Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Kualitas Hidup Jemaah Haji Lanjut Usia Kloter X Tahun 2023/1444 H Slyviani, Rikeu; Astari, Dewanti Widya; Lestari, Ade
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2352

Abstract

Salah satu rukun dalam agama Islam adalah ibadah haji. Di Indonesia, sebesar 80 % persen jamaah haji berada dalam kategori lanjut usia (lansia). Lansia adalah kelompok yang rawan terhadap penurunan kualitas hidup. Seiring bertambahnya usia, terjadi banyak perubahan seperti proses penuaan, penurunan fungsi biologis, psikologis dan sosial. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui kualitas hidup jemaah haji lanjut usia Kloter X tahun 2023/ 1444 H. Jumlah peserta yang terlibat sebanyak 66 orang jemaah haji lansia dari Kloter X tahun 2023/ 1444 H. Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF yang berisikan 4 (empat) domain yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologi, hubungan sosial, serta hubungan dengan lingkungan. Hasil kegiatan menunjukkan sebanyak 83% responden ( n = 55 ) memiliki tingkat kualitas hidup yang rendah. Dimensi kesehatan fisik dan mental menjadi faktor penentu kualitas hidup jamaah haji lansia. Berhaji merupakan suatu pencapaian hidup. Perawat tenaga kesehatan haji Indonesia harus berperan sebagai support system terbaik dalam pelaksanaan ibadah haji.
Managing A Patient With Traumatic Glaucoma: A Case Study Astari, Dewanti Widya
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Oftalmologi
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v4i2.33

Abstract

Introduction: Glaucoma condition caused by blunt trauma is a rare case. We report a case study in a patient with secondary glaucoma at a tertiary referral hospital. Case Presentation: A 47-year-old man with chief complaint of pain in the left eye accompanied by headache, with a pain scale of 7/10. The client had a history of being hit while playing badminton. Vital signs are in stable condition. The visual acuity of the right eye was 0.05 and the visual acuity of the left eye was 1/300. Intraocular pressure of the left eye was 46 mmHg. Anterior segment showed conjunctival hyperemia, corneal edema and decrease of pupillary reflex of the left eye. The client complains that he is worried about his condition. Outcome: Nursing care provided to patients with glaucoma focuses on pain and anxiety. The nursing interventions provided are pain management and anxiety reduction. Conclusion: Appropriate nursing care can overcome the worsening of the condition of damage to the internal organs of the eye that can lead to blindness. The family support system is an important part in dealing with the condition of the disease.
SIMBLEFARON PADA PASIEN SJS PASCA VAKSINASI COVID-19: A NURSING CASE STUDY Astari, Dewanti Widya; Silviani, Rikeu
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Oftalmologi
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v5i1.44

Abstract

Pendahuluan: Kasus simblefaron yang jarang terjadi pada pasien Stevens-Johnson Syndrome (SJS), dengan riwayat pasca vaksinasi Covid-19 satu tahun yang lalu. Presentasi Kasus: Seorang wanita berusia 50 tahun, berasal dari Jawa Barat. Pasien menderita SJS satu tahun yang lalu dan kini mengalami simblefaron. Visus Oftalmicus Dextra Sinistra (ODS) Light Perception (LP) dengan palpebra ODS menyebutkan bahwa terdapat eritema, konjungtiva ODS, terdapat simblefaron, kornea sulit dinilai. Palpebra superior dan inferior menyatu. Pasien mengeluh perih dan sulit membuka mata. Hasil: Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan simblefaron diantaranya berfokus pada resiko jatuh dan mengatasi perburukan kerusakan integritas jaringan. Kesimpulan: Intervensi keperawatan yang tepat dapat mengatasi perburukan kondisi kerusakan organ internal mata akibat simblefaron yang dapat mengakibatkan kebutaan. Pendidikan kesehatan merupakan bagian intervensi terpenting bagi pasien dalam upaya menghadapi kondisi penyakitnya.
Evaluasi Peserta Didik terhadap Pelaksanaan Pelatihan Mata Dasar bagi Perawat Astari, Dewanti Widya
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 6 No 2 (2024): Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v6i2.72

Abstract

Pendahuluan: Kurangnya pelatihan berkelanjutan bagi perawat mata dapat berdampak kepada kualitas pelayanan kesehatan mata. Rumah Sakit Mata Cicendo mengadakan program pelatihan mata dasar sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam bidang oftalmologi. Metode: Melalui pendekatan kuantitatif deskriptif, penelitian ini berusaha memberikan gambaran mengenai persepsi peserta terhadap kualitas pelatihan dasar keperawatan. Penelitian dilakukan di bulan April 2024. Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling yaitu sebanyak 12 orang peserta pelatihan mata dasar, pengumpulan data menggunakan kuesioner indeks kepuasan masyarakat (IKM). Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik uji validitas, uji reliabilitas, serta menghitung indeks kepuasan masyarakat. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Hasil: Penelitian menunjukkan nilai indeks sebesar 3,273 dan nilai konversi IKM 81,825, hal ini berarti mutu pelaksanaan pelatihan mata dasar mencapai kategori A menjadi bukti kuat bahwa pelatihan ini telah dilaksanakan dengan sangat baik dan efektif. Kesimpulan: Responden penelitian menyatakan puas dengan pelaksanaan pelatihan mata dasar bagi perawat. Faktor penyebab tingginya kepuasan peserta pelatihan diantaranya adalah kualitas materi pelatihan, kompetensi instruktur, fasilitas pelatihan yang memadai, dan metode pengajaran yang variatif dan interaktif.
PENCEGAHAN PRESSURE ULCER DENGAN MASSAGE EFFLEURAGE DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO): STUDI KASUS Purnawaty, Marina; Astari, Dewanti Widya; Lestari, Ade
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i3.624

Abstract

Pasien dalam kondisi sakit kritis sering kali mengalami risiko luka tekan akibat imobilisasi yang berkepanjangan. Luka tekan disebabkan oleh tekanan, gesekan, kelembapan, serta kondisi internal seperti malnutrisi dan anemia. Masalah ini memerlukan intervensi yang efektif untuk pencegahan. Tujuan: Studi ini bertujuan mengevaluasi efektivitas pijat effleurage menggunakan virgin coconut oil (VCO) sebagai bagian dari perawatan keperawatan dalam mencegah luka tekan pada pasien ICU. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus yang berfokus pada Ny. N, seorang pasien ICU dengan risiko tinggi luka tekan (skor Braden 9). Intervensi berupa pijat effleurage menggunakan VCO dilakukan dua kali sehari selama empat hari. Tindakan ini disertai dengan asuhan keperawatan lainnya seperti pengelolaan ventilasi mekanis dan perawatan kulit. Hasil: Setelah empat hari perawatan, Ny. N tidak menunjukkan tanda-tanda luka tekan meskipun memiliki risiko tinggi. VCO terbukti membantu melembapkan kulit, mencegah iritasi, dan mengurangi risiko tekanan dari imobilisasi. Kesimpulan: Pijat effleuragedengan VCO merupakan intervensi keperawatan yang efektif, mudah dilakukan, dan dapat diandalkan dalam mencegah luka tekan pada pasien dengan imobilisasi berkepanjangan. Perawat memiliki peran strategis dalam penerapan metode ini untuk meningkatkan kualitas perawatan. Kata Kunci: dekubitus, massage effleurage, tirah baring Prevention of Pressure Ulcers Using Effleurage Massage and Virgin Coconut Oil (VCO): A Case Study ABSTRACT  Patients in critical illness often face a high risk of developing pressure ulcers due to prolonged immobilization. Pressure ulcers are caused by pressure, friction, moisture, and internal conditions such as malnutrition and anemia. This issue requires effective intervention for prevention. Objective: This study aims to evaluate the effectiveness of effleurage massage using Virgin Coconut Oil (VCO) as part of nursing care to prevent pressure ulcers in ICU patients. Methods: The study employed a case study approach focusing on Mrs. N, an ICU patient at high risk for pressure ulcers (Braden score of 9). The intervention involved effleurage massage using VCO, performed twice daily for four days. This intervention was accompanied by other nursing care measures, including mechanical ventilation management and skin care. Results: After four days of care, Mrs. N exhibited no signs of pressure ulcers despite her high-risk status. VCO was found to effectively moisturize the skin, prevent irritation, and reduce the risk of pressure-related damage from immobilization. Conclusion: Effleurage massage with VCO is an effective, simple, and reliable nursing intervention for preventing pressure ulcers in patients with prolonged immobilization. Nurses play a strategic role in implementing this method to enhance the quality of care.   Keywords: Pressure Ulcer, Effleurage Massage, Prolonged Bed Rest
Asuhan Keperawatan Myiasis Orbital pada Pasien dengan Karsinoma Sel Squamous Astari, Dewanti Widya; Lestari, Ade; Febrian, Ilham Rohmat; Putri, Kreati Hanna
Jurnal Gawat Darurat Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Gawat Darurat: Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Myiasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh larva lalat dari ordo Diptera yang menginfeksi manusia dan vertebrata lainnya. Myiasis orbital adalah infeksi yang berpotensi merusak jaringan orbital. Kami menyajikan kasus myiasis orbital pada seorang wanita berusia 56 tahun dengan riwayat sensasi benda asing, nyeri, dan keluarnya darah dari mata kanannya selama satu minggu. Pada pemeriksaan, terdapat luka nekrotik yang menganga dengan ukuran sekitar 12x3x5 cm di bawah mata kanan. Luka tersebut terinfeksi larva dan terdapat nanah. Sebuah kombinasi antibiotik sistemik dan antibiotik-steroid topikal diberikan. Penatalaksanaan definitif untuk myiasis orbital adalah dengan membuang larva dari permukaan mata. Karsinoma sel skuamosa telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan patologi anatomi dan pasien dilakukan operasi eksenterasi. Asuhan keperawatan berfokus pada manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan risiko perdarahan, serta edukasi tentang pentingnya kebersihan luka. Kasus ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan perawatan yang tepat pada SCC kelopak mata untuk mencegah komplikasi berat seperti myiasis orbital.
Evaluasi Kepuasan Perawat terhadap Proses Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Astari, Dewanti Widya; Cahyati, Imas Teti; Nasrulloh, Muhammad Iqbal
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5920

Abstract

Peningkatan pangkat dan jabatan fungsional perawat menjadi salah satu indikator penting dalam pengembangan profesionalisme tenaga perawat. Proses tersebut berdampak terhadap motivasi kerja dan kualitas pelayanan kesehatan. Meskipun demikian, belum terdapat kajian yang mengevaluasi tingkat kepuasan perawat terkait proses ini di Rumah Sakit Mata Cicendo. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan perawat terhadap proses kenaikan pangkat dan jabatan fungsional serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan di Rumah Sakit Mata Cicendo. Data dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui Google Form. Responden penelitian terdiri dari 21 responden yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi, yaitu perawat dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sedang mengikuti proses penilaian penetapan angka kredit, kenaikan pangkat, dan golongan PNS periode 2024. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan persentase untuk masing-masing kategori kepuasan. Berdasarkan hasil analisis, sebagian besar perawat memiliki latar belakang pendidikan profesi keperawatan (71,43%) dengan kelompok usia dominan berada di rentang 31–40 tahun (66,67%). Tingkat kepuasan menunjukkan bahwa 71,43% responden merasa puas, sementara 19,05% merasa kurang puas, dan hanya 9,52% yang sangat puas. Identifikasi kritik dan masukan menunjukkan beberapa area yang memerlukan perbaikan, seperti penyederhanaan prosedur, peningkatan transparansi informasi, dan kecepatan proses administrasi. Selain itu, bantuan administratif dan revisi format logbook juga menjadi perhatian penting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun tingkat kepuasan cukup tinggi, namun diperlukan perbaikan dalam efisiensi prosedur dan peningkatan dukungan bagi perawat dalam proses kenaikan pangkat dan jabatan.
Trauma Mata Akibat Tradisi Perang Sarung: Laporan Kasus Astari, Dewanti Widya
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6592

Abstract

Perang sarung merupakan tradisi lokal yang masih marak dijumpai, namun memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya trauma mata serius, termasuk vulnus laceratum kornea. Penanganan kasus ini memerlukan kolaborasi multidisipliner antara tenaga medis dan keperawatan untuk menjamin intervensi yang holistik. Tujuan: Melaporkan kasus trauma mata kiri pada remaja laki-laki akibat perang sarung. Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif pada remaja laki-laki 16 tahun dengan trauma mata kiri akibat perang sarung. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan telaah rekam medis, dengan fokus pada kondisi klinis, intervensi keperawatan, serta evaluasi respons pasien secara holistik dan kolaboratif. Pasien menunjukkan kondisi pada mata kiri berupa vulnus laceratum cornea full thickness ukuran 7 mm x 1 mm, visus Light Perception (LP) dengan proyeksi buruk, serta kekeruhan pada lensa. Asuhan keperawatan difokuskan pada manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dukungan psikologis, serta edukasi pre dan post-operatif. Evaluasi keperawatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pasien terhadap kondisi serta rencana terapi. Peran perawat sangat krusial dalam pemantauan kondisi, manajemen nyeri, serta edukasi pasien dan keluarga. Edukasi masyarakat mengenai bahaya perang sarung perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Corpus Alienum Conjunctiva Bulbi with Subconjunctival Bleeding Due to Nail Trauma: The Importance of Eye Protection Astari, Dewanti Widya; Prihayanti, Geriska Ayu; Nurhayati, Yusi Entin
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 6 No 2 (2025): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2025
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v6i2.7261

Abstract

Ocular trauma is a significant cause of preventable blindness, with home renovation activities being common contributing factors. This case emphasizes the critical role of comprehensive nursing care in managing corpus alienum conjunctiva bulbi with subconjunctival bleeding. To describe ocular trauma caused by nail fragment resulting in corpus alienum conjunctiva bulbi with subconjunctival bleeding, emphasizing evidence-based nursing interventions and eye protection importance. A 41-year-old male construction worker presented with left eye redness, pain, and foreign body sensation following nail trauma during home renovation. Clinical examination revealed a 2mm iron fragment embedded in the nasal bulbar conjunctiva with extensive subconjunctival bleeding. Data were collected through comprehensive nursing assessment including vital signs monitoring, pain evaluation (numeric rating scale 7/10), visual acuity testing (6/18 improving to 6/12 with pinhole), and anterior segment photography. Data analysis involved reviewing clinical findings, examining sequential photographic evidence, and evaluating patient responses to interventions. The patient underwent successful foreign body extraction under topical anesthesia with systematic nursing care management. Complete foreign body removal was achieved without complications. Pain reduced to 2/10 within 24 hours. The patient demonstrated proper medication administration techniques and understanding of home care instructions. Subconjunctival hemorrhage resolved within 10 days with visual acuity returning to baseline (6/6). No adverse events occurred at follow-up. This case demonstrates nursing care's essential role in optimizing ocular trauma outcomes through systematic assessment, evidence-based interventions, patient education, and continuity of care. The case reinforces eye protection's critical importance during renovation activities and comprehensive nursing care's contribution to successful outcomes.
Evaluation of Nurse Workload in Patient Units Astari, Dewanti Widya; Kartikaningsih, Kartikaningsih; Setiawan, Dede
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 1 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i1.2597

Abstract

The inpatient room at a tertiary referral eye hospital includes eye surgery services and infection treatment for adult and pediatric patients. Nurse workload greatly influences the quality of service in the inpatient unit. However, data regarding the workload of nurses in inpatient units at tertiary referral eye hospitals is still limited. Objective: To determine the workload of nurses in the inpatient ward of a tertiary referral eye hospital. Method: This research is a quantitative descriptive study, which provides an overview of the workload of nurses in the inpatient ward of a tertiary referral eye hospital. The research was carried out from March to May 2023. The total sampling of research respondents was 25 nurses in inpatient treatment rooms for class 2 and 3 patients. Data collection used a workload questionnaire. Data analysis uses cross tabulation. The validity test was declared valid using the Pearson product moment correlation with results for the physical aspect of 0.396, the psychological aspect of 0.396 and the time aspect of 0.396 (0.396 > 0.312). Reliability test usingCronbach's alphawith a coefficient of more than 0.6, it is declared reliable, where the physical aspect is 0.945, the psychological aspect is 0.903 and the time aspect is 0.906. This research has received ethical approval number: LB.02.01/2.3/5440/2023. Results: research shows that the workload of nurses on the physical aspect is high, namely 76%, and the workload of nurses on the psychological aspect is high, namely 96%. Discussion: Several factors causing the high workload of nurses include the large number of patients entering the inpatient room, the bed management system which is not yet optimal, and the limited treatment space but continuous use of beds. Conclusion: The high workload of nurses has an impact on the quality of nursing services.