Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Desain Sirkulasi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Bagi Penyandang Cacat Pada Kawasan Bangunan Ciwalk ( Cihampelas Walk ) Theresia Pynkyawati; Muhammad Alpi G.; Riky Herdarsyah; Farid Amhar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 3, No 1 (2012): Desember
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.71 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v3i1.309

Abstract

Kawasan bangunan publik merupakan suatu kawasan yang diperuntukan untuk umum, dengan berbagai fasilitas guna memenuhi bermacam-macam kebutuhan di dalamnya. Belakangan ini, keberadaan penyandang cacat pada kawasan bangunan publik kurang mendapat perhatian, meskipun hal ini sudah ada Peraturan Pemerintah Kota Bandung No.02 Tahun 2009 yang mewajibkan bahwa bangunan publik di Indonesia harus dapat mendukung aksesibilitas bagi penyandang cacat. Ciwalk merupakan suatu kawasan bangunan publik, yang asri menjadi objek studi yang menarik untuk dikaji. Pola sirkulasi menurut DK Ching (Bentuk Ruang dan Susunan 1996) yang terbentuk sebagai penghubung antar ruang luar dan penguhubung ruang dalam bangunan pada lahan berkontur dikawasan Ciwalk ini akan dirasakan berat bagi penyandang cacat. Faktor-faktor kenyamanan penunjang seperti sarana dan prasarana harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Menteri No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan dan Lingkungan. Penyandang cacat dapat beraktifitas di kawasan publik Ciwalk baik diluar maupun dalam bangunan dengan mudah tanpa bantuan orang lain. Kajian ini dilakukan dengan metoda analisis deskriptif kualitatif dari segi pola tata letak ruang luar dan ruang dalam, sirkulasi, material, signage, sarana dan prasarana. Kemudian metoda kuantitatif diarahkan untuk mengukur sudut kemiringan atau ramp dan lebar koridor. Kedua metoda tersebut untuk membandingkan data dilapangan dengan literatur dan peraturan yang terkait, Hasilnya menunjukkan bahwa aksesibilitas sirkulasi bagi penyandang cacat di kawasan Ciwalk masih kurang dapat memberikan kenyamanan terhadap penyandang cacat sebagai pengguna bangunan publik
Kajian Desain Struktur Rumah Tinggal Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya Theresia Pynkyawati; Efri Agung; Aditya Noviandi; Raden Nenden Suhardiman; Mutiara Anggita Putri
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.597

Abstract

Abstrak Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat yang terletak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kesederhanaan tradisi yang didasari oleh hubungan manusia dan alam telah menjadi identitas dari masyarakat Kampung Naga sebagai kearifan lokal dan tercermin dalam arsitektur rumah tinggal. Rumah tinggal di Kampung Naga memiliki keunikan yang berasal dari kesederhanaan tatanan masa, desain struktur dan material sehingga menarik untuk dikaji. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain struktur yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga yang didasari teori pola ruang Francis D.K Ching, serta material yang digunakan seperti kayu, batu, bambu dan lain lain. Hasil Kajian menunjukan bahwa tatanan masa rumah tinggal di Kampung Naga memiliki pola linear. Bangunan rumah tinggal menggunakan pondasi umpak dengan material batu kali dan desain atap jolopong dengan rangka kayu. Kata kunci: vernakular, material struktur, desain struktur, Kampung Naga Abstract Kampung Naga is a traditional village located in the district of Tasikmalaya, West Java. Simplicity tradition based on the relationship between humans and nature has become the identity of people in Kampung Naga as the local wisdom and reflected in residential architecture. House in Kampung Naga has a uniqueness that comes from the simplicity of building patterns, structure design and material, make this case interesting to study. This study aims to determine the design of structures used by the people of Kampung Naga is based on the theory of Francis DK Ching space patterns, and materials used such as wood, stone, bamboo and others. The study results showed that the system of residential houses in Kampung Naga has a linear pattern. Residential buildings using the umpak foundation with stone materials and jolopong roof design with wood frame. Keywords: vernakular, material of structure, structure design, Kampung Naga
Struktur Sebagai Elemen Estetis Dalam Rancangan Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi Nasional Bandung Nur Muhamad Firman Saputra; Theresia Pynkyawati
REKA KARSA Vol 1, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i4.362

Abstract

ABSTRAKSejak didirikan pada tahun 1972 hingga saat ini, ITENAS telah mengalami berbagai perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi sumber daya manusia, fasilitas pembelajaran, program studi, maupun kelembagaan. Maka sudah tidak heran dengan prestasi yang telah di raih ITENAS dapat menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Barat. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi calon mahasiswa baru untuk masuk ITENAS, terbukti dengan selalu bertambahnya jumlah peminat mahasiswa baru pada setiap tahunnya. Akan tetapi hal ini harus di imbangi dengan perkembangan kondisi setiap gedung yang berada di kawasan ITENAS agar dapat memenuhi kebutuhan aktifitas mahasiswa, maka direncanakan suatu pengembangan terhadap kawasan ITENAS. Dimana dalam pengembangan ini diantaranya perluasan gedung yang meliputi gedung rektorat dan gedung 4, sedangkan rancangan bangunan terdiri dari gedung perkuliahan umum dan gedung pascasarjana. Tema perancangan struktur sebagai elemen estetis dipilih sebagai penerapan kedalam desain rancangannya.Kata kunci: Pengembangan, Elemen struktur, Estetis. ABSTRACTSince its founding in 1972 until today , ITENAS has undergone significant developments , both in terms of human resources , learning facilities , courses , and institutions . Then it is no wonder with the achievements that have been achieved , ITENAS can be one of the leading private universities in West Java . This can be a consideration for prospective new students to enter ITENAS , as evidenced by the growing number of enthusiasts are always new students every year . However, this must be balanced with the development of the condition of each building in ITENAS region , in order to meet the needs of student activities .Then planned a development of the region ITENAS. Where in this development include some part of them, the expansion of the building includes Rectorate building and building 4, while the design of the new building include building public lectures and graduate building. With the application structure as aesthetic elements as a theme in its design.Keywords: Development, Structural elements, Aesthetic.
Desain Pola Sirkulasi Bangunan Multifungsi Ditinjau Dari Segi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna Bangunan The Bellagio Jakarta Theresia Pynkyawati; Arum Ambarjati Susilohadi; Raden Rendy Antana; Christophorus Ryan; Rocky Rocky
REKA KARSA Vol 4, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i2.1375

Abstract

Desain Pola Sirkulasi Bangunan Multifungsi Ditinjau Dari Segi Keamanan Dan Kenyamanan Pengguna Bangunan The Bellagio Residences Jakarta   THERESIA PYNKYAWATI, ARUM AMBARJATI SUSILOHADI, RADEN RENDY ANTANA, CHRISTOPHORUS RYAN, ROCKY Email : thres@itenas.ac.id   Abstrak The Bellagio Jakarta adalah bangunan multifungsi yang terdiri dari apartemen dan mall yang bersifat privat dan publik. Sirkulasi sebagai unsur utama penghubung kedua fungsi tersebut sangat berpengaruh terhadap keamanan dari bahaya orang asing, kenyamanan privasi dan kemudahan aksesibilitas, terutama bagi penghuni apartemen. Kajian ini bertujuan untuk memahami bentuk desain pola sirkulasi dan zona ruang secara vertikal dan horizontal serta pengaruhnya terhadap keamanan dan kenyamanan penghuni apartemen melalui pengamatan desain pola sirkulasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitif dengan membandingkan teori pola sirkulasi, zona fungsi ruang, penerapan elemen sirkulasi, dan alat upaya pengamanan dengan data yang dikumpulkan dari hasil observasi. The Bellagio Jakarta memiliki tingkat keamanan yang baik bagi penghuni apartemen dengan memisahkan zona privat dan publik secara vertikal, menempatkan alat-alat dan upaya keamanan, namun tetap memperhatikan kenyamanan dengan desain pola sirkulasi dan aksesibilitas yang jelas serta penerapan elemen sirkulasi yang cukup baik. Kata kunci: sirkulasi, multifungsi, keamanan, kenyamanan Abstract The Bellagio Jakarta is a multifunction building consist of private apartment and public mall. Circulation as main element that links both function has influences to security from criminal damage, privacy, and ease of access, especially for the residents. This study made to understand design of circulation patterns and building zones vertically and horizontally, also the influences to security and residents convenience by observing circulation design and patterns. Descriptive analitics methods is used by comparing theory about circulation patterns, zone function, circulation elements, and security supports, with collected data from observing. The Bellagio Jakarta has a good security level for its resident by separating public and private zones vertically, placing security supports, but still paying attention to resident’s conveniece by designing circulation patterns and clear accesibility, also by using positive circulation components. Keywords:  circulation, multifunction, security, convenience
Perencanaan Tata Ruang Hunian Vertikal ditinjau dari sistem pembuangan air limbah bangunan The Suites@Metro.Bndung Theresia Pynkyawati; Zeila Sifa Rosa; Tb. Gaia Cassia Montana; Robbi Fadhlan S
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1376

Abstract

Perancangan Tata Ruang Hunian Vertikal Ditinjau Dari Sistem Pembuangan Air Limbah Bangunan The Suites@Metro Bandung theresia pynkYawati, ZEILA SIFA ROSa, TB GAIA c montana, ROBBI FADHLAN S Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email: thres@itenas.ac.id   ABSTRAK Perkembangan kota dapat dilihat dari tingkat pembangunan yang sedang berlangsung, termasuk infrastruktur fungsi hunian. Namun terkadang pembangunan infrastruktur ini juga dapat menjadi suatu permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang terjadi ialah keterbatasan lahan pada kawasan urban, dan solusi yang dapat dilakukan dari keterbatasan lahan ini dengan membuat hunian vertikal. Perancangan tata ruang bangunan yang kurang baik dari segi zona pembuangan, dapat memicu permasalahan sarana pembuangan yang berdampak pada tata ruang dalam termasuk ketinggian lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitif deskriptif kualitatif dengan membandingkan landasan teori tata ruang pada tapak dan bangunan serta sistem pembuangan limbah dengan data lapangan pada bangunan The Suites@Metro. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam merancang tata ruang bangunan hunian vertikal dengan mempertimbangkan ruang-ruang servis untuk mengakomodir kebutuhan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan teori yang ada. Kata kunci: perancangan, tata ruang, hunian, air limbah. ABSTRACT The development of a city can be seen from the level of infrastructure development taking place in an urban district, including residential infrastructure function. Unfortunetely sometimes the development of this infrastructure can also be a complex problem. the problem that occur is a limited land in the urban district, and the solution for a limited land is to make vertical housing. A failed spatial design of the building can trigger wastewater disposal problems in the building and it will lead to building spatial desgin including its elevation. The methods used in this study is analytic descriptive qualitative by comparing the spatial design theoretical either on site or building  and sewerage systems with field data on The Suites@Metro as the object of study. The results are expected to be a reference of a spatial design on vertical residential building considered the service rooms to accommodate the needs of a propered wastewater disposal system according the regulation and theorical. Keywords: design, spatial planning, housing, waste water.
Model Atap Bangunan Ramah Lingkungan Ditinjau dari Pengolahan Air Hujan Pada Desain Kampus PT Dahana, Subang-Jawa Barat Theresia Pynkyawati; Mochammad Amiruloh; Ayu Asvitasari; Nova Kumala; Egie Ginanjar
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.624

Abstract

Abstrak Penerapan konsep bangunan ramah lingkungan merupakan salah satu respon para arsitek terhadap aksi pengurangan dampak buruk global warming.Hal ini berkaitan dengan perbaikan perilaku dan teknologi yang diterapkan pada model atap bangunan Kampus PT Dahana.Konsep ramah lingkungan Kampus PT Dahana terbukti pada salah satu penerapan konservasi pengolahan air hujan. Aspek permasalahan terdapat pada pendistribusian air hujan yang dapat ditangkap oleh model bidang atap dengan menggunakan treatment dan sistem pengolahan air hujan, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa recycle air yang dapat digunakan untuk operasional bangunan, berupa pemanfaatan untuk flushing toilet, cooling tower, dan menyiram tanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara model atap bangunan ramah lingkungan dengan sistem pengolahan air hujan. Analisis ini dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif analitik berdasarkan teori model atap bangunan ramah lingkungan dan sistem pengolahan air hujan. Hasil kajian menunjukan bahwa model atap Kampus PT Dahana dapat mempercepat laju air hujan dengan dibantu media perantara berupa material green roof yang terletak pada atap bangunan. Kata Kunci : konsep ramah lingkungan, model atap bangunan, konservasi air, pengolahan air hujan. Abstract The application of green building concept is one of architect’s response to decrease action of global warming reduction. It is associated with improved behavior and technology that applied to roof model of Kampus PT Dahana building. Green building concept of Kampus PT Dahana proven in one application of the conservation of rain water treatment. Aspects of the problems found in the distribution of rain water that can be captured by the model of the roof by using the treatment and rain water treatment system, so get the final result of the recycle water can be used for building operations, such as the use for toilet flushing, cooling tower, and watering the plants. This study aims to determine the relationship between a roof model of green building with rain water treatment systems. The analysis is performed by means of descriptive and analytical approach based on the theoretical of roof model of green building concept and rain water treatment systems. Results of the study showed that the roof model of Kampus PT Dahana can accelerate the rate of rain water with the help of an intermediary medium in the form of green roof material which is located on the roof of the building. Keywords: green building concept, roof model of building, water conservation, rain water treatment.
Desain Alur Sirkulasi Terminal Terhadap Pengguna Bangunan pada Bandara Husein Sastranegara Bandung Theresia Pynkyawati; Muhammad Ludwi; Nanda Hafizhah; Oky Oktaviany
REKA KARSA Vol 5, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i1.1499

Abstract

Desain Alur Sirkulasi Terminal Terhadap Pengguna Bangunan pada Bandara Husein Sastranegara Bandung   Theresia Pynkyawati, Muhammad Ludwi, Nanda Hafizhah, Oky Oktaviany Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email: thres@itenas.ac.id   Abstrak Pada zaman sekarang, penerbangan pesawat menjadi pilihan alat transportasi umum yang banyak digunakan bahkan dibutuhkan. Seperti di Bandung, jumlah pengunjung Bandara Husein Sastranegara terus meningkat setiap tahun. Kondisi tersebut menyebabkan pengunjung melebihi kapasitas sehingga dilakukan pembesaran terminal pada lahan bandara yang terbatas. Rangkaian aktivitas dan tujuan pengguna dalam bandara dengan lahan yang terbatas menjadi permasalahan sirkulasi yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan desain sirkulasi terminal bandara Husein Sastranegara untuk memenuhi kegiatan pengguna. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan membandingkan teori sirkulasi bandara, faktor kenyamanan, dan faktor keamanan pengguna dengan data dari hasil observasi langsung dan wawancara. Terminal Bandara Husein Sastranegara memiliki desain alur sirkulasi yang dapat digunakan dengan baik oleh pengguna dengan memperhatikan faktor kenyamanan dan keamanan pengguna melalui pemisahan jalur, orientasi yang jelas, besaran ruang yang cukup, jarak tempuh yang pendek, dan pemisahan zona yang baik dengan pemeriksaan keamanan yang diterapkan  pada alur sirkulasi. Kata kunci: Bandara, Desain Sirkulasi, Pengguna, Kenyamanan, Keamanan .   AbstraCT In this era, airplane aviations have become a choice of public transportation that are widely used even needed by many people. As well as in Bandung, the amount of passengers each year in Husein Sastranegara Airport has increased respectively. These condition made terminal’s capacity cannot afford to provide the amount of its passengers, so later on got emphasized in its limited site. Various activities and destination of users in airport within limited size of the site require a good consideration of circulation flow planning in terminals. This research was made to find out circulation design and planning of Husein Sastranegara Terminal Airport that provide users needs and activities. The method of research uses descriptive analytical method by comparing airport circulation theories, convenience, and security factors with collected data from observation and interview. Terminal of Husein Sastranegara Airport have circulation flow design that can be used well by its users remarking the convenience and security factors of users through the separated ways, clear orientation, enough size of spaces, short walking distances, and good zoning with security checks at the circulation flow. Keywords: Airport, Circulation Design, Users, Convenience, Security.
Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi dan Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung Theresia Pynkyawati; Mas Akbar Suhardianto; Harry Rachmad Reza; Regita Nur Syifa
REKA KARSA Vol 4, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i4.1387

Abstract

Desain Ruang Perawatan Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Sirkulasi  dan  Kenyamanan Pengguna Bangunan BBKPM Bandung   THERESIA PYNKYAWATI, MAS AKBAR SUHARDIANTO, HARRY RACHMAD REZA, REGITHA NUR SYIFA   Email : thres@itenas.ac.id   ABSTRAK   Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung atau BBKPM Bandung merupakan salah satu fasilitas kesehatan masyarakat yang mendalami permasalahan kesehatan paru khususnya penyakit Tuberkulosis (Tbc atau TB) menular yang terletak di kawasan Jl Cibadak, kota Bandung, Jawa Barat. Akibat lingkungan yang kurang terawat serta polusi udara kotor, pemerintah merencanakan fasilitas kesehatan paru yang baik pada kawasan tersebut. Perencanaan bangunan ini ditinjau dari pola sirkulasi pengguna yang menggunakan koridor double loaded, penempatan zona ruang penyakit menular dan tidak menular baik vertikal maupun horizontal tetap memperhatikan kenyamanan pengguna dengan memanfaatkan sinar matahari berdasarkan orientasi massa bangunan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain ruang perawatan TB yang didasari oleh teori pengertian rumah sakit, zona vertikal horizontal ruang, dan orientasi massa bangunan yang dikemukakan oleh G.D Kunders, dan teori zona rumah sakit menurut Isadore Rosenfield, serta persyaratan ruang dan standar kebutuhan ruang fasilitas kesehatan paru. Hasil analisis dapat diketahui bahwa BBKPM Bandung memiliki perencanaan desain ruang Tbc yang baik karena memisahkan zona menular dan tidak menular, namun tetap memperhatikan kenyamanan pengguna yang sesuai dengan standar fasilitas kesehatan paru.   Kata Kunci : Desain ruang, Kenyamanan, Sirkulasi, Zona, Orientasi massa bangunan, Tuberkulosis   ABSTRACT The Center of Lung Health Society also knowing as  BBKPM Bandung is one of public healthcare facilities located on Jl Cibadak, Bandung, West Java which has concern on health problems, especially  a Lung disease such as Contagious Tuberculosis (Tbc or TB). The surroundings were poorly maintained and dirty air pollution, the government wants to plan the best lung health facilities in the region. Building planning studies has some focuses, which are; user’s  circulation pattern through a double loaded corridors and an infectious and noninfectious disease’s zone placement both vertically and horizontally due regard to the user’s comfort by utilizing the sunlight based on the building mass orientation. This study aims to determine a proper design of TB treatment space based on the theoretical understanding of the hospital, the vertical zone of horizontal space, the building mass orientation proposed by G.D Kunders and hospital zone theory by Isadore Rosenfeld. As well as the requirements of the standard room and space for lung healthcare facilities. The Results of the analysis showed that BBKPM Bandung has accomplished a proper Tbc’s design plan by separating both an infectious and noninfectous disease, but still considered user’s camfort according the lung healthcare’s standard facilities. Keywords: Design space, Comfort, Circulation, Zone, Building Orientation, Tuberculosis
Kajian Efisiensi Desain Sirkulasi pada Fungsi Bangunan Mall Dan Hotel BTC Theresia Pynkyawati; Samsul Aripin; Eri Ilyasa; Leslye Yunita Ningsih; Amri Amri
REKA KARSA Vol 2, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i1.452

Abstract

ABSTRAK Bandung Trade Centre (BTC) adalah bangunan komersil yang memiliki dua fungsi bangunan berupa Mall dan Hotel. Bangunan tersebut berdiri pada satu kawasan yang sama tanpa ada pembatas untuk bisa mencapai kedua fungsi bangunan tersebut, sehingga kedua fungsi bangunan ini sangat menarik untuk dikaji mengenai kesinambungan efisiensi desain sirkulasinya. Kajian dari kedua fungsi bangunan komersil ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bentuk ruang sirkulasi, zona fungsi ruang, pola desain sirkulasi ruang dan beberapa aspek kenyamanan sirkulasi seperti jarak dan waktu  pencapaian serta penerapan elemen sirkulasi (signage) yang efisien pada bangunan Mall dan Hotel BTC. Studi dilakukan melalui analisis deskriptif, sehingga dengan adanya dua fungsi bangunan dalam satu kawasan, efektif dan efisien pada jarak dan waktu tempuh dapat diwujudkan dengan meminimalkan penerapan desain sirkulasi berupa jembatan penghubung serta penggunaan elemen sirkulasi (signage) untuk kenyamanan dan kemudahan dalam bersirkulasi. Kata kunci : Kesinambungan, efisiensi, sirkulasi, jarak, waktu, mall dan hotel Abstract Bandung Trade Center ( BTC ) is a commercial building that has two functions of building a Mall and Hotel . The building stands on the same region without any barrier to reach the second function of the building , so that the second function of this building is very interesting to study the sustainability of the design efficiency of circulation . Studies of both commercial buildings function is to know and understand the form of circulation space , zone function space , circulation space design patterns and some aspects of the circulation of such convenience of distance and time as well as the achievement of the application of circulation elements ( signage ) are efficient at building Mall and Hotel BTC . The study was conducted through descriptive analysis , so that the two functions in one area of the building , effectively and efficiently in the distance and travel time can be realized by minimizing the application of a circulating bridge design and the use of circulation elements ( signage ) for comfort and ease of circulation . Keywords : sustainability , efficiency , circulation , distance , time , malls and hotels
IMPLEMENTASI PRINSIP DESAIN FUTURISTIK PADA PERANCANGAN TAMAN WISATA OCEAN JOURNEY DI KOTA BANDUNG Musa, Adinda Leoni Osami; Theresia Pynkyawati
Jurnal Arsitektur Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur Futuristik merupakan gaya arsitektur yang berasal dari ide pemikiran yang mengungkapkan kebebasan dan berorientasi ke masa depan ke dalam bentuk yang kreatif dan inovatif. Konsep arsitektur futuristik dianggap cocok diterapkan dalam perancangan theme park Ocean Journey ini. Kota Bandung merupakan kota yang terkenal dengan destinasi wisatanya yang berlimpah, dan dengan hadirnya Ocean Journey sebagai oceanarium pertama di Kota Bandung akan menjadi tujuan berlibur baru bagi keluarga yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, terutama mengenai kekayaan laut dan perlindungan biota di dalamnya. Tujuan dari proyek ini adalah menjadikan Ocean Journey sebagai theme park yang mengutamakan kualitas, keamanan, kenyamanan, serta mengedepankan potensi daya tarik wisata rekreasi dan edukasi biota air laut untuk seluruh masyarakat. Penerapan prinsip desain arsitektur futuristik dapat terlihat pada lanskap serta fasad bangunan di dalam kawasan, dengan bentuk yang tidak biasa tetapi tidak dengan menggunakan ornamen yang berlebihan. Pemilihan warna putih baik pada eksterior dan interior bangunan serta penataan lampu yang baik sebagai ciri arsitektur futuristik pada perancangan. Penggunaan sistem struktur seperti flat truss, curved truss, dan rangkaian besi hollow serta material terpilih seperti GRC, ACP, WCP, kaca, aluminium, baja, dan beton dalam perancangan Ocean Journey akan memperkuat penerapan prinsip desain arsitektur futuristik tersebut.