Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL INQUIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI Edy Purwanto; Linda Nur Ramly; Andi Nugraha
Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY Volume IX, Nomor 1, April 2014
Publisher : Pelita - Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.91 KB)

Abstract

AbstractThe aim of the research is to improve the students’ critical thinking. Themethod employed is classroom action research by implementing inquiry learning.This action research consists of three cycles, each of which includes the steps ofplanning, acting, observing, and reflecting. The subjects of the research are the gradeXI students of State Senior High School 7 YOGYAKARTA. The findings have shown thatthe students learn more actively and creatively.
PERBUATAN PIDANA TERHADAP PENGEDARAN KOSMETIKA YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR DAN TIDAK MEMILIKI KEAHLIAN DALAM PRAKTIK KEFARMASIAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN Andi Nugraha; Dian Adriawan Dg Tawang
Jurnal Hukum Adigama Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Hukum Adigama
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.757 KB) | DOI: 10.24912/adigama.v2i1.5241

Abstract

Recent criminal offenses for the circulation of cosmetics without permission are increasingly worrying. Cosmetic products are imported products that are not registered by BPOM, so that cosmetic products are illegal products. Like the criminal act of cosmetics circulation without permission contained in the decision 334 / Pid.Sus / 2015 / PN.Dps. The main problem in this thesis is how the criminal acts against the perpetrators of the crime of cosmetics circulation that do not have marketing authorization and do not have expertise in pharmaceutical practices according to Law No. 36 of 2009 concerning Health. This study uses a type of normative juridical research that is analytically descriptive, using secondary data obtained by library studies and then analyzed qualitatively and uses deductive logic as a way of drawing conclusions. The results showed that the actions of the perpetrators charged in this case were Article 197 in conjunction with Article 106 paragraph (1) of Law No. 36 of 2009 concerning Health, but the judges should have applied Article 198 in conjunction with Article 98 paragraph (2) and (3) considering the perpetrators were not as a person who has the expertise to produce and distribute cosmetics. then the proven element is the element of article 198, namely everyone who does not have the expertise and authority to practice pharmacy as referred to in article 108.
PENGEMBANGAN SOFTSKILL MELALUI PROGRAM PELATIHAN DAN BIMBINGAN KEGIATAN BARBERSHOP DI KALANGAN REMAJA DI DESA BANJARSARI KABUPATEN MALANG Arien Anjar Puspitosari Suharso; Asna Asna; Andi Nugraha
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.9690

Abstract

Dalam situasi krisis ekonomi Indonesia pasca pandemi yang terus berlanjut, tingkat pengangguran masih belum membaik meskipun sudah ada penurunan dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah berharap agar tenaga pendidik di perguruan tinggi dapat memberikan solusi alternatif untuk mengatasi masalah pengangguran ini. Berbagai perguruan tinggi dari berbagai universitas dapat merancang kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi di negara ini. Salah satu contohnya adalah melalui pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian yang dilakukan saat ini tempatnya di desa Banjarsari Kabupaten Malang, dengan masyarakat sasaran adalah remaja pada desa tersebut. Kegiatan yang dilakukan berupa pengembanagan softskill melalui program pelatihan dan bimbingan Barbershop di kalangan remaja, yang bertujuan untuk memberikan wawasan,pengetahuan dan skill (ketrampilan) di bidang pangkas rambut khusus untuk pria, atau yang dikenal sebagai Barbershop. Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah setelah remaja desa Banjarsari memiliki pengetahuan, wawasan, dan keterampilan di bidang barbershop mereka dapat mempergunakannya sebagai bekal yang bermanfaat dalam mencari lapangan kerja dan mengatasi masalah pengangguran. Kata Kunci ; Pengembangan Softskill: Pelatihan dan Bimbingan Barbershop
Pemberdayaan UMKM Melalui Pelatihan Pembukuan Dan Pemasaran Digital di Kecamatan Gunung Putri, Bogor Yulianti Fadilla; Meila Siti Julaeha NB; Virgio Gusdwi Putra; Anisa Cahya Difa; Mohammad Helmi Tsani; Navira Christy Viorenna Pramono; Andi Nugraha; Iis Dewi Herawati; Natalia Titik Wiyani
Faedah : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/faedah.v3i1.1245

Abstract

Community service activities are carried out in Gunung Putri Village, Gunung Putri District, Bogor Regency. This activity aims to provide support and solutions to the challenges faced by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), especially in terms of improving product quality, business management, and market access through training programs, and community counseling. The communities involved can gain new knowledge and skills that can improve the competitiveness of their businesses. These activities include digital marketing training, simple financial bookkeeping, and strengthening local and online marketing networks. In addition, the sustainability of MSME businesses is the main focus, by providing an understanding of the importance of product innovation, knowing the basics and procedures for conducting digital bookkeeping and financial reporting and efficient resource management. The expected result of this community service activity is the creation of MSMEs that are more independent, highly competitive, and able to adapt to technological developments including in terms of financial management. The long-term impact of this program is expected to contribute to the improvement of the local economy in the region.
Fungsi-Fungsi Supervisi Pendidikan Fehan Alya Rahmi Lubis; Andi Nugraha; Irfan Fauzi
Jurnal Zeniusi Vol 2 No 1 (2025): Vol II. No I. June 2025
Publisher : Insan Zenius Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70821/zj.v2i1.34

Abstract

Supervisi pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai cara ataupun fungsi yang meliputi penelitian, penilaian, perbaikan, dan pembinaan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji secara mendalam fungsi-fungsi supervisi pendidikan dengan maksud meningkatkan kualitas sendiri dari kinerja para guru. Selain itu metode penelitian ini juga menggunakan metode studi pustaka dengan menganalisis berbagai sumber terpercaya seperti buku, jurnal ilmiah dan artikel lain yang terkait dengan fungsi- fungsi supervisi pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi pendidikan tidak hanya sebagai pengontrol tetapi sebagai sarana pengembangan profesional seorang guru untuk meningkatkan pendidikannya berkelanjutan. Fungsi penelitian membantu mengidentifikasi masalah dan potensi dalam proses pembelajaran, selain itu fungsi penilaian memberikan umpan balik yang konstruktif, fungsi perbaikan berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, dan fungsi pembinaan membantu para guru untuk mengembangkan potensi mereka baik dari akademis maupun bakat mereka. Supervisi pendidikan yang efektif memerlukan kolaborasi, partisipasi, dan pendekatan yang memberdayakan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.
PROSEDUR DAN SISTEMATIKA PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF Andi Nugraha; Siti Nurlailasari Agustina; Asmah Naziha
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2273

Abstract

Penulisan laporan penelitian kualitatif memerlukan pemahaman menyeluruh terhadap prosedur dan sistematika yang berlaku agar hasil penelitian tidak hanya terstruktur tetapi juga menggambarkan makna yang mendalam dari temuan di lapangan. Peneliti memulai proses ini dengan merancang kerangka kerja konseptual yang menjadi fondasi kuat dalam menyusun laporan. Setiap bagian laporan mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil temuan, hingga pembahasan dan kesimpulan harus saling terkait dan membentuk alur naratif yang logis. Lima aspek penting dalam penyusunan laporan penelitian kualitatif, yaitu kejelasan tujuan, konsistensi metodologi, kedalaman analisis, validitas interpretasi, serta refleksi kritis peneliti, menjadi penopang utama kualitas laporan. Penyusunan laporan bukanlah tahap akhir, melainkan puncak dari keseluruhan proses berpikir ilmiah yang menuntut ketelitian, orisinalitas, dan keberanian dalam menggambarkan realitas apa adanya. Kajian ini mencakup secara rinci prosedur, sistematika, dan tahapan penting yang perlu dilalui untuk menghasilkan laporan penelitian kualitatif yang akademik, reflektif, dan bernilai ilmiah tinggi. Sehingga, hasil akhirnya akan sesuai dengan yang diharapkan.
PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA, MALAYSIA, DAN INDIA Fadila Ramadona Wijaya; Andi Nugraha; Candy Khairani; Irfan Fauzi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/jbqpmk74

Abstract

Penelitian ini merupakan studi komparatif deskriptif yang mengkaji secara mendalam sistem pendidikan di tiga negara Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, dan India. Meskipun memiliki latar belakang sejarah, budaya, dan sosial-ekonomi yang berbeda, ketiganya menunjukkan komitmen yang sama dalam menjadikan pendidikan sebagai instrumen strategis untuk pembangunan nasional dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kajian ini menelusuri struktur pendidikan, kebijakan utama, tantangan, dan capaian pada tingkat dasar, menengah, serta tinggi. Analisis tematik yang digunakan mengungkapkan bahwa Indonesia menonjol dalam desentralisasi pendidikan dan implementasi Kurikulum Merdeka, Malaysia berfokus pada kohesi sosial dan internasionalisasi pendidikan melalui Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia (PPPM), sementara India menunjukkan inovasi melalui National Education Policy (NEP) 2020 yang menekankan fleksibilitas dan digitalisasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan dalam upaya memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan, namun juga perbedaan mencolok terkait tata kelola, kebijakan bahasa, dan skala tantangan nasional. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengambil kebijakan tentang perlunya konteks lokal dalam reformasi pendidikan, peningkatan kompetensi guru, serta pemanfaatan teknologi untuk memperkuat kualitas pembelajaran di abad ke-21.