Daniel Ronda
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Doktrin Tentang Surga: Relevansinya bagi Tugas Misi Sedunia Ronda, Daniel
Jurnal Jaffray Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya doktrin tentang surga bagi orang percaya ditujukan secara jelas dalam artikel ini. Surga didefinisikan sebagai rumah atau tempat, bukan keadaan pikiran sebagaimana banyak sarjana dituntun untuk percaya. Kemudian sebagai tempat, surga menggambarkan sebagai tempat tinggal Yesus, dan tempat yang indah untuk semua orang percaya di mana kita benar-benar menjadi seperti Kristus dan menikmati hadirat Allah. Selanjutnya, kegiatan orang-orang kudus di surga dijelaskan. Neraka ini juga disebutkan secara singkat dalam artikel ini sebagai kontras dengan surga. Sebagai kesimpulan surga harus menjadi faktor pendorong bagi orang percaya hari ini untuk mencapai misi kita untuk dunia sebagai pengikut Yesus.Kata-kata kunci: surga, Yesus, misi, dunia, nerakaThis article carefully addresses the importance of the doctrine of heaven to believers. Heaven is defined as a home or a place, and not a state of mind, as many scholars believe it to be. As a place, heaven is described as Jesus’ dwelling place; a beautiful place for all believers where they become fully like Christ and enjoy the presence of God.  Additionally, this article explains the activities of the saints in heaven.  Hell is mentioned briefly as well, as a contrast to heaven. Thus, this article concludes that heaven should be a motivating factor for believers today to accomplish their mission in the world as Jesus’ followers.Keywords: heaven, Jesus, mission, world, hell
Doktrin Tentang Surga: Relevansinya bagi Tugas Misi Sedunia Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v12i2.14

Abstract

Pentingnya doktrin tentang surga bagi orang percaya ditujukan secara jelas dalam artikel ini. Surga didefinisikan sebagai rumah atau tempat, bukan keadaan pikiran sebagaimana banyak sarjana dituntun untuk percaya. Kemudian sebagai tempat, surga menggambarkan sebagai tempat tinggal Yesus, dan tempat yang indah untuk semua orang percaya di mana kita benar-benar menjadi seperti Kristus dan menikmati hadirat Allah. Selanjutnya, kegiatan orang-orang kudus di surga dijelaskan. Neraka ini juga disebutkan secara singkat dalam artikel ini sebagai kontras dengan surga. Sebagai kesimpulan surga harus menjadi faktor pendorong bagi orang percaya hari ini untuk mencapai misi kita untuk dunia sebagai pengikut Yesus.Kata-kata kunci: surga, Yesus, misi, dunia, nerakaThis article carefully addresses the importance of the doctrine of heaven to believers. Heaven is defined as a home or a place, and not a state of mind, as many scholars believe it to be. As a place, heaven is described as Jesus’ dwelling place; a beautiful place for all believers where they become fully like Christ and enjoy the presence of God.  Additionally, this article explains the activities of the saints in heaven.  Hell is mentioned briefly as well, as a contrast to heaven. Thus, this article concludes that heaven should be a motivating factor for believers today to accomplish their mission in the world as Jesus’ followers.Keywords: heaven, Jesus, mission, world, hell
Pandangan Alkitab Tentang Praktik Bisnis di Kalangan Hamba Tuhan Penuh Waktu Berniaty Palabirin; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v8i2.45

Abstract

Pertama, bisnis merupakan suatu kegiatan menyalurkan jasa dari produsen kepadakonsumen untuk menghasilkan keuntungan yang dipakai untuk kemuliaan Allah. Dimana dalam bisnis seorang hamba Tuhan penuh waktu haruslah memperhatikan tujuanbisnis, fungsi bisnis, etika bisnis, sasaran bisnis sesuai dengan ajaran ke-Kristenan karenabisnis adalah milik Allah.Kedua, bisnis bukan hal yang kotor dan tidak ada larangan dalam Alkitab bahwaseorang hamba Tuhan penuh waktu boleh berbisnis sebaliknya firman Tuhan banyakmengajarkan bagaimana seharusnya melakukan bisnis dengan benar. Walaupun tidak adalarangan tetapi seorang hamba Tuhan harus memiliki prinsip yaitu jika jemaatnya mampuuntuk mencukupi kebutuhan hidupnya maka ia harus fokus untuk pelayanan saja sepertihalnya pelayanan yang dilakukan oleh kaum Lewi pada masa Perjanjian Lama tetapi jikajemaat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hamba Tuhan maka tidak salah jikamereka melakukan bisnis.. Ketiga, walaupun tidak ada salahnya hamba Tuhan untuk berbisnis namun tidaksemua aliran gerja menyetujui hamba Tuhan untuk berbisnis. Ini semua tergantung aturantata gereja masing-masing, jika tata gereja mengizinkan hamba Tuhan boleh berbisnismaka itu boleh dilakukan asalkan tidak menjadi batu sandungan bagi jemaatnya.
Prospek Teologi sebagai Ilmu Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v2i2.156

Abstract

Teologi adalah Ilmu yang bersifat multi dimensi. Karena itu, ilmu teologi harus bekerjasama dengan ilmu-ilmu lainnya sebagai pendukung bagi ilmu teologiTeologi sejak abad pertengahan sudah dikenal sebagai “queen of the science”. Teologisebagai ilmu yang dipelajari mendapat tempat utama dalam kehidupan masyarakat padawaktu itu. Maksudnya adalah bahwa semua jawaban dapat diperoleh dari teologi (baca: gereja). Ada juga ilmu-ilmu lain yang ditemukan, namun umumnya mereka adalah rohaniawan juga seperti Pascal, Newton, Keppler, dsb. Namun sejalan dengan perkembangan zaman, terutama sejak masa pencerahan di Eropa pada abad pertengahan, kedudukan ilmu teologi merosot dan digantikan oleh ilmu lainnya. Bahkan secara singkat dapat dikatakan di sini bahwa teologi telah berganti dengan sistem filsafat. Teologi yang bercirikan liberalisme mulai muncul akibat pemujaan terhadap akal yang berlebihan,sehingga para teolog berpikir untuk menghilangkan semua bentuk mitos di dalam Alkitab, dan diganti dengan konsep proyeksi iman kepercayaan.
Aplikasi Ajaran Solidaritas Kristen Berdasarkan Alkitab Pada Gereja Kemah Injil Indonesia Kota Kupang Nusa Tenggara Timur Yunus Laukapitang; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 11, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v11i1.71

Abstract

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah iniadalah: Pertama, untuk menjelaskan pemahaman konsep ajaran solidaritas kristensecara teologis. Kedua, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep ajaranteologi solidaritas Kristen diaplikasikan pada Gereja Kemah Injil Indonesia KotaKupang.Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitianyaitu: Penulis memperoleh data melalui penelitian kepustakaan, dan penelitianlapangan. Dalam penelitian lapangan data diperoleh melalui teknik observasilangsung, wawancara, questioner dan data dari dokumen-dokumen gereja yangdiperoleh selama kegiatan penelitian.Berdasarkan hasil uraian penulis dalam karya ilmiah mengenai aplikasiajaran solidaritas kristen berdasarkan alkitab pada Gereja Kemah Injil Indonesiakota Kupang Nusa Tenggara Timur, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagaiberikut: Pertama, dalam pelaksanaan solidaritasnya, gereja harus melaksanakandalam konsepsi alkitabiah yang benar, yakni: didasarkan atas sifat Allah sendiri,yang adalah kasih dan berlas kasihan terhadap penderitaan umat manusia. Kedua,dalam pelaksanaan solidaritasnya, gereja perlu melihat kepada wujud solidaritasnya,gereja perlu melihat kepada wujud solidaritas Kristen yang telah diberikan olehKristus, jemaat mula-mula dan rasul Paulus. Ketiga, dalam merefleksikan konsepsolidaritas Kristen bagi pelayanan masa kini dalam konteks Indonesia secara umumdan GKII Kota Kupang secara khusus dapat dilaksanakan dalam bentuk solidaritastrasformatif, misiologis, inkarnatif dan solidaritas holistik.
Pemulihan Gambar Diri Bagi Pekerja Seks Komersial Di Pusat Pelayanan Satuan Karya Wanita Mattiro Deceng Makassar Susan Angeline; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v9i2.95

Abstract

Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai sebagai berikut: Pertama, melaluiupaya pemulihan gambar diri baik lewat penerimaan masa lalu, iman, dan cinta kasihdiharapkan para wanita tuna susila dapat diterima di lingkungan masyarakat. Kedua,melalui upaya pemulihan gambar diri baik lewat penerimaan masa lalu, iman, dan cintakasih diharapkan gereja dapat menerapkannya kepada para wanita tuna susila sehinggalebih menumbuhkan lagi iman mereka.Adapun metode dalam penulisan ini, penulis menguraikan metode penelitian yangdipakai dalam hal penyusunan karya ilmiah. Pertama, mengumpulkan data-data denganmelakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait. Kedua, melalui studipustaka dimana penulis akan meneliti buku-buku yang ada kaitannya dengan materiyang dibahas dalam karya ilmiah. Ketiga, mengutip beberapa artikel lewat pemanfaatanmedia internet yang kesemuanya diharapkan dapat saling melengkapi serta berkaitanerat dengan penulisan ini. Keempat, melalui seminar-seminar yang secara langsungmembahas sesuai dengan penulisan. Kelima, menggunakan angket untuk memperolehinfomasi jelas dari PSK.Menerima masa lalu memerlukan waktu yang relatif lama untuk diterapkandalam praktek kehidupan sehari-hari seorang PSK. Dapat disadari karenamenghilangkan bekas mendalam dalam diri seseorang tidak dapat dengan mudah untukdihilangkan. Dalam membentuk gambar diri yang baik bagi seorang PSK diperlukaniman yang berdasarkan pada Kristus. Seorang PSK harus percaya dan menerima bahwaYesus adalah Tuhan dan Juruselamat, Pribadi yang sungguh-sungguh mengasihinya.Dapat dikatakan iman adalah pembentuk karakter dan gambar diri seorang Kristensehingga seseorang dapat menghargai diri dan tubuh serta menganggap bahwa tubuhnyaadalah tempat kediaman Allah itu sendiri
Kepemimpinan Model Gembala Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 7, No 2 (2009): Oktober 2009
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v7i2.28

Abstract

Tren kepemimpinan teiah berkembang sangat pesat dan dapat dengan mudah dipelajari secara mandiri. Bahkan nirai dan prinsip biblika teiahmewarnai semua lini prinsip iJmu kepemimpinan. Namun dalam lini praktika, kita diperhadapkan dengan kompleksitas kulrural, masalah sosial, dari konteks yang sangat beragam. saat ini kita tidak boleh berhenti dengan penerapan kepemimpinan dalam kehidupan kita. Ada banyak keunikanyang akan kita temukan di lapangan. Seperti kata Robert Clinton, kita sedang memasuki"universitas kehidupan" ("university of life"), di mana penerapan nilai kepemimpinan tidak pernah berhenti. Niiai-nilai itu harus terus digali dandiaplikasikan.
Analisis Peran Teori Komunikasi Untuk Mencapai Tujuan Khotbah Yang Komunikatif Di Gereja Kibaid Klasis Makassar Daniel Ronda; Yonatan Salong
Jurnal Jaffray Vol 10, No 1 (2012): April 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v10i1.70

Abstract

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: menjelaskan hubunganantara khotbah yang komunikatif dengan penerapan khotbah hamba Tuhan di GerejaKIBAID Makassar.Penulisan karya ilmiah ini diselesaikan dengan menggunakan metodepenelitian kuantitatif. Penelitian ini didukung oleh penelitian lapangan dan penelitianpustaka. Penelitian lapangan dilakukan dengan teknik observasi langsung, interviewdan questioner.Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, untuk mencapai tujuan khotbah yangkomunikatif dalam jemaat, harus memperhatikan unsur-unsur komunikasi. Unsurunsurini harus dapat bersinergi, seperti pada peran pesan, peran komunikator, perankomunikan, peran cara menyampaikan, peran hasil, dan peran feedback. Kedua, Pesandalam khotbah merupakan pesan yang bersumber dari Allah yang didapatkan/dibacalewat Alkitab. Pesan disampaikan untuk manusia sesuai dengan kebutuhannya,bukan berdasarkan kemauan atau keinginan pengkhotbahnya. Ketiga, komunikatoratau seorang pengkhotbah adalah orang yang mendapat panggilan khusus menjadiseorang pengkhotbah. Seorang yang mampu menyampaikan pesan Firman Tuhansecara arif dan profesional, agar jemaat atau komunikan dapat mengalami hidupyang penuh dengan kataatan kepada Tuhan.
Sejarah Pendidikan Sekolah Kristen Gereja Toraja suatu Kajian Historis Kritis Tentang Peran Gereja Toraja Melaksanakan Pendidikan Sekolah Kristen dari Masa Zending Sampai Era Reformasi Yan Malino; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v12i1.32

Abstract

Alkitab menyaksikan bahwa mendidik merupakan aktivitas yang takterpisahkan dari pelayanan Tuhan Yesus dan Dia tampil sebagai guru di panggungsejarah. Pendidikan merupakan bagian integral dari perintah agung Tuhan Yesus.Gereja yang sungguh mengasihi Tuhan Yesus dan yang tetap setia melaksanakanamanat agung adalah gereja yang tidak mengabaikan pendidikan dan tetapmelaksanakannya secara konsisten. Gereja di segala abad bertanggung jawab untukmencerdaskan umat manusia melalui pendidikan.Sejarah membuktikan bahwa sekolah-sekolah yang dikelolah oleh gerejaberawal dari masa zending sampai dengan masa Gereja Toraja telah mewujudkanrestoration of the world yang merupakan tugas panggilan gereja terhadap dunia.Sekolah-sekolah Kristen, para pelajar Kristen, dan guru-guru Kristen serta seluruhkomponen pendidikan sekolah kristen telah membuktikan diri sebagai agent changebagi kemajuan Toraja. Kader-kader gereja dan masyarakat yang ditelorkan menjadimotivator dan fasilitator pembangunan bagi kemajuan gereja dan masyarakat Torajapada khususnya, bangsa dan negara pada umumnya. Ada pun faktor-faktorberpengaruh yang mengiringi perkembangan sekolah-sekolah Kristen Gereja Torajadalam sepanjang sejarahnya, yaitu: daya, dana, dan sarana prasarana penunjangproses pendidikan.
Pemimpin Yang Memiliki Integritas Menurut 2 Timotius Pasal 2 Maria Rukku; Daniel Ronda
Jurnal Jaffray Vol 9, No 1 (2011): April 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v9i1.87

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk merumuskan suatu konsep mengenai pemimpin yangmemiliki integritas yang diperlukan pada masa kini. Dalam penulisan penulisan inisebagai suatu karya ilmiah dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat gunamendapatkan data yang konkret.Kaitannya dengan itulah maka di sini penulis akan menguraikan sumber data danteknik pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini sebagai berikut:Pertama, yaitu pengambilan data melalui eksposisi Alkitab yang dijabarkan secaradeskriptif. Kedua, yaitu pengambilan data melalui buku-buku perpustakaan yang adakaitannya dengan pokok penulisan ini sebagai penunjang eksposisi Alkitab. Alkitabmenjadi sumber utama dalam penulisan penulisan ini. Ketiga, yaitu pengambilan datamelalui penelitian lapangan yaitu melalui wawancara dengan tujuan menunjang eksposisiAlkitab.Setelah pembahasan yang relatif panjang tentang pemimpin yang memilikiintegritas, maka dapat disimpulkan bahwa integritas sungguh sangat penting bagiseorang pemimpin. Integritas perlu bagi para pemimpin supaya pilar-pilarnya menjadisuperstruktur. Integritas adalah kekuatan konstruksi kepemimpinan.Bahwa dalam kehidupan seorang pemimpin tidak hanya harus memiliki suatukehidupan kerohanian yang tinggi tetapi juga harus ditunjang oleh integritas diri dalamkepemimpinannya. Bobot kepemimpinan tidak ditentukan oleh tingginya pendidikansemata atau banyaknya jam terbang dalam pelayanan, melainkan oleh integritas diri.Pecahnya Kerajaan Israel, hancurnya Kerajaan Yehuda adalah karena rapuhnyaintegritas para pemimpinnya. Keruntuhan masyarakat juga diawali dengan pemimpinyang kehilangan integritasnya, yang berakibat runtuhnya sendi-sendi normamasyarakat, seperti ayah tidak menjadi teladan, anak-anak mencari figur dari film,televisi dan media lainnya.Bahwa pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang selalu mematutkanhidupnya dengan Firman Tuhan, bergantung penuh pada pimpinan Roh Kudus,mengusahakan karakter yang baik, dan selalu menunjukkan sikap kerendahan hati.