Lailatul Mustaghfiroh
STIKES Bakti Utama Pati

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Usia, Gravida, Status Gizi, dan Riwayat Hipertensi Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Lailatul Mustaghfiroh; Nurhana Sari; Resty Prima Prima
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.956 KB) | DOI: 10.32583/pskm.v10i1.665

Abstract

Pre eklampsia dapat dialami semua ibu hamil trimester kedua atau ketiga. Namun pula terjadi pada usia kehamilan 20 minggu. Di Jawa Tengah tahun 2017, pre eklampsi menduduki peringkat tertinggi penyebab kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor umur, gravida, status gizi, dan riwayat hipertensi terhadap pre eklampsia di Puskesmas Tahunan Jepara. Jenis penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan case control.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Tahunan Jepara yang mengalami pre eklampsi bulan September 2017 – September 2018 sebanyak 30 ibu hamil dengan teknik sampling total sampling. Data penelitian ini adalah data sekunder berupa Rekam Medik. Analisa univariat dengan prosentase dan analisa bivariat menggunakan Chi-Square.Hasil Penelitian:Tidak terdapat hubungan umur (p = 0.347), gravida (p = 0.118), status gizi (p = 0.237) terhadap kejadian pre eklampsiadi Puskesmas Tahunan Jepara, namun terdapat hubungan riwayat hipertensi terhadap kejadian pre eklampsia (p = 0.000).Simpulan :Tidak terdapat hubungan antara umur, gravida, status gizi terhadap kejadian pre eklampsiadi Puskesmas Tahunan Jepara, namun terdapat hubungan riwayat hipertensi terhadap kejadian pre eklampsia di Puskesmas Tahunan Jepara.Diharapkan ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya dan aktif mengikuti kelas ibu hamil agar dapat terdeteksi gejala pre eklampsi. Kata kunci : faktor risiko, pre eklampsia RELATIONSHIP OF AGE FACTORS, GRAVIDA, NUTRITIONAL STATUS, AND HYPERTENSION HISTORY OF THE EVENT OF EXLAMPSIA PRE ABSTRACT Pre eclampsia can be experienced by all second or third trimester pregnant women. But also occurs at 20 weeks gestational age. In Central Java in 2017, pre eclampsia was ranked as the highest cause of maternal death. The purpose of this study was to determine the relationship of age, gravida, nutritional status, and history of hypertension against pre eclampsia at the Jepara Annual Health Center. This type of research uses analytics with a case control approach. The population in this study were all pregnant women in the Jepara Annual Health Center who experienced pre eclampsia in September 2017 - September 2018 of 30 pregnant women with a total sampling technique. The data of this study are secondary data in the form of Medical Records. Univariate analysis with percentage and bivariate analysis using Chi-Square. Results: There was no relationship between age (p = 0.347), gravida (p = 0.118), nutritional status (p = 0.237) to the incidence of pre eclampsia at the Jepara Annual Health Center, but there was a relationship of a history of hypertension to the incidence of pre eclampsia (p = 0,000). Conclusion: There is no relationship between age, gravida, nutritional status of the incidence of pre eclampsia in the Jepara Annual Health Center, but there is a relationship of hypertension history to the incidence of pre eclampsia in the Jepara Annual Health Center. It is expected that pregnant women routinely check their pregnancy and actively participate in classes of pregnant women so that symptoms of pre eclampsia can be detected. Keywords: risk factors, pre eclampsia
Analisis Berat Badan Lahir Bayi dari Ibu yang Mengalami Anemia Dilihat dari Faktor Usia Ibu dan Usia Kehamilan Lailatul Mustaghfiroh; Intan Pradina Virna Faradila; Irfana Tri Wijayanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Supp Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1175

Abstract

Ibu hamil berisiko mengalami anemia sehingga berpengaruh pada oksigen dalam tubuh ibu hamil sehingga dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin dan ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Sementara itu BBLR berkontribusi terhadap kematian bayi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor usia ibu, usia kehamilan, dan berat badan lahir bayi dari ibu yang mengalami anemia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Puskesmas Mlonggo Kabupaten Jepara yang mengalami anemia sebanyak 28 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dari rekam medik. Teknik analisa data yang digunakan adalah univariat dengan persentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Mayoritas ibu hamil yang anemia berada di rentang usia reproduksi sehat (20 – 35 tahun) sebanyak 19 responden (67,9%), mayoritas berada di usia kehamilan aterm sebanyak 20 responden (71,4%), dan mayoritas melahirkan BBLR sebanyak 23 responden (82,1%). Mayoritas ibu hamil yang anemia berada di rentang usia reproduksi sehat, berada di usia kehamilan aterm, dan melahirkan BBLR.
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Lama Kala I Persalinan Lailatul Mustaghfiroh; Naomi Parmila Hesti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.647 KB)

Abstract

Persalinan merupakan hal fisiologis yang dialami oleh setiap orang, akan tetapi dapat pula berubah menjadi patologis dengan terjadinya partus lama. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko terjadinya partus lama adalah dengan dilakukannya pijat oksitosin pada ibu bersalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap lama kala I persalinan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin di PMB Kasmanita Kudus periode bulan Januari – Mei 2021 dengan teknik sampling purposive sampling sejumlah 46 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dari rekam medik. Teknik analisa data yang digunakan adalah univariat dengan persentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Mayoritas usia ibu 20-35 tahun sebanyak 34 responden (74,0%), mayoritas multipara sebanyak 28 responden (60,9%), dan mayoritas lama persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu yang dilakukan pijat oksitosin lebih cepat dari teori sebanyak 29 responden (63%). Ibu bersalin yang dilakukan pijat oksitosin mayoritas lama persalinan kala I fase aktif lebih cepat dibanding teori.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI) Lailatul Mustaghfiroh; Triana Widiastuti
Menara Medika Vol 7, No 1 (2024): VOL 7 NO 1 SEPTEMBER 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v7i1.5815

Abstract

Pendahuluan: Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI eksklusif dikarenakan ibu melakukan pemberhentian dini menyusui. Hal ini diakibatkan  persepsi ibu yang menganggap produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi sehingga menjadi alasan utama para ibu untuk tidak memberikan ASI  eksklusif. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI. Metode: menggunakan analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6 bulan – 12 bulan pada bulan Juli 2024 di PMB Kholishatul      Hikmah sebanyak 32 orang dengan tehnik total sampling. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisa data bivariat menggunakan fisher exact test. Hasil: mayoritas ibu memiliki faktor psikologis tidak baik sebanyak 23 orang (71,9%), seluruhnya menggunakan alat kontrasepsi yang tidak menghambat produksi ASI sebanyak 32 orang (100%), mayoritas melakukan perawatan payudara sebanyak 18 orang (56,3%), memiliki pola istirahat yang baik sebanyak 20 orang (62,5%), berat badan lahir bayi normal sebanyak 30 orang (93,8%), umur kehamilan aterm saat melahirkan sebanyak 26 orang (81,3%), tidak melakukan pijat sebanyak 23 orang (71.9%), dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 17 orang (53,1%). Hasil urji fisherr erxact terst didapatkan pvalurer 0,05 artinya    tidak terrdapat hurburngan antara faktor psikologis, faktor perrawatan payurdara, faktor pola istirahat, berrat lahir bayi,  faktor urmurr kerhamilan saat merlahirkan, faktor pijat derngan produrksi Air Sursur Ibur. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara faktor psikologis, perawatan payudara, pola istirahat, berat badan lahir bayi, umur kehamilan saat melahirkan, dan pijat oksitosin dengan produksi Air Susu Ibu.