Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Perubahan populasi bakteri asam laktat, kapang/khamir, keasaman dan respons sensoris yoghurt durian Aswita Emmawati; Rafly Rizaini; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.5131.79-89

Abstract

Buah durian khas daerah beriklim tropika lembab dapat diolah sebagai bagian dari bahan baku pembuatan yoghurt buah.  Fermentasi yoghurt akan berlangsung optimum jika difermentasi pada suhu 35-45oC sesuai karakteristik bakterinya. Penelitian ini bertujuan menentukan suhu dan waktu yang tepat untuk memfermentasi yoghurt durian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor yaitu suhu dan waktu inkubasi. Suhu yang digunakan selama fermentasi yaitu 40oC dan 45oC. Inkubasi dilakukan selama 6 jam dengan pengamatan pada 0, 3, dan 6 jam. Parameter yang diamati adalah total bakteri, bakteri asam laktat (BAL), kapang/khamir, pH, total asam tertitrasi (TAT) dan sifat sensoris yoghurt buah durian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu inkubasi berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap total bakteri, BAL, pH, TAT dan sifat sensoris secara signifikan, tetapi berpengaruh tidak nyata (p > 0,05) terhadap total kapang/khamir. Total bakteri, BAL, TAT dan respons sensoris terbaik diperoleh dari yoghurt durian yang difermentasi pada suhu 45oC dengan waktu inkubasi selama 6 jam yang menghasilkan produk dengan karakteristik berasa asam, berwarna kuning, beraroma khas yoghurt dan durian, serta mempunyai tekstur yang kental.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KOLANG-KALING (ARENGA PINNATA MERR.) TERHADAP DAYA KEMBANG, SIFAT KIMIA, DAN SENSORIS KERUPUK ACI Nur Amaliah; David Patra; Krishna Purnawan Candra; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i1.6795

Abstract

Kolang-kaling merupakan salah satu sumber pangan fungsional karena mengandunggalaktomanan dalam jumlah yang cukup signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkankadar substitusi tepung kolang-kaling pada kerupuk aci yang memberikan pengaruh tidak nyatadibanding dengan kerupuk aci tanpa substitusi tepung kolang-kaling. Penelitian faktor tunggaldengan perlakuan substitusi tepung kolang-kaling 10, 20, 30, dan 40 % yang disusun dalamrancangan acak lengkap diaplikasi pada percobaan ini. Setiap perlakuan diulang sebanyak tigakali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar substitusi tepung kolang-kaling sampai dengan40% berpengaruh nyata (p < 0,001) terhadap sifat fisika-kimia (daya kembang, kadar air, kadarabu dan protein) kerupuk mentah dan sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik kerupuk matanguntuk warna, aroma, rasa dan tekstur. Kerupuk aci yang dibuat dengan substitusi 10 % tepungkolang-kaling mendapat respons sensoris hedonik keseluruhan yang paling baik, termasuk kedalam kategori agak disukai dan mempunyai sifat sensoris mutu hedonik warna agak putih,sedangkan aroma dan rasa masuk ke dalam agak berasa kolang-kaling. Kerupuk aci mentahdengan substitusi 10% tepung kolang-kaling tersebut mempunyai daya kembang sebesar41,67%, kadar air sebesar 5,044%, kadar abu sebesar 2,069%, dan protein sebesar 15,27%.
Body Weight, Cholesterol Changes and Sub-Chronic Toxicity of Mice Treated with An Emulsion Product Rich in b-Carotene Bohari Bohari; Fenny Dian Lestari; Anton Rahmadi
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1449.083 KB) | DOI: 10.21705/mcbs.v4i1.85

Abstract

Background: One of the conditions for releasing standardized herbal medicines is the presence of pre-clinical testing that can be conducted with mice. Emulsion products with the main composition of pumpkin, red palm oil, and dragon fruit have high levels of β-carotene. The purpose of this study was to observe changes in weight, cholesterol, and sub-chronic toxicity from mice treated with emulsion products.Materials and Methods: Mice observed consisted of 6 groups: (1) untreated control (given standard ration); (2) negative control (given standard ration and 2.8% (v/b) egg yolk); (3) positive control (given standard ration and 0.4% (v/b) β-carotene); (4) standard ration, 0.4% (v/b) β-carotene and 2.8% (v/b) egg yolk; (5) given a standard ration and 2% (v/b) emulsion products; and (6) given a standard ration, 2% (v/b) emulsion products and 2.8% (v/b) egg yolk. Observations of sub-chronic toxicity were done by measuring creatinine levels, kidney weight, and visual observation of kidney swelling.Results: The use of β-carotene-rich emulsions does not cause a decrease in the average weight of mice. In general, β-carotene and emulsion can overcome cholesterol increases on the 7th day, but not for the 15th day as a result of standard food intake. The increase in creatinine levels only occurs in mice treated with egg yolk control. The additional treatment of β-carotene and emulsion successfully prevents the increase in creatinine levels.Conclusion: Emulsion products did not cause changes in weight, were able to reduce cholesterol levels in a limited manner and were not toxic to mice.Keywords: cholesterol changes, sub-chronic toxicity, b-carotene, emulsion
Edukasi Pencegahan Stunting melalui Program KKN KLB 46 Universitas Mulawarman di Desa Mulupan, Muara Bengkal, Kutai Timur, Indonesia Rudy Agung Nugroho; Anton Rahmadi; Islamiati Islamiati; Aprilya Mustari; Muhammad Erwhyn Salim; Eno Framita; Prima Hidayat; Idwan Jul Ulum; Blegur Megaria Ismawati
Intervensi Komunitas Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v2i2.906

Abstract

Desa Mulupan, kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur, Indonesia merupakan wilayah dengan penduduk kurang lebih 580 jiwa, sebagian besar sebagai nelayan dan karyawan swasta kelapa sawit. Desa tersebut tidak mempunyai kejadian stunting, namun pemerintah desa menjalankan program edukasi pencegahan stunting bagi warganya. Adanya kejadian pandemi di Indonesia, membuat program tersebut susah dan lambat dilaksanakan. Dengan adanya program pengabdian kepada masyarakat Kuliah Kerja Nyata Kejadian Luar biasa (KKN KLB) universitas Mulawarman, kegiatan edukasi stunting ini dilaksanakan. Tujuan Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam mencegah stunting di desa Mulupan. Program dilaksanakan di Desa Mulupan pada tanggal 08 Juli-18 Agustus 2020 dengan metode (1) diskusi secara daring via zoom dan WhatsApp antara mahasiswa dan perwakilan pihak desa dan (2) edukasi dalam bentuk video, poster, banner dan stiker. Dalam pelaksanaannya telah dibuat video edukasi dan disebarkan melalui media sosial dan dalam bentuk media cetak berupa (poster, banner, dan stiker) yang diserahkan ke pihak desa. Secara umum, program edukasi stunting dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, meskipun dalam kondisi pandemi.
Fermentasi Terinduksi Acetobacter aceti dan Saccharomyces cerevisiae untuk Industri Kakao di Kalimantan Timur Anton Rahmadi; Yeni Yunus; Maria Ulfah; Krishna Purnawan Candra; Sony Suwasono
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.6997

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi fermentasi kakao di skala petani menggunakan inokulan S. cerevisiae (Sc), A. aceti (Aa), dan kombinasi keduanya yang dilihat dari pengamatan harian angka lempeng total (ALT), populasi total bakteri asam laktat (BAL), populasi total kapang-khamir (Total Yeast-Mold, TYM), pH, total asam, aktivitas antioksidan dan spektrum FTIR. Pengamatan harian dilakukan selama empat hari periode fermentasi. Pengukuran FTIR dilakukan pada hari pertama dan hari terakhir fermentasi.  Aktivitas antioksidan berdasarkan reduksi DPPH diukur setelah proses fermentasi berakhir. Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan dengan dua kali pengulangan. Hasil menunjukkan idak terdapat perbedaan signifikan terhadap total bakteri, total BAL, dan total Kapang-Khamir selama hari pengamatan fermentasi. Total asam hasil akhir fermentasi tidak kurang dari 0,08±0,01% dengan pH biji kakao berkisar pada 4,31 hingga 5,92. Aktivitas antioksidan hasil fermentasi kakao yang cukup baik diperoleh dengan inokulan kombinasi S. cerevisiae (1% v/b) dan A. aceti (1% v/b).  Berdasarkan observasi spektrum FTIR pada zona identifikasi, penggunaan kombinasi inokulan menunjukkan hasil yang konsisten mendekati kualitas kakao komersial. Penggunaan gabungan inokulan Sc dan Aa direkomendasikan untuk digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas fermentasi kakao oleh petani skala kecil. 
Karakterisasi Sifat Sensoris, Proksimat, Antioksidan, Total BAL, dan Uji Pasar Es Krim berbahan Puree dan Bubuk Mandai Cempedak Anton Rahmadi; Farezza Afia Rohmatul Firdaus; Marwati Marwati
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.12 No.2 Desember 2018
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.852 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v12i2.4057

Abstract

Mandai cempedak merupakan produk hasil fermentasi bakteri asam laktat yang berasal dari kulit bagian dalam buah cempedak (Artocarpus champeden). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi es krim berbahan puree atau bubuk mandai cempedak yang kemudian diuji penerimaan konsumennya dalam skala lab dengan jumlah panelis 35 orang pada rentang usia 17-21 tahun, dilanjutkan dengan pengamatan profil proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, lemak, dan karbohidrat), antioksidan, total bakteri asam laktat (BAL), dan uji penerimaan pasar dengan jumlah respoden 60 orang. Analisis lanjutan terdiri dari antioksidan metode DPPH, daya leleh, dan angka lempeng total BAL. Formula terbaik dari kelompok bahan puree dan bubuk mandai cempedak diujikan kepada masyarakat umum dengan teknik uji konsumen dengan penilaian hedonik dengan parameter rasa, tekstur dan aroma, juga pendapat masyarakat secara umum akan kemampuan bersaing dan harga jual potensial produk ini. Penggunaan puree mandai cempedak pada konsentrasi 100g per formula merupakan pilihan konsumen yang secara hedonik mampu bersaing dengan produk komersial yang diujikan dengan daya leleh es krim mandai cempedak berkisar 16 s.d. 17 menit. Karakteristik es krim puree mandai cempedak adalah kadar air sebesar 62,25±0,07%, kadar abu sebesar 0,874±0,002%, kadar protein sebesar 5,78±0,09%, kadar lemak sebesar 10,53±0,06%, kadar karbohidrat sebesar 26,35±0,05%, total BAL sekitar 4 skala log cfu/mL, dan IC50 terhadap penghambatan DPPH sebesar 66,67±0,19 ppm. Es krim dengan cita rasa baru yang berasal dari mandai cempedak memiliki potensi untuk dipasarkan dengan harga kurang dari Rp. 20.000 per kemasan 200 mLKata kunci : analisis proksimat,es krim, mandai cempedak, tes pasar                                                                 ABSTRACTMandai cempedak is a lactic acid bacteria fermented product originated from the inner skin of cempedak (Artocarpus champeden) fruit. The aim of this research was to produce formulations of ice cream with the addition of mandai puree or powder which were then tested by consumer acceptance in lab scale with 35 participants in the age range of 17-21 years, followed by observation of proximate (moisture, ash, protein, fat, and carbohydrate contents), antioxidant, total lactic acid bacteria (BAL), and a market acceptance test with 60 panelists. The subsequent analysis consisted of antioxidant methods of DPPH, melting duration test, and total BAL plate count. The best formula was tested to the general public by consumer test techniques with hedonic judgment on taste, texture and aroma parameters, as well as general public opinion of competitive ability and potential selling price of this product. The use of puree mandai cempedak at 100 g concentration per formula was the consumer choice which was able to compete with commercial product tested. The melting duration for ice cream mandai cempedak was from 16 to 17 minutes. Characteristics of ice cream with mandai cempedak puree were 62.25±0.07% of moisture, 0.874±0.002% of ash, 5.78±0.09% of protein, 10.53±0.06% of fat, 26.35±0.05 of carbohydrate, 4 scale log cfu/mL of BAL, and IC50 to DPPH inhibition equaled to 66.67±0.19 ppm. The new ice creamproduced from mandai cempedak has the potential to be marketed with price range below Rp. 20,000 per 200 mL of pack size.Keywors: proximate analysis,  ice cream, mandai cempedak, market test
KANDUNGAN FENOLIK, FLAVONOID, TANIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PRODUK UKM TEH TIWAI DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Eldha Sampepana; Sulharman; Fitriani; Rimbawan Apriadi; Anton Rahmadi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.577 KB)

Abstract

Abstract The current Covid 19 pandemic situation has resulted in people turning to nature to use the surrounding plants as medicinal or herbal plants in maintaining health and improving the body's immunity. Tea way, that is done is by utilizing herbal plants into a drink in the form of tea packed in brewed packaging. Tiwai tea is a herbal drink made from onion tubers that have chemical compounds that can increase immunity. Tiwai Tea is one of The tiwai SME products located in Kutai Kartanegara Regency but does not yet know the quantitative chemical compound content of tiwai tea products. The purpose of this study is to characterist the quantitative content of tiwai tea which is the total levels of phenolic, flavonoid, tannin and antioxidant activity of tiwai tea that has gone through the process of sorting, washing with running water, cutting, and drying using with the method of electric drying machine and sun dryer is then analyzed with parameters of total levels of phenolic, flavonoids, tannins and antioxidant activity in uv-vis spectrophotometer. Results showed that tiwai tea using the electric dryer method had a total phenolic content of 67.91±9.74; flavonoid content 26,49±6,67; Total tannin levels: 85.57±4.19 and antioxidant activity 57.75. While the tiwai with the method of drying matahri rays has a total phenolic content of 102.05±42.95; flavonoid content 72,70±2,63; Total tannin levels: 98.70±17.02 and antioxidant activity 63.44. Abstrak Situasi Pandemi Covid 19 saat ini mengakibatkan masyarakat beralih kealam untuk memanfaatkan tanaman disekitarnya sebagai tanaman obat atau herbal dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan tanaman herbal menjadi sebuah minuman dalam bentuk teh yang dikemas dalam kemasan seduh. Teh tiwai merupakan minuman herbal berbahan baku umbi bawang tiwai yang memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat meningkatkan imunitas. Teh Tiwai merupakan salah satu produk UKM Solaindo yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara namun belum mengetahui kandungan senyawa kimia secara kuantitatif dari produk teh tiwai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakteristik kandungan kuantitatif teh tiwai yaitu kadar total fenolik, flavonoid, tannin dan aktivitas antioksidan teh tiwai yang telah melalui proses sortasi, pencucian dengan air mengalir, pemotongan, dan pengeringan yang menggunakan dengan metode mesin pengeringan listrik dan pengering sinar matahari selanjutnya dianalisa dengan parameter kadar total fenolik, flavonoid, tannin dan aktivitas antioksidan secara spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan bahwa teh tiwai yang menggunakan metode pengering mesin listrik memiliki kandungan kadar total fenolik 67,91±9,74 μg /mL; kandungan flavonoid 26,49±6,6 μg /mL 7; kadar total tannin : 85,57±4,19 μg / mL dan aktivitas antioksidan 57,7 μg / mL. Sedangkan the tiwai dengan metode pengeringan sinar matahri memiliki kandungan kadar total fenolik 102,05±42,95 μg /mL; kandungan flavonoid 72,70±2,63 μg /mL; kadar total tannin : 98,70±17,02 μg /mL dan aktivitas antioksidan 63,44 μg /mL
STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, GUGUS FUNGSI, PROKSIMAT, POLIFENOL, FLAVONOID, TANNIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUBUK DAUN MEKAI (Pycnarrhena tumefacta Miers) Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Ratri Retno Utami; Kartika Sari; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7808

Abstract

Mekai (Pycnarrhena tumefacta Miers) merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai penyedap rasa alami oleh masyarakat Dayak Kalimantan Timur secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan kandungan flavonoid, fenol, untuk mengamati struktur kristal, morfologi, gugus fungsi, serta mengukur kandungan proksimat, polifenol, flavonoid, tanin, dan menguji aktivitas antioksidan serbuk daun mekai. Penelitian ini terdiri atas dua faktor yaitu jenis pengering dan waktu pengeringan dengan perbandingan penjemuran di bawah sinar matahari. Perlakuan tanin, dan antioksidan IC50 terhadap radikal 2,2′-azinobis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) pada keempat sampel terpilih. Karena teknik pembubukan sampel yang seragam, data difraktogram dari keempat sampel menunjukkan pola pembentukan puncak kristal yang hampir sama. Namun, bentuk kristal yang diamati dengan Scanning Electron Microscope mengungkapkan variasi retak dinding sel karena perbedaan perlakuan panas. Dengan perbesaran 500x dan 300x, beberapa pola retakan dapat diidentifikasi pada empat sampel, antara lain cavity, cracks, flaky microparticles, hollow holes, hollow tubules, ridged, pores, ridges, rupture, ruptured strands, shrinked cavity, and spongy formation. Puncak gugus aktif yang diamati berkisar antara 3500 hingga 2250 cm-1 dan ditafsirkan sebagai gugus hidroksil, metil, hidrokarbon, dan karbonil.
Karakteristik fisik-kimia cookies formulasi tepung daun singkong (Manihot utilissima), umbi singkong dan tepung terigu selama penyimpanan Endah Nur Shabrina; Bernatal Saragih; Anton Rahmadi
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7738.31-42

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan cookies dari tepung daun singkong. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen menggunakan posttest only control design dan perlakuan terbaik dari penelitian sebelumnya yaitu 2 g tepung daun singkong : 49 g umbi singkong tumbuk : 49 g tepung terigu. Cookies disimpan pada suhu ruang dengan masa penyimpanan 0, 7, 15, 30, 45 dan 60 hari. Parameter yang diamati adalah aktivitas antioksidan, bilangan peroksida, daya serap air, kecepatan terlarut, volume dan diameter. Data non parametrik diolah menggunakan Uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Dunns’, sedangkan data parametrik diolah menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 berkisar antara 637,60-6.839,53 ppm. Bilangan peroksida yang diperoleh berkisar antara 2,13-3,67 meq O2/kg. Daya serap air yang dihasilkan berkisar antara 1.090,67-1.138,00%. Waktu kecepatan terlarut berkisar antara 62,00-76,00 detik. Volume dan diameter cookies yang dihasilkan berturut-turut berkisar antara 71.763,48-78.326,13 mm3 dan 50,99-52,80 mm. Masa penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aktivitas antioksidan cookies. Akan tetapi berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bilangan peroksida, daya serap air, kecepatan terlarut, volume dan diameter cookies. Selama 60 hari penyimpanan cookies masih memiliki kualitas yang baik.
PENDAMPINGAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL PADA UMKM OMAH KUE UTI ATIK DI KOTA BALIKPAPAN Khansa Fitria Latifa Hidayat; Anton Rahmadi; Marwati Marwati; Miftakhur Rohmah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v3i2.259

Abstract

Indonesia requires halal certification which is regulated in Law Number 33 of 2014 concerning Guaranteed Halal Products. Making halal certificates for micro and small businesses can be done in two ways, namely through the regular mechanism and the self-declare mechanism. This activity aims to increase empathy and concern for students, so that they can contribute to developing Omah Kue Uti Atik UMKM in Balikpapan City through socialization so that the quality of the products produced is guaranteed and can survive among the many similar products being traded. The implementation method used in this activity has three stages, namely the preparation stage by conducting a survey of the conditions and needs of MSMEs. The implementation stage, namely by conducting outreach to MSMEs by providing information and education. The implementation stage, namely by assisting in the preparation of SJPH documents and the process of registering a Self-Declared halal certificate. From the results of the service, MSME actors know the importance of producing halal products, fulfilling certification criteria and obtaining halal certificates through self-declaring