Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Kaum Perempuan dalam Pengembangan Model Bisnis Berbasis Ekonomi Biru Ayu Dwidyah Rini; Sri Yusnita Burhan; Lestari Agusalim; Mangasi Panjaitan; Budhi Purwandaya; Zed Abdullah; Benny Pasaribu
Jurnal KARINOV Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v5i1p70-74

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kaum perempuan kelompok bank sampah pratama, pura bojonggede melalui pengembangan model bisnis produk olahan sampah daur ulang. Kegiatan ini memiliki dua tujuan khusus yaitu; meningkatkan pendapatan ibu – ibu desa tajurhalang, pura bojonggede dari diversifikasi produk olahan bank sampah yang ada. Selain itu bertujuan untuk membangun usaha yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup lima tahapan antara lain; kegiatan identifikasi potensi sampah yang dapat didaur ulang; membuat prototype produk; merancang model bisnis berbasis ekonomi biru; memberikan pelatihan dan pendampingan terkait model bisnis berbasis ekonomi biru; mengevaluasi kelayakan model bisnis. Rintisan usaha diyakini akan mampu berdampak pada peningkatan pendapatan ibu – ibu yang tergabung dalam kelompok bank sampah Pratama. Kata kunci— Bank sampah, Ekonomi biru, Model bisnis, Pemberdayaan perempuan Abstract This community service aims to optimize the role of women in the pratama waste bank group, Pura Bojonggede through the development of a business model for processed waste products. This activity has two specific objectives, namely; increase the income of women in the village of Tajurhalang, Pura Bojonggede from the diversification of existing waste bank processed products. In addition, it aims to build a sustainable and environmentally friendly business. The method used in this activity includes five stages, including; identification of potential waste that can be recycled; make product prototypes; designing a blue economy-based business model; provide training and assistance related to blue economy-based business models; evaluate the feasibility of the business model. It is believed that the business startup will be able to have an impact on increasing the income of mothers who are members of the Primary waste bank group. Keywords— Garbage bank, Blue economy, Business model, Women's empowerment
Persepsi Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Trilogi Terhadap Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mangasi Panjaitan; Ayu Dwidyah Rini; Lestari Agusalim; Zed Abdullah; Budhi Purwandaya; Benny Pasaribu
Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah Vol 7 No 2 (2022): Islamic Banking:Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah - Februari 20
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.066 KB) | DOI: 10.36908/isbank.v7i2.394

Abstract

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Yang diluncurkan pada tahun 2020 memberikan warna tersendiri bagi pendidikan Indonesia, khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi. Program ini memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mememilih mata kuliah dan kampus yang diinginkan untuk pengembangan dirinya. Mahasiswa diberi hak untuk untuk kuliah tiga semester di luar program studinya didalam kampusdan/atau di luar kampusnya. Dalam pelaksanaannya program MBKM mengalami beberapa kendala. Kendala bisa berasal dari mahasiswa, kampus maupun pemerintah. Melaksanakan program “baru” yang berskala nasional tidaklah mudah. Pemerintah menyiapkan sarana dan prasana, SDM dan aturan pendukungnya. Kampus mempersiapkan dan menyesuaikan kurikulumnya dengan program MBKM dengan tetap mempertahankan capain pembelajaran dan profil lulusan program studi, mahasiswa belum sepenuhnya memahami program MBKM tersebut sebagai akibat kurangnya sosialisasi dan lemah iterasi mahasiswa untuk mencari informasi terkait. Bahkan sebagian mahasiswa tidak tahu adanya program tersebut. Mahasiswa punya persepsi bahwa program MBKM penting bagi mereka untuk meningkatkan kompetensi sebagai bekal menghadapi masa depan di dunia kerja. Mereka berharap adanya dukungan penuh dari kampus, dosen ketika akan mengikuti program MBKM. Namun mereka khawatir akan adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan ketika mengikuti program MBKM tersebut.
PENGARUH UPAH MINIMUM, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2011-2020 ¹Mangasi Panjaitan Mangasi Panjaitan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v3i1.1357

Abstract

Masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah yang menyangkut banyak aspek seperti pendapatan rendah, buta huruf, kesehatan dan lain-lain. Mengatasi masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah lainnya seperti upah minimum, indeks pembangunan manusia dan pengangguran juga masalah-masalah lain yang secara langsung berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah minimum, indeks pembangunan manusia dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2020. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi data panel menggunakan model yang terpilih yaitu fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Upah minimum berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2020, (2) Indeks pembangunan manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2020, (3) Pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2020. Kata kunci: kemisk
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGEMBANGAN WISATA SITU DI KOTA DEPOK : PENDEKATAN METODE Benefit–Cost AHP Mangasi Panjaitan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v3i2.1358

Abstract

Pengembangan wisata situ di Kota Depok dengan memperhitungkan rasio manfaat dari pengembangan wisata situ serta rasio biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan wisata situ, menunjukkan bahwa situ terbaik yaitu Situ Rawakalong sebesar 1.422, diikuti Situ Pladen sebesar 1.035, kemudian Situ Pedongkelan sebesar 0.854, dan terakhir adalah Situ Cilodong sebesar 0.829. Dimana indikator terpenting dari hierarki manfaat adalah manfaat ekonomi yaitu sebesar 0.631, dan pada hierarki biaya indikator terpentingnya adalah biaya lingkungan sebesar 0.441. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan wisata situ di Kota Depok dengan memperhatikan benefit cost rasio,indikator manfaat sosial dari hierarki manfaat pengembangan situ sangat rendah. Tak hanya itu dalam indikator biaya sosial pada hierarki biaya pengembangan wisata situ pun sangat rendah jika dibandingkan dengan dua indikator lainnya. Oleh karena itu indikator sosial baiknya dikaji lebih dalam jika ingin melakukan pengembangan wisata situ, selain itu melibatkan POKDARWIS yang sudah dibentuk oleh dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Depok agar terciptanya simbiosis mutualisme dan menambahkan rasa kesadaran akan wisata yang harus di jaga bersama – sama. Kemudian untuk indikator manfaat ekonomi dan biaya lingkungan yang memiliki nilai tertinggi harus tetap di perhitungkan dengan baik.
Legal Policy on the National Education System In Influencing Worker Productivity in Indonesia Rizqon Halal Syah Aji; Mohd Nasir Mohd Syaukani; Mangasi Panjaitan; Annissa Rezki
Jurnal Cita Hukum Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v10i2.27802

Abstract

Human resource investment significantly impacts the economic growth and development of a nation, including Indonesia. It is believed that education expenditures affect worker productivity in Indonesia. Theoretically, education expenditures will contribute to an improvement in worker productivity. Several factors, including a comparison of the competitiveness of domestic workers to the competitiveness of international workers, can be used to determine the effect of education investment on the rise in worker productivity. Empirically, productivity is a function of worker skills. The quantity of a worker's salary might be used to gauge their competitiveness and productivity. At the national level, it is simple to identify the productivity of various economic sectors, such as agriculture, services, and manufacturing. Due to the lack of trained people required by the labour market, conditions in Indonesia have prevented the three sectors mentioned above from achieving their full potential for productivity growth. This condition directly manifests some concerns, notably Indonesia's investment in education and worker productivity, which impacts economic growth. This study employs qualitative research methodologies of the normative research type. This study's research objectives will be satisfied by the study model. This study will answer how education investment affects worker productivity in Indonesia. The study's findings indicate that it is not accurate to assert that the education policy in Indonesia has a good effect on enhancing workers' abilities. Therefore, the issue of worker productivity must still be handled seriously to compete with workers from other nations.
Legal Policy on the National Education System In Influencing Worker Productivity in Indonesia Rizqon Halal Syah Aji; Mohd Nasir Mohd Syaukani; Mangasi Panjaitan; Annissa Rezki
Jurnal Cita Hukum Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v10i2.27802

Abstract

Human resource investment significantly impacts the economic growth and development of a nation, including Indonesia. It is believed that education expenditures affect worker productivity in Indonesia. Theoretically, education expenditures will contribute to an improvement in worker productivity. Several factors, including a comparison of the competitiveness of domestic workers to the competitiveness of international workers, can be used to determine the effect of education investment on the rise in worker productivity. Empirically, productivity is a function of worker skills. The quantity of a worker's salary might be used to gauge their competitiveness and productivity. At the national level, it is simple to identify the productivity of various economic sectors, such as agriculture, services, and manufacturing. Due to the lack of trained people required by the labour market, conditions in Indonesia have prevented the three sectors mentioned above from achieving their full potential for productivity growth. This condition directly manifests some concerns, notably Indonesia's investment in education and worker productivity, which impacts economic growth. This study employs qualitative research methodologies of the normative research type. This study's research objectives will be satisfied by the study model. This study will answer how education investment affects worker productivity in Indonesia. The study's findings indicate that it is not accurate to assert that the education policy in Indonesia has a good effect on enhancing workers' abilities. Therefore, the issue of worker productivity must still be handled seriously to compete with workers from other nations.