Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : FLUIDA

Pembuatan Sel Surya Hibrida Dengan Menggunakan Campuran Lapisan Aktif MDMO-PPV dan ZnO Yunus Tonapa Sarungu
Fluida Vol 11 No 1 (2015): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v11i1.556

Abstract

Sel surya adalah sebuah perangkat yang bisa mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin banyak, akibat dari semakin tingginya pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Sel surya polimer hibrida ini merupakan solusi yang berpotensi dalam kehidupan di masa depan untuk menjawab krisis energi yang diakibatkan eksploitasi energi fossil secara besar-besaran yang ada di bumi dan masalah lingkungan hidup. Berbagai penelitian dapat mengetahui sel surya yang memiliki nilai efisiensi sebaik mungkin. Sel surya dengan struktur Bulk Heterojunction Cells yang berbasis bahan polimer terkonjugasi, yaitu Poly[2-methoxy-5-(3',7'-dimethyloctyloxy)-1,4-phenylenevinylene (MDMO-PPV) dan ZnO (Zinc Oxide). Keuntungan menggunakan polimer dan bahan anorganik tersebut adalah banyak antarmuka donor dan acceptor dalam lapisan aktif, sehingga ada banyak tempat disosiasi atau pemisahan exciton. Kondisi ini memungkinkan bahan yang bersifat donor untuk mentransfer muatan negatif segera ke bahan acceptor. Substrat yang digunakan adalah substrat plastik PET yang berlapis lapisan ITO yang berperan sebagai anoda, yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan substrat kaca. Teknik pembuatan sel surya polimer hibrida ini dengan teknik spin coating. Pelarut yang digunakan adalah campuran dari Chlorobenzene dan propanol, sehingga polimer bisa tercampur dengan baik. Dengan dilakukan beberapa variasi berupa konsentrasi larutan dan perbandingan massa sehingga dapat diperoleh target efisiensi sebesar 1,6%. Sehingga dapat menentukan karakteristik listrik yang terbaik. Dalam penelitian ini dibuat dalam enam variasi yang berbeda yaitu variasi konsentrasi dan perbandingan massa. Efisiensi yang terbaik yang diperoleh adalah 0,0763% dari variasi perbandingan massa 7:3 dan konsentrasi 5 mg/mL.
Fermentasi Jerami sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia Yunus Tonapa Sarungu; Agustinus Ngatin; Rony Pasonang Sihombing
Fluida Vol 13 No 1 (2020): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v13i1.1852

Abstract

ABSTRAK Jerami adalah limbah tanaman padi yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Agar jerami tidak mengalami pembusukan, maka dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengubahan suatu zat dengan bantuan mikroorganisme dengan menghasilkan karbohidrat. Fermentasi divariasikan dengan waktu 7, 15 dan 21 hari menggunakan probiotik EM4 dan starbio. Rasio perbandingan bahan jerami dan probiotik yaitu 10:1. Dilakukan pengamatan pada hasil fermentasi untuk kandungan protein, karbohidrat sederhana, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jerami hasil fementasi berwarna cokelat, kadar protein dan glukosa meningkat. Kadar protein dengan penambahan probiotik EM4 naik dari 5,775% menjadi 18,06% dan penambahan starbio menaikkan kadar protein menjadi 14,07%. Fermentasi jerami dengan penambahan EM4 lebih efektif daripada starbio. Waktu fermentasi yang paling efektif adalah 15 hari. Kata kunci: Jerami, fermentasi, probiotik, EM4, starbio ABSTRACT Straw is rice crop waste which can be used as animal feed materials. To avoid straw to decay, the fermentation process is carried out. Fermentation is the process of changing a substance with the help of microorganisms to produce carbohydrates. Fermentation was varied for 7, 15 and 21 days using EM4 and starbio probiotics. The ratio of straw and probiotic is 10: 1. The results of fermentation were observed for protein, simple carbohydrates, and water content. The results showed that fermentation resulted in brown colour and icreases of protein and glucose levels. Protein levels with the addition of EM4 probiotics increase from 5.775% to 18.06% and addition of starbio increases the protein levels to 14.07%. Straw fermentation with the addition of EM4 is more effective than starbio. The most effective fermentation time is 15 days. Keywords: Straw, fermentation, probiotics, EM4, starbio,