Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERGESERAN KONSEP MORFOLOGI PADA DESA BALI AGA, Studi Kasus: Desa Bayung Gede dan Desa Panglipuran Pangasih, Feliksdinata; Asvitasari, Ayu
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 3 (2016): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.788 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i3.1184

Abstract

Abstract: Bayung Gede and Panglipuran are two old-traditional villages which preserve Balinese culture which is based on Bali Aga culture. Some written resources state that Panglipuran Village is originated from Bayung Gede Village. Both villages preserve custom, culture as well as tradition of their ancestors from Bayung Gede Village, including morphological concept of space and land use planning. Focus of this study is on the morphological pattern of space in micro and macro scale. This study utilize descriptive analysis, literature study, field observation and in-depth review. As conclusion, this study states that although both the two villages still held the concept of Tri Hita Karana and Tri Mandala, there were some differences in morphological concept and pattern.Keywords: Bayung Gede, Panglipuran, Bali Aga, Morphological patternAbstrak: Desa Bayung Gede dan Desa Panglipuran adalah desa adat dan desa kuno yang menjaga kelestarian adat Bali berbasis kebudayaan Bali Aga. Menurut informasi, Desa Panglipuran berasal dari Desa Bayung Gede. Kedua desa ini melestarikan adat dan budaya serta tradisi leluhur dari Desa Bayung Gede, termasuk dalam hal penataan ruang desa. Pola morfologi ruang merupakan fokus dalam penelitian ini. Metode yang digunakan bersifat deskriptif analitis digunakan metode observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa meskipun kedua desa secara makro masih menganut konsep Tri Hita Karana dan Tri Mandala, namun terdapat beberapa perbedaan dalam konsep dan pola morfologi ruang.Kata Kunci: Desa Bayung Gede, Desa Panglipuran, Bali Aga, Morfologi.
Model Atap Bangunan Ramah Lingkungan Ditinjau dari Pengolahan Air Hujan Pada Desain Kampus PT Dahana, Subang-Jawa Barat Pynkyawati, Theresia; Amiruloh, Mochammad; Asvitasari, Ayu; Kumala, Nova; Ginanjar, Egie
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.85 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.624

Abstract

Abstrak Penerapan konsep bangunan ramah lingkungan merupakan salah satu respon para arsitek terhadap aksi pengurangan dampak buruk global warming.Hal ini berkaitan dengan perbaikan perilaku dan teknologi yang diterapkan pada model atap bangunan Kampus PT Dahana.Konsep ramah lingkungan Kampus PT Dahana terbukti pada salah satu penerapan konservasi pengolahan air hujan. Aspek permasalahan terdapat pada pendistribusian air hujan yang dapat ditangkap oleh model bidang atap dengan menggunakan treatment dan sistem pengolahan air hujan, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa recycle air yang dapat digunakan untuk operasional bangunan, berupa pemanfaatan untuk flushing toilet, cooling tower, dan menyiram tanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara model atap bangunan ramah lingkungan dengan sistem pengolahan air hujan. Analisis ini dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif analitik berdasarkan teori model atap bangunan ramah lingkungan dan sistem pengolahan air hujan. Hasil kajian menunjukan bahwa model atap Kampus PT Dahana dapat mempercepat laju air hujan dengan dibantu media perantara berupa material green roof yang terletak pada atap bangunan. Kata Kunci : konsep ramah lingkungan, model atap bangunan, konservasi air, pengolahan air hujan. Abstract The application of green building concept is one of architect’s response to decrease action of global warming reduction. It is associated with improved behavior and technology that applied to roof model of Kampus PT Dahana building. Green building concept of Kampus PT Dahana proven in one application of the conservation of rain water treatment. Aspects of the problems found in the distribution of rain water that can be captured by the model of the roof by using the treatment and rain water treatment system, so get the final result of the recycle water can be used for building operations, such as the use for toilet flushing, cooling tower, and watering the plants. This study aims to determine the relationship between a roof model of green building with rain water treatment systems. The analysis is performed by means of descriptive and analytical approach based on the theoretical of roof model of green building concept and rain water treatment systems. Results of the study showed that the roof model of Kampus PT Dahana can accelerate the rate of rain water with the help of an intermediary medium in the form of green roof material which is located on the roof of the building. Keywords: green building concept, roof model of building, water conservation, rain water treatment.
Model Atap Bangunan Ramah Lingkungan Ditinjau dari Pengolahan Air Hujan Pada Desain Kampus PT Dahana, Subang-Jawa Barat Theresia Pynkyawati; Mochammad Amiruloh; Ayu Asvitasari; Nova Kumala; Egie Ginanjar
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.624

Abstract

Abstrak Penerapan konsep bangunan ramah lingkungan merupakan salah satu respon para arsitek terhadap aksi pengurangan dampak buruk global warming.Hal ini berkaitan dengan perbaikan perilaku dan teknologi yang diterapkan pada model atap bangunan Kampus PT Dahana.Konsep ramah lingkungan Kampus PT Dahana terbukti pada salah satu penerapan konservasi pengolahan air hujan. Aspek permasalahan terdapat pada pendistribusian air hujan yang dapat ditangkap oleh model bidang atap dengan menggunakan treatment dan sistem pengolahan air hujan, sehingga mendapatkan hasil akhir berupa recycle air yang dapat digunakan untuk operasional bangunan, berupa pemanfaatan untuk flushing toilet, cooling tower, dan menyiram tanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara model atap bangunan ramah lingkungan dengan sistem pengolahan air hujan. Analisis ini dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif analitik berdasarkan teori model atap bangunan ramah lingkungan dan sistem pengolahan air hujan. Hasil kajian menunjukan bahwa model atap Kampus PT Dahana dapat mempercepat laju air hujan dengan dibantu media perantara berupa material green roof yang terletak pada atap bangunan. Kata Kunci : konsep ramah lingkungan, model atap bangunan, konservasi air, pengolahan air hujan. Abstract The application of green building concept is one of architect’s response to decrease action of global warming reduction. It is associated with improved behavior and technology that applied to roof model of Kampus PT Dahana building. Green building concept of Kampus PT Dahana proven in one application of the conservation of rain water treatment. Aspects of the problems found in the distribution of rain water that can be captured by the model of the roof by using the treatment and rain water treatment system, so get the final result of the recycle water can be used for building operations, such as the use for toilet flushing, cooling tower, and watering the plants. This study aims to determine the relationship between a roof model of green building with rain water treatment systems. The analysis is performed by means of descriptive and analytical approach based on the theoretical of roof model of green building concept and rain water treatment systems. Results of the study showed that the roof model of Kampus PT Dahana can accelerate the rate of rain water with the help of an intermediary medium in the form of green roof material which is located on the roof of the building. Keywords: green building concept, roof model of building, water conservation, rain water treatment.
REDESAIN KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SAMARINDA PENEKANAN PADA BANGUNAN PINTAR Ningsih, Tutik Rahayu; Asvitasari, Ayu; HS, Cisyulia Octavia; Pangasih, Felixs Dinata; Anisa, Yulia Eka Rahma
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2024): Vol.12, No. 1, April 2024
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v12i1.486

Abstract

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda tergolong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru di lingkungan Pemkot Samarinda. Pembentukan OPD baru ini dilakukan pada awal 2017 lalu, bersamaan dengan diterbitkannya Peraturan Walikota (Perwali) Samarinda nomor 38 Tahun 2016 Tentang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Diskominfo Kota Samarinda. Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika menggunakan bangunan lama yang telah berdiri dari sekitar tahun 70-an. Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki berbagai masalah baik interior maupun eksteriornya yang sangat terlihat rusak dibeberapa bagian dikarenakan kurangnya maintenance. Diskominfo Samarinda menjadi salah satu dari 25 daerah se-Indonesia yang ditetapkan sebagai proyek percontohan (pilot project) Smart City. Sebagai (pilot project) smart city, maka Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika ini perlu memperbaiki gaya bangunan dan tata ruang dalam yang sesuai dengan kaidah arsitektur, sehingga mampu melengkapi segala kekurangan yang ada dan menjadikan fasilitas pelayanan publik yang memadai. Dengan kondisi bangunan saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika memerlukan redesain dengan penekanan pada bangunan pintar untuk mendukung terwujudnya smart city. Bangunan pintar adalah sebuah tema yang dapat mengatasi permasalahan secara teknologi dan kecerdasan perancangan bangunan. Sebuah tema yang mendukung fungsi bangunan ataupun memudahkan pencapaian pada bangunan dengan beberapa teknologi yang berupa infrastruktur ataupun pemecahan masalah berupa metode lainnya.
PERANCANGAN BANGUNAN RESTO DAN BUTIK DENGAN GAYA ARSITEKTUR EKLETIK JAPANDI DI SAMARINDA Ayu Asvitasari; Fitri , Ayu Kartika; Pangasih, Feliksdinata
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2024): Vol.12, No. 1, April 2024
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v12i1.737

Abstract

Perencanaan bangunan komersial khususnya restoran dan butik dengan gaya arsitektur eklektik Japandi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia ini menerapkan konsep gaya eklektik japandi yang merupakan perpaduan gaya arsitektur Jepang dan Skandinavia. Gaya Japandi memadukan kesederhanaan dan keanggunan gaya Jepang dengan kebersihan dan keindahan garis sederhana gaya Skandinavia. Restoran dan butik berkonsep eklektik japandi ini akan dirancang sesuai dengan kondisi kota, menciptakan suasana nyaman dengan penggunaan material kayu, warna-warna netral, dan pencahayaan alami. Penelitian ini berfokus pada perencanaan yang baik dan terstruktur untuk memastikan bangunan restoran dan butik bergaya eklektik japandi dapat selesai dibangun sesuai tujuan dan fungsinya. Memahami ciri-ciri arsitektur Jepang dan Skandinavia menjadi dasar dalam merancang bangunan yang memadukan unsur-unsur khas dari kedua gaya tersebut. Bangunan resto dan butik dengan gaya ekletik Japandi dapat dilihat dari ornamen-ornamen kayu yang diaplikasikan pada dinding eksterior dan interior. Penggunaan jendela-jendela besar, atap pelana dengan teritisan lebar dan warna bangunan yang natural untuk menguatkan gaya eklektik japandi.
Optimasi Pencahayaan Alami pada Masjid Konsep Terbuka di Samarinda Bhanu Rizfa Hakim; Ayu Asvitasari; Feliksdinata Pangasih
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 22, No 1 (2024): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v22i1.80066

Abstract

The mosque serves as a place of worship for the Muslim community and is imperative to possess an optimal level of comfort. Mosque design has evolved not only in terms of functionality but also in considering the comfort level through the utilization of natural lighting. The utilization of Natural Lighting emerges as a significant choice, particularly for mosques with expansive areas, facilitating energy conservation. Challenges in implementing natural lighting in mosque design, especially in open concepts, include temperature rise and glare effects that may disrupt worship comfort. Research methodology involves measuring the incoming light values using a lux meter and conducting thermal envelope measurements using a thermal camera (FLIR) within the spaces of the open-concept mosque, followed by simulation to devise a design for sunshade fins. The design of sunshade fins aids in temperature reduction while maintaining natural light penetration and mitigating glare issues in open-concept mosques.
Redesain Tata Ruang Dalam pada Rumah Singgah Kanker di Samarinda Ayu Asvitasari; Nur Husniah Thamrin; Bhanu Rizfa Hakim
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol. 8 No. 3 (2024): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v8i3.7826

Abstract

Rumah singgah kanker Samarinda merupakan rumah singgah khusus untuk memfasilitasi bagi pasien kanker yang membutuhkan tempat tinggal sementara selama menjalani pengobatan di Samarinda, yang berdiri awalnya dari gotong royong Masyarakat dan para donatur. Rumah singgah kanker Samarinda pada dasarnya menggunakan hunian rumah tinggal biasa yang dialihfungsikan menjadi rumah singgah untuk pasien kanker, yang dimana secara peruangan tidak memenuhi standar ruang untuk dihuni oleh pasien penyakit kanker seperti kondisi ruang yang kurang memadai, pasien kanker menjadi tidak mendapat kenyamanan. Melalui redesain ulang tata ruang dalam rumah singgah kanker mampu menciptakan sebuah rumah sementara dengan konsep hunian dengan lingkungan positif melalui aspek bentuk dan space ruang, sirkulasi, tata ruang, bukaan, pencahayaan dan ketersedian ramp bagi pengguna difable.Melalui pendekatan secara arsitektur, yaitu mengidentifikasi perilaku penghuni rumah singgah kanker dalam proses perancangan guna menghasilkan redesain tata ruang dalam interior rumah singgah kanker yang memperhatikan faktor kenyamanaan dan kesembuhan penghuni, melalui pendekatan desain home like Healing environment berupa simulasi gambar visual 3D interior.
Pengembangan Destinasi Wisata Kampung Ketupat Di Samarinda Melalui Redesain Masterplan Plaza Tutik Rahayu Ningsih; Asvitasari, Ayu; Waluyo, Paramita
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol. 7 No. 2 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i2.6069

Abstract

Kampung Ketupat merupakan destinasi wisata berbasis masyaraka pertama di Kota Samarinda yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kampung Ketupat berlokasi di Jalan Mangkupalas, Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang yang lokasinya persis di sisi sungai Mahakam dengan pemandangan berupa jembatan Mahkota II dan menjadi icon wisata baru di ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Dahulu kawasan ini merupakan kawasan kumuh yang terletak di bantaran sungai Mahakam, kemudian dilakukan pembenahan melalui pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan Kampung Ketupat menjadi destinasi wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya tarik wisatawan berkunjung ke desa tersebut, perlu adanya peningkatan fasilitas untuk kegiatan pariwisata. Tujuan pengabdian ini untuk mengembangkan destinasi wisata Kampung Ketupat Samarinda melalui redesain masterplan plaza. Pendekatan yang dilakukan dalam perancangan desain yaitu participatory design. Participatory Design merupakan sebuah pendekatan desain kolaboratif dari beberapa stakeholder untuk membentuk lingkungan yang ideal bagi seluruh pihak. Hasil redesain masterplan plaza ini diharapkan mampu berfungsi sebagai arahan dalam pengembangan sekaligus panduan dokumen dan kebijakan yang dirancang untuk membantu masyarakat menciptakan visi tentang apa yang mereka inginkan di masa depan.