Silvia Fitriani
Universitas Batanghari

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR), MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MERLUNG Tiara Putri Dinza; Silvia Fitriani; Zulyadaini Zulyadaini
PHI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.71 KB) | DOI: 10.33087/phi.v2i2.43

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetititon (AIR), model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung di kelas VII SMP Negeri 1 Merlung. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Posttest-Only ControlGroup Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Merlung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, melalui teknik tersebut terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen I yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR), kelas VII B sebagai kelas eksperimen II yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas VII D sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Data diperoleh dari instrumen yang berupa tes dalam bentuk uraian. Data yang diperoleh di analisis dengan uji kesamaan rata-rata (uji F). Sebelum melakukan uji tersebut terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kelas sampel. Diperoleh kesimpulan yaitu kelas dengan menggunakan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition lebih tinggi dibandingkan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NOMMENSEN KOTA JAMBI Elvira Dwi Octariantari; Silvia Fitriani; Aisyah Aisyah
PHI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.63 KB) | DOI: 10.33087/phi.v3i1.60

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh guru yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswanya hanya menerima materi, tanya jawab dan mencatat. Untuk membantu siswa agar lebih aktif, guru dapat melakukan perubahan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan mencoba atau memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Treffinger. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan pemahaman konsep matematis menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan model pembelajaran Langsung Pada siswa kelas VIII SMP Nommensen Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain The Randomized Postest Only Control yang digunakan terhadap 2 kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Nommensen Kota Jambi yaitu siswa kelas VIIIa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIIb sebagai kelas kontrol yang diambil secara random. Data penelitian diperoleh dengan memberikan postest kepada kedua kelas sampel. Setelah hasil postest diperoleh, data analisis untuk menguji hipotesis dengan menggunkan uji-t.  Dari hasil analisis data yang dilakukan pada dua sampel diperoleh nilai rata-rata dan simpangan baku yang diperoleh kelas eksperimen adalah 77,96 dan 14,12 dan kelas kontrol adalah 64,55 dan 10,99. Dari analisis yang telah dilakukan terhadap postest dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Treffinger lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep matematis yang menggunakan model pembelajaran Langsung Pada Siswa Kelas VIII SMP Nommensen Kota Jambi. Kata kunci :Kemampuan Pemahaman Konsep matematis ; model pembelajaran Treffinger; model pembelajaran Langsung.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS VII SMP NEGERI 9 KOTA JAMBI Rosa Safitri; Harman Harman; Silvia Fitriani
PHI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.636 KB) | DOI: 10.33087/phi.v3i2.75

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa tersebut tentu banyak faktor yang menyebabkannya, misalnya dalam menjawab soal siswa hanya menuliskan cara yang sama persis dengan yang diajarkan guru. Hal ini menunjukan bahwa siswa hanya mengikuti prosedur yang diajarkan oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang dibelajarkan dengan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI) lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan Pendekatan Saintifik pada kelas VII SMP Negeri 9 Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 260 siswa. Sedangkan sampel kelas VII F dan VII G, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis pada materi garis dan sudut. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis kelas eksperimen adalah 68,98 dengan simpangan baku 15,63 dan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol 54,37 dengan simpangan baku 15,76, serta hasil dari uji hipotesis diperoleh thitung 7,56 dan ttabel 1.672 pada taraf nyata 0.05, dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa. Kata Kunci :Pemahaman Konsep Matematis, Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Pendekatan Saintifik.
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN METAKOGNISI SISWA KELAS XI MIA SMAN 2 KOTA JAMBI BERDASARKAN GAYA BELAJAR DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Silvia Fitriani; Seila Cahyani Rahmawati; ayu yarmayani
PHI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.143 KB) | DOI: 10.33087/phi.v1i1.12

Abstract

The purpose of this study was to identify students' metacognition knowledge based on VAK learning styles (visual, auditorial, and kinesthetic) in mathematical problem solving. The type of research used is qualitative research using descriptive qualitative research method. Research subjects are all students of class XI MIA SMA Negeri 2 Kota Jambi with the number of students 192 people. Of the total students of class XI MIA will be selected 3 people as informants. Methods of data collection in this study is a questionnaire learning style, mathematical problem solving, and interview guidelines. The required data is obtained through mathematical problem solving test and interview guidance validated by the validator. Questionnaire learning style used to find the subject to be identified has been validated by a team of experts who are in UPBK UNJA. Data analysis techniques used Milles and Huberman analysis which included (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) verification and conclusion. The results showed that students with visual, auditorial and kinesthetic learning styles have met all metacognition knowledge indicators, namely declarative knowledge, proedural knowledge, and conditional knowledge in each polya cale stages, that is understanding the problem, preparing the plan, executing the plan and checking again. This can be seen from the student's answer sheet and reinforced by the interview result done after working on problem solving.Keywords: Knowledge Metacognition, Learning Styles, Mathematical Problem Solving