Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Perawatan Terhadap Guna Meminimalisir Gangguan Terhadap Lokomotif CC 203 Di Daop 2 Bandung Usworo, Restu Fajar Widi; AS, Hartono; Pratama, Uriansah
Indonesian Railway Journal Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume 3 Nomer 2 Tahun 2019
Publisher : Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.323 KB)

Abstract

Daop 2 Bandung memiliki potensi untuk transportasi kereta api penumpang tinggi. Dengan tingginya permintaan angkutan penumpang baik untuk transportasi rel lokal maupun transportasi rel jarak jauh, kondisi tenaga penggerak dalam hal ini adalah lokomotif sangat berpengaruh. Ditilik dari kebutuhan akan layanan transportasi kereta api, meningkatnya keandalan fasilitas berkendara, terutama lokomotif sangat mendukung dalam pengoperasian transportasi kereta api. Perjalanan rata-rata telah melampaui tingkat toleran dari gangguan lokomotif yaitu sebanyak 30 kali gangguan / 1 juta km perjalanan dan gangguan dominan terjadi pada lokomotif CC 203 adalah gangguan daya lemah, mesin panas, panas. Disarankan untuk melakukan pemeliharaan lokomotif CC 203 berdasarkan gangguan dominan pada lokomotif, mengoptimalkan pemeliharaan lokomotif CC 203 sesuai dengan SOP yang berlaku, langkah-langkah pencegahan dan harus dibudidayakan untuk memeriksa kembali perawatan
Optimalisasi Perawatan Terhadap Guna Meminimalisir Gangguan Terhadap Lokomotif CC 203 Di Daop 2 Bandung Usworo, Restu Fajar Widi; AS, Hartono; Pratama, Uriansah
Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal) Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume 3 Nomer 2 Tahun 2019
Publisher : Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37367/jpi.v3i2.123

Abstract

Daop 2 Bandung has the potential for high passenger rail transport. With the high demand for passenger transport both for local rail transport and long-distance rail transport, the driving force condition in this case is the locomotive is very influential. Judging from the need for rail transport services, the increasing reliability of the driving facilities, especially the locomotive is very supportive in the operation of rail transport. The mean travel has exceeded the tolerant level of locomotive disturbance that is as much as 30 times the disturbance / 1 million km traveled and the dominant interference occurs in the locomotive CC 203 is the weak power disturbance, hot engine, heat. It is recommended to carry out maintenance of locomotive CC 203 based on the predominant disturbance in locomotive, optimize maintenance of locomotive CC 203 in accordance with applicable SOP, preventive measures and should be cultivated to re-check treatment
Kajian Tingkat Okupansi Kereta Api Penataran Relasi Sidoarjo-Malang Uriansah Pratama; Abdul Hafiz Ardiansyah; Femmy Schouten
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 11 No 2 (2020): December 2020
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.182 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kajian tingkat okupansi kereta api penataran relasi Sidoarjo-Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berjenis data primer dan data sekunder. Analisis penelitian dilakukan dengann: 1) analisis kapasitas penumpang; 2) Analisis load factor; 3) Analisis kenyamanan tempat duduk dan penumpang berdiri; dan 4) Analisis pelayanan kereta api penataran susuai SPM. Berdasarkan hasil analisis luasan kereta saat ini adalah didapat nilai kenyamanan tempat duduk sebesar 0,48m2/space. Artinya nilai tersebut sudah memenuhi nilai standar kenyamanan tempat duduk. Sedangkan untuk nilai kenyamanan tempat berdiri didapat nilai kenyamanan berdiri sebesar 0,170m2/space. Artinya nilai tersebut belum memenuhi standar nilai kenyamanan berdiri. adapun luas ruang yang dapat dioptimalkan untuk penumpang berdiri sebesar 45 penumpang sesuai standar kenyamanan tempat berdiri; dan Berdasarkan hasil survey pada fasilitas penumpang KA Penataran diketahui rata-rata hampir memenuhi standar pelayanan pada 5 jenis pelayanan, dan masih belum memenuhi standar pelayanan pada 2 jenis pelayanan yakni Kenyamanan dan kesetaraan seperti tidak adanya fasilitas hand grip untuk penumpang berdiri dan kursi prioritas untuk penumpang disabilitas, ibu hamil, membawa balita, lanjut usia dan orang sakit.
Pengintegrasian Perlintasan Sebidang Dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Apill) Azhar Hermawan Riyanto; Bambang Drajat; Uriansah Pratama; Robert Simanjuntak
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 10 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.7 KB)

Abstract

Keselamatan merupakan faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan para pengguna jasa untuk memilih moda transportasi yang akan digunakan, baik di darat, laut maupun udara. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. SMKP (Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian) adalah bagian dari sistem manajemen penyelenggara perkeretaapian secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan keselamatan perkeretaapian. Perlintasan sebidang merupakan perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan. Isu yang menonjol pada perlintasan sebidang adalah tingginya angka kecelakaan lalu-lintas antara kendaraan dengan kereta api, terutama pada perlintasan yang tidak dijaga. Kenyataan dimana permasalahan pada perlintasan sebidang selalu kontroversial, dimana pada satu sisi, masyarakat membutuhkan akses jalan yang lebih singkat. Akan tetapi, di sisi lain, perlintasan itu juga menjadi sumber petaka, Dalam rangka mewujudkan peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang berpintu khususnya pada posisi tepat pada persimpangan jalan raya yang terintegrasi dan telah dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas.