Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANCANGAN REAKTOR BATCH UNTUK PEMISAHAN PERAK DARI LARUTAN BEKAS PENCUCIAN FILM RADIOGRAFI Salman Yasir Fakhri Putra; Noor Anis Kundari; Kris Tri Basuki
Jurnal Forum Nuklir JFN Vol 10 No 2 November 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.749 KB) | DOI: 10.17146/jfn.2016.10.2.3496

Abstract

PERANCANGAN REAKTOR BATCH UNTUK PEMISAHAN PERAK DARI LARUTAN BEKAS PENCUCIAN FILM RADIOGRAFI. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kinetika proses pelarutan dan desain reaktor batch. Fixer bekas menjadi masalah dikarenakan pada fixer bekas mengandung logam Ag yang termasuk logam berat dan digolongkan limbah B3.Namun selain fixer bekas tergolong dalam limbah B3, logam Ag yang terkandung pada fixer bekas juga mempunyai nilai ekonomis karena tergolong logam mulia. Oleh karena itu, dilakukan perancangan reakotr batch untuk untuk mengurangi masalah limbah  di lingkungan. Metode untuk menentukan konstanta kinetika pada proses pelarutan adalah melarutkan Ag2S dan HNO3, diaduk dan dipanaskan pada suhu 90OC konstan dengan memvariasikan waktu pengadukan. Nilai konstanta kinetika proses Pelarutan Adalah 0,216/menit. Berdasarkannilai konstanta knetika yang diperoleh, dapat dihitung rancangan reaktor batch pada proses pertukaran logam untuk kapasitas 99 L/bulan sebesar D = 45 cm, H = 68cm, t = 0,35 cm, P = 0,76watt, dan pada proses pelarutan adalah D  = 44 cm, H = 66cm, t = 0,33 cm, P =42,29watt.
PEMISAHAN Ce DAN Nd MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN ION Dwi Biyantoro; Kris Tri Basuki; Muhadi Ayub Washito
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 9 Nomor 1 Januari 2006
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.985 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2006.9.1.170

Abstract

PEMISAHAN Ce DAN Nd MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN ION.Telah dilakukan penelitian pemisahan Ce dan Nd menggunakan kolom penukar ion yang berisi resin Dowex 50W-X8ukuran 100 – 200 mesh dan eluen EDTA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pemisahanCe dan Nd menggunakan kolom penukar ion. Pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan kolom gelasberdiameter 0,4 cm, panjang 95 cm, umpan campuran Ce dan Nd pada pada kecepatan alir EDTA 0,05 ml/menit. Eluatditampung secara fraksional setiap 5 ml kemudian dianalisis menggunakan spektrometer pendar sinar-X. Dari hasilpenelitian diperoleh nilai kapasitas resin Dowex 50W-X8 = 5,28 mgrek/g, resolusi Ce-Nd = 1,47, dan faktor pemisahanCe-Nd = 5,16 pada perbandingan umpan Ce dan Nd = 20 : 1.
STUDI OPERASI RESIN PENUKAR ION DALAM SISTEM PURIFIKASI AIR PRIMER PWR Dwi Biyantoro; Kris Tri Basuki; Subagiono Subagiono
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 9 Nomor 1 Januari 2006
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.622 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2006.9.1.166

Abstract

STUDI OPERASI RESIN PENUKAR ION DALAM SISTEM PURIFIKASI AIR PRIMER PWR. Telah dilakukan studioperasi resin penukar ion dalam sistem purifikasi air primer PWR. Air pendingin reaktor yang pada awalnya sesuaidengan persyaratan setelah pengoperasian reaktor sering kualitasnya berubah, sehingga harus dimurnikan. Unsurunsurpengotor dalam air primer PWR diidentifikasi sebagai penyebab pengotor seperti korosi, pelepasan produk fisi(Cs137, Sr90, Co60,C14, Tc99), dan pelepasan kembali unsur oleh resin penukar ion. Air yang sudah tidak sesuai denganpersyaratan reaktor kemudian dilakukan pemurnian mengunakan resin penukar ion. Resin-resin ini digunakan untukmenghilangkan kotoran yang tidak diinginkan, seperti material-material radioaktif atau pencemaran yang lain yangdapat secara potensial merugikan peralatan atau merusak bahan bakar reaktor. Resin-resin penukar ion yangdirekomendasikan digunakan dalam reaktor PWR (komersial) untuk purifikasi adalah sebagai berikut: penukarpenukarkation : Resin IRC-50, Resin 200-H, dan Resin 650-C, penukar-penukar anion : Resin A-550 dan Resin 900-OH, dan penukar campuran : Resin 21H (ECODEX P-202-H). Resin penukar ion tersebut adalah termasuk polimerorganik sintetis yang mempunyai matriks/network yang berupa polistiren (PS) dan pengikat silangnya divinil benzen(DVB). Resin polistiren – divinilbenzen (PSDVB) mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan sebagai penukar ionseperti kapasitas penukaran yang baik, selektif, ukuran partikel dengan ukuran tertentu, kestabilan resin tinggi padaberbagai pH, laju pertukaran ion yang cepat, dan limbah yang dihasilkan relatif kecil.
Peranan Teknologi Nuklir Di Bidang Arkeologi Indonesia Dan Pengembangannya Faisal Wisjachudin; F. Lahagu; Djoko Widodo; Kris Tri Basuki; A. Taftazani; Suci Widayati
Berkala Arkeologi Vol 20 No 1 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.802 KB) | DOI: 10.30883/jba.v20i1.813

Abstract

Hasil analisis menunjukkan bahwa peranan teknik nuklir untuk cuplikan arkeologi sangat bermanfaat dan perlu dikembangkan dan dilakukan oleh para ahli umumnya, khususnya bidang arkeologi. Seperti diketahui bahwa analisis dengan metode analisis kimia biasa, mempunyai beberapa kelemahan antara lain belum bisa menganalisis unsur-unsur tertentu, membutuhkan cuplikan yang cukup banyak karena analisisnya untuk satu unsur dibutuhkan satu cuplikan. Sedangkan analisis dengan Pertanggalan relatif yang selama ini dilakukan oleh para ahli arkeologi, akan lebih akurat apabila diikuti dengan pertanggalan absolut.
PERANAN TEKNOLOGI NUKLIR DI BIDANG ARKEOLOGI INDONESIA DAN PENGEMBANGANNYA Faisal Wisjachudin; F. Lahagu; Djoko Widodo; Kris Tri Basuki; A. Taftazani; Suci Widayati
Berkala Arkeologi Vol. 20 No. 1 (2000)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v20i1.813

Abstract

The results of the analysis show that the role of nuclear engineering for archaeological evidence is very useful and needs to be developed and carried out by experts in general, especially in the field of archaeology. As it is known that the analysis using the ordinary chemical analysis method has several weaknesses, including not being able to analyze certain elements, requiring quite a lot of samples because the analysis for one element requires one sample. Meanwhile, the analysis using the relative dating that has been done by archaeologists will be more accurate if it is followed by absolute dating.