Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Improving the Business Production of Sumedang Tofu Through Equipment Provision and Business Assistance: Peningkatan Produksi Usaha Tahu Sumedang Melalui Penyediaan Peralatan dan Pendampingan Usaha Marlya Fatira AK; S. Suadi; Eli Safrida; Rihat Sebayang; N. Nurlinda
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.304 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang207

Abstract

This article about efforts to increase the production of Sumedang Tofu as the small and micro business through the Supply of Equipment and Business Assistance. These programs do to increase the production of Sumedang tofu according to market needs. These programs expected that business owners understand how to make simple financial statements understand about healthy and safe ways to dispose of business waste, able to see business opportunities from the management of business waste know for future business development, Provide brand signs to introduce business to the wider community. The method used in this community service program is collecting data/information about prospective partners through surveys and interviews. The information is analyzed descriptively, implemented, and carried out an evaluation of the community service program as a whole to see compliance with the output target. The results show that the customer order service is able to be produced with tofu grinding machines with a capacity of 50 kg/hour, limited production equipment can be overcome with the engine the problem of recording business financial statements has now been able to be separated and carried out in accordance with the material that was submitted during the training for recording simple financial statements. Abstrak Artikel ini membahas tentang upaya peningkatan produksi tahu sumedang sebagai Usaha Kecil dan Mikro (UKM) melalui penyediaan alat dan bantuan usaha. Program ini dilakukan untuk meningkatkan produksi tahu Sumedang sesuai kebutuhan pasar. Melalui program ini diharapkan para pelaku usaha memahami bagaimana membuat laporan keuangan yang sederhana, memahami tentang cara-cara yang sehat dan aman untuk membuang sampah usaha, mampu melihat peluang usaha dari pengelolaan sampah usaha tahu untuk pengembangan usaha kedepannya, Memberikan rambu merek untuk memperkenalkan usaha kepada masyarakat luas. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah pengumpulan data / informasi tentang calon mitra melalui survei dan wawancara. Informasi tersebut dianalisis secara deskriptif, dilaksanakan dan dilakukan evaluasi program pengabdian kepada masyarakat secara keseluruhan untuk melihat kesesuaian dengan target keluaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer order service mampu diproduksi dengan mesin gerinda tahu berkapasitas 50 kg/jam, terbatasnya alat produksi dapat diatasi dengan mesin permasalahan pencatatan laporan keuangan usaha kini sudah dapat dipisahkan dan dilaksanakan sesuai dengan materi yang disampaikan selama pelatihan pencatatan laporan keuangan sederhana.
Penggunaan Mesin Pencetak Pelet Ikan untuk Meningkatkan Penghasilan Peternak Lele Dumbo di Desa Selayang Kabupaten Langkat Zumhari; Suadi; Sarmedi Agus Siregar
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.001 KB)

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang jamak dibudidayakan secara komersial oleh sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh peternak ikan lele adalah tingginya harga pakan pelet ikan dan hal itu mempengaruhi penghasilan. Oleh karena itu membuat pelet sendiri adalah salah satu solusi untuk meningkatkan margin keuntungan. Metode pelaksanaan dilakukan dengan rekasaya alat pencetak pelet. Sesuai kebutuhan, tim merancang dan membangun mesin pencetak pelet berkapasitas 200 kg/jam yang  berukuran panjang 90 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 80 cm. . Pakan pelet yang dihasilkan berdiameter 4 mm dan dapat terapung di permukaan air. Hasil lain yang sangat penting adalah mitra bisa menghemat biaya pengadaan pelet ikan sebesar 35% setara dengan Rp 5.500.000,- tiap periode panen.
Teknologi Pascapanen Mesin Pemipil untuk Meningkatkan Penghasilan Petani Jagung di Desa Kuala Namu Kecamatan Beringin Zumhari; Harris Aminuddin; Joko Sutrisno; Suadi
BERKAT: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra pengabdian adalah seorang petani jagung penggarap yang memiliki hak garap lahan jagung seluas 1 hektar di kelurahan Kuala Namu. Mitra menjual hasil panennya dalam bentuk tongkol kering. Cara penjualan tersebut dilakukan karena mitra tidak memiliki teknologi pasca panen berupa alat pemipil. Mitra menginginkan dapat menjual hasil panennya dalam bentuk pipilan kering karena harganya lebih tinggi dari pada sekadar tonggkol kering. Hal ini membuat mitra memperoleh hasil penjualan lebih tinggi. Permasalahannya adalah mitra tidak memiliki dan tidak mampu membuat alat pemipil. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan membantu memecahkan masalah mitra dengan membangun mesin pemipil jagung dan selanjutnya menghibahkannya kepada mitra. Setelah mitra dapat memipil sendiri jagung hasil panennya, mitra dapat menjual hasil panen dengan harga yang lebih tinggi. Hasil dari program pengabdian menunjukkan bahwa setelah mitra menjual hasil panennya dalam bentuk jagung pipilan mitra dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik.