Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENYEBARAN MINYAK DAN LEMAK SERTA EVALUASI UNIT PROSES AIR TERPRODUKSI DI PLATFORM KF STAR ENERGY (KAKAP) LTD Astono, Widyo; Suswantoro, Endro; ., Winda
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 5 (2014)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air terproduksi adalah air tanah yang terdapat bersama dengan hidrokarbon di dalam formasi batuan minyak dan gas bumi di bawah tanah. Pada saat minyak dan gas dialirkan ke atas permukaan tanah, bersamaan itu pula air tanah tersebut ikut terangkat sehingga disebut sebagai air terproduksi. Salah satu industri penghasil air terproduksi adalah industri minyak dan gas bumi. Star Energy (Kakap) Ltd terletak di Laut Natuna, Indonesia tepatnya di Blok Kakap yang memproduksi minyak dan gas bumi sekitar ± 4.000 BOPD, ± 50 MMSCFD gas, dan Air Terproduksi 36.000 BWPD. Produksi minyak dan gas bumi di Blok Kakap ini juga melibatkan sebuah Floating Production Storage and Offloading (FPSO) atau Floating Storage and Offloading (FSO). Air terproduksi yang dihasilkan oleh proses produksi minyak dan gas di Star Energy (Kakap) Ltd, mengandung senyawa pencemar utama, yaitu minyak dan lemak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pola penyebaran parameter minyak dan lemak buangan air terproduksi di sekitar lokasi outfall Platform KF di laut lepas Natuna, memprediksi kemungkinan pola penyebaran parameter minyak dan lemak air terproduksi tersebut terhadap sensitif area di wilayah tersebut, dan mengevaluasi efisiensi proses pengolahan air terproduksi terhadap effluent buangan. Pola penyebaran parameter minyak dan lemak diolah dengan menggunakan software mathematic modelling (pemodelan matematik) yang mencakup model hidrodinamika dan model penyebaran parameter minyak dan lemak di laut. Variabel penujang program pemodelan ini mencakup data kontur dasar laut, arus laut, pasang surut, arah angin, dan besar konsentrasi parameter minyak dan lemak selama 6 bulan (Juni-November 2012). Verifikasi hasil pemodelan dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel pada titik-titik tambahan disekitar lokasi outfall kemudian hasilnya dibandingkan dengan output dari model. Dari hasil verifikasi data pemodelan dengan data di lapangan kemudian dianalisis terhadap daerah sensitif di sekitar lokasi studi yang meliputi kawasan mangrove, terumbu karang, perairan laut, dan mamalia laut. Hasil simulasi pemodelan dan verifikasi menyimpulkan bahwa penyebaran parameter minyak dan lemak dari air terproduksi di platform KF terhadap Laut Natuna masih dibawah baku mutu yaitu antara 0 – 0,56 ppm dengan jarak sebaran terjauh sebesar 102,75 km ke arah timur. Hal ini diperkuat dengan hasil verifikasi model yang menunjukkan bahwa pengukuran di lapangan dengan hasil simulasi cukup akurat. Penyebaran parameter minyak dan lemak terhadap daerah sensitif dianggap aman, karena jarak daerah studi dengan daerah sensitif disekitarnya yaitu sejauh ± 190 km dari Kepulauan Anambas dan ± 250 km dari Kepulauan Natuna Besar. Untuk menjaga kondisi perairan laut akibat pembuangan air terproduksi diperlukan evaluasi terhadap efisiensi proses pengolahan air terproduksi agar effluent hasil pengolahan air terproduksi pada platform KF lebih efektif dengan penambahan unit hydrocyclone yang mampu menurunkan konsentrasi effluent dari parameter minyak dan lemak hingga 50%.Kata kunci : air terproduksi, kandungan minyak, model matematik, area sensitif, hydrocyclone
PERCEPATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUANGAN LIMBAH DOMESTIK ONSITE SISTEM KOMUNAL BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT ., Winda; Burhanudin, Hani
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 10, No 2 (2010): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.788 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v10i2.1368

Abstract

Increasing population and development activities will have an impact on the quality of the environment due to the increased volume of domestic waste generated. It is a challenge to the government how waste is managed so that development is also accompanied by an increase in environmental quality improvement. In practice this will be difficult work if fully charged to the government alone. Needed a helping hand to help the public to participate in the government's handling of domestic waste issues. Domestic wastewater disposal technology in local (onsite system) is one way of disposal of waste water that can be directly built community. However, in certain circumstances the onsite construction of this system was very expensive. However, the technology is very easy to apply, can be done onsite system collectively (communal). Its interesting to research is where groups of people who have the desire to build these facilities independently. Analysis of specific technical requirements, the first step to sorting areas suitable for the application of technology onsite wastewater system. After that, the analysis of other technical criteria derived characteristic that the development can be carried out onsite systems in communal. An analysis of preparedness and ability to pay will give clues about the groups of people who are ready to participate in building infrastructure ALR waste independently. Technical data processing in the city of Pekanbaru Riau showed 32 districts that have a match for the application of wastewater disposal systems locally. 13 of them have the potential to be physically constructed communally. While the processing of data from interviews with 12 people showed groups of people in the city of Pekanbaru is willing and able to build their own onsite communal system. Keywords: acceleration, waste, onsite, communal, participatory
ANALISIS PENYEBARAN MINYAK DAN LEMAK SERTA EVALUASI UNIT PROSES AIR TERPRODUKSI DI PLATFORM KF STAR ENERGY (KAKAP) LTD Widyo Astono; Endro Suswantoro; Winda .
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 6 No. 5 (2014)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.551 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v6i5.709

Abstract

Air terproduksi adalah air tanah yang terdapat bersama dengan hidrokarbon di dalam formasi batuan minyak dan gas bumi di bawah tanah. Pada saat minyak dan gas dialirkan ke atas permukaan tanah, bersamaan itu pula air tanah tersebut ikut terangkat sehingga disebut sebagai air terproduksi. Salah satu industri penghasil air terproduksi adalah industri minyak dan gas bumi. Star Energy (Kakap) Ltd terletak di Laut Natuna, Indonesia tepatnya di Blok Kakap yang memproduksi minyak dan gas bumi sekitar ± 4.000 BOPD, ± 50 MMSCFD gas, dan Air Terproduksi 36.000 BWPD. Produksi minyak dan gas bumi di Blok Kakap ini juga melibatkan sebuah Floating Production Storage and Offloading (FPSO) atau Floating Storage and Offloading (FSO). Air terproduksi yang dihasilkan oleh proses produksi minyak dan gas di Star Energy (Kakap) Ltd, mengandung senyawa pencemar utama, yaitu minyak dan lemak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pola penyebaran parameter minyak dan lemak buangan air terproduksi di sekitar lokasi outfall Platform KF di laut lepas Natuna, memprediksi kemungkinan pola penyebaran parameter minyak dan lemak air terproduksi tersebut terhadap sensitif area di wilayah tersebut, dan mengevaluasi efisiensi proses pengolahan air terproduksi terhadap effluent buangan. Pola penyebaran parameter minyak dan lemak diolah dengan menggunakan software mathematic modelling (pemodelan matematik) yang mencakup model hidrodinamika dan model penyebaran parameter minyak dan lemak di laut. Variabel penujang program pemodelan ini mencakup data kontur dasar laut, arus laut, pasang surut, arah angin, dan besar konsentrasi parameter minyak dan lemak selama 6 bulan (Juni-November 2012). Verifikasi hasil pemodelan dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel pada titik-titik tambahan disekitar lokasi outfall kemudian hasilnya dibandingkan dengan output dari model. Dari hasil verifikasi data pemodelan dengan data di lapangan kemudian dianalisis terhadap daerah sensitif di sekitar lokasi studi yang meliputi kawasan mangrove, terumbu karang, perairan laut, dan mamalia laut. Hasil simulasi pemodelan dan verifikasi menyimpulkan bahwa penyebaran parameter minyak dan lemak dari air terproduksi di platform KF terhadap Laut Natuna masih dibawah baku mutu yaitu antara 0 – 0,56 ppm dengan jarak sebaran terjauh sebesar 102,75 km ke arah timur. Hal ini diperkuat dengan hasil verifikasi model yang menunjukkan bahwa pengukuran di lapangan dengan hasil simulasi cukup akurat. Penyebaran parameter minyak dan lemak terhadap daerah sensitif dianggap aman, karena jarak daerah studi dengan daerah sensitif disekitarnya yaitu sejauh ± 190 km dari Kepulauan Anambas dan ± 250 km dari Kepulauan Natuna Besar. Untuk menjaga kondisi perairan laut akibat pembuangan air terproduksi diperlukan evaluasi terhadap efisiensi proses pengolahan air terproduksi agar effluent hasil pengolahan air terproduksi pada platform KF lebih efektif dengan penambahan unit hydrocyclone yang mampu menurunkan konsentrasi effluent dari parameter minyak dan lemak hingga 50%.Kata kunci : air terproduksi, kandungan minyak, model matematik, area sensitif, hydrocyclone