Muhammad Faiz
Universitas Nasional

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERSELISIHAN MANGIR DENGAN MATARAM DALAM NASKAH DRAMA MANGIR KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Muhammad Faiz; Wahyu Wibowo; Waslam Waslam
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v12i2.43696

Abstract

Sosiologi sastra menggabungkan pengetahuan rupa dan keadaan yang diciptakan penyair melalui situasi historis yang menjadi dasarnya. Penelitian ini menguraikan perselisihan yang terdapat Drama Mangir. Dan pelajari tentang sejarah kerajaan Indonesia selama beberapa ratus tahun terakhir. Metode yang dipakai ialah deskriptif kualitatif. Penelitian ini memakai kajian sosiologi sastra. Pengumpulan data penelitian dengan terkait konteks. Hasil penelitian ditunjukkan sebagai berikut. Pertama, Wanabaya jatuh cinta pada Adisaroh, namun tidak disetujui oleh Baru Klinting dan para Wedana. Kedua, Adisaroh membuka nama aslinya sebagai Putri Pambayun (Putri Kerajaan Mataram), Wanabaya marah kepada Putri Pambayun, dan Panembahan Senapati mengundang Wanabaya ke Mataram. Ketiga, Wanabaya, Baru Klinting, dan Wedana Patalan dibunuh di Keraton Mataram. Putri Pambayun meminta ayahnya (Panembahan Senapati) untuk mati bersama Wanabaya. Panembahan Senapati mengusir Putri Pambayun dan membawa mayat Wanabaya dari Mataram.