Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SELAYANG PANDANG SENI MARCHING BAND AHMAD BENGAR HARAHAP
BAHAS No 84 TH 38 (2012): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i84 TH 38.2335

Abstract

Konon, Marching Band lahir pada pasca Perang Dunia II. Kegiatan ini bermula dari prakarsa para veteran PDII. Untuk mengenang patriotisme mereka, bersama generasi muda yang ada dilingkungannya mereka membentuk korps musik dengan memainkan lagu- lagu mars nostalgia PD II sambil berparde keliling kota dalam acara-acara seremonial maupun celebration. Karena memang pada awal pembentukan nya bertujuan untuk bernostalgia Perang Dunia II yang merekam banyak kenangan peristiwa-peristiwa dahsyat itu, maka pada awalnya kegitan ini diberi nama  Military Band yang kemudian dalam perkembangannya berganti nama Marching Band hingga sekarang. Berawal dari kegiatan itulah kini Marching Band kian berkembang dan menjadi sebuah kegiatan yang positif yang melibatkan para pemuda dan tidak hanya terbatas pada kegiatan parade saja. Hingga saat ini  Marching Band sudah merupakan jenis entertain musical show yang kaya akan warna-warni artistikal, baik musik maupun visual.  Oleh kareananya mereka tidak terbatas memainkan lagu-lagi mars saja. Lagu-lagu Pop, Jazz dan bahkan Lagu-lagu Klasik dan Opera kini merupakan bagian dari musical program mereka. Tulisan ini menceritakan sedikit tentang pengertian, pengetahuan dasar, dan style (gaya), jenis, alat dan person yang ada dalam  Marching Band.
KESENYAPAN (SILENCE) DALAM PERCAKAPAN BAHASA JERMAN Ahmad Bengar Harahap
BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i78 TH 37.2615

Abstract

Dalam kaidah percakapan, ajasensi atau pasangan bersesuaian dirumuskan dalam peristiwa tutur atau peristiwa berbahasa untuk aktivitas-aktivitas yang diatur oleh norma-norma pengguna percakapan. Salah satu peristiwa berbahasa itu dapat di bentuk dalam sebuah pola pasangan yang disebut dengan bentuk kesenyapan (silence). Kesenyapan dalam percakapan berkaitan dengan urutan sisipan (insertion sequence) yang tujuannya sebagai bentuk penundaan penyampaian maksud atau tujuan dalam berbahasa. Demikian juga dengan bahasa Jerman, secara umum memiliki struktur percakapan dan kaidah kesenyapan yang dapat di analisis dalam wacana-wacana percakapan jerman. Kata kunci : Kesenyapan, Pasangan Bersesuaian.
KESENYAPAN (SILENCE) DALAM PERCAKAPAN BAHASA JERMAN Ahmad Bengar Harahap
BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i82 TH 38.2543

Abstract

Dalam kaidah percakapan, ajasensi atau pasangan bersesuaian dirumuskan dalam peristiwa tutur atau peristiwa berbahasa untuk aktivitas-aktivitas yang diatur oleh norma-norma pengguna percakapan. Salah satu peristiwa berbahasa itu dapat di bentuk dalam sebuah pola pasangan yang disebut dengan bentuk kesenyapan (silence). Kesenyapan dalam percakapan berkaitan dengan urutan sisipan (insertion sequence) yang tujuannya sebagai bentuk penundaan penyampaian maksud atau tujuan dalam berbahasa. Demikian juga dengan bahasa Jerman, secara umum memiliki struktur percakapan dan kaidah kesenyapan yang dapat di analisis dalam wacana-wacana percakapan jerman. Kata kunci : Kesenyapan, Pasangan Bersesuaian.
The Development of Digital Storytelling in German Lessons Hafniati Hafniati; Ahmad Bengar Harahap; Sapitri Sapitri
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, August
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v5i3.6625

Abstract

This study aims to develop a digital storytelling in German lessons. The process of digital storytelling in German lessons consists of the explanations of the phases of Richey and Klein theory. These include: (1) planning, (2) creation, (3) evaluation. The data of this research are images, sounds, videos, text material about “City of Medan”. The data sources in this research are based on the book “Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya Dalam Pengembangan Pariwissata di Kota Medan” and website of “Pemko Medan”. This research is carried out in the German department of the Faculty of Language and Arts at the State University of Medan. The result of this creation research is a video digital storytelling about "City of Medan". The creation of the digital storytelling will be evaluated by the experts. The results of the evaluation show that digital storytelling is very good. This is how the video Digital Storytelling can be used in German lessons.
Analysis of the Songgot Menyonggot Tradition in the Tanjung Balai Community Sindy Pratiwi; Ahmad Bengar Harahap
Asian Journal of Applied Education (AJAE) Vol. 3 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ajae.v3i2.8758

Abstract

This research aims to analyze the meaning of the songgot menyonggot tradition and provide an explanation related to the symbols of the songgot menyonggot tradition in the Tanjung Balai community. The method used in this research is descriptive qualitative, the research location was carried out in Tanjung Balai, precisely in Batu 3 SiJambi. To analyze the data using Piercer's semiotic theory, namely by analyzing icons, indices and symbols related to the songgot menyonggot tradition. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that this tradition is a tradition that aims to provide spiritual strength, motivation and prayers given by families or community groups to someone who is experiencing or has experienced a disaster.
Analysis of Motivational Forms in the Poetry of Johann Wolfgang von Goethe Chatrine Nahampun; Ahmad Bengar Harahap
Indonesian Journal of Advanced Research Vol. 3 No. 3 (2024): March 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijar.v3i3.8400

Abstract

The aim of this research is to analyze the motivational values in Johann Wolfgang von Goethe's poetry. The method used in this research is a qualitative descriptive method. Hierarchy theory is used to discuss and analyze motivation in these poems. The Miles and Hubermann method was used for techniques and data collection in this research. In this research, the author found 5 motivational values in Johann Wolfgang's poetry, each of which has its own characteristics. These motivational values consist of basic or physiological needs (6 Lyrics), the need for security (12 Lyrics), social needs (5 Lyrics), the need to gain appreciation (11 Lyrics), and the need to actualize oneself (14 Lyrics).
Improving Language Learning for Students: An Innovative Approach to Developing German Language Materials at Level B1 Hafniati, Hafniati; Ahmad Bengar Harahap; Nur Hanifah Lubis
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 8 No. 2 (2025): August
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v8i2.102249

Abstract

The low pass rate of students in the reading section of the Goethe Zertifikat B1 exam indicates that students still experience difficulties in understanding German reading texts. This requires innovative learning media that can improve reading skills and support student learning independence. This study aims to develop and test the effectiveness of Microsoft Sway-based learning media to improve students' reading ability (Lesen) at the B1 level of German. This study is a development research with a 4D design. The research subjects were students of the German Language Education Study Program. In contrast, the trial subjects consisted of 30 students in the individual and small group testing stages, and 52 students in the field testing stage. Data were collected through CEFR-based reading tests (pre-test and post-test), expert validation questionnaires (materials and media), and student response questionnaires, with validated instruments. Data analysis techniques included quantitative descriptive analysis and gain score tests. The results showed an increase in average scores. This media was considered very valid, practical, and effective by experts and users. This study concludes that Microsoft Sway learning media is effective in improving the reading ability of German texts at the B1 level of students. The implications of these findings indicate that the use of interactive digital media can be an innovative solution to overcome students' difficulties in understanding foreign language reading and strengthening 21st-century skills.
Making Video Animations with Daily Life and Family Themes for Hören A1 Cinta Caroline Hasian Pardede; Ahmad Bengar Harahap
Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH) Vol. 3 No. 3 (2024): August 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jiph.v3i3.11430

Abstract

The purpose of this study is to create an animated video with the topic "daily life and family" using the wondershare filmora application. This study used a qualitative descriptive method. The process of making an animated video with the theme "Daily Life and Family" is to explain the stages of Richey and Klein's theory. This includes: (1) the planning phase, (2) the creation phase, (3) the evaluation phase. The data for this study are available in the form of images, materials (plots and video scripts) and exercises on the topic of "daily life and family". The data source for this study is the A1 network with the topic "Daily life and family" in chapter 5, pages 54-63. This research was conducted at the German Language Institute, Faculty of Languages ​​and Arts, State University of Medan. The evaluation results showed that the results of the animated video were very good. So it can be used as a learning medium for German language lessons.
ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP TRADISI MBESUR-MBESURI DALAM SUKU KARO Suspita Novalia Ginting; Ahmad Bengar Harahap
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Eine Semiotische Analyse der Tradition Mbesur-Mbesuri im Karo-Stamm”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna tanda dan simbol dalam tradisi mbesur-mbesuri berdasarkan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara dengan tokoh adat serta partisipan yang terlibat dalam tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sepuluh simbol utama dalam tradisi mbesur-mbesuri yang mengandung makna filosofis dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Karo, seperti simbol daun sirih, kain putih, air, dan sebagainya. Simbol-simbol ini dianalisis melalui pendekatan triadik Peirce: representamen, objek, dan interpretan. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tradisi mbesur-mbesuri tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga sarat makna identitas, nilai, dan struktur sosial dalam budaya Karo.
Analisis Makna Marhata Sinamot dalam Pernikahan Adat Budaya Batak Toba Respenny Nainggolan; Ahmad Bengar Harahap
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna dan simbol dalam Marhata Sinamot pada upacara pernikahan adat dalam budaya Batak Toba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan deskriptif dengan menggunakan analisis semantik menurut Mansoer Pateda, yang dibagi menjadi empat aspek: makna (sense), perasaan (feeling), nada (tone), dan maksud (intention). Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara mendalam dengan seorang Raja Parhata di Kota Sibolga. Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dianalisis secara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Marhata Sinamot terdiri dari tiga bagian: persiapan Marhata Sinamot, percakapan inti, dan Marhata Sigabe-gabe. Penelitian ini mengidentifikasi empat perwakilan inti keluarga yang terlibat, yaitu: 1. Paranak, 2. Parboru, 3. Hula-hula Ni Paranak, dan 4. Hula-hula Ni Parboru. Berdasarkan penelitian ini, penulis merekomendasikan penerapan hasil analisis semantik dalam konteks pendidikan lokal, khususnya untuk memperkaya kurikulum terkait budaya dan tradisi Batak Toba. Hal ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal, yang pada akhirnya dapat mendukung pengembangan pendidikan multikultural yang inklusif dan berkelanjutan