Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Politik Identitas Dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Tematik) Fathul Mu'in; Suadi Sa’ad; Sholahuddin Al Ayubi; Iffan Ahmad Ghufron
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i1.647

Abstract

Politik Identitas dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an menjadi judul tulisan ini. Al-Qur'an dan Hadits dianggap sebagai sumber tertinggi hukum Islam. Sehingga peneliti menggunakan metode library research, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur buku yang ada kaitannya dengan pembahasan ini. Persatuan dan kemasyarakatan diutamakan dalam politik identitas Islam. Islam, berbeda dengan pemikiran Kristen (dan Barat), kurang menekankan individualisme dan individualisme. Penghasutan kebencian terhadap tindakan atau diskusi apapun yang dapat mengarah pada fitnah adalah salah satu konsep pengorganisasian yang ditemukan sepanjang sejarah Islam. Frasa tiga suku kata “politik, identitas, dan al-Qur’an” digunakan untuk menggambarkan politik identitas dalam al-Qur’an. Politik mengacu pada semua hal dan kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah suatu negara. Politik juga dapat dianggap sebagai kebijakan, atau cara bertindak untuk menyelesaikan suatu masalah. Mengenal siapa diri Anda dan memperkenalkan diri kepada lingkungan di sekitar Anda semua dimulai dari identitas Anda, baik itu identitas individu, identitas keluarga, identitas institusi, atau bahkan identitas warga negara, mulai dari ras, suku, dan sebagainya. Bahkan Al-Qur'an secara khusus berbicara tentang pemimpin, oleh karena itu jelas bahwa Al-Qur'an tidak melarang seseorang menggunakan identitasnya untuk mencapai tujuan. Apakah pemimpin harus laki-laki atau perempuan, Muslim atau bukan, dan dari suku atau tradisi tertentu? Anda dipersilakan memiliki identitas selama sesuai dengan standar yang telah digariskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dijelaskan sebelumnya, karena tidak ada larangan untuk memilikinya di dalam Al-Qur'an.
Tasawuf sebagai Jembatan Rasionalitas dan Spiritualitas: Kajian Pemikiran Al-Ghazali dalam Konteks Islam Klasik Muhdi Ali; Masbuang; Suadi Sa’ad; Endang Saeful Anwar
AL-MUTSLA Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Al Mutsla
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The debate on the relationship between rationality and spirituality has been a central theme in classical Islamic thought. Al-Ghazali (d. 1111 CE) occupies a unique position in this debate by criticizing rationalist philosophy in Tahāfut al-Falāsifah and establishing a synthesis between reason and mystical experience in Iḥyā' 'Ulūm al-Dīn and al-Munqidh min al-Ḍalāl. This study aims to analyze how Al-Ghazali formulated Sufism as an epistemological bridge between rationality and spirituality in classical Islam. Using a qualitative approach based on literature study, this study examines Al-Ghazali's main texts and compares them with the thoughts of contemporary philosophers and Sufis. The results show that Al-Ghazali did not reject rationality completely, but positioned reason as a limited instrument that needs to be equipped with spiritual illumination (kashf). This integration allows Sufism to become part of Sunni orthodoxy while providing an epistemological basis for classical Islamic thought. This finding has implications for strengthening the relevance of Sufism in contemporary scientific discourse, especially in developing a paradigm that accommodates both critical reasoning and spiritual awareness in Islamic studies.
Systematic Literature Review: Pengaruh Spiritualitas Islam dalam Mengatasi Gejala Gamophobia Pada Generasi Muda Muslim Indonesia Filah, Nafilah; Aspandi; Iffan Ahmad Gufron; Suadi Sa’ad
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i1.1052

Abstract

Gamophobia adalah ketakutan berlebihan terhadap pernikahan yang dapat mengganggu kesehatan mental dan kemampuan beradaptasi sosial. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh spiritualitas Islam dalam mengatasi gejala gamophobia pada generasi muda Muslim di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan pendekatan PRISMA, menggunakan data dari Scopus dan Google Scholar melalui Publish or Perish, serta divisualisasikan dengan VOSviewer. Sebanyak 10 artikel terpilih menunjukkan bahwa pemahaman nilai-nilai Islam, praktik ibadah seperti dzikir, salat, dan membaca Al-Qur’an, serta penerapan konseling Islami dan Qur’ani efektif dalam membantu mengurangi gejala gamophobia. Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa spiritualitas berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan program konseling Islami untuk generasi muda. Penelitian ini merekomendasikan studi lanjutan terkait efektivitas konseling Islami dalam berbagai budaya serta pengembangan model intervensi yang lebih komprehensif.