Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGANTIAN AC TIPE SPLIT-DUCT DENGAN SISTEM WATER COOLED CHILLER DI PUSAT PERBELANJAAN X BANDUNG Endi Jumairi; Chalilullah Rangkuti; Supriyadi Supriyadi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i2.13331

Abstract

Penurunan konsumsi energi sistem HVAC menjadi semakin penting karena meningkatnya biaya bahan bakar fosil yang berdampak juga kepada meningkatnya biaya pembangkit listrik dan masalah lingkungan. Karena itu, untuk mengurangi konsumsi energi di gedung tanpa mengorbankan kenyamanan dan kualitas udara dalam ruangan merupakan tantangan penelitian yang sedang berlangsung. Setiap disiplin HVAC memiliki persyaratan desain khusus dan masing-masing memberikan peluang untuk penghematan energi. Dengan tingginya konsumsi energi listrik untuk HVAC ini yang rata–rata 50% dari total penggunaan listrik gedung, maka pihak pengelola dan pemilik gedung melakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan energi listrik, salah satunya dengan mengganti AC splitduct yang sudah terpasang selama 20 tahun dengan water cooled chiller. Total unit AC Split Duct yang terpasang untuk mendinginkan seluruh pusat perbelanjaan adalah sebanyak 280 unit dengan total kapasitas 1860 TR, penggantian dilaksanakan secara  bertahap, untuk tahap pertama dengan mengganti 43 unit AC split duct dengan total kapasitas 500 TR dengan water cooled chiller kapasitas 500 TR, sehingga dengan penggantian ini ada lantai yang disupply dari AC splitduct dan ada yang di suplai water cooled chiller system. Penulis menghitung konsumsi energi listrik yang dibutuhkan untuk kedua tipe AC ini dengan membandingkan beban actual (kWatt) dari AC splitduct dengan water cooled chiller system, dengan cakupan luas area yang sama dari kedua Tipe AC tersebut, dari nilai penghematan yang diperoleh, dihitung waktu pengembalian investasi dari water cooled chiller system
PENGGANTIAN AC TIPE SPLIT-DUCT DENGAN SISTEM WATER COOLED CHILLER DI PUSAT PERBELANJAAN X BANDUNG Endi Jumairi; Chalilullah Rangkuti; Supriyadi Supriyadi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1419.29 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v7i2.13331

Abstract

Penurunan konsumsi energi sistem HVAC menjadi semakin penting karena meningkatnya biaya bahan bakar fosil yang berdampak juga kepada meningkatnya biaya pembangkit listrik dan masalah lingkungan. Karena itu, untuk mengurangi konsumsi energi di gedung tanpa mengorbankan kenyamanan dan kualitas udara dalam ruangan merupakan tantangan penelitian yang sedang berlangsung. Setiap disiplin HVAC memiliki persyaratan desain khusus dan masing-masing memberikan peluang untuk penghematan energi. Dengan tingginya konsumsi energi listrik untuk HVAC ini yang rata–rata 50% dari total penggunaan listrik gedung, maka pihak pengelola dan pemilik gedung melakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan energi listrik, salah satunya dengan mengganti AC splitduct yang sudah terpasang selama 20 tahun dengan water cooled chiller. Total unit AC Split Duct yang terpasang untuk mendinginkan seluruh pusat perbelanjaan adalah sebanyak 280 unit dengan total kapasitas 1860 TR, penggantian dilaksanakan secara  bertahap, untuk tahap pertama dengan mengganti 43 unit AC split duct dengan total kapasitas 500 TR dengan water cooled chiller kapasitas 500 TR, sehingga dengan penggantian ini ada lantai yang disupply dari AC splitduct dan ada yang di suplai water cooled chiller system. Penulis menghitung konsumsi energi listrik yang dibutuhkan untuk kedua tipe AC ini dengan membandingkan beban actual (kWatt) dari AC splitduct dengan water cooled chiller system, dengan cakupan luas area yang sama dari kedua Tipe AC tersebut, dari nilai penghematan yang diperoleh, dihitung waktu pengembalian investasi dari water cooled chiller system
Pembuatan Aerator Dengan Menggunakan Tenaga Surya Untuk Pemeliharaan Ikan Pada Kolam Berdimensi Kecil Sentot Novianto; Supriyadi Supriyadi; Abigunto Amoro Adji; Muhammad Faishal Ammar
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 1 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.959 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v4i1.9652

Abstract

Kebutuhan udara pada kolam pemeliharaan ikan sangat vital untuk kelangsungan hidup ikan yang dipelihara. Beberapa kolam yang dikembangkan tidak memiliki suplai udara yang cukup, seperti pemeliharaan ikan di dalam terpal ataupun di dalam akuarium. Tumbuhnya ikan menyebabkan kebutuhan udara di dalam air meningkat. Solusi untuk menyuplai udara di kolam adalah dengan menggunakan aerator. Aerator yang biasa digunakan pada umumnya menggunakan energi listrik langsung dari PLN atau berbahan bakar diesel. Penggunaan energi tersebut menimbulkan biaya yang cukup besar dan berpengaruh terhadap keuntungan budidaya ikan. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk membuat sistem aerator sebagai penyuplai udara pada kolam berdimensi kecil dengan sumber energi penggerak aerator menggunakan energi alternatif yaitu surya (panel surya). Metode yang digunakan adalah dengan membuat tracker panel surya untuk mengoptimalkan energi surya yang akan digunakan untuk aerator. Hasil yang telah dicapai berupa prototype aerator bertenaga surya 100 Wp yang dapat dipergunakan untuk mendukung budidaya ikan di lokasi mitra PkM yaitu di Griya Asri, Purwakarta.
PENGGANTIAN AC TIPE SPLIT-DUCT DENGAN SISTEM WATER COOLED CHILLER DI PUSAT PERBELANJAAN X BANDUNG Endi Jumairi; Chalilullah Rangkuti; Supriyadi Supriyadi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v7i2.13331

Abstract

Penurunan konsumsi energi sistem HVAC menjadi semakin penting karena meningkatnya biaya bahan bakar fosil yang berdampak juga kepada meningkatnya biaya pembangkit listrik dan masalah lingkungan. Karena itu, untuk mengurangi konsumsi energi di gedung tanpa mengorbankan kenyamanan dan kualitas udara dalam ruangan merupakan tantangan penelitian yang sedang berlangsung. Setiap disiplin HVAC memiliki persyaratan desain khusus dan masing-masing memberikan peluang untuk penghematan energi. Dengan tingginya konsumsi energi listrik untuk HVAC ini yang rata–rata 50% dari total penggunaan listrik gedung, maka pihak pengelola dan pemilik gedung melakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan energi listrik, salah satunya dengan mengganti AC splitduct yang sudah terpasang selama 20 tahun dengan water cooled chiller. Total unit AC Split Duct yang terpasang untuk mendinginkan seluruh pusat perbelanjaan adalah sebanyak 280 unit dengan total kapasitas 1860 TR, penggantian dilaksanakan secara  bertahap, untuk tahap pertama dengan mengganti 43 unit AC split duct dengan total kapasitas 500 TR dengan water cooled chiller kapasitas 500 TR, sehingga dengan penggantian ini ada lantai yang disupply dari AC splitduct dan ada yang di suplai water cooled chiller system. Penulis menghitung konsumsi energi listrik yang dibutuhkan untuk kedua tipe AC ini dengan membandingkan beban actual (kWatt) dari AC splitduct dengan water cooled chiller system, dengan cakupan luas area yang sama dari kedua Tipe AC tersebut, dari nilai penghematan yang diperoleh, dihitung waktu pengembalian investasi dari water cooled chiller system
Analysis of Participatory Approaches of Community-Based Sustainable Marine Protected Area Management Groups Alyandra Gusman; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 03 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i03.1026

Abstract

This study was conducted to see the role of community participation in the management of community-based marine protected areas. In addition, this study also shows the impact of conservation area management on improving community welfare and improving the quality of the environment. The research design used is a mixed method which is a combination of qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis uses in-depth interview methods with resource persons, while quantitative analysis uses the one-sample test method to test respondents' perceptions related to research variables. The research sample consisted of the Head of the Management Group, Village Head, Traditional Head, Religious Leaders, and Community Member Representatives in Roon District, Teluk Wondama Regency, West Papua, Indonesia. Research findings show that the role of the community in the management of conservation areas is very high, this can be seen from the supervisors of conservation area management groups consisting of Government, Religious, and Social groups. In addition, active participation from the community around the conservation area is also the key to the success of good area management. The findings of one sample test showed, that 1) The participation of members of the Marine Protected Area group has been classified as high, 2) Sasi culture has been proven to affect the income level of the community, 3) Member participation has been proven to be active in decision making, 4) The existence of Sasi has been proven to increase the sustainability of natural resources, 5) Proven to successfully contribute to the achievement of SDG number 14.
Analysis of Participatory Approaches of Community-Based Sustainable Marine Protected Area Management Groups Alyandra Gusman; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 03 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i03.1026

Abstract

This study was conducted to see the role of community participation in the management of community-based marine protected areas. In addition, this study also shows the impact of conservation area management on improving community welfare and improving the quality of the environment. The research design used is a mixed method which is a combination of qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis uses in-depth interview methods with resource persons, while quantitative analysis uses the one-sample test method to test respondents' perceptions related to research variables. The research sample consisted of the Head of the Management Group, Village Head, Traditional Head, Religious Leaders, and Community Member Representatives in Roon District, Teluk Wondama Regency, West Papua, Indonesia. Research findings show that the role of the community in the management of conservation areas is very high, this can be seen from the supervisors of conservation area management groups consisting of Government, Religious, and Social groups. In addition, active participation from the community around the conservation area is also the key to the success of good area management. The findings of one sample test showed, that 1) The participation of members of the Marine Protected Area group has been classified as high, 2) Sasi culture has been proven to affect the income level of the community, 3) Member participation has been proven to be active in decision making, 4) The existence of Sasi has been proven to increase the sustainability of natural resources, 5) Proven to successfully contribute to the achievement of SDG number 14.