Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sumur Resapan Solusi Mengatasi Banjir di Jalan Palapa X Kelurahan Gunung Terang: Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Sumur Resapan dalam Mengatasi Banjir di Jalan Palapa X, RT. 05, LK. III, Kel. Gunung Terang, Kec. Langkapura, Bandar Lampung Asferizal, Ferial; Yanda, Rahma; Fauziah, Selma Nurul; Mardika, M Gilang Indra; Sahid, Sahid
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 1
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i1.1716

Abstract

Banjir kerap terjadi setiap kali hujan turun di Jalan Palapa 10 RT. 05, LK. III, Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung. Guna mengatasi permasalahan banjir ini, dilaksanakan Program PkM Teknologi Tepat Guna (TTG) sumur resapan. PkM ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menerapkan teknologi sumur resapan sebagai solusi berkelanjutan untuk mengurangi risiko banjir. PkM dilakukan di dataran rendah Jalan Palapa 10E. Dari observasi lapangan menunjukkan bahwa sumur resapan sebaiknya ditempatkan di daerah yang lebih tinggi dibandingkan daerah lembah, dikarenakan daerah lembah memiliki air tanah dengan kedalamam 10 cm dan juga untuk mengurangi aliran air banjir ke daerah lembah. Dengan mempertimbangkan curah hujan dan kondisi tanah, direncanakan dan dipasang sumur resapan dengan ketinggian kurang lebih 1,75 meter dan diameter 1 meter. Program ini melibatkan kerjasama(Institut Teknologi Sumatera) ITERA dan masyarakat setempat. Hasil penelitian ini dipublikasikan dan disebarluaskan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang teknologi sumur resapan sebagai penampungan air tanah dan solusi banjir.
SOSIALISASI DAN DEMONSTRASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN METODE TAKAKURA Auriyani, Wika Atro; Fajar, Mutiara; michael, Michael; Kusumandary, Pralestika Dwi; Yanda, Rahma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i1.267

Abstract

Salah satu isu penting lingkungan di provinsi Lampung saat ini adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya timbunan sampah. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) periode 2017-2018, timbunan sampah terbesar menurut sumber sampah di Provinsi Lampung berasal dari sampah rumah tangga yaitu sebesar 72,98% sedangkan komposisi sampah didominasi oleh sisa-sisa makanan. Pertumbuhan sampah rumah tangga meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung merupakan salah satu desa di Kecamatan dengan pertumbuhan penduduk tinggi yaitu sekitar 9,51% dan menduduki posisi kedua setelah Natar.pengelolaan sampah di Desa way Huwi. Pengelolaan sampah di Desa Way Huwi masih berupa pengumpulan akhir di TPA, namun fasilitas TPA masih berupa open dumping yang memicu masalah lingkungan lain seperti polusi udara, kebakaran, longsor, penurunan kesehatan warga, pencemaran air, dan lain lain. Selain itu, warga Desa Way Huwi yang sebagian besar memiliki lahan yang luas dan terbuka biasanya membakar sampah rumah tangga yang menyebabkan permasalahn lingkungan lainnya. Metode Takakura adalah salah satu metode yang sederhaa dan murah untuk mengolah sampah organik rumah tangga. Melalui sosialisasi dan demonstrasi berkelanjutan pengelolaan sampah dengan metode Takakura di Desa Way Huwi diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk kompos, mengingat sebagian besar mata pencarian penduduk Desa way Huwi berada di sektor pertanian dan Perkebunan. Setelah diadakan sosialisasi dan demonstrasi pengelolaan sampah organik di desa Way Huwi, pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah dirumah tangga meningkat dan 87% masyarakat akan memisahkan sampah organik dan anorganik serta antusias untuk mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema yang lainnya.