Kartikaningsih Kartikaningsih
Processing Technology Laboratory, Faculty of Fisheries And Marine Sciences, Brawijaya University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Forgiveness dan Prososial antara Siswa Sekolah Umum dan Sekolah Berbasis Agama Kartikaningsih, Kartikaningsih; Suharso, Suharso; Sutoyo, Anwar
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 6 No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat forgiveness dan prososial antara siswa sekolah umum dan siswa sekolah berbasis agama. Jenis penelitian kuantitatif  ini menggunakan metode komparatif dan menggunakan uji t-test. Jumlah sampel sebanyak 329 siswa dipilih secara proportionate random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan uji t-test. Rata-rata tingkat forgiveness berada pada kriteria tinggi yaitu sekolah umum (71,5%) dan sekolah berbasis agama (76,2%). Rata-rata tingkat prososial berada pada kriteria tinggi yaitu (74,76%) pada sekolah umum dan (73,98%) pada sekolah berbasis agama. Hasil uji t-test menunjukkan dengan taraf signifikasi 5% diketahui pada tingkat prososial  < , yaitu (1,885 < 1,960). Begitu pula dengan tingkat prososial diketahui < , yaitu (1,619 < 1,960) yang artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat forgiveness dan prososial anatara siswa sekolah umum dan siswa sekolah berbasis agama.   This study aims to determine differences in forgiveness and prosocial rates between public school students and religious school-based students. This type of quantitative research uses a comparative method and uses a t-test. The number of samples of 329 students is selected by proportionate random sampling. Data analysis technique used is descriptive analysis of percentage and t-test. The average forgiveness rate is in the high criteria of public schools (71.5%) and religious schools (76.2%). The average of prosocial level is in high criteria (74.76%) in public schools and (73.98%) in religious schools. The result of t-test shows that 5% significance level is known at prosocial level t_hitung < t_ (count), that is (1,885 <1,960). Similarly, the prosocial rate is known t_hitung < t_ (count), that is (1,619 <1,960) which means Ha rejected and Ho accepted. Thus there is no significant difference in the level of forgiveness and prosocial between students of public schools and religious school-based students.
Tingkat Forgiveness dan Prososial antara Siswa Sekolah Umum dan Sekolah Berbasis Agama Kartikaningsih, Kartikaningsih; Suharso, Suharso; Sutoyo, Anwar
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 6 No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v6i4.17489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat forgiveness dan prososial antara siswa sekolah umum dan siswa sekolah berbasis agama. Jenis penelitian kuantitatif ini menggunakan metode komparatif dan menggunakan uji t-test. Jumlah sampel sebanyak 329 siswa dipilih secara proportionate random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif persentase dan uji t-test. Rata-rata tingkat forgiveness berada pada kriteria tinggi yaitu sekolah umum (71,5%) dan sekolah berbasis agama (76,2%). Rata-rata tingkat prososial berada pada kriteria tinggi yaitu (74,76%) pada sekolah umum dan (73,98%) pada sekolah berbasis agama. Hasil uji t-test menunjukkan dengan taraf signifikasi 5% diketahui pada tingkat prososial < , yaitu (1,885 < 1,960). Begitu pula dengan tingkat prososial diketahui < , yaitu (1,619 < 1,960) yang artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat forgiveness dan prososial anatara siswa sekolah umum dan siswa sekolah berbasis agama. This study aims to determine differences in forgiveness and prosocial rates between public school students and religious school-based students. This type of quantitative research uses a comparative method and uses a t-test. The number of samples of 329 students is selected by proportionate random sampling. Data analysis technique used is descriptive analysis of percentage and t-test. The average forgiveness rate is in the high criteria of public schools (71.5%) and religious schools (76.2%). The average of prosocial level is in high criteria (74.76%) in public schools and (73.98%) in religious schools. The result of t-test shows that 5% significance level is known at prosocial level t_hitung < t_ (count), that is (1,885 <1,960). Similarly, the prosocial rate is known t_hitung < t_ (count), that is (1,619 <1,960) which means Ha rejected and Ho accepted. Thus there is no significant difference in the level of forgiveness and prosocial between students of public schools and religious school-based students.
Analisis Faktor Keberhasilan dan Penghambat Edupreneurship Business Center "Moekamart" SMK Muhammadiyah Karangmojo Kartikaningsih, Kartikaningsih; Purnomo, Muhamad Tito; Mulyani, Sri; Sahria, Yoga; Kuat, Tri
Economic and Education Journal (Ecoducation) Vol 6 No 2 (2024): Economic and Education Journal (Ecoducation)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Insan Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ecoducation.v6i2.4697

Abstract

Penelitian ini menganalisis faktor keberhasilan dan penghambat dalam pengembangan edupreneurship di Business Center "Moekamart" SMK Muhammadiyah Karangmojo. Transformasi dari koperasi siswa menjadi minimarket modern pada awal tahun 2019 ditinjau dari berbagai aspek yang mempengaruhi kinerjanya. Keberhasilan Moekamart diidentifikasi melalui perubahan menjadi toko ritel modern dengan dukungan mesin kasir POS (point of sales), yang meningkatkan efisiensi dan penampilan profesional. Selain itu, perluasan target pasar dari hanya warga sekolah ke masyarakat umum, meskipun belum maksimal, turut berkontribusi pada peningkatan omzet. Namun, penelitian ini juga mengungkap beberapa faktor penghambat, seperti rendahnya jumlah konsumen dari masyarakat umum yang disebabkan oleh persaingan dengan toko ritel besar lainnya di Karangmojo, serta harga produk yang kurang bersaing. Tambahan kebijakan potongan wajib pembelian bagi guru dan karyawan juga diidentifikasi sebagai salah satu kendala operasional. Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk pengembangan lebih lanjut dan strategi peningkatan kinerja Moekamart di masa depan.