Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK KEBIJAKAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH TERHADAP PERMINTAAN DAN PENAWARAN GABAH DI DESA RIAS KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Leta Nopriansyah; Fournita Agustina; Iwan Setiawan
Journal of Integrated Agribusiness Vol 3 No 2 (2021): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.715 KB) | DOI: 10.33019/jia.v3i2.1174

Abstract

Rias Village is one of the villages in the South Bangka Toboali Subdistrict which was established by the Bangka Belitung Provincial Government as a rice barn. The government through the South Bangka Regent chose Rias Village as an area of food security and planned to build an agricultural market as an effort to increase the welfare of citizens. This study aims to analyze the impact of the government's purchase price policy on grain demand and supply in Rias Village, Toboali Subdistrict, South Bangka Regency and analyze the effectiveness of government purchase price policies compared to government purchase price policies that previously applied to grain sales at farm level. This research was conducted in September 2018 until July 2019 in Rias Village, Toboali Subdistrict, South Bangka Regency. The research method used is the survey method. The sampling method used is quota sampling with samples of lowland rice farmers. The number of samples of paddy rice farmers is 98 people. Data analysis method uses qualitative analysis (Paired Sample t Test). The results of the study show the policy of purchasing government grain before 2015 and after 2015 through Presidential Regulation No.5 of 2015 did not have a significant impact or difference on the demand and supply of grain in the Rias Village of Toboali Sub-District. The policy of purchasing government grain through Presidential Regulation No.5 of 2015 gives a difference to the selling value of farmers despite a decline in production levels after 2015 due to pest and disease attacks on rice farmers so that the policy can be said to be effective and useful for farmers to guarantee prices grain at the farmer level.
ANALISIS POLA PENJUALAN HASIL KOMODITI PADI SAWAH DI DESA RIAS KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Sela Oktia; Iwan Setiawan; Fournita Agustina
Journal of Integrated Agribusiness Vol 2 No 2 (2020): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.144 KB) | DOI: 10.33019/jia.v2i2.1507

Abstract

The purpose of this research describe patterns of sale of a commodity rice paddy fields in the village of the District Rias Toboali South Bangka Regency, to analyze factors influencing farmers decision in choosing the pattern of sales of commodities in the form of paddy rice grain and rice in the village Rias Toboali District of South Bangka district, analyze the differences in the income of farmers who chose the sales pattern in the form of grain and rice in the village Rias Toboali District of South Bangka Regency. The research was conducted on In June 2019 until January 2020 Village Rias Toboali District of South Bangka Regency. The method used is survey method. The sampling method used is incidental sampling with a sample of two groups of farmers who undertake different sales pattern (grain and rice). The number of samples in the form of farmers who sell grain as many as 35 people and the number of samples in the form of farmers who sell rice about 35 people. Methods of data analysis using Descriptive statistics, quantitative analysis (binary logistic regression, Compare independent samples t-test), The results showed patterns of sale of a commodity rice paddy fields in the village of the District Rias Toboali South Bangka Regency in the form of paddy rice grain and rice. The variables influencing the farmer's decision to choose the pattern of sales of grain and rice that age, the level of producer prices and capital owned with a value of Nagelkerke R Square 84,2%. There are differences in income average grain Rp.4,725,751.43 and income of rice farmers Rp.13,040,380.00 with margin ranges of grain and rice sales revenue in the amount of Rp.8.314.629.
ANALISIS POLA KEMITRAAN USAHATANI UBI KAYU DI DESA PUDING BESAR KECAMATAN PUDING BESAR KABUPATEN BANGKA Yansah Yansah; Iwan Setiawan; Yudi Sapta Pranoto
Journal of Integrated Agribusiness Vol 2 No 2 (2020): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.654 KB) | DOI: 10.33019/jia.v2i2.1516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pola kemitraan usahatani Ubi Kayu di Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka, menganalisis perbedaan pendapatan rata-rata yang diperoleh petani dari berbagai pola kemitraan ubi kayu di Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka, menganalisis faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan petani dalam memilih bermitra dan tidak bermitra dengan kemitraan usahatani ubi kayu di Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan Januari 2020 di Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode penrikan contoh yang digunakan adalah metode quota sampling dengan sampel dua kelompok petani bermitra 40 orang dan tidak bermitra 40 orang. Metode analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, analsisis kuantitatif (independent sample t-test, regresi binary logistik). Hasil penelitian menunjukan implementasi pola kemitraan usahatani yang terjadi Di Desa Puding Besar yaitu pola kemitraan intiplasma dengan nama Program KSR (Kebun Singkong Rakyat). Terdapat perbedaan nyata namun tidak signifikan, rata-rata pendapatan petani mitra Rp 32.384.718, sedangkan petani non mitra Rp 36.751.056 dengan selisih pendapatan rata-rata petani mitra dan non mitra Rp 4.366.388 pertahun. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam bermitra dan tidak bermitra yaitu umur dan ketersediaan modal.
SERAPAN TENAGA TENAGA KERJA PADA PERUSAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DESA MANGKA KECAMATAN BAKAM KABUPATEN BANGKA Fera Santika; Iwan Setiawan; Evahelda Evahelda
Journal of Integrated Agribusiness Vol 2 No 2 (2020): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.251 KB) | DOI: 10.33019/jia.v2i2.1519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serapan tenaga kerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit di Desa Mangka Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka, menganalisis faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat serapan tenaga kerja pada pekebunan kelapa sawit di Desa Mangka Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Agustus 2019 di Desa Mangka Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode quota sampling dengan sampel 76 orang. Serapan tenaga kerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit dianalisis menggunakan statistik deskriptif, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi srapan tenaga kerja dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa serapan tenaga kerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit di Desa Mangka Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka sebesar selama kurun waktu 21 tahun mengalami kenaikan sebesar 1%. Faktor yang mempengaruhi tingkat serapan tenaga kerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah serapan tenaga kerja dulu dan pendidikan
STRATEGI PENGEMBANGAN BUMDES PELIKAS DI DESA TELAK KECAMATAN PARITTIGA KABUPATEN BANGKA BARAT Suherpi Suherpi; Iwan Setiawan; Yudi Sapta Pranoto
Journal of Integrated Agribusiness Vol 3 No 2 (2021): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.609 KB) | DOI: 10.33019/jia.v3i2.1842

Abstract

BUMDes adalah badan usaha milik desa yang dibentuk berdasarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat. BUMDes PELIKAS unit pepot air galon merupakan sala satu BUMDes yang terletak di Desa Telak, dibentuk berdasarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap air minum yang selama ini sumber air minum masyarakat sering kekeringan pada saat musim kemarau. Pemasaran produk air minum BUMDes PELIKAS baru di sekitaran Desa Telak saja dan melihat kondisi munculnya pesaing baru, BUMDes PELIKAS perlu strategi untuk mempertahan dan mengembangkan usahanya. Tujuan dari Penelitian ini adalah mendeskripsikan tahap implementasi pembentukan dan strategi pengembangan BUMDes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode study kasus. Penelitian dilakukan di BUMDes PELIKAS unit depot air galon di Desa Telak, pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Juli 2020. Teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan study pustaka, sedangkan alat analisis menggunakan deskriftif kualitatif, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pembentukan BUMDes PELIKAS melalui musyawarah dengan tahap pemilihan jenis usaha, pembentukan organisasi, dan perumusan anggaran dasar rumah tangga (AD/ART). Strategi pengembangan yang dapat dilakukan BUMDes PELIKAS unit depot air galon adalah meningkatkan hasil produksi untuk memperluas pemasaran, diffrensiasi pelayanan, membuat iklan dimedia sosial untuk mitra, membeli kendaraan, membuat sertifikat halal, menambah karyawan dan membuat jadwal jam kerja, menawarkan kerjasama pada toko-toko, diversifikasi produk, menempel sertifikat higenis di depot air galon, memasang sepanduk disekitaran lingkungan BUMDes, menaikan gaji dan memberikan insentif.