Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMIKIRAN EKONOMI UMAR BIN KHATHTHAB TENTANG KEBIJAKAN FISKAL Esti Alfiah
Al-Intaj : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Economics and Islamic Business, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/aij.v3i1.1162

Abstract

Economic Policy of Umar bin Khattab's on fiscal policy makes progress for Muslims. State income consists of various zakat as taxes, 1/5 of spoils of war, jizya, kharaj, and 'ursyu. Fund management from various sources of funds is well managed, specific, and responsibility by him. Umar did not walk alone set it, he founded a financial institution that is Baitul Mal denggan equipped department needed so that the economy remains stable. Umar's behavior which can be taken for example to become a leader in economic matters is deliberation, establishing departments as needed, prioritizing what is the main rights, issuing policies by looking at the welfare of others, caring for society, putting people in work in accordance with their fields, the economy is said to be stable if the income is small compared to expenditure.
PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN SUMBER EKONOMI UMAT Nur Alhidayatillah Alhidayatillah; Esti Alfiah
Al-Intaj : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Economics and Islamic Business, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/aij.v3i2.1575

Abstract

The economic problems that befell Muslims today are due to our dependence on the capitalist and socialist world economic system. Muslims are in a grip too strong and hard to break away. All sides of the economy are controlled and operated by a capitalist system that does not care about the values to be considered. The capitalist economy justifies all means of getting everything. Capitalism focuses only on income and profit. This condition creates a huge gap in society
PERAN PT PEGADAIAN SYARIAH DALAM MENGEMBANGKAN UMKM DI KOTA BENGKULU MELALUI PRODUK ARRUM BPKB Lola Inta Permata; Eka Sri Wahyuni; Esti Alfiah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i2.25825

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, banyak pelaku UMKM menghadapi kendala utama, yaitu keterbatasan akses terhadap modal usaha. Sulitnya mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional sering kali disebabkan oleh kurangnya agunan yang dapat diterima. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembiayaan berbasis syariah, seperti Arrum BPKB dari PT Pegadaian Syariah. Produk ini memungkinkan UMKM memperoleh modal dengan menjaminkan BPKB kendaraan tanpa kehilangan kendaraan tersebut, sehingga tetap dapat digunakan untuk operasional usaha. Pembiayaan ini berlandaskan akad rahn atau gadai syariah, sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Meskipun telah membantu banyak UMKM berkembang, beberapa nasabah masih mengalami kendala seperti kredit macet, sehingga penting untuk mengkaji sejauh mana efektivitas produk ini dalam mendukung perkembangan UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme pembiayaan Arrum BPKB, peran PT Pegadaian Syariah dalam mendukung UMKM, serta dampaknya terhadap perkembangan usaha nasabah di Kota Bengkulu. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pegawai dan nasabah Pegadaian Syariah, serta analisis dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi PT Pegadaian Syariah dalam meningkatkan efektivitas pembiayaan, membantu pelaku UMKM dalam memahami manfaat produk ini, serta menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan kajian terkait pembiayaan syariah untuk UMKM.
Peran PT Pegadaian Syariah dalam Mengembangkan UMKM di Kota Bengkulu Melalui Produk Arrum BPKB Lola Inta Permata; Eka Sri Wahyuni; Esti Alfiah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i2.25825

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, banyak pelaku UMKM menghadapi kendala utama, yaitu keterbatasan akses terhadap modal usaha. Sulitnya mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional sering kali disebabkan oleh kurangnya agunan yang dapat diterima. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembiayaan berbasis syariah, seperti Arrum BPKB dari PT Pegadaian Syariah. Produk ini memungkinkan UMKM memperoleh modal dengan menjaminkan BPKB kendaraan tanpa kehilangan kendaraan tersebut, sehingga tetap dapat digunakan untuk operasional usaha. Pembiayaan ini berlandaskan akad rahn atau gadai syariah, sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Meskipun telah membantu banyak UMKM berkembang, beberapa nasabah masih mengalami kendala seperti kredit macet, sehingga penting untuk mengkaji sejauh mana efektivitas produk ini dalam mendukung perkembangan UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme pembiayaan Arrum BPKB, peran PT Pegadaian Syariah dalam mendukung UMKM, serta dampaknya terhadap perkembangan usaha nasabah di Kota Bengkulu. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pegawai dan nasabah Pegadaian Syariah, serta analisis dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi PT Pegadaian Syariah dalam meningkatkan efektivitas pembiayaan, membantu pelaku UMKM dalam memahami manfaat produk ini, serta menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan kajian terkait pembiayaan syariah untuk UMKM.
Pengaruh Faktor Etika Bisnis Islam dan Labelisasi Halal Terhadap Loyalitas Konsumen SR12 Skincare di Kota Bengkulu Trianita Dewi; Esti Alfiah; Khairiah Elwardah
Economic Reviews Journal Vol. 4 No. 4 (2025): Economic Reviews Journal
Publisher : Masyarakat Ekonomi Syariah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56709/mrj.v4i4.876

Abstract

The purpose of this study is to determine the influence of the Islamic Business Ethics factor on Consumer Loyalty, to determine the influence of the Halal Labeling factor on Consumer Loyalty, and to determine the influence of the Islamic Business Ethics and Halal Labeling factors on the Consumer Loyalty of SR12 Skincare in Bengkulu City. This study used a quantitative method by distributing questionnaires to 64 respondents. The data analysis technique used was multiple linear regression using the IMB SPSS 26 application. The results of the research and discussion show that Islamic Business Ethics have a partial effect on consumer loyalty, Halal Labeling also has a partial effect on consumer loyalty, and Islamic business ethics have a simultaneous effect of 79.6%, while the remaining 20.4% is explained by other factors outside this research model.
ANALISIS PENETAPAN HARGA MOTOR SISTEM TUKAR TAMBAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Di Dirga Motor Kota Bengkulu) Rolin Galileo; Supardi Mursalin; Esti Alfiah
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 1 (2025): Oktober
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i1.61469

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem penetapan harga dalam transaksi tukar tambah di Dirga Motor diterapkan, serta bagaimana kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. informan yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah pemilik, karyawan dan pembeli di showroom Dirga motor Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara yaitu deskriptif kualitatif dengan menjabarkan hasil keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme penetapan harga motor dengan sistem tukar tambah di Showroom Dirga Motor Kota Bengkulu dilakukan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal, seperti tujuan usaha, kondisi pasar, dan permintaan konsumen. Metode yang digunakan adalah cost-plus pricing, penyesuaian harga berdasarkan kondisi kendaraan, kelengkapan dokumen, dan asal motor. Dari perspektif ekonomi Islam, praktik ini dinilai sesuai dengan prinsip syariah karena tidak melanggar ketentuan jual beli, bukan objek ribawi, dan memenuhi setiap transaksi muamalah dilandasi oleh prinsip kejujuran, keadilan, tidak mengandung unsur gharar, dan riba. Kata Kunci: Penetapan Harga, Sistem Tukar, Perspektif Ekonomi Islam   Abstract This study aims to determine how the pricing system in trade-in transactions at Dirga Motor is implemented, as well as how it complies with Islamic economic principles. The type of research used in this study is qualitative descriptive research. The informants who will be the subjects of this study are the owners, employees, and buyers at the Dirga Motor showroom in Bengkulu City. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis in this study is carried out using qualitative descriptive methods by describing the overall results. The results of this study indicate that the mechanism for determining motorcycle prices using a trade-in system at the Dirga Motor Showroom in Bengkulu City is carried out by considering internal and external factors, such as business objectives, market conditions, and consumer demand. The methods used are cost-plus pricing, price adjustments based on vehicle condition, document completeness, and motorcycle origin. From an Islamic economic perspective, this practice is considered to be in accordance with sharia principles because it does not violate the provisions of buying and selling, is not a ribawi object, and fulfills every muamalah transaction based on the principles of honesty, justice, and does not contain elements of gharar and riba. Keywords: Pricing, Trade-in System, Islamic Economic Perspective
Analisis Ekonomi Syariah Terhadap Transformasi Digital dalam Keuangan Islam Sakinah Mawahdah; Yosy Arisandy; Esti Alfiah
ManBiz: Journal of Management and Business Vol. 4 No. 1 (2025): ManBiz: Journal of Management and Business
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/manbiz.v4i1.9633

Abstract

The purpose of this study is to explore how digital technology can be integrated into the Islamic financial system while adhering to the principles of Shariah economics, and to examine the impact of digital transformation on Islamic financial inclusion, the digital divide, and economic justice in countries with large Muslim populations. This research is a library study employing a descriptive qualitative approach. Data were collected by reviewing and analyzing literature relevant to the topic. The data analysis technique used in this study was conducted with ATLAS.ti 25. The findings reveal that: (1) The integration of digital technology holds significant potential to modernize Islamic finance through Shariah-compliant fintech. However, Shariah compliance (prohibition of riba, gharar, and maysir), security, justice, and consumer protection are top priorities. Enhancing digital and Islamic financial literacy is essential for effective and inclusive technology adoption. Collaboration among stakeholders is vital to realize this potential for a just and sustainable economy. (2) Digital transformation offers considerable opportunities to enhance Islamic financial inclusion through efficient and affordable Shariah fintech innovations. The key challenge lies in addressing the digital divide to ensure that the benefits are distributed equitably and do not exacerbate economic injustice.