok plasebo sebelum perlakuan 0,059 ± 0,064 dan sesudah perlakuan 0,343 ± 0,224, dengan p value = 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar SOD yang signifikan pada kelompok perlakuan setelah diberikan antioksidan sintetik (glisodin).Kesimpulan: Ada perbedaan efektivitas pemberian antioksidan sintetik dan plasebo terhadap kadar SOD pada aktivitas fisik anaerobik.
PENGARUH EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 TERHADAP PERILAKU ANAK ASUH Helsy Desvitasari; M.Ramadhani Firmansyah; Apriani
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 01 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i01.318

Abstract

Latar belakang : Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh Sars-CoV-2. Tingginya angka kejadian Covid 19 diberbagai belahan dunia menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan dan pendidik untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menggalakkan program pencegahan penularan Covid 19 salah satunya melalui gerakan cuci tangan pakai sabun. Tujuan : Mengetahui pengaruh edukasi pencegahan penularan Covid 19 terhadap perilaku anak asuh di panti asuhan Al – Fatih palembang. Metode : Jenis penelitian ini bersifat pre eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design dengan menggunakan uji wilxocon. Populasi dalam penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Al Fatih Palembang. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak asuh yang berjumlah 31 orang. Penelitian ini dilakukan tanggal 29 Desember 2020. Hasil : Ada pengaruh edukasi pencegahan penularan Covid 19 terhadap pengetahuan anak asuh di panti asuhan Al – Fatih palembang dengan nilai p 0,001, ada pengaruh edukasi pencegahan penularan Covid 19 terhadap sikap anak asuh di panti asuhan Al – Fatih palembang dengan nilai p 0,001, ada pengaruh edukasi pencegahan penularan Covid 19 terhadap keterampilan anak asuh di panti asuhan Al – Fatih palembang dengan nilai p 0,001. Saran : Bagi anak asuh hendaknya senantiasa untuk dapat menerapkan kebiasaan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN MAHASISWA Apriani; Abdul Syafei
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 11 No 21 (2021): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v11i21.92

Abstract

Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan sudah menjadi tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Serangan jantung mendadak menjadi penyebab utama kematian di luar rumah sakit dan di rumah sakit. Kematian terjadi biasanya karena ketidakmampuan petugas kesehatan untuk menangani penderita pada fase gawat darurat (Golden Period). Ketika pasien segera menerima Bantuan Hidup Dasar, pasien tersebut memiliki kesempatan hidup yang lebih mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar dengan metode simulasi terhadap keterampilan mahasiswa STIK Siti Khadijah Palembang. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperiment dengan pendekatan one group pre-test and post-test design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 – 16 November 2019. Sampel pada penelitian ini berjumlah 68 responden dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar checklist dari American Heart Association tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar dengan metode simulasi terhadap keterampilan mahasiswa dengan p value = 0.000. Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pertolongan pertama pada pasien dengan henti nafas dan henti jantung dengan tindakan Bantuan Hidup Dasar ketika menemukan korban dalam kondisi tersebut.
DETERMINAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 DI KELURAHAN 20 ILIR D-II KEMUNING PALEMBANG Rahmalia Afriyani; Apriani Apriani; Ramadhani Firmansyah; Anur Rohmin; Asih Fatriansari; Retalia Ayu
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 1 (2022): January-June 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i1.341

Abstract

The spread of the Covid-19 chain can be controlled by complying with health protocols. The purpose of this study was to determine the factors that influence community compliance with the COVID-19 health protocol in Kelurahan 20 ilir D II Kemuning Palembang in 2021. This study used a cross sectional approach conducted on 29 May to 31 June 2021. The sample in this study was People in RT. 34 RW. 004 Kelurahan 20 Ilir D.II Kemuning totaling 100 respondents. The results of the study found that there was a significant relationship between health protocol compliance with factors of knowledge (p 0.002), motivation (p 0.019), education (0.009), and age (0.043). On the other hand, there is no significant relationship between gender and compliance with the Covid-19 health protocol (0.153). The most dominant factor influencing compliance with the Covid-19 health protocol is knowledge with an OR of 4.225. Health education about health protocols is important to increase public knowledge.
TERAPI BEKAM TERHADAP SKALA NYERI PASIEN MIGRAIN DI RUMAH SEHAT Apriani Apriani; M Ramadhani F; Abdul Syafei; Dedi Pahrul
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.814

Abstract

Latar Belakang: Migrain adalah salah satu bentuk dari gangguan nyeri kepala primer. Gejala migrain biasanya ditandai dengan serangan sakit kepala hebat yang periodik dan berulang. Harga obat yang tergolong mahal dan tingginya angka kejadian efek samping obat, menjadikan terapi non farmakologis sebagai alternatif pengobatan migrain. Salah satu terapi tersebut adalah terapi bekam. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap skala nyeri pasien migrain di Rumah Sehat Ibnu Sina Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang dilakukan terapi bekam di Rumah Sehat Ibnu Sina Palembang yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-25 September 2021. Hasil: Rata-rata skala nyeri sebelum terapi bekam adalah 4,53, setelah terapi bekam rata-rata skala nyeri adalah 3,43. Hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon test didapatkan p-value = 0,000 yang berarti ada pengaruh terapi bekam terhadap skala nyeri pasien migrain di Rumah Sehat Ibnu Sina Palembang. Saran: Diharapkan untuk dapat diberikan penyuluhan kesehatan terlebih dahulu kepada pasien yang akan melakukan terapi bekam agar pasien lebih memahami tentang manfaat dari terapi bekam. Kata Kunci: Terapi Bekam, Skala Nyeri, Migrain
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU Dedi Pahrul; Rahmalia Afriyani; Apriani Apriani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.376

Abstract

Latar belakang: Kepatuhan diet merupakan masalah besar yang terjadi pada penderita Diabetes mellitus tipe II saat ini. Hal ini disebabkan karena nilai rata-rata kepatuhan terendah pada pengobatan penderita Diabetes mellitus tipe II yaitu salah satunya adalah kepatuhan diet. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan pasen DM dan Tingkat Pengetahuan dengan kadar gula darah sewaktu. Metode: Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 4 Febuari-2 Maret 2019 di RSI Siti khadijah Palembang. Responden pada penelitian ini adalah penderitas DM tipe II berjumlah 72 orang. Data dianalisa dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Menunjukan bahwa sebagian  besar responden memiliki kadar gula dalam kategori tidak normal yaitu 46 (63.9%), tidak patuh dalam menjalani diet diabetes melitus yaitu 41 (56,9%) dan Lebih banyak responden yang memiliki kurang memahami edukasi DM  yaitu 37(51,4%) sedangkan kategori yang paham edukasi DM  yaitu 35 (48,6%). analisa bivariat menunjukan bahwa  terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet (pvalue= 0,001) dan Tingkat Pengetahuan (pvalue=0.014) dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien DM. Saran: Perlunya peningkatan edukasi pasien DM dengan cara mem-follow up pemahaman pasien via telepon dan membuat ruang khusus untuk edukasi. Kata Kunci: Kadar Gula Darah, Kepatuhan, dan Tingkat Pengetahuan
TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SELF EFFICACY DALAM PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN LALU LINTAS Apriani Apriani
Masker Medika Vol 10 No 2 (2022): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v10i2.506

Abstract

Pendahuluan : Kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu faktor kematian yang menimbulkan kondisi yang membahayakan jiwa manusia. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan dengan benar akan mengurangi kecacatan atau penderitaan hingga menyelamatkan korban dari kematian. Self-efficacy berkaitan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Apabila seseorang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam memecahkan suatu masalah, maka orang tersebut cenderung menghindari masalah Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan self efficacy dalam pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas. Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA Adabiyah Palembang pada tanggal 5 – 26 September 2022. Sampel pada penelitian adalah siswa-siswi di SMA Adabiyah Palembang berjumlah 54 responden yang diambil dengan tekhnik purposive sampling. Hasil : Didapatkan data bahwa sebagian besar responden memiliki self-efficacy rendah yaitu 30 responden (55.6%) dan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang 26 responden (48.1%). Hasil uji Chi Square didapatkan p value = 0.022 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan self efficacy dalam pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas. Kesimpulan : Semakin baik tingkat pengetahuan seseorang tentang pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas, maka semakin tinggi self efficacy seseorang dalam melakukan pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas, sehingga dapat mencegah angka kematian pada korban kecelakaan lalu lintas
KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DAN PENDIDIKAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN ASMA Apriani Apriani
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.923

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian penyakit asma di Indonesia tiap tahunnya semakin meningkat, hal ini dikarenakan penyakit asma sering kambuh dan berulang. Pelayanan cepat dan tepat sangat dibutuhkan di dalam pelayanan IGD. Tingginya kesibukan pelayanan IGD membutuhkan suatu sistem pemilahan pasien untuk memberikan prioritas serta pelayanan pada pasien asma, sehingga tingkat keberhasilan penanganan asma semakin membaik. Tujuan: Mengetahui hubungan ketepatan penilaian triase dan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma di IGD RS Bhayangkara Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan (perawat, dokter dan bidan) yang bertugas di IGD RS Bhayangkara Palembang. Tehnik pengambilan sampel total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Data diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil: Ketepatan penilaian triase ≤ 5 menit sebanyak 20 responden (66,7%), pendidikan sarjana 16 responden (53,3%), tingkat keberhasilan penanganan asma membaik 22 responden (73,3%). Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan signifikan antara ketepatan penilaian triase dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,007), dan hubungan pendidikan petugas kesehatan dengan tingkat keberhasilan penanganan asma (p value= 0,012). Saran: Diharapkan kepada pihak RS agar dapat mengikutsertakan petugas kesehatan khususnya IGD dalam hal pelatihan-pelatihan kegawatdaruratan, dan mensupport melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kata kunci         : Ketepatan Penilaian Triase, Pendidikan Petugas Kesehatan, Tingkat Keberhasilan Penanganan Asma