Fathul Mu'in
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSTRUKSI DAN ARAH BARU PEMAHAMAN TERHADAP I’JAZ AL-QURAN Fathul Mu'in; Rudi Santoso
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 5 No 01 (2020): Islam dan Budaya Islam
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

I’jaz merupakan kemampuan untuk menundukkan dan menunjukkan dirinya melebihi yang lainnya. Ketika istilah ini disematkan kepada Alquran, maka kitab suci yang dibawa oleh Rasulullah ini dapat menundukkan seluruh tulisan-tulisan yang pernah ada, sekaligus juga menobatkan Alquran menjadi mu’jizat sekaligus kitab paling mulia dan tidak terbantahkan. Kemukjizatan Al-Qur’an tidak mungkin bisa tertandingi. Hal ini terwujud dalam aspek keindahan bahasa, kisah yang terkandung di dalamnya, selain tauhid, aturan syariat, dan sebagainya, serta informasi ilmiah yang luar biasa lengkapnya jika ditelaah secara mendalam. Untuk mengapresiasi kemukjizatan Alquran ini, hendaknya setiap umat Islam memenuhi hak Alquran yaitu dengan membaca, menghafal, mengkaji, menganalisa serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa.
Politik Identitas Dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Tematik) Fathul Mu'in; Suadi Sa’ad; Sholahuddin Al Ayubi; Iffan Ahmad Ghufron
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i1.647

Abstract

Politik Identitas dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an menjadi judul tulisan ini. Al-Qur'an dan Hadits dianggap sebagai sumber tertinggi hukum Islam. Sehingga peneliti menggunakan metode library research, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur buku yang ada kaitannya dengan pembahasan ini. Persatuan dan kemasyarakatan diutamakan dalam politik identitas Islam. Islam, berbeda dengan pemikiran Kristen (dan Barat), kurang menekankan individualisme dan individualisme. Penghasutan kebencian terhadap tindakan atau diskusi apapun yang dapat mengarah pada fitnah adalah salah satu konsep pengorganisasian yang ditemukan sepanjang sejarah Islam. Frasa tiga suku kata “politik, identitas, dan al-Qur’an” digunakan untuk menggambarkan politik identitas dalam al-Qur’an. Politik mengacu pada semua hal dan kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah suatu negara. Politik juga dapat dianggap sebagai kebijakan, atau cara bertindak untuk menyelesaikan suatu masalah. Mengenal siapa diri Anda dan memperkenalkan diri kepada lingkungan di sekitar Anda semua dimulai dari identitas Anda, baik itu identitas individu, identitas keluarga, identitas institusi, atau bahkan identitas warga negara, mulai dari ras, suku, dan sebagainya. Bahkan Al-Qur'an secara khusus berbicara tentang pemimpin, oleh karena itu jelas bahwa Al-Qur'an tidak melarang seseorang menggunakan identitasnya untuk mencapai tujuan. Apakah pemimpin harus laki-laki atau perempuan, Muslim atau bukan, dan dari suku atau tradisi tertentu? Anda dipersilakan memiliki identitas selama sesuai dengan standar yang telah digariskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dijelaskan sebelumnya, karena tidak ada larangan untuk memilikinya di dalam Al-Qur'an.