Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kemasan Botol, Suhu dan Lama Penyimpanan Sirup Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutheriana americana Merr) terhadap Metabolik Sekunder dan Mikroba Suroto Hadi Saputra; Eldha Sampepana; Arba Susanty
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.12 No.2 Desember 2018
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.623 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v12i2.4355

Abstract

Packaging, temperature and storage time, secondary metabolic content and antioxidant capacity of beverage products are important things to note. The purpose of this study was to determine the type of bottle packaging and storage temperature on secondary metabolic content, antioxidant capacity and microbial contamination in tiwai extract extract syrup. The treatment of this study uses a variety of bottle types, namely transparent glass bottles coated with aluminum foil, chocolate bottles, C plastic bottles coated with aluminum foil and variations in storage temperature: room temperature (27OC), 6OC temperature (refrigerator), temperature 20OC (AC room ) The storage time of tiwai extract extract syrup with intervals of 7, 14, 21 days. Based on the results of the study it can be concluded that the use of bottle A, B C packaging with more storage time can reduce the total phenolic compounds, total flavonoids and antioxidant capacity of tiwai onion extract drinks. The storage time of tiwai onion extract drinks was able to survive for 7 days with transparent glass bottles coated with aluminum foil and chocolate bottles at room temperature and 6OC temperature (refrigerator).                                                                 ABSTRAKPengemasan, suhu dan lama waktu peyimpanan, kandungan metabolik sekunder dan kapasitas antioksidan produk minuman merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kemasan botol dan suhu penyimpanan terhadap kandungan metabolik sekunder, kapasitas antioksidan dan cemaran mikroba pada minuman sirup ekstrak bawang tiwai. Perlakuan penelitian ini menggunakan variasi jenis kemasan botol yaitu A (botol kaca transfaran yang dilapisi aluminium foil), B (botol coklat), C (botol plastik yang dilapisi aluminium foil) dan variasi suhu penyimpanan : suhu ruangan, suhu 60C (lemari pendingin), suhu 200C(ruang AC). Lama penyimpanan sirup ekstrak bawang tiwai dengan interval waktu yaitu 2-21 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kemasan botol A, B C dengan makin lama waktu penyimpanan dapat menurunkan total fenol, total flavonoid dan kapasitas antioksidan minuman ekstrak bawang tiwai. Umur simpan minuman ekstrak bawang tiwai mampu bertahan disimpan selama 7 hari dengan kemasan botol kaca transparan yang dilapisi aluminium foil dan botol coklat pada suhu ruang dan suhu 6OC (lemari pendingin).Kata Kunci : Jenis Kemasan Botol, Suhu Penyimpanan, Minuman Sirup Bawang Tiwai, Metabolik sekunder, Antioksidan dan Mikrobiologi
KANDUNGAN FENOLIK, FLAVONOID, TANIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PRODUK UKM TEH TIWAI DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Eldha Sampepana; Sulharman; Fitriani; Rimbawan Apriadi; Anton Rahmadi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.577 KB)

Abstract

Abstract The current Covid 19 pandemic situation has resulted in people turning to nature to use the surrounding plants as medicinal or herbal plants in maintaining health and improving the body's immunity. Tea way, that is done is by utilizing herbal plants into a drink in the form of tea packed in brewed packaging. Tiwai tea is a herbal drink made from onion tubers that have chemical compounds that can increase immunity. Tiwai Tea is one of The tiwai SME products located in Kutai Kartanegara Regency but does not yet know the quantitative chemical compound content of tiwai tea products. The purpose of this study is to characterist the quantitative content of tiwai tea which is the total levels of phenolic, flavonoid, tannin and antioxidant activity of tiwai tea that has gone through the process of sorting, washing with running water, cutting, and drying using with the method of electric drying machine and sun dryer is then analyzed with parameters of total levels of phenolic, flavonoids, tannins and antioxidant activity in uv-vis spectrophotometer. Results showed that tiwai tea using the electric dryer method had a total phenolic content of 67.91±9.74; flavonoid content 26,49±6,67; Total tannin levels: 85.57±4.19 and antioxidant activity 57.75. While the tiwai with the method of drying matahri rays has a total phenolic content of 102.05±42.95; flavonoid content 72,70±2,63; Total tannin levels: 98.70±17.02 and antioxidant activity 63.44. Abstrak Situasi Pandemi Covid 19 saat ini mengakibatkan masyarakat beralih kealam untuk memanfaatkan tanaman disekitarnya sebagai tanaman obat atau herbal dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan tanaman herbal menjadi sebuah minuman dalam bentuk teh yang dikemas dalam kemasan seduh. Teh tiwai merupakan minuman herbal berbahan baku umbi bawang tiwai yang memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat meningkatkan imunitas. Teh Tiwai merupakan salah satu produk UKM Solaindo yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara namun belum mengetahui kandungan senyawa kimia secara kuantitatif dari produk teh tiwai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakteristik kandungan kuantitatif teh tiwai yaitu kadar total fenolik, flavonoid, tannin dan aktivitas antioksidan teh tiwai yang telah melalui proses sortasi, pencucian dengan air mengalir, pemotongan, dan pengeringan yang menggunakan dengan metode mesin pengeringan listrik dan pengering sinar matahari selanjutnya dianalisa dengan parameter kadar total fenolik, flavonoid, tannin dan aktivitas antioksidan secara spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan bahwa teh tiwai yang menggunakan metode pengering mesin listrik memiliki kandungan kadar total fenolik 67,91±9,74 μg /mL; kandungan flavonoid 26,49±6,6 μg /mL 7; kadar total tannin : 85,57±4,19 μg / mL dan aktivitas antioksidan 57,7 μg / mL. Sedangkan the tiwai dengan metode pengeringan sinar matahri memiliki kandungan kadar total fenolik 102,05±42,95 μg /mL; kandungan flavonoid 72,70±2,63 μg /mL; kadar total tannin : 98,70±17,02 μg /mL dan aktivitas antioksidan 63,44 μg /mL