Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sintesis Nanopartikel Nickel Ferrite (NiFe2O4) dengan Metode Kopresipitasi dan Karakterisasi Sifat Kemagnetannya (Halaman 20 s.d. 25) Muflihatun -; Siti Shofiah; Edi Suharyadi
Jurnal Fisika Indonesia Vol 19, No 56 (2015)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.517 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24353

Abstract

Nanopartikel Nikel Ferit (NiFe2O4) telah disintesis dengan metode kopresipitasi dengan memvariasi konsentrasi NaOH dan suhu sintesis. Struktur kristal, ukuran partikel, dan morfologi dari sampel dianalisa menggunakan X-ray diffraction (XRD) dan transmission electron microscopy (TEM). Ukuran butir pada konsentrasi NaOH 3, 5, dan 10 M masing-masing adalah 5,7; 4,3; dan 4,2 nm, sedangkan pada suhu 60, 80, dan 150°C berturut-turut adalah 4,2; 4,9; dan 5,5 nm. Analisa fourier transform infrared (FTIR) menunjukkan dua puncak serapan pada rentang ~400-600 cm-1 yang terkait dengan site oktahedral dan tetrahedral pada struktur NiFe2O4. Sifat magnetik NiFe2O4 hasil analisa vibrating sample magnetometer (VSM) menunjukkan bahwa sampel berperilaku ferromagnetik dengan nilai koersivitasnya pada rentang 42-47 Oe. Sampel dengan variasi konsentrasi NaOH, koersivitasnya cenderung menurun dengan menurunnya ukuran partikel. Sementara sampel dengan variasi suhu, semakin kecil ukuran partikel, koersivitasnya cenderung meningkat. Pada 15 kOe, nilai magnetisasi terbesar (6,17 emu/g) diperoleh pada sampel dengan rasio fasa α-Fe2O3 paling rendah.
Review Perumusan Teori Kapasitas Panas Einstein-Debye Menggunakan Integral Lintasan Feynman Achmad, Arifin; Muflihatun; Fadli, Rizqi
Physical Sciences, Life Science and Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pslse.v2i1.321

Abstract

Teori Einstein-Debye memberikan deskripsi mekanika kuantum tentang kalor jenis zat padat, khususnya pada suhu rendah. Secara tradisional, teori ini telah dirumuskan menggunakan kuantisasi mode getaran dalam kisi kristal. Dalam artikel ini, kami menyajikan formulasi teori Einstein-Debye dengan menggunakan integral lintasan Feynman. Formulasi ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang mekanika statistik kuantum getaran kisi, yang menawarkan kerangka kerja terpadu untuk memperoleh kalor jenis zat padat. Dengan menggunakan integral lintasan, kami mengeksplorasi kontribusi berbagai mode getaran dan pengaruhnya terhadap sifat termodinamika zat padat, yang memberikan perspektif baru tentang model Einstein dan Debye dalam satu teori yang koheren.
Pemanfaatan Karbon Aktif Berbasis Biomassa Lokal sebagai Material Elektroda Superkapasitor: Review Muflihatun
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 6 No. 1: April 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/nmj.v6i1.40787

Abstract

Pemanfaatan karbon aktif berbasis biomassa lokal sebagai bahan elektroda superkapasitor menawarkan alternatif berkelanjutan dalam teknologi penyimpanan energi. Artikel ini menyajikan tinjauan sistematis terhadap karakteristik fisik dan elektrokimia dari karbon aktif yang disintesis dari berbagai biomassa lokal, antara lain tandan kosong kelapa sawit (TKS), ampas biji kopi robusta, kulit durian, kulit pisang, sekam padi, dan batang jagung. Studi ini menganalisis data luas permukaan spesifik (BET), struktur pori, jenis aktivator kimia, serta performa kapasitansi dari masing-masing material. Hasil menunjukkan bahwa karbon dari ampas biji kopi dan TKS memiliki kinerja terbaik dengan kapasitansi spesifik masing-masing 130 F/g dan 107,83 F/g. Meskipun luas permukaan tinggi merupakan faktor penting, hasil juga menunjukkan bahwa distribusi pori, dominasi mikropori/mesopori, dan jenis aktivator kimia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa elektroda. Oleh karena itu, pendekatan sintesis yang mempertimbangkan keseimbangan struktur pori dan aktivasi kimia menjadi strategi penting dalam optimalisasi material elektroda superkapasitor berbasis biomassa.
A Efek Culture Shock pada Komunikasi Mahasiswa Non Pesantren prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang Muflihatun; Muhammad As'ad
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 03 (2024): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v1i03.6550

Abstract

Culture shock dikatakan sebagai kondisi seseorang yang mengalami perasaan terkejut, bingung, kadang cemas yang dirasakan seseorang ketika baru berada dalam lingkungan atau budaya yang berbeda. Gegar budaya dapat diatasi bila seseorang mampu beradaptasi dan meyesuaikan diri dengan budaya tempat individu tersebut berada, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dan lancar, perasaan lebih nyaman, serta permasalahan ketegangan akibat perbedaan budaya dapat terselesaikan. Fenomena ini terjadi dari adanya mahasiswa non pesantren yang tidak memiliki pengetahuan terkait dengan keagamaan atau yang tidak pernah mengalami belajar di pesantren menjadikan  kurang percaya diri dalam belajar di Universitas Hasyim Asy’ari yang berbasis pesantren. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1.) Apa efek dari pengaruh culture shock pada mahasiswa non pesantren di Univesitas Hasyim Asy’ari? 2.) Bagaimana pengalaman culture shock mempengaruhi adaptasi sosial dan akademik mahasiswa non pesantren di Universitas Hasyim Asy’ari? Jenis penelitian ini menggunakan Metode Kualititatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun sumber data yang didapatkan yakni wawancara langsung mahasiswa non pesantren prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Hasyim Asy’ari. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa peneliti menemukan temuan utama dalam penelitian ini yakni Transisi Antarbudaya (atau transisi budaya) merujuk pada reaksi awal individu ketika menghadapi budaya baru atau biasa disebut dengan culture shock dan proses adaptasi yang dialami individu ketika mereka berpindah dari satu lingkungan budaya ke lingkungan budaya yang berbeda.