Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Profil Penggunaan Obat dalam Swamedikasi pada Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Garut Kota Genialita Fadhilla; Siva Hamdani
Jurnal Medika Cendikia Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v8i2.161

Abstract

Self-medication is an independent treatment that carried out to deal with minor complaints by only using over-the-counter drugs that are limited. Self-medication is commonly used by the mothers to treat their families when they suffering from pain. If self-medication done properly, it can be a big contribution to the government, especially to maintaining national health. However, self-medication will be at risk if the treatment is done incorrectly. The study was conducted using a descriptive observational study method by giving a posttest questionnaire and pretest to assess medicine use and habits in self-medication to 50 PKK mothers in Garut sub-district, Garut Regency. The results of the study showed that the highest number of self-medication was fever and ulcer (26%), the type of drug that they used was modern medicine (70%), the choice of drugs used were antipyretic analgesic drugs (44%). Wilcoxon test indicates that there is a significant influence after giving counseling to the choice of habitual answers in self-medication for respondent (p<0.05).
PENGARUH KONSELING TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI SALAH SATU PUSKESMAS DI KOTA BANDUNG Genialita Fadhilla
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.365 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v9i1.639

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan tingkat prevalensi yang tinggi di Indonesia. Pengobatan antihipertensi dalam jangka waktu lama dan umumnya pasien merupakan lansia, akan berpotensi pada ketidakpatuhan penggunaan obat, yang selanjutnya akan berpotensi menimbulkan komplikasi dan keparahan penyakit lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan konseling sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi dan memantau pengobatan pasien guna mencapai hasil terapi yang optimal dengan harapan adanya perubahan perliaku pasien terutama peningkatan kepatuhan pasien selama pengobatan. Telah dilakukan penelitian untuk menilai tingkat kepatuhan konsumsi obat pada pasien yang diberikan konseling dan tidak diberikan konseling, serta menilai hubungan antara kepatuhan dengan tekanan darah pasien. Responden pasien di setiap kelompok diwawancara mengenai kepatuhan konsumsi obat. Tekanan darah diukur setiap bulan saat wawancara. Pasien kelompok 1 sudah memiliki kepatuhan konsumsi obat (83,78%) yang baik, namun pasien kelompok 2 kepatuhan konsumsi obatnya masih rendah (48,65%). Terdapat perbedaan pengaruh konseling pada kepatuhan konsumsi obat (p0,05). Kata kunci: Hipertensi, Kepatuhan, Konseling, Tekanan darah
AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis peruviana L.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DENGAN METODE GELIAT (Sigmund) Genialita Fadhilla; I Ketut Adnyana; Rizza Chaniago
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.791 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.716

Abstract

Pola kehidupan masyarakat di dunia saat ini cenderung kembali ke alam termasuk dibidang obat-obatan. Keuntungan dari penggunaan obat tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat kimia. Salah satu tanaman obat yang digunakan masyarakat adalah ciplukan (Physalis peruviana L). Tanaman ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional diantaranya untuk diabetes, gusi berdarah, bisul, tukak, dan demam. Selain itu, daun ciplukan juga berkhasiat sebagai antipiretik, analgetik, diuretik, antiinflamasi, dan detoksifikasi. Upaya penemuan obat baru yang bersumber dari bahan alam telah banyak dilakukan secara eksploratif. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan masyarakat adalah ciplukan. Terdapat berbagai macam obat analgetik yang biasa digunakan oleh masyarakat, baik berupa obat sintetik maupun tradisional. Beberapa contoh obat analgetik sintetik misalnya aspirin, ibuprofen, dan asam mefenamat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai aktivitas analgetik ekstrak etanol daun ciplukan pada mencit Swiss Webster jantan dan mengetahui dosis yang paling efektif sebagai analgetik. Metode yang digunakan ialah metode geliat (Sigmund), dimana rasa nyeri pada mencit diperlihatkan dalam bentuk respon gerakan geliat yaitu kedua pasang kaki kedepan dan kebelakang serta perut menekan lantai yang muncul dalam waktu maksimal 5 menit setelah induksi. Dosis ekstrak etanol daun ciplukan yang akan diuji adalah 25 mg/kgbb, 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb. Digunakan aspirin (500 mg/70kgbb) sebagai pembanding dan tragakan 0,5% sebagai kontrol positif. Efek analgetik terbesar dan paling efektif ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun ciplukan dosis 25 mg/kgBB dengan persentase proteksi sebesar 61,5% dan efektifitas analgetik sebesar 99%.
PENGARUH KONSELING TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI SALAH SATU PUSKESMAS DI KOTA BANDUNG Genialita Fadhilla
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.652 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v10i1.508

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan tingkat prevalensi yang tinggi di Indonesia. Pengobatan antihipertensi dalam jangka waktu lama dan umumnya pasien merupakan lansia, akan berpotensi pada ketidakpatuhan penggunaan obat, yang selanjutnya akan berpotensi menimbulkan komplikasi dan keparahan penyakit lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan konseling sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi dan memantau pengobatan pasien guna mencapai hasil terapi yang optimal dengan harapan adanya perubahan perliaku pasien terutama peningkatan kepatuhan pasien selama pengobatan. Telah dilakukan penelitian untuk menilai tingkat kepatuhan konsumsi obat pada pasien yang diberikan konseling dan tidak diberikan konseling, serta menilai hubungan antara kepatuhan dengan tekanan darah pasien. Responden pasien di setiap kelompok diwawancara mengenai kepatuhan konsumsi obat. Tekanan darah diukur setiap bulan saat wawancara. Pasien kelompok 1 sudah memiliki kepatuhan konsumsi obat (83,78%) yang baik, namun pasien kelompok 2 kepatuhan konsumsi obatnya masih rendah (48,65%). Terdapat perbedaan pengaruh konseling pada kepatuhan konsumsi obat (p0,05). Kata kunci: Hipertensi, Kepatuhan, Konseling, Tekanan darah
The Effect of Education on Knowledge and Attitude of Pain Self-Medication at Pamengpeuk Village Sitti Fatimah Putri Hasyul; Risa Susanti; Genialita Fadhilla; Ahsani Siti Sadiyah
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) Vol 3 No 03 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment (August)
Publisher : Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35899/ijce.v3i03.465

Abstract

Abstract The majority of Indonesian people are familiar with self-medication. Pain is one of the symptoms of the disease that can be overcome through self-medication. public knowledge about self-medication is still relatively poor and self-medication behavior in Indonesia is still running irrationally. The purpose of this study was to determine the effect of providing education on knowledge and attitudes of using analgesic drugs for pain self-medication. This study used a pre-experimental design, with a one group pretest posttest design. The instrument used is a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The results showed that there were differences in the level of knowledge and attitudes after giving education (p<0.05). Education on the use of analgesics for pain self-medication showed an increase in the level of knowledge and attitudes of respondents. Abstrak Masyarakat Indonesia mayoritas sudah mengenal swamedikasi. Nyeri merupakan salah satu gejala penyakit yang dapat diatasi melalui swamedikasi. pengetahuan masyarakat mengenai swamedikasi masih tergolong buruk dan perilaku swamedikasi di Indonesia masih berjalan tidak rasional. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh dari pemberian edukasi terhadap pengetahuan dan sikap penggunaan obat analgesik untuk swamedikasi nyeri. Penelitian ini menggunakan desain praeksperimental, dengan rancangan one group pretest posttest. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap setelah pemberian edukasi (p<0,05). Edukasi penggunaan analgesik untuk swamedikasi nyeri menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap responden.