Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI TANAMAN FAMILI MYRTACEAE DENGAN INDUKSI ALOKSAN Alfani, Yustika; Hamdani, Siva; Renggana, Hesti
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 13, No 1 (2021): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jifa.v13i1.671

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia. This disease occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin work or both. Plants from the myrtaceae family that have been used traditionally as medicine and scientifically known to have various anti-inflammatory, anti-cancer, anti-diarrheal, antibacterial and antidiabetic activities. This review aims to provide information and efforts in the treatment of diabetes from several plants in the Myrtaceae family. The method used in this review is a literature review from various journals published online and I will discuss 8 plants from the myrtaceae family that are induced by alloxan. From the results it is known that of the 8 plants of the myrtaceae family that have been tested using alloxan induction has antidiabetic activity. Syzygium Polyanthum (Wight) is the most potential candidate in reducing blood glucose levels.
AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI TANAMAN FAMILI MYRTACEAE DENGAN INDUKSI ALOKSAN Yustika Alfani; Siva Hamdani; Hesti Renggana
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 13, No 1 (2021): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jifa.v13i1.762

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia. This disease occurs due to abnormalities in insulin secretion, insulin work or both. Plants from the myrtaceae family that have been used traditionally as medicine and scientifically known to have various anti-inflammatory, anti-cancer, anti-diarrheal, antibacterial and antidiabetic activities. This review aims to provide information and efforts in the treatment of diabetes from several plants in the Myrtaceae family. The method used in this review is a literature review from various journals published online and I will discuss 8 plants from the myrtaceae family that are induced by alloxan. From the results it is known that of the 8 plants of the myrtaceae family that have been tested using alloxan induction has antidiabetic activity. Syzygium Polyanthum (Wight) is the most potential candidate in reducing blood glucose levels.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK DAUN JERUK MANIS (Citrus x aurantium L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Siti Hindun; Aji Najihudin; Siva Hamdani; Framesti Frisma Sriarumtias; Fajar Fauzi Abdullah
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v11i2.2824

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang menyerang lebih dari 85% kalangan remaja di seluruh dunia. Penyebab terjadinya jerawat yaitu bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes).  Tujuan dari penelitian eksperimental ini yakni untuk membuat formulasi dan menganalisis aktivitas gel ekstrak daun jeruk manis terhadap bakteri P. acnes. Ekstrak daun jeruk manis diekstraksi kemudian dilakukan formulasi gel menggunakan gelling agent karbopol dengan berbagai konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Selanjutnya, dilakukan uji kestabilan dan aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji stabilitas sediaan menunjukkan bahwa formulasi gel dengan karbopol 2% dan konsentrasi ekstrak 20% merupakan yang paling stabil dibanding formulasi lainnya serta memiliki aktivitas daya hambat terhadap bakteri P. acnes kategori lemah dengan zona hambat 1,8 mm. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, sediaan gel ekstrak daun jeruk manis memiliki aktivitas daya hambat terhadap bakteri P. acnes penyebab jerawat. Lebih jauh, tanaman ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk mengatasi jerawat.
Profil Penggunaan Obat dalam Swamedikasi pada Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Garut Kota Genialita Fadhilla; Siva Hamdani
Jurnal Medika Cendikia Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v8i2.161

Abstract

Self-medication is an independent treatment that carried out to deal with minor complaints by only using over-the-counter drugs that are limited. Self-medication is commonly used by the mothers to treat their families when they suffering from pain. If self-medication done properly, it can be a big contribution to the government, especially to maintaining national health. However, self-medication will be at risk if the treatment is done incorrectly. The study was conducted using a descriptive observational study method by giving a posttest questionnaire and pretest to assess medicine use and habits in self-medication to 50 PKK mothers in Garut sub-district, Garut Regency. The results of the study showed that the highest number of self-medication was fever and ulcer (26%), the type of drug that they used was modern medicine (70%), the choice of drugs used were antipyretic analgesic drugs (44%). Wilcoxon test indicates that there is a significant influence after giving counseling to the choice of habitual answers in self-medication for respondent (p<0.05).
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GARUT PADA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK Siva Hamdani; Doni Anshar Nuari; Tia Rahayu
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1222

Abstract

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terciptanya sikap dan perilaku yang baik. Apabila pengetahuan mengenai antibiotik kurang, maka sikap dan perilaku dalam penggunaan antibiotik akan kurang, sementara antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang pemakaiannya harus berdasarkan resep dokter agar tidak menimbulkan hal yang berbahaya bagi tubuh. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Universitas Garut pada penggunaan antibiotik. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional dengan teknik potong lintang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 380  mahasiswa (α=5%), teknik pengambilan sampel dengan proportional quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang sudah diuji validitas dan realibilitas. Analisis korelasi dilakukan uji korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Garut terhadap antibiotik pada kategori kurang (57,4%), sikap terhadap penggunaan antibiotik pada kategori kurang (61,8%) dan perilaku terhadap penggunaan antibiotik pada kategori kurang (56,4%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik dengan nilai p<0,05 walaupun korelasi bersifat lemah (koefisien korelasi <0,5) Kata kunci:  antibiotik, sikap, perilaku, pengetahuan
Handwashing Education for Students at SDN CIMANGANTEN I Due To Prevent Covid-19 Siva Hamdani; Aan Novianti; Paula Khofifah; Sagita Apionita; Santi Nurhasanah
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) Vol 1 No 02 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment (November)
Publisher : Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35899/ijce.v1i02.163

Abstract

Abstract Covid-19 has been declared a pandemic that has spread to almost all countries in the world. One of the recommended precautions is washing hands with soap, because the Covid Virus can last a long time sticking to objects. Children are vulnerable to contracting Covid-19, children are individuals who are actively moving and need assistance when playing in a pandemic situation so they are not infected. This community service activity aims to increase students' knowledge and understanding of washing hands with soap to cut the spread of the virus and other diseases. The activity was carried out with live demonstrations and the distribution of educational videos on WHO's 6 steps hand washing method. The target of the activity was 30 students of SDN Cimanganten I. The analysis was carried out on the understanding questionnaire before and after education with a pair of T test assisted by SPSS software and a significance result of 0.000 was obtained which indicated that there was a significant effect on hand washing education (6 WHO steps) on the understanding of SDN Cimanganten I students. Keywords: Hand washing, Covid-19, Education. Abstrak Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemik yang telah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia . Salah satu pencegahan yang direkomendasikan adalah mencuci tangan dengan sabun, karena Virus Covid dapat bertahan lama menempel pada benda. Anak-anak termasuk rentan tertular Covid-19, anak-anak merupakan individu yang aktif bergerak dan memerlukan pendampingan saat bermain di situasi pandemi supaya tidak tertular.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap cuci tangan pakai sabun agar memutus penyebaran virus dan penyakit lainnya. Kegiatan dilakukan dengan demonstrasi langsung dan penyebaran video edukasi cara cuci tangan 6 langkah WHO. Sasaran kegiatan adalah siswa SDN Cimanganten I sebanyak 30 orang. Analisa dilakukan terhadap kuisioner pemahaman sebelum dan sesudah edukasi dengan pair T test yang dibantu software SPSS dan diperoleh hasil signifikansi 0,000 yang menunjukan bahwa adanya pengaruh yang bermakna edukasi mencuci tangan (6 langkah WHO) yang dilakukan terhadap pemahaman siswa SDN Cimanganten I. Kata Kunci: Cuci tangan, Covid-19, Edukasi.
ANTI-ACNE FACIAL WASH FORMULATION FROM RED BETEL LEAF EXTRACT (PIPER CROCATUM RUIZ & PAV) Hindun, Siti; Gazzali, Amirah Mohd; Najihudin, Aji; Hamdani, Siva; Rantika, Nopi; Azizah, Winanda Nur
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i1.3259

Abstract

Acne can be caused by dust, sweat, and dirt that stick to the skin, forming blackheads. When blackheads become infected with bacteria, inflammation can occur. Therefore, it is essential to maintain good skin hygiene. One way to do this is by using natural ingredients with antibacterial properties. Red betel leaf is known to have antibacterial activity. This study aims to create a facial wash using red betel leaf extract that exhibits antibacterial properties against Propionibacterium acnes. The red betel leaf was extracted using the maceration method. Antibacterial testing was conducted against Propionibacterium acnes bacteria using the suitable diffusion method with a combination of red betel leaf extract at 10%, 15%, and 20%. The study found that facial wash products containing extract concentrations of 10%, 15%, and 20% demonstrated good physical stability, meeting the requirements of SNI-19-4380-1996 for pH, viscosity, specific gravity, and foam height. Additionally, the products showed potent antibacterial activity against Propionibacterium acnes bacteria, with inhibition zones of 29.0 mm, 32.6 mm, and 35.3 mm for the 10%, 15%, and 20% concentrations, respectively.
In Vivo Study: Acute Toxicity and Hypnotic-Sedative Activity of the Ethyl Acetate Fraction of Polypodium feei Suwandi, Deden Winda; Mariyam, Imas Siti; Akbar, Muhammad; Auliasari, Nurul; Hamdani, Siva
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i2.44066

Abstract

Tanaman pakis tangkur (Polypodium feei., METT) merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa fraksi etil asetat akar pakis tangkur memiliki aktivitas analgetik kuat pada dosis 200 mg/kgbb. Obat yang aktif sebagai analgetika kuat biasanya memiliki efek lain seperti efek menenangkan dan menimbulkan rasa kantuk. Pada pengujian toksisitas akut dilaporkan bahwa ekstrak akar pakis tangkur bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motorik dan jumlah jengukan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis yang aman serta menentukan dosis efektif dari fraksi akar pakis tangkur sebagai hipnotik-sedatif pada hewan percobaan. Penelitian ini diawali dengan pengujian toksisitas akut dari fraksi etil asetat akar pakis tangkur melalui pengamatan perilaku hewan, penentuan bobot badan, indeks organ dan pengamatan makroskopik organ, serta penetuan nilai LD50. Sehingga diperoleh dosis yang aman untuk penggunaan pada hewan percobaan. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas hipnotik sedatif berdasarkan parameter jumlah jatuh, onset dan durasi tidur hewan. Induksi tidur dilakukan dengan pemberian fenobarbital secara interaperitoneal. Hasil pengujian toksisitas akut fraksi etil asetat akar pakis tangkur dosis 300, 1.000, 2.000, dan 5.000 mg/kgbb bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motorik dan jumlah jengukan hewan, dosis tertinggi menimbulkan perlemakan pada organ hati. Penggunaan dosis yang lebih kecil dari 1.000 mg/kgbb relatif tidak menimbulkan penyimpangan/gangguan pada hewan percobaan. Pada pengujian aktivitas hipnotik-sedatif diperoleh dosis 100 mg/kgbb sebagai dosis efektif. Peningkatan dosis yaitu 50, 100, dam 200 mg/kgbb dapat meningkatkan aktivitas hipnotik-sedatif yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah jatuh pada alat rotaroad, penurunan onset tidur, serta peningkatan durasi tidur hewan yang berbeda bermakna apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Berdasarkan pengujian tersebut penggunaan yang aman dalam sekali pemberian dari fraksi etil asetat akar pakis tangkur adalah maksimal 1.000 mg/kgbb. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas hipnotik-sedatif dengan dosis efektif 100 mg/kgbb.
AKTIVITAS HIPNOTIK-SEDATIVA SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PAKIS TANGKUR (POLYPODIUM FEEI., METT) PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER Suwandi, Deden; Hamdani, Siva; Oktavianti, Suci; Fajar Firdaus, Muhammad; Auliasari, Nurul
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i2.372

Abstract

Akar pakis tangkur merupakan salah satu tanaman obat yang secara tradisional berkhasiat sebagai obat hipertensi, nyeri pinggang/reumatik serta dapat meningkatkan stamina pria. Pengujian toksisitas ekstrak akar pakis tangkur bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motoric dan jumlah jengukan hewan percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis efektif sebagai hipnotik-sedatif serta membuat formulasi sediaan granul effervescent yang mengandung ekstrak akar pakis tangkur. Metode penelitian ini adalah pengujian hipnotik-sedatif ekstrak akar pakis tangkur dosis 100, 200, dan 400 mg/kgb dengan parameter jumlah jatuh mencit pada rotaroad, onset tidur, serta durasi tidur mencit. Dosis yang paling baik diformulasikan sebagai sediaan granul effervescent dengan variasi konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat. Hasilnya menunjukkan bahwa semua dosis uji memiliki aktivitas hipnotik-sedatif yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah jatuh, penurunan onset tidur, serta peningkatan waktu tidur pada dosis 400 mg/kgbb sebagai aktivitas terkuat. Sediaan granul effervescent, dimana formula II menunjukkan aktivitas yang sama sebagai hipnotik sedatif terhadap mencit jantan galur swiss webster. Berdasarkan pengujian ini menunjukkan sediaan granul effervencent ekstrak akar pakis tangkur dosis 400mg/kgbb memiliki aktivitas hipnotik-sedatif berupa penurunan jumlah jatuh dan onset tidur, serta peningkatan waktu tidur hewan yang berbeda bermakna terhadap kontrol positif (p<0,05).