Haryani Haryani
Department Of Urban And Regional Planning, Universitas Bung Hatta. Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BERDASARKAN TINGKAT KERENTANAN ABRASI PANTAI DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Haryani; Ezra Aditia; Rini Asmariati
JURNAL REKAYASA Vol 11 No 2 (2021): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v11i2.112

Abstract

Haryani (2012, 2018) di wilayah pesisir Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2003-2016 telah terjadi bencana abrasi pantai dan akresi di 32 titik. Pada kurun waktu 13 tahun tersebut telah terjadi abrasi pantai seluas 732.69 ha dan akresi pantai seluas 55,4 ha. Bencana abrasi pantai menyebabkan berkurangnya daratan pantai yang cukup besar yaitu rata-rata 56,3 ha/tahun, sedangkan penambahan daratan pantai/pesisir hanya 4,26 ha/tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tingkat kerentanan abrasi pantai di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Parameter fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan dianalisis dengan menggunakan metode skoring sesuai Perka BNPB No. 2 Tahun 2012. Hasil penelitian didapat tingkat kerentanan Sedang berada di 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Pasie Nan Tigo dan Kelurahan Parupuk Tabing dengan indek 1,74. Upaya mitigasi yang dilakukan adalah pengaturan kepadatan bangunan, pemanfaatan lahan harus dibatasi agar tidak terjadi kerugiaan lahan yang lebih banyak/luas dan memanfaan lahan dengan memperhatikan pola ruang/peruntukan lahan sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Kota Padang. Tingkat kerentanan Rendah berada di Kelurahan Bungo Pasang dengan indek 1. Upaya mitigasi bencana abrasi dan araahan penataan ruang yang dapat dilakukan pada tingkat kerentanan rendah ini adalah mempertahankan guna lahan dengan memperhatikan pola ruang/peruntukan lahan/ruang sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Kota Padang.
REVITALISASI WISATA LAUAK PUKEK KAMPUNG NELAYAN ERA NEW NORMAL Haryani Haryani; Mirza Zoni; Ade Fitri Rahmadani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 1 (2021): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i1.21007

Abstract

Revitalisasi wisata lauak pukek kampung nelayan era new normal dilaksanakan kepada dua mitra yaitu Mitra I adalah  RM Lauak Pukek Palanta Bundo Pasie Nan Tigo dan Mitra kedua adalah Kelompok Nelayan tradisional “lauak pukek” yang berlokasi di pesisir Kelurahan Pasie Nan Tigo. Permasalahan prioritas Mitra I rumah makan “lauak pukek” Pasie Nan Tigo adalah omset rumah makan “lauak pukek” menurun karena pengunjung berkurang dampak wabah C-19, pengunjung yang datang sangat khawatir rumah makan “lauk pukek” tidak menerapkan protokol C-19 dan tingkat kunjungan wisatawan ke kampung wisata nelayan turun drastis hingga 50 %. Permasalahan Mitra II Nelayan tradisional Pasie Nan Tigo adalah hasil tangkapan nelayan tidak dibeli oleh rumah makan “lauk pukek” sehingga harus diolah secara tradisional menjadi ikan kering. Jika cuaca buruk maka kualitas ikan kering turun drastis yang menyebabkan harga jual ikan kering anjlok. Metode untuk memecahkan masalah mitra adalah setelah alat siap maka dilakukan sosialisasi, diseminasi teknologi, pelatihan dan pendampingan kepada  kelompok mitra.Luaran dari program PPTTG ini adalah; a) Sistem go food “lauak pukek” Pasie Nan Tigo, b) 2 Alat pengering ikan ramah lingkungan, c) Web site Kampung wisata nelayan Pasie Nan Tigo, d) RM “lauak pukek” new normal dengan menyediakan tempat cuci tangan dan menerapkan protocol kesehatan, serta publikasi pada jurnal dan koran cetak maupun on line. Kata Kunci: Kampung Wisata Nelayan, TTG, New Normal
MODEL MITIGASI BENCANA DI WILAYAH PESISIR DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Haryani Haryani
TATALOKA Vol 14, No 3 (2012): Volume 14 Number 3, August 2012
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.077 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.14.3.201-212

Abstract

More than 110 millions Indonesian peoples lives in coastal areas and small islands which is highly affected by natural disaster such as volcanic and tectonic earthquake(Dahuri,R.2001). Around 400,000 from total population of 850,000 peoples in Padang, lives in the coastal area(Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Laut Kota Padang, 2007). Based on the above facts, this research try to create mitigation model in Padang City’s coastal areas through community participations against tsunami, coastal abrasion, earthquake and high/low tide with case study in Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah. Active participations by the community  to create disaster mitigation model in coastal area are needed because the community’s knowledge of their day to day problems related to natural disaster could pro-actively minimize the impact of the disaster which probably occur in their living area
KAJIAN PERUBAHAN GARIS PANTAI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE 2003 – 2016 Haryani Haryani; Agus Irianto; Nurhasan Syah
TATALOKA Vol 21, No 2 (2019): Volume 21 No. 2, May 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.148 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.21.2.293-304

Abstract

In the Law No. 24/2007, that actions that can be taken on disaster management include prevention, mitigation, preparedness and emergency response. One of the actions that can be done pre-disaster (mitigation) is the need to know the characteristics of disaster as one of the mitigation efforts. West Sumatera province has 19 cities and regencies where 6 of them often experience abrasion and accretion disaster because it is a coastal area directly adjacent to the Indian Ocean. This study aims to examine the characteristics of abrasion and accretion disasters along the coast of West Sumatra Province from 2003 to 2016. By knowing the characteristics of abrasion and accretion from 2003 and 2016 it will be known which beaches are experiencing abrasion or accretion. This research is qualitative and quantitative descriptive research with Geographic Information System (GIS) analysis method to get characteristic of abrasion and accretion disaster in coastal area of West Sumatra. there has been a disaster of abrasion and accretion in 32 points spread across 6 districts and cities, namely West Pasaman District, Agam Regency, Padang Pariaman District, Pariaman City, Padang City and Padang Pariaman District. , an abrasion disaster in the coastal area of West Sumatra Province of 732.69 Ha and 55.4 ha of acres. This proves that the abrasion debacle causes the decrease of land in West Sumatera Province which is big enough that is average 56,3 Ha / year, while the addition of land is only 4,26 Ha / year. The farthest abrasion disasters are located in South Pesisir Regency, which is 45.70 m or 3.52 m / year on average. While the farthest accretion is in the South Pesisir Regency is as far as 36.91 or an average of 2.84 m / year.
ZONASI JALUR LINGKAR UTARA KOTA SOLOK Ezra Aditia; Tomi Eriawan; Haryani
JURNAL REKAYASA Vol 12 No 2 (2022): Jurnal REKAYASA (In Progress)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v12i2.171

Abstract

Pembangunan jalan lingkar utara merupakan salah satu alternatif untuk pemecahan masalah kepadatan arus lalu lintas dan kemacetan yang terjadi di pusat Kota Solok, mendukung kegiatan perekonomian masyarakat serta mempercepat pertumbuhan kawasan utara Kota Solok sehingga pertumbuhan tidak hanya terjadi di pusat kota yang berada di kawasan selatan Kota Solok. Pembangunan fisik jalan lingkar utara dimulai tahun 2008 sampai sekarang dengan panjang jalan yang direncanakan adalah + 8,4 KM melalui 5 (lima) kelurahan yaitu Kelurahan Tanah Garam, Kelurahan VI Suku, Kelurahan Kampung Jawa, Kelurahan Nan Balimo dan Kelurahan Laing. Maksud dari kajian adalah penataan kawasan bedasarkan pemetaan potensi dan masalah kawasan. Tujuannya adalah mewujudkan Penataan Kawasan dan Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Jalan Lingkar Utara (Dua Jalur) sesuai potensi dan masalah kawasan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduksi, induksi dan Kombinasi. Dalam alur pekerjaan diawali dengan melist kebutuhan data yang akan diperlukan. Pengumpulan data dilakukan secara obervasi (pengamatan langsung) dicatat dalam peta-peta sederhana disertai dengan sketsa, photo, dan catatan-catatan ringkas lainnya yang diangap perlu. Lebih akurat data, maka dilengkapi dengan melalukan pengambilan titik dengan alat bantu GPS dan Drone. Data sekunder dilakukan dengan mengunjungi instansi terkait yang ada di Kota Solok. Tahapan kompilasi data merupakan pengelompokan data-data yang didapat dilapangan untuk lebih memudahkan dalam penelitian. Setelah kompilasi data, maka dilakukan analisis untuk mempertajam penelitian. Analisis yang dilakukan yaitu analisis tabulasi data dengan melihat isu dan permasalahan kawasan dari 7 elemen kota. Setelah analisis dilakukan maka keluar konsep pengembangan kawasan jalur lingkar Solok.
PEMBUATAN PROFIL RW BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Haryani Haryani; Ezra Aditia
Jurnal Abdimas Vol 22, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v22i2.15798

Abstract

Profil Rukun Warga (RW) amat dibutuhkan tidak saja oleh Pemko/Pemda saja tetapi juga oleh masyarakat akademisi maupun masyarakat umum dalam upaya pembangunan. Jika dilihat Profil RW di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dari tahun ketahun sangat tidak representatif dan tidak menyajikan data yang akurat dan terbaru sehingga sulit untuk dipakai oleh stakeholder. Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan pembuatan profil kepada ketua RT/RW yang dimulai dari pengumpulan data, identifikasi data, tabulasi dan pemetaan RT/RW dengan menggunakan teknologi informasi (IT). Kegiatan ini dilakukan dengan memakai metode FGD, pelatihan dan pembinaan masyarakat pada tingkat RT/RW. Hasil yang diperoleh mitra dalam hal ini adalah RT/RW adalah diperolehnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi dan menyusun profil RT/RW terbaru. Pada akhirnya tersusun Profil RW VII dan RW VIII serta Album Peta berbasis masyarakat.Dengan demikian profil yang dimiliki menjadi modal dasar bagi pembangunan  yang berbasis masyarakat.