Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

DETEKSI DIABETES MELLITUS MELALUI PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU PADA WARGA DI WILAYAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH PURBALINGGA Sarwito Rachmad Barmawi; Sodikin Sodikin; Asiandi Asiandi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.307 KB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM), merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. DM sering disebut sebagai salah satu penyakit silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia yang dilakukan oleh pusat-pusat diabetes, yang dimulai sekitar tahun 1980-an melaporkan bahwa prevalensi DM pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 1,5-2,3% dengan prevalensi di daerah perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Tetapi berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) mulai tahun 2007, 2013 dan seterusnya menunjukkan bahwa antara penduduk di perkotaan dan pedesaan, ternyata proporsi di perdesaan tidak lagi lebih rendah dibandingkan perkotaan. Tujuan kegiatan ipteks bagi masyarakat (IbM) ini adalah untuk melakukan deteksi dini pada DM dengan metode pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS). Pemeriksaan GDS dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah sewaktu pada peserta IbM. Hasil pemeriksaan menjadi indikator apakah peserta mengalami diabetes melitus atau tidak. Metode ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini diabetes mellitus pada komunitas warga Muhammadiyah di PRM Bandingan Purbalingga. Rata-rata usia peserta adalah 52,77 (10,19) tahun, semuanya adalah laki-laki (N = 30). Hasil pemeriksaan GDS menunjukkan rata-rata(standar deviasi) adalah 128,60 (34,34) mg/dL. Nilai GDS kurang dari 200 mg/dL mengindikasikan GDS dalam batas normal. Satu orang warga menunjukkan GDS di atas normal. Kadar gula darah sewaktu peserta IbM rata-rata dalam level normal. Hasi pengukuran GDS ini mengindikasikan komunitas warga Muhammadiyah rata-rata tidak mengalami diabetes mellitus dan perlu terus-menerus diberikan penguatan untuk mempertahankan hidup sehat dan berkualitas.
DETEKSI RISIKO MASALAH KARDIOMETABOLIK PADA WARGA DI WILAYAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH PURBALINGGA Asiandi Asiandi; Sodikin Sodikin; Sarwito Rachmad Barmawi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 3 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.647 KB)

Abstract

Risiko kardiometabolik tradisional adalah mencakup adanya hiperglikemia, peningkatan kolesterol high-density lipoprotein (HDL), dislipidemia aterogenik, dan hipertensi. Program ipteks bagi masyarakat (IbM) ini bertujuan untuk mendeteksi risiko masalah kardiometabolik pada warga, dan simpatisan Muhammadiyah di PRM Rawa Pakis Desa Gumiwang, Purbalingga. Kegiatan IbM ini adalah pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan deteksi risiko kardiometabolik dengan melakukan pengukuran komposisi tubuh (scan body composition) menggunakan metode analisis impedansi bioelektrik (bioelectrical impedance analysis) untuk mendapatkan data antropometrik, lemak subkutan tubuh, dan massa otot tubuh. Rata-rata usia aktual (standar deviasi—SD) peserta 53,11 (12,43) tahun dan rata-rata umur badan (body age) 47,94 (13,30) tahun. Rata-rata gula darah sewaktu (GDS) peserta 135,94 (43,80) mg/dL. Rata rata indeks massa tubuh (IMT) peserta 23,87 (3,49) kg/m 2; 7 dari 18 (38,8%) peserta menunjukkan IMT lebih dari ideal. Rata-rata TDS dan TDD 132,22 (18,33) mmHg dan 87,78 (11,66) mmHg masing-masing. Rata-rata prosentase lemak visceral dan lemak tubuh adalah 10,56 (5,28) dan 23,04 (5,38) masing masing. Rata-rata prosentase lemak subkutan seluruh tubuh, badan, lengan, dan kaki adalah 15,97 (3,76), 14,23 (3,66), 21,09 (4,58), dan 21,03 (5,04) masing-masing. Rata-rata prosentase masa otot seluruh tubuh, badan, lengan, dan kaki peserta adalah 29,36 (2,97), 23,19 (3,62), 35,96 (2,22), dan 46,76 (2,86) masing-masing. Rata-rata resting metabolism peserta adalah 1.430,67 (143,74) kcal. Hasil pengukuran pada kegiatan IbM menunjukkan rata-rata umur badan (body age) di bawah umur aktual mengindikasikan normal, rata-rata GDS dalam rentang normal, masih ditemukan 7 dari 18 (38,80%) dengan IMT melebihi ideal, TDS dan TDD dalam rentang normal, prosentase lemak visceral mengindikasikan lemak visceral normal hingga yang sangat tinggi, prosentase kadar lemak tubuh mengindikasikan kadar lemak tubuh normal hingga sangat tinggi. Lemak subkutan dalam rentang normal, massa otot seluruh tubuh, badan, dan lengan mengindikasikan massa otot yang rendah, sedangkan massa otot pada kaki menunjukkan massa otot yang sangat tinggi. Tingginya massa otot mengindikasikan peningkatan angka metabolik (metabolic rate). Resting metabolic rate adalah 1 kcal per kilogram berat badan per jam dan kelebihannya akan disimpan menjadi lemak.
PELATIHAN DETEKSI DINI STROKE DENGAN METODE SEGERA KE RS BAGI WARGA MUHAMMADIYAH Sodikin Sodikin; Asiandi Asiandi; Supriyadi Supriyadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.639 KB)

Abstract

Tujuan: kegiatan ini merupakan salah satu upaya promotif serta preventif dalam menurunkan prevalensi stroke. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan melakukan deteksi dini dari serangan penyakit sroke. Metode: Program ipteks bagi masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawabsimulasi/demonstrasi terkait dengan cara melakukan deteksi dini stroke. Alat evaluasi keberhasilan program ini dilakukan dengan melihat skor pengetahuan dan kemampuan detesksi dini stroke ”SEGERA KE RS” pre dan post test dari edukasi dan pelatihan. Hasil: Berdasar uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan variabel pengetahuan tentang stroke berdistribusi normal, p = 0,173 sehingga analisis menggunakan uji t paired. Sedangkan variabel pengetahuan tentang deteksi dini stroke menggunakan slogan ”SEGERA KE RS” tidak berdistribusi normal, p <0,001 sehingga analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks. Berdasarkan hasil program ipteks bagi masyarakat menunjukkan skor rata-rata pengetahuan peserta IbM tentang stroke sebelum pelatihan adalah 89 (dengan skor minimum-maksimum adalah 80-100) dan setelah pelatihan adalah 93,50 (dengan skor minimum-maksimum adalah 70-100). Skor rata-rata pengetahuan tentang deteksi dini stroke dengan slogan ”SEGERA KE RS” sebelum pelatihan adalah 73,20 (dengan skor minimum-maksimum adalah 0-100) dan sesudah pelatihan adalah 96,85 (dengan skor maksimum-minimum adalah 67100). Sedangkan berdasarkan analisis menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan tentang stroke antara sebelum dan sesudah pelatihan, t(df) = -1,917(19), p = 0,070, r = 0,40; untuk pengetahuan tentang deteksi dini dengan menggunakan slogan ”SEGERA KE RS” menunjukkan ada perbedaan yang si gnifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan, z = -2,238, p = 0,025, r = -0,50. Kesimpulan: berdasarkan analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang deteksi dini stroke dengan slogan ”SEGERA KE RS” sebelum dan sesudah pelatihan.