Penipuan keuangan dikenal sebagai fenomena di seluruh dunia, yang dapat ditunjukkan dengan melanggar kewajiban pengungkapan informasi dan dapat mengakibatkan hukuman bagi reputasi perusahaan dan manajer di pasar modal dan tenaga kerja, termasuk penurunan harga saham. Pengukuran penipuan keuangan dapat melalui ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, rasio pendapatan terhadap harga, umur perusahaan dan rasio pasar terhadap buku. Perancangan pada penelitian ini memiliki sifat kuantitatif. Objek penelitian adalah laporan pada perusahaan Bursa Efek Indonesia melalui website resminya pada periode tahun 2017-2020. Program penelitian yang digunakan yaitu software SPSS. Metode analisis menggunakan metode analisis regresi logistik. Hasil penelitian yang dikaji ini menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, rasio pendapatan terhadap harga, umur perusahaan, dan rasio pasar terhadap buku dapat menjelaskan penipuan keuangan sebesar 100%. Hasil uji menyatakan variabel ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, rasio pendapatan terhadap harga, umur perusahaan dan rasio pasar terhadap buku berpengaruh signifikan positif terhadap penipuan keuangan. Hasil penelitian ini dinyatakan memiliki gejala resiko rendah karena dimiliki oleh 654 data perusahaan dengan persentase sebesar 98,8% yang ada di Indonesia tidak mengalami gejala kasus penipuan keuangan.